Disusun oleh :
1. HADIJAH (2004020206)
2. MELISA PRAYUDA (2004020197)
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam
tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.
Makalah yang berjudul “DISTORSI PASAR ”ini ditujukan sebagai materi mata kuliah Ekonomi mikro
islam oleh HUMAIDI S,S.EI.,M.E.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki karya-karya penulis di lain waktu.
PENYUSUN
KELOMPOK 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….
BAB I……………………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..
BAB II………………………………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………
Ihtikar/Penimbunan
Jual beli la-najsh
Talaqqi Rukban………………………………………………………………………………
Gametheory
Macam-Macam Tadlis…………………………………………………………………………………
BAB 3………………………………………………………………………………………………………………….
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..
SARAN………………………………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
B
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara dan individu berada dalam
keseimbangan (Iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya menjadi
dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam islam. Pasar bebas menentukan
cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya
keseimbangan pasar. Dalam konsep Ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh
permintaan dan penawaran tersebut harus taterjadi rela sama rela, sehingga tidak ada pihak
yang merasa dirugikan dalam melakukan transaksi barang tertentu (Q) pada tingkat harga
tertentu (P). Namun keadaan yang terjadi dilapangan, tidaklah sesuai dengan pasar yang ideal
menurut prinsip islam. Dan gangguan-gangguan yang terjadi itulah disebut sebagai Distorsi
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Kata distorsi dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu sebuah gangguan
yang terjadi atau pemutar balikan suatu fakta, aturan dan penyimpangan dari fakta yang
seharusnya terjadi. Sedangkan pengertian pasar secara umum yaitu suatu tempat bertemunya
antara penjual dengan pembeli. Distorsi pasar adalah sebuah gangguan yang terjadi terhadap
sebuah mekanisme pasar yang sempurna menurut prinsip islam atau bisa dikatakan juga suatu
fakta yang terjadi dimekanisme pasar, yang mana pasar tersebut tidak sesuai dengan teori-teori
yang seharusnya terjadi dalam sebuah mekanisme pasar.
Pada garis besarnya, ekonomi islam mengidentifikasi tiga bentuk distorsi pasar, yakni
sebagai berikut :
Bersumber dari Said bin al-Musayyab dari Ma’mar bin Abdullah al-Adawi
bahwa Rasulullah SAW. bersabda :
ليحتكر: سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول: عن معمرابن عبدالله بن فضلة قال
( الترمدىi )رواه.الخاطئ
c) Tallaqi Rukban
Tallaqi rukban adalah tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota (atau pihak
yang lebih memiliki informasi lebih lengkap) membeli barang petani (atau produsen
yang tidak memiliki informasi yang benar tentang harga dipasar) yang masih di luar
kota, untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya.
ولتقربوامال اليتيم ال بالتي هي احسن حتي يبلغ اشده واوفواالكيل والميزان بالقسط لنكلف نفسا الوسعها وادا قلتم
فاعد لوا ولوكان داقربي وبعهدادا قلتم فاعد لوا ولوكان داقربي وبعهدالله اوفوا دلكم وصكم به
لعلكم تدكرون.
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat
(mu) dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah SWT. kepadamu
agar kamu ingat.”
Untuk menghindari penipuan, masing-masing pihak harus mempelajari strategi
pihak lain. Dalam ekonomi konvensional hal ini dikenal dengan Game Theory.
a) Game Theory
- Dominant Strategy; adalah strategi dalam sebuah permainan yang memberikan hasil
yang lebih baik daripada strategi apapun yang diambil oleh pihak lain.
- Nash Equilibrium; adalah kombinasi strategi-strategi dalam suatu permainan
dimana tidak ada satupun pemain yang memiliki insentif untuk mengubah strategi
yang diambil oleh pihak lain. Dalam Nash Equilibrium, strategi yang diambil oleh
satu pihak akan memengaruhi strategi yang harus diambil oleh pihak lain.
- Mixed Strategy: adalah strategi di mana kedua pihak membuatt pilihan random dari
dua atau lebih pilihan yang ada berdasarkan probability.
b) Macam-macam Tadlis
1) Tadlis dalam Kuantitas (Quantity)
Tadlis dalam bentuk ini adalah penipuan dimana dengan mengurangi
takaran (timbangan) serta memberikan harga yang tidak sesuai dengan kuantitas
yang diperoleh oleh pembeli.
Misalnya, beras harga 100 ton, karena jumlahnya banyak dan dikirim
dalam container sehingga pembeli hanya percaya pada kiriman penjual. Namun
sesungguhnya penjual hanya mengirim barang seberat 98 ton.10 Perlakuan penjual
yang tidak jujur selain merugikan pihak penjual juga merugikan pihak pembeli.
Apapun tindakan penjual maupun pembeli yang tidak jujur akan mengalami
penurunan utility. Begitu pula dengan pembeli yang mengalami penurunan utility.
