1. Yang anda tahu, di SD 15 ini bentuk bullying apa saja yang anda
temukan?
Kalau dari murid ke murid memang setiap angkatan bervariasi bentuk
bullyingnya. Kadang pernah terjadi anak itu ngegenk lalu kemudian ada
anak-anak yang tidak disukai di kelas itu kemudian dikucilkan, tapi bentuk
bullyingnya tidak ada yang terlalu menonjol banget hanya sekedar mereka
tidak ditemani. Yang pernah terjadi juga waktu itu pernah ada ketika
kegiatan olahraga kemudian anak perempuan pulang ke kelas duluan,
kemudian dia iseng air temennya itu dicampur air cabai kemudian ketika
anaknya pulang ke kelas haus langsung diminum tiba tiba perutnya sakit,
jadi entah apakah ini termasuk bullying atau hanya sifatnya bercanda itu
pernah terjadi juga. Jadi kalau bullying yang terlalu menonjol sebenarnya
dari murid ke murid itu tidak terlalu menonjol banget paling hanya
sifatnya anak-anak mengejek temannya dengan kata-kata kemudian teman
yang lain ikut mengejek paling hanya sebatas itu. Kalau sampai bullying
yang bersifat fisik kalau disekolah ini hampir dikatakan tidak ada paling
hanya bersifat verbal saja.
2. Dari pengakuan anda berarti guru PAI mengetahui langsung perilaku
bullying yang ada di sekolah?
Kebanyakan informasi dari luar, jadi kalau langsung itu jarang. Paling
kalau sifatnya debat itu tidak termasuk bullying, tapi kalo pernah terjadi
adanya bullying depan mata langsung kalau saya pribadi belum pernah
menemukan.
3. Ketika anda mendapat laporan perilaku bullying walau hanya secara
verbal berarti anda sebagai guru PAI apa yang anda lakukan terhadap
pembully?
Kita menasehati mereka. Kita panggil dan kita menasehati mereka supaya
tidak lagi melakukan seperti itu.
4. Strategi apa yang anda lakukan untuk menanggulangi masalah bullying?
Kita menasehati dulu, ketika menasehati mereka kemudian berubah
artinya sudah selesai tidak ada punishment yang lain. Kecuali kalau
mereka sudah kita nasehati kemudian mereka mengulangi kembali
kemudian kita biasanya kita laporkan ke orang tuanya atau kita kerjasama
dengan wali kelas dan biasanya kita panggil kedua orang tuanya.
5. Secara umum kegiatan yang dilakukan anak-anak berhubungan dengan
kasus bullying seperti kegiatan jum’at, adakah penanaman yang dilakukan
oleh guru PAI?
Penanaman dengan selalu mengingatkan mereka baik ketika dalam
pelajaran maupun ketika dalam masjid kita selalu mengingatkan tapi itu
sifatnya hanya mengingatkan itupun mengingatkan ketika misalnya
sebelumnya kita ingatkan tapi ketika tidak ada masalah, artinya kita hanya
sekedar apa yang diajarkan di kelas saja tidak ada kasus-kasus tertentu.
6. Penanaman nilai adab yang dilakukan di sekolah ini apakah ada
hubungannya dengan menanggulangi kasus bullying ini?
Iya kalau penanaman adab sudah pasti, contohnya kita menanamkan
kepada anak supaya mereka punya rasa kasih sayang kepada teman-
temannya kemudian menanamkan kepada mereka bahwa di sekolah ini
semua sama tidak ada perbedaan, baik perbedaan secara materi maupun
fisik dan lain sebagainya itu kita tanamkan bahwa itu semua sama
dihadapan Allah misalnya mereka berbeda dari segi ekonomi mereka
berbeda artinya bahwa tidak ada ejekan yang sifatnya berbentuk kepada
fisik ataupun kepada ekonomi itu kita tanamkan kepada mereka artinya
ketika mereka bersekolah disini ya mereka semua sama memiliki hak dan
kewajiban yang sama jadi tidak ada perbedaan.
7. Apakah selama anda mengajar disini kerjasama antar guru atau pimpinan
untuk mencegah masalah-masalah bullying sering berkoordinasi dengan
kepada sekolah?
Iya harus selalu berkoordinasi. Jadi ketika ada kasus yang terjadi di
sekolah itu kita sampaikan ketika memang guru sendiri tidak dapat
menyelesaikan pribadinya tapi kalau seandainya oleh guru sendiri bisa
diselesaikan itu tidak perlu kita sampaikan kepada kepala sekolah. Tapi
ketika kita kasus ini tidak dapat diselesaikan oleh guru bidang ataupun
wali kelas maka biasanya jika memang dibutuhkan itu kita komunikasikan
ke pimpinan.
8. Selama anda memberikan nasehat dan adanya penanaman adab, apakah
sudah ada hasil positif terhadap anak pelaku bullying?
Selalu ada. Pasti ada. Setelah mereka diingatkan kemudian pemanggilan
orang tua itu pasti ada perubahan. Karena ketika kita dapati laporan-
laporan itu kan kita biasanya berikan selain nasehat juga ada punishment
seperti mereka disuruh istighfar, mereka disuruh baca al-Qur’an dan lain-
lain itu biasanya ada perubahan.
9. Adakah faktor penghambat selama anda menjadi guru PAI dalam
menanggulangi masalah bullying?
Kalau yang menghambat itu biasanya adalah faktor komunikasi mereka.
Biasanya anak-anak tertentu punya grup sendiri yang tidak ada
pengawasan baik guru dan orang tua di dalam grup itu, mereka biasanya
membuat rencana-rencana ketika mereka biasanya tidak suka dengan salah
satu temannya mereka buat rencana yang tanda kutip rencana buruk jadi
itu hambatannya sehingga rencana trus controlling itu kita tidak tahu.
Narasumber : Bu Balqis (Guru BK)
1. Bagaimana bentuk-bentuk bullying yang anda rasakan di sekolah ini?
Sebenarnya kalau di sekolah ini lebih banyaknya bullying verbal. Verbal
itu kan kata-kata ya jadi kalau bilang parah juga tidak terlalu, jadi
verbalnya hanya perkataan entah nama orang tua ataupun nama nama
lengkap seperti itu.
2. Bullying yang terjadi di sekolah ini termasuk dalam kategori sedang, berat,
atau ringan kalau menurut anda?
“Kalau untuk bullying sendiri mau dibilang ringan ya terbilang ringan
karena dia bukan separah yang dia terus-terusan menerus atau dia biasanya
anak verbal itu dia akan terusan tapi kalau sejauh ini enggak, jadi mereka
kalau sudah dikasih tau oleh gurunya mereka akan lebih paham Ketika
mereka ejek-ejekan mka kita faham, Ketika mereka jauhin salah satu
temennya kita ingatkan Ketika saling meledek kita ingatkan kadang satu
dua hari masih musuhan tapi setalah kita ingatkan kita beri arahan mereka
bisa langsung akrab kembali”
.
3. Dalam aktivitas apa biasanya bullying terjadi?
Kalau aktivitas biasanya saat adanya jam kosong ataupun saat jam istirahat
jadi saat tidak ada guru ataupun kurang pantauan mereka akan melakukan
bullying itu.
4. Anda sendiri tahu dari mana kasus bullying yang terjadi?
Saya sendiri tahunya dari murid. Jadi ada murid yang laporan atau dari
wali kelas itu biasanya laporan dari mereka yang saya tampung kemudian
akan dikomunikasikan kembali.
5. Apakah ada konsultasi bagi siswa korban bullying? Bagaimana teknisnya?
Kalau untuk konsultasi sendiri tahapannya pertama dari korban bullying.
Jadi korban bullying ini akan dipanggil. Konteks dipanggil ini tanpa
diketahui sama pelaku bullying. Jadi mereka para pelaku tidak tahu
dipanggilnya untuk laporan jadi tidak ada longka lingkong kamu nih
ngomongin mereka. Jadi merekapun dipanggilnya entah saat istirahat di
waktu-waktu tertentu jadi mereka tidak tahu. Jadi korbannya dipanggil
dulu baru pelakunya.
6. Apa saja aturan sekolah bagi pelaku bullying?
Kalau sejauh ini karena bullyingnya bukan bullying berat jadi sejauh ini
masih pemanggilan orang tua. Jadi pemanggilan orang tua itu sudah
masuk ke dalam hukuman. Karena orang tua saat datang itu entah mereka
menjadi malu atau mereka jadi mereka terbeban belum lagi saat orang tua
menjadi marah-marah itu jadi hukuman bagi mereka. Setelah pemanggilan
orang tua biasanya sudah selesai.
