Anda di halaman 1dari 12

DISTORSI PASAR

Disusun guna memenuhi tugas Ekonomi mikro islam

Dosen Pengampu : HUMAIDI S,S.EI.,M.E.

Disusun oleh :

1. HADIJAH (2004020206)
2. MELISA PRAYUDA (2004020197)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN PALOPO 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam
tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.
Makalah yang berjudul “DISTORSI PASAR ”ini ditujukan sebagai materi mata kuliah Ekonomi mikro
islam oleh HUMAIDI S,S.EI.,M.E.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki karya-karya penulis di lain waktu.

PENYUSUN
KELOMPOK 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….

BAB I……………………………………………………………………………………………………………….

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………………………...


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………….........

BAB II………………………………………………………………………………………………………………

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………

1. Pengertian Distorsi pasar


Bentuk-bentuk Distorsi pasar
Rekayasa Permintaan dan penawaran

 Ihtikar/Penimbunan
 Jual beli la-najsh
 Talaqqi Rukban………………………………………………………………………………

2. Tadlis (Unknown to one Party)

 Gametheory
 Macam-Macam Tadlis…………………………………………………………………………………

3. Taghrir/Kerancuan (uncertain to bothparties)……………………………………………………………….


4. Solusi Islam terhadap ketidaksempurnaan pasar…………………………………….

BAB 3………………………………………………………………………………………………………………….

KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..

SARAN………………………………………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
B

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara dan individu berada dalam

keseimbangan (Iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya menjadi

dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam islam. Pasar bebas menentukan

cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya

keseimbangan pasar. Dalam konsep Ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh

kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Pertemuan antara

permintaan dan penawaran tersebut harus taterjadi rela sama rela, sehingga tidak ada pihak

yang merasa dirugikan dalam melakukan transaksi barang tertentu (Q) pada tingkat harga

tertentu (P). Namun keadaan yang terjadi dilapangan, tidaklah sesuai dengan pasar yang ideal

menurut prinsip islam. Dan gangguan-gangguan yang terjadi itulah disebut sebagai Distorsi

Pasar (market distortion).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Distorsi Pasar ?


2. Apa saja bentuk-bentuk Distorsi Pasar ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Distorsi Pasar : Perspektif Islam

Kata distorsi dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu sebuah gangguan
yang terjadi atau pemutar balikan suatu fakta, aturan dan penyimpangan dari fakta yang
seharusnya terjadi. Sedangkan pengertian pasar secara umum yaitu suatu tempat bertemunya
antara penjual dengan pembeli. Distorsi pasar adalah sebuah gangguan yang terjadi terhadap
sebuah mekanisme pasar yang sempurna menurut prinsip islam atau bisa dikatakan juga suatu
fakta yang terjadi dimekanisme pasar, yang mana pasar tersebut tidak sesuai dengan teori-teori
yang seharusnya terjadi dalam sebuah mekanisme pasar.

B. Bentuk-Bentuk Distorsi Pasar

Pada garis besarnya, ekonomi islam mengidentifikasi tiga bentuk distorsi pasar, yakni
sebagai berikut :

1. Rekayasa Permintaan (False Demand) dan Rekayasa Penawaran (False Supply)


Dalam fiqh islam, rekayasa permintaan dikenal sebagai ba’i najasy, sedangkan
rekayasa penawaran lebih dikenal sebagai ihtikar.
a) Ba’i Najasy
Transaksi ba’i najasy diharamkan karena si penjual menyuruh orang lain
memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik untuk
membeli, sementara si penawar tidak bermaksud untuk benar-benar membeli barang
tersebut. Ia hanya ingin menipu kepada orang lain yang benar-benar ingin membeli.
Rasulullah SAW. bersabda: “Janganlah kamu sekalian melakukan penawaran
terhadap barang tanpa bermaksud untuk membeli.” (H.R. Tirmidzi).
Dari hadits Nabi di atas jelaslah bahwa praktek jual beli najasy merupakan
salah satu praktik penawaran palsu yang akan menaikkan harga dan dilarang dalam
agama islam.
Contoh dari ba’i najasy banyak sekali. Pada waktu Indonesia dilanda krisis
moneter 1997 misalnya, terjadi isu kelangkaan pangan karena takut kehabisan
persediaan beras, maka masyarakat ramai-ramai menyerbu toko-toko memborong
beras. Akibatnya terjadi peningkatan permintaan terhadap beras sehingga harga beras
naik.
b) Ihtika
r