2) Tadlis dalam Kualitas (Quality)
Tadlis kualitas merupakan bentuk penipuan dimana barang yang diberikan
(dikirim) tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Misalnya, dalam penjualan motor bekas dengan kualitas 80% baik, dengan
harga Rp 10.000.000,-. Pada kenyataanya, tidak semua penjual motor menjual
motor bekas dengan kualifikasi yang sama. Sebagian penjual, menjual motor
dengan kualifikasi dan barang (utamanya mesin) seperti itu, dipasaran hanya dijual
7.000.000,-. Pembeli tidak dapat membedakan mana motor dengan kualifikasi
rendah dan mana motor dengan kualifikasi lebih tinggi, hanya penjual saja yang
mengetahui dengan pasti kualifikasi barang yang dijualnya.
3) Tadlis dalam Harga (Price)
Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual harga yang lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau
penjual.
Dalam fiqih di sebut Ghaban.
Contoh, katakanlah musafir dari Bandung menggunakan kereta api menuju
Yogyakarta, ketika tiba di stasiun Yogyakarta dia memutuskan untuk naik taksi,
namun sang musafir tidak mengetahui harga jasa layanan taksi yang harus dibayar
untuk menuju alamat rumah yang hendak di tujunya. Karena melihat gelagat orang
baru yang tidak tahu ongkos pasaran taksi maka sang supir memasang tarif jasa
layanan taksi sebesar Rp 70.000,- menuju alamat yang ingin dituju sang musafir.
Padahal dengan jarak demikian, pasarannya biasanya hanya Rp 40.000,- kelebihan
harga Rp 30.000,- merupakan bentuk penipuan yang dilakukan oleh supir taksi
yang dilarang dalam islam. Telah terjadi di zaman Rasulullah SAW. terhadap
tadlis dalam harga yaitu: diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar :“Kami pernah
keluar mencegat orang-orang yang datang membawa hasil panen mereka dari
luar kota, lalu kami membelinya dari mereka. Rasulullah SAW melarang kami
membelinya sampai nanti barang tersebut dibawa kepasar”.
4) Tadlis dalam Waktu Penyerahan (Time of Delivery)
Tadlis dalam waktu penyerahan Seperti juga pada tadlis (penipuan) dalam
kuantitas, kualitas, dan harga, Tadlis dalam waktu penyerahan pun dilarang.
Contoh tadlis dalam hal ini ialah bila si penjual tahu persis bahwa ia tidak akan
dapat menyerahkan barang tepat pada waktu yang dijanjikan, namun ia sudah
berjanji akan menyerahkan barang pada waktu yang telah dijanjikan.
Dalam Hadits yang diriwiyatkan oleh Abdullah bin ‘Abbas r.a,
Bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: “Barang siapa menjual makanan,
maka jangganlah engkau menjualnya sehingga kau mampu menyempurnakan
penjualan tersebut.”
c. Ketidaksempurnaan Informasi
Ketidaksempurnaan pasar juga disebabkan karena ketidaksempurnaan informasi yang
dimiliki para pelaku pasar. Informasi merupakan hal yang penting sebab ia menjadi dasar
bagi pembuatan keputusan. Rasulullah melarang berbagai transaksi yang terjadi dalam
ketidaksempurnaan informasi, missal menghalangi transaksi pada harga pasar, mengambil
keuntungan yang tinggi dengan memanfaaatkan kebodohan konsumen, dan lain-lain.
a. Larangan Ikhtikar
Rasulullah telah melarang praktek ikhtikar, yaitu secara sengaja menahan atau menimbun
barang, terutama pada saaat terjadinya kelangkaan, dengan tujuan untuk menaikan harga di
kemudian hari. Akibat dari ikhtikar ini masyarakat luas akan dirugikan oleh sekelompok
kecil yang lain.
Agar harga dapat kembali ke posisi semula maka pemerintah dapat melakukan berbagi
upaya menghilangkan penimbuanan ini. Namun tidak termasuk ikhtikar adalah
penumpukan yang dilakukan pada situasi ketika pasokan melimpah, misalnya penimbunan
atau penahanan pada saat panen besar, dan segera menjualnya pada saat pasar
membutuhkan.
Beberapa larangan ini antara lain: talaqi rukhban (membeli barang dengan cara mencegat
para penjual di luar kota), bay najasyi (mencakup pengertian kolusi dimana antarpenjual
satu dengan yang lainnya melakukan kerja samauntuk menipu konsumen), ghaban fahisy
(upaya sengaja untuk mengaburkan informasi sebab penjual memanfaatkan ketidaktahuan
konsumen untuk mencari keuntungan yang tinggi.
c. Regulasi Harga
Pada dasarnya jika pasar sudah bekerja dengan sempurna, maka tidak ada alas an untuk
mengatur tingkat harga. Penetapan harga justru akan mendistorsi harga sehingga akhirnya
mengganggu mekanisme pasar itu sendiri. Jadi regulasi harga dapat dilakukan pada situasi
tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya peraturan ini dan penegakkannya peraturan, manipulasi pasar dapat
diminimalisir. Sehingga, pergerakan harga saham syariah bisa menjadi lebih stabil dan
seimbang.
B. Saran
Di era globalisasi yang semakin maju, dan keadaan ekonomi yang semakin
kompleks ini, kita sebagai mahasiswa yang kritis dan ber intelektual harus bisa bersaing,
dan mewujudkan ekonomi islam sebagai dasar dan prinsp dalam mengembangkan usaha
serta bisnis perekonomian suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
- Ekonomi Mikro Islam / Adiwarman A. Karim,-Ed. Kelima, - Cet. 6, - Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
- www.slideshare.com