Anda di halaman 1dari 12

Narasumber : Pak Ali (Guru Agama dan Al-Qur’an)

1. Yang anda tahu, di SD 15 ini bentuk bullying apa saja yang anda
temukan?
Kalau dari murid ke murid memang setiap angkatan bervariasi bentuk
bullyingnya. Kadang pernah terjadi anak itu ngegenk lalu kemudian ada
anak-anak yang tidak disukai di kelas itu kemudian dikucilkan, tapi bentuk
bullyingnya tidak ada yang terlalu menonjol banget hanya sekedar mereka
tidak ditemani. Yang pernah terjadi juga waktu itu pernah ada ketika
kegiatan olahraga kemudian anak perempuan pulang ke kelas duluan,
kemudian dia iseng air temennya itu dicampur air cabai kemudian ketika
anaknya pulang ke kelas haus langsung diminum tiba tiba perutnya sakit,
jadi entah apakah ini termasuk bullying atau hanya sifatnya bercanda itu
pernah terjadi juga. Jadi kalau bullying yang terlalu menonjol sebenarnya
dari murid ke murid itu tidak terlalu menonjol banget paling hanya
sifatnya anak-anak mengejek temannya dengan kata-kata kemudian teman
yang lain ikut mengejek paling hanya sebatas itu. Kalau sampai bullying
yang bersifat fisik kalau disekolah ini hampir dikatakan tidak ada paling
hanya bersifat verbal saja.
2. Dari pengakuan anda berarti guru PAI mengetahui langsung perilaku
bullying yang ada di sekolah?
Kebanyakan informasi dari luar, jadi kalau langsung itu jarang. Paling
kalau sifatnya debat itu tidak termasuk bullying, tapi kalo pernah terjadi
adanya bullying depan mata langsung kalau saya pribadi belum pernah
menemukan.
3. Ketika anda mendapat laporan perilaku bullying walau hanya secara
verbal berarti anda sebagai guru PAI apa yang anda lakukan terhadap
pembully?
Kita menasehati mereka. Kita panggil dan kita menasehati mereka supaya
tidak lagi melakukan seperti itu.
4. Strategi apa yang anda lakukan untuk menanggulangi masalah bullying?
Kita menasehati dulu, ketika menasehati mereka kemudian berubah
artinya sudah selesai tidak ada punishment yang lain. Kecuali kalau
mereka sudah kita nasehati kemudian mereka mengulangi kembali
kemudian kita biasanya kita laporkan ke orang tuanya atau kita kerjasama
dengan wali kelas dan biasanya kita panggil kedua orang tuanya.
5. Secara umum kegiatan yang dilakukan anak-anak berhubungan dengan
kasus bullying seperti kegiatan jum’at, adakah penanaman yang dilakukan
oleh guru PAI?
Penanaman dengan selalu mengingatkan mereka baik ketika dalam
pelajaran maupun ketika dalam masjid kita selalu mengingatkan tapi itu
sifatnya hanya mengingatkan itupun mengingatkan ketika misalnya
sebelumnya kita ingatkan tapi ketika tidak ada masalah, artinya kita hanya
sekedar apa yang diajarkan di kelas saja tidak ada kasus-kasus tertentu.
6. Penanaman nilai adab yang dilakukan di sekolah ini apakah ada
hubungannya dengan menanggulangi kasus bullying ini?
Iya kalau penanaman adab sudah pasti, contohnya kita menanamkan
kepada anak supaya mereka punya rasa kasih sayang kepada teman-
temannya kemudian menanamkan kepada mereka bahwa di sekolah ini
semua sama tidak ada perbedaan, baik perbedaan secara materi maupun
fisik dan lain sebagainya itu kita tanamkan bahwa itu semua sama
dihadapan Allah misalnya mereka berbeda dari segi ekonomi mereka
berbeda artinya bahwa tidak ada ejekan yang sifatnya berbentuk kepada
fisik ataupun kepada ekonomi itu kita tanamkan kepada mereka artinya
ketika mereka bersekolah disini ya mereka semua sama memiliki hak dan
kewajiban yang sama jadi tidak ada perbedaan.
7. Apakah selama anda mengajar disini kerjasama antar guru atau pimpinan
untuk mencegah masalah-masalah bullying sering berkoordinasi dengan
kepada sekolah?