7. Apa ada kerjasama antara guru BK dan guru Agama untuk mengatasi
kasus bullying di sekolah ini?
Kalau kerjasama dengan guru PAI biasanya akan membicarakan bullying
apa yang biasa terjadi dan akan dimasukkan ke dalam materi Agama.
8. Menurut anda, berapa besar peran guru PAI dalam menangani kasus
bullying ini?
Kalau menurut saya untuk berapa besarnya lumayan besar. Karena PAI ini
ada materi tentang keislaman jadi paham dosa terkait bullying itu seperti
apa jadi besar peran guru PAI sendiri.
9. Strategi apa saja yang digunakan untuk menanggulangi kasus bullying?
Pertama dari penerapan materi baik materi dari BK, materi keputrian, dan
materi dari guru PAI itu salah satu cara agar anak tahu bullying itu apa
saja sehingga tidak mengulangi bullying itu. Jadi karena tahu akhirnya
mereka tidak akan melakukan hal itu, jadi terutama dari materi dulu.
10. Apakah dari strategi tersebut sudah meminimalisir terjadinya kasus
bullying?
Sejauh ini lumayan meminimalisir. Jadi berkurang anak-anak melakukan
bullying. Karena mereka kan dari anak-anak yang masuk ketika masa
covid terus mereka yang kurang materi dan penerapan tentang bullying ini
saat masuknya materi bullying mereka mengetahui tentang bullying
verbal, fisik dll.
11. Diperaturan sekolah sendiri yang menjelaskan masalah bullying itu ada
atau tidak?
Untuk peraturan sekolah sendiri sebenarnya ada, Cuma kalau peraturan
sendiri biasanya ada point-point dan untuk bullying sendiri pointnya ketika
terjadi bullying maka akan adanya pemanggilan orang tua lalu kalau tidak
bisa maka akan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah.
12. Apasaja yang dilakukan sekolah ketika terjadi kasus bullying?
Kalau sekolah sendiri sejauh ini secara umum mereka kalau kasus bullying
sigap. Karena dari guru kelas atau dari guru setempat kalau istirahat atau
saat jam-jam kosong itu kan suka diinval nah saat inval itu ketika ada anak
melakukan bullying itu akan laporan ke guru BK atau guru kelas sehingga
nantinya guru kelas bisa menindaklanjuti.
13. Jadi apa saja faktor pendukung dalam penanggulangan bullying itu dari
siapa saja?
Kalau faktor pendukung ini dari guru kelas, kemudia guru bidang juga
mendukung dan kepala sekolah maupun wakil semuanya mendukung
dalam mengatasi masalah bullying.
14. Bagaimana faktor penghambat dalam penanggulangan bullying?
Kalau faktor penghambat itu orang tua siswa itu sendiri. Karena biasanya
kalau pemanggilan orang tau terkait bullying orang tua tersebut tahunya
anak ini adalah anak yang baik sehingga diberikan tahukan seperti itu
sudah mengelak. Tapi jika sudah diberitahukan detail wakil kepala sekolah
dan lainnya mereka akan lebih paham ternyata anaknya seperti itu.
15. Apa saja hukuman yang diberikan kepada pelaku bullying, apakah
membuat pelaku jera?
Untuk hukuman tadi pemanggilan orang tua. Sejauh ini efektif ketika
dipanggil orang tua siswa tersebut karena mereka tidak ingin orang tuanya
dipanggil lagi.
16. Bagaimana cara anda meminimalisir faktor penghambat dari kasus
bullying ketika komunikasi antara orang tua dan guru tidak berjalan
dengan baik?
Kalau meminimalisir penghambat itu pertama perlunya komunikasi
dengan orang tua terutama wali kelas dengan orang tua terlebih dahulu,
jadi guru BK itu tidak bisa berkomunikasi langsung dengan tua tanpa
melewati wali kelas jadi harus wali kelas terlebih dahulu. Kalau wali kelas
tidak menyanggupi maka akan didatangkan ke sekolah sehingga orang tua
itu akan bisa berkomunikasi langsung dengan guru BK nya dan wali
kelasnya.