Bersumber dari Said bin al-Musayyab dari Ma’mar bin Abdullah al-Adawi
bahwa Rasulullah SAW. bersabda :

‫ ليحتكر‬: ‫ سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول‬: ‫عن معمرابن عبدالله بن فضلة قال‬
(‫ الترمدى‬i‫ )رواه‬.‫الخاطئ‬

“Tidaklah orang yang melakukan ihtikar itu kecuali ia bersalah (berdosa)


(H.R.Tirmidzi).”
Ihtikar bukanlah monopoli atau penimbunan. Dalam islam, siapa pun boleh
berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya penjual (monopoli) atau ada penjual
lain. Menyimpan stock barang untuk keperluan persediaan pun tidak dilarang dalam
islam. Jadi, monopoli sah-sah saja. Demikin pula menyimpan persediaan. Yang
dilarang adalah ihtikar, yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal
dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi (Monopoly’s
Rent-seeking).

c) Tallaqi Rukban
Tallaqi rukban adalah tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota (atau pihak
yang lebih memiliki informasi lebih lengkap) membeli barang petani (atau produsen
yang tidak memiliki informasi yang benar tentang harga dipasar) yang masih di luar
kota, untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya.

Transaksi tallaqi rukban dilarang, karena mengandung dua hal :


Pertama,
rekayasa penawaran yaitu mencegah masuknya barang ke pasar (entry barrier), dan
kedua,
mencegah penjual luar kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang berbunyi : Dari Anas ra., ia berkata
: “Rasulullah SAW. melarang orang-orang kota menjualkan barang orang desa yang
baru datang sebelum sampai pasar, walaupun orang itu saudara kandungnya
sendiri.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Mencari barang dengan harga yang lebih murah tidaklah dilarang, namun
apabila transaksi jual beli antara dua pihak dimana yang satu memiliki informasi yang
lengkap dan yang satu tidak mengetahui harga dipasar yang sesungguhnya dan kondisi
demikian dimanfaatkan untuk mencari keuntungan yang lebih, maka terjadilah
penzaliman antara pedagang kota dengan petani di luar kota tersebut, maka hal inilah
yang dilarang.

2. Tadlis (Unknown To One Party)


Kondisi ideal dalam pasaar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai
informasi yang sama tentang barang yang akan diperjualbelikan. Apabila salah satu pihak
tidak mempunyai informasi seperti yang dimiliki oleh pihak lain, maka salah satu piha
akan merasa dirugikan dan terjadi kecurangan/penipuan.
Kitab suci Al-Qur’an dengan tegas telah melarang semua transaksi bisnis yang
mengandung unsur penipuan dalam segala bentuk terhadap pihak lain. Seperti yang
termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam : 152 yang artinya :

‫ولتقربوامال اليتيم ال بالتي هي احسن حتي يبلغ اشده واوفواالكيل والميزان بالقسط لنكلف نفسا الوسعها وادا قلتم‬
‫فاعد لوا ولوكان داقربي وبعهدادا قلتم فاعد لوا ولوكان داقربي وبعهدالله اوفوا دلكم وصكم به‬
‫لعلكم تدكرون‬.

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat
(mu) dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah SWT. kepadamu
agar kamu ingat.”
Untuk menghindari penipuan, masing-masing pihak harus mempelajari strategi
pihak lain. Dalam ekonomi konvensional hal ini dikenal dengan Game Theory.
a) Game Theory
- Dominant Strategy; adalah strategi dalam sebuah permainan yang memberikan hasil
yang lebih baik daripada strategi apapun yang diambil oleh pihak lain.
- Nash Equilibrium; adalah kombinasi strategi-strategi dalam suatu permainan
dimana tidak ada satupun pemain yang memiliki insentif untuk mengubah strategi
yang diambil oleh pihak lain. Dalam Nash Equilibrium, strategi yang diambil oleh
satu pihak akan memengaruhi strategi yang harus diambil oleh pihak lain.
- Mixed Strategy: adalah strategi di mana kedua pihak membuatt pilihan random dari
dua atau lebih pilihan yang ada berdasarkan probability.
b) Macam-macam Tadlis
1) Tadlis dalam Kuantitas (Quantity)
Tadlis dalam bentuk ini adalah penipuan dimana dengan mengurangi
takaran (timbangan) serta memberikan harga yang tidak sesuai dengan kuantitas
yang diperoleh oleh pembeli.
Misalnya, beras harga 100 ton, karena jumlahnya banyak dan dikirim
dalam container sehingga pembeli hanya percaya pada kiriman penjual. Namun
sesungguhnya penjual hanya mengirim barang seberat 98 ton.10 Perlakuan penjual
yang tidak jujur selain merugikan pihak penjual juga merugikan pihak pembeli.
Apapun tindakan penjual maupun pembeli yang tidak jujur akan mengalami
penurunan utility. Begitu pula dengan pembeli yang mengalami penurunan utility.
2) Tadlis dalam Kualitas (Quality)
Tadlis kualitas merupakan bentuk penipuan dimana barang yang diberikan
(dikirim) tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Misalnya, dalam penjualan motor bekas dengan kualitas 80% baik, dengan
harga Rp 10.000.000,-. Pada kenyataanya, tidak semua penjual motor menjual
motor bekas dengan kualifikasi yang sama. Sebagian penjual, menjual motor
dengan kualifikasi dan barang (utamanya mesin) seperti itu, dipasaran hanya dijual
7.000.000,-. Pembeli tidak dapat membedakan mana motor dengan kualifikasi
rendah dan mana motor dengan kualifikasi lebih tinggi, hanya penjual saja yang
mengetahui dengan pasti kualifikasi barang yang dijualnya.
3) Tadlis dalam Harga (Price)
Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual harga yang lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau
penjual.
Dalam fiqih di sebut Ghaban.
Contoh, katakanlah musafir dari Bandung menggunakan kereta api menuju
Yogyakarta, ketika tiba di stasiun Yogyakarta dia memutuskan untuk naik taksi,
namun sang musafir tidak mengetahui harga jasa layanan taksi yang harus dibayar
untuk menuju alamat rumah yang hendak di tujunya. Karena melihat gelagat orang
baru yang tidak tahu ongkos pasaran taksi maka sang supir memasang tarif jasa
layanan taksi sebesar Rp 70.000,- menuju alamat yang ingin dituju sang musafir.
Padahal dengan jarak demikian, pasarannya biasanya hanya Rp 40.000,- kelebihan
harga Rp 30.000,- merupakan bentuk penipuan yang dilakukan oleh supir taksi
yang dilarang dalam islam. Telah terjadi di zaman Rasulullah SAW. terhadap
tadlis dalam harga yaitu: diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar :“Kami pernah
keluar mencegat orang-orang yang datang membawa hasil panen mereka dari
luar kota, lalu kami membelinya dari mereka. Rasulullah SAW melarang kami
membelinya sampai nanti barang tersebut dibawa kepasar”.
4) Tadlis dalam Waktu Penyerahan (Time of Delivery)
Tadlis dalam waktu penyerahan Seperti juga pada tadlis (penipuan) dalam
kuantitas, kualitas, dan harga, Tadlis dalam waktu penyerahan pun dilarang.
Contoh tadlis dalam hal ini ialah bila si penjual tahu persis bahwa ia tidak akan
dapat menyerahkan barang tepat pada waktu yang dijanjikan, namun ia sudah
berjanji akan menyerahkan barang pada waktu yang telah dijanjikan.
Dalam Hadits yang diriwiyatkan oleh Abdullah bin ‘Abbas r.a,
Bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: “Barang siapa menjual makanan,
maka jangganlah engkau menjualnya sehingga kau mampu menyempurnakan
penjualan tersebut.”

3. Taghrir (Uncertain to Both Parties)


Taghrir berasal dari Bahasa Arab gharar, yang berarti akibat, bencana, bahaya
resiko dan ketidakpastian. Dalam istilah fiqih Mu’amalah, taghrir berarti melakukan
sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi, atau mengambil resiko
sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa mengetahui dengan persis
apa akibatnya, atau memasuki kancah resiko tanpa memikirkan konsekuensinya.
Menurut Ibnu Taimiyah, gharar akan terjadi apabila seorang tidak tahu apa yang
tersimpan bagi dirinya pada akhir suatu kegiatan jual beli.
Dalam ilmu ekonomi, taghrir ini lebih dikenal sebagai uncertainty (ketidakpastian)
atau resiko.
Taghrir terbagi menjadi empat bentuk, yaitu :
a) Taghrir dalam Kuantitas
Contoh taghrir dalam kuantitas adalah sistem ijon. Misalnya petani sepakat
menjual hasil panennya (beras dengan kualitas A) kepada tengkulak dengan harga Rp.
750.000,-. Padahal pada saat kesepakatan dilakukan sawah petani belum dapat di
panen. Dengan demikian , kesepakatan jual beli dilakukan tanpa menyebutkan
spesifikasi mengenai berapa kuantitas yang di jual (berapa ton, berapa kwintal
misalnya) padahal harga sudah ditetapkan. Dengan demikian, terjadi ketidakpastian
menyangkut kuantitas barang yang ditransaksikan.

b) Taghrir dalam Kualitas


Contoh taghrir dalam kualitas adalah menjual anak sapi yang masih di dalam
kandungan induknya. Penjual sepakat untuk menyerahkan anak sapi tersebut segera
setelah anak sapi itu lahir, seharga Rp 1.500.000,-. Dalam hal ini, baik si penjual
maupun si pembeli tidak dapat memastikan kondisi fisik anak sapi tersebut bila nanti
sudah lahir. apakah akan lahir normal, cacat, atau lahir dalam keadaan mati. Dengan
demikian, terjadi ketidakpastian menyangkut kualitas barang yang ditransaksikan.

c) Taghrir dalam Harga


Taghrir dalam harga terjadi ketika misalnya seorang penjual menyatakan
bahwa ia akan menjual satu unit panic merk ABC seharga Rp. 10.000,- bila dibayar
tunai, atau Rp. 50.000,- bila dibayar kredit selama lima bulan, kemudian si pembeli
menjawab “setuju”. Ketidakpastian muncul karena adanya dua harga dalam satu akad.
Tidak jelas harga mana yang berlaku, yang Rp.10.000,- atau yang Rp.50.000,. Apabila
pembeli membayar lunas pada bulan ke-3, berapa harga yang berlaku? Atau
ekstremnya satu hari setelah penyerahan barang, berapa harga yang berlaku? Ekstrem
lainnya adalah bagaimana menentukan harga bila dibayar lunas sehari sebelum akhir
bulan ke-5? Dalam kasus ini, walaupun kuantitas dan kualitas barang sudeh
ditentukan, tetapi terjadi ketidakpastian dalam harga barang karena si penjual dan si
pembeli tidak mensepakati satu harga dalam satu akad.

d) Taghrir Menyangkut Waktu Penyerahan


Misalkan Rangga kehilangan mobil Ferari F12 Berlinetta-nya. Maya kebetulan
sudah lama ingin memiliki mobil Ferari F12 Berlinetta seperti yang dimiliki oleh
Rangga, dan karena itu ia ingin membelinya. Akhirnya Rangga dan Maya membuat
kesepakatan. Rangga menjual mobil Ferari F12 Berlinetta-nya yang hilang tersebut
seharga Rp.5 milyar. Harga pasaran mobil tersebut adalah Rp.8 milyar. Dalam
transaksi ini terjadi ketidakpastian mengenai waktu penyerahan barang, karena barang
yang dijual belum diketahui keberadaannya. Mungkin mobil tersebut akan ditemukan
satu bulan lagi, satu tahun lagi atau bahkan mungkin tidak akan ditemukan sama
sekali. Hal inilah yang membuat transaksi tersebut dilarang dan diharamkan.

4. Solusi islam terhadap ketidak sempurnaan pasar

1. Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar

Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam/P3EI (2009: 329) ,


ketidaksempurnaan pasar diksebabkan oleh hal-hal berikut ini :
a. Penyimpangan Terstruktur
Struktur atau bentuk organisasi pasar akan menganggu mekanisme pasar dengan cara
sistematis dan terstruktur pula. Struktur pasar yang dimaksudkan adalah monopoli,
duopoli, oligopoli dan kompetisi monopolistik.

b. Penyimpangan Tidak Terstruktur


Selain itu juga terdapat faktor-faktor yang incidental dan temporer yang mengganggu
mekanisme pasar. Beberapa contohnya adalah usaha sengaja menimbun untuk
menghambat pasokan barang agar harga pasar naik (ikhtikar), penciptaan permintaan semu
untuk menaikan harga (najasyi), penipuan kualitas, kuantitas, harga, atau waktu
pengiriman (tadlis), kolusi para pedagang untuk membuat harga di atas normal (bai al-
hadir lil badi), dan lain-lain

c. Ketidaksempurnaan Informasi 
Ketidaksempurnaan pasar juga disebabkan karena ketidaksempurnaan informasi yang
dimiliki para pelaku pasar. Informasi merupakan hal yang penting sebab ia menjadi dasar
bagi pembuatan keputusan. Rasulullah melarang berbagai transaksi yang terjadi dalam
ketidaksempurnaan informasi, missal menghalangi transaksi pada harga pasar, mengambil
keuntungan yang tinggi dengan memanfaaatkan kebodohan konsumen, dan lain-lain.

2. Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar

a. Larangan Ikhtikar
Rasulullah telah melarang praktek ikhtikar, yaitu secara sengaja menahan atau menimbun 
barang, terutama pada saaat terjadinya kelangkaan, dengan tujuan untuk menaikan harga di
kemudian hari. Akibat dari ikhtikar ini masyarakat luas akan dirugikan oleh sekelompok
kecil yang lain. 

Agar harga dapat kembali ke posisi semula maka pemerintah dapat melakukan berbagi
upaya menghilangkan penimbuanan ini. Namun tidak termasuk ikhtikar adalah
penumpukan yang dilakukan pada situasi ketika pasokan melimpah, misalnya penimbunan
atau penahanan pada saat panen besar, dan segera menjualnya pada saat pasar
membutuhkan.

b. Membuka Akses Informasi


Beberapa larangan terhadap praktik penipuan pada dasarnya adalah upaya untuk
menyebarkan keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat dilakukan dengan sama-
sama suka dan adil. 

Beberapa larangan ini antara lain: talaqi rukhban (membeli barang dengan cara mencegat
para penjual di luar kota), bay najasyi (mencakup pengertian kolusi dimana antarpenjual
satu dengan yang lainnya melakukan kerja samauntuk menipu konsumen), ghaban fahisy
(upaya sengaja untuk mengaburkan informasi sebab penjual memanfaatkan ketidaktahuan
konsumen untuk mencari keuntungan yang tinggi.

c. Regulasi Harga
Pada dasarnya jika pasar sudah bekerja dengan sempurna, maka tidak ada alas an untuk
mengatur tingkat harga. Penetapan harga justru akan mendistorsi harga sehingga akhirnya
mengganggu mekanisme pasar itu sendiri. Jadi regulasi harga dapat dilakukan pada situasi
tertentu saja.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mekanisme perdagangan saham syariah sama pentingnya dengan metode


penyaringan (screening) saham syariah. Di banyak negara yang memiliki indeks dan bursa
saham syariah, mekanisme perdagangan yang sesuai dengan syariah belum diatur resmi.
Dibandingkan dengan manipulasi pasar yang dikenal di perdagangan saham konvensional
yang di kategorikan menjadi manipulasi informasi, tindakan, dan perdagangan. Dewan
Syariah Nasional Indonesia mengklasifikasikan manipulasi menjadi lima kategori. Tadlis
dan ghabn fahisy dikategorikan sebagai manipulasi informasi. Taghrir dapat di
kategorikan sebagai manipulasi tindakan. Najsy, ihtikar, dan ghisy di klasifikasikan
sebagai manipulasi perdagangan.

Di Indonesia, otoritas pasar modal telah mengidentifikasi beberapa manipulasi


pasar di perdagangan saham syariah seperti marking at the close, alternate trade, pump
and dump, hype and dump. Meskipun saham-saham tersebut sudah sesuai syariah, melalui
temuan tersebut, otoritas pasar modal menganggap transaksi tersebut “tidak sesuai dengan
prinsip syariah”.

Dengan adanya peraturan ini dan penegakkannya peraturan, manipulasi pasar dapat
diminimalisir. Sehingga, pergerakan harga saham syariah bisa menjadi lebih stabil dan
seimbang.

B. Saran
Di era globalisasi yang semakin maju, dan keadaan ekonomi yang semakin
kompleks ini, kita sebagai mahasiswa yang kritis dan ber intelektual harus bisa bersaing,
dan mewujudkan ekonomi islam sebagai dasar dan prinsp dalam mengembangkan usaha
serta bisnis perekonomian suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA

- Ekonomi Mikro Islam / Adiwarman A. Karim,-Ed. Kelima, - Cet. 6, - Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
- www.slideshare.com

Anda mungkin juga menyukai