Iya harus selalu berkoordinasi. Jadi ketika ada kasus yang terjadi di
sekolah itu kita sampaikan ketika memang guru sendiri tidak dapat
menyelesaikan pribadinya tapi kalau seandainya oleh guru sendiri bisa
diselesaikan itu tidak perlu kita sampaikan kepada kepala sekolah. Tapi
ketika kita kasus ini tidak dapat diselesaikan oleh guru bidang ataupun
wali kelas maka biasanya jika memang dibutuhkan itu kita komunikasikan
ke pimpinan.
8. Selama anda memberikan nasehat dan adanya penanaman adab, apakah
sudah ada hasil positif terhadap anak pelaku bullying?
Selalu ada. Pasti ada. Setelah mereka diingatkan kemudian pemanggilan
orang tua itu pasti ada perubahan. Karena ketika kita dapati laporan-
laporan itu kan kita biasanya berikan selain nasehat juga ada punishment
seperti mereka disuruh istighfar, mereka disuruh baca al-Qur’an dan lain-
lain itu biasanya ada perubahan.
9. Adakah faktor penghambat selama anda menjadi guru PAI dalam
menanggulangi masalah bullying?
Kalau yang menghambat itu biasanya adalah faktor komunikasi mereka.
Biasanya anak-anak tertentu punya grup sendiri yang tidak ada
pengawasan baik guru dan orang tua di dalam grup itu, mereka biasanya
membuat rencana-rencana ketika mereka biasanya tidak suka dengan salah
satu temannya mereka buat rencana yang tanda kutip rencana buruk jadi
itu hambatannya sehingga rencana trus controlling itu kita tidak tahu.
Narasumber : Bu Balqis (Guru BK)
1. Bagaimana bentuk-bentuk bullying yang anda rasakan di sekolah ini?
Sebenarnya kalau di sekolah ini lebih banyaknya bullying verbal. Verbal
itu kan kata-kata ya jadi kalau bilang parah juga tidak terlalu, jadi
verbalnya hanya perkataan entah nama orang tua ataupun nama nama
lengkap seperti itu.
2. Bullying yang terjadi di sekolah ini termasuk dalam kategori sedang, berat,
atau ringan kalau menurut anda?
“Kalau untuk bullying sendiri mau dibilang ringan ya terbilang ringan
karena dia bukan separah yang dia terus-terusan menerus atau dia biasanya
anak verbal itu dia akan terusan tapi kalau sejauh ini enggak, jadi mereka
kalau sudah dikasih tau oleh gurunya mereka akan lebih paham Ketika
mereka ejek-ejekan mka kita faham, Ketika mereka jauhin salah satu
temennya kita ingatkan Ketika saling meledek kita ingatkan kadang satu
dua hari masih musuhan tapi setalah kita ingatkan kita beri arahan mereka
bisa langsung akrab kembali”
.
3. Dalam aktivitas apa biasanya bullying terjadi?
Kalau aktivitas biasanya saat adanya jam kosong ataupun saat jam istirahat
jadi saat tidak ada guru ataupun kurang pantauan mereka akan melakukan
bullying itu.
4. Anda sendiri tahu dari mana kasus bullying yang terjadi?
Saya sendiri tahunya dari murid. Jadi ada murid yang laporan atau dari
wali kelas itu biasanya laporan dari mereka yang saya tampung kemudian
akan dikomunikasikan kembali.
5. Apakah ada konsultasi bagi siswa korban bullying? Bagaimana teknisnya?
Kalau untuk konsultasi sendiri tahapannya pertama dari korban bullying.
Jadi korban bullying ini akan dipanggil. Konteks dipanggil ini tanpa
diketahui sama pelaku bullying. Jadi mereka para pelaku tidak tahu
dipanggilnya untuk laporan jadi tidak ada longka lingkong kamu nih
ngomongin mereka. Jadi merekapun dipanggilnya entah saat istirahat di
waktu-waktu tertentu jadi mereka tidak tahu. Jadi korbannya dipanggil
dulu baru pelakunya.
6. Apa saja aturan sekolah bagi pelaku bullying?
Kalau sejauh ini karena bullyingnya bukan bullying berat jadi sejauh ini
masih pemanggilan orang tua. Jadi pemanggilan orang tua itu sudah
masuk ke dalam hukuman. Karena orang tua saat datang itu entah mereka
menjadi malu atau mereka jadi mereka terbeban belum lagi saat orang tua
menjadi marah-marah itu jadi hukuman bagi mereka. Setelah pemanggilan
orang tua biasanya sudah selesai.
7. Apa ada kerjasama antara guru BK dan guru Agama untuk mengatasi
kasus bullying di sekolah ini?
Kalau kerjasama dengan guru PAI biasanya akan membicarakan bullying
apa yang biasa terjadi dan akan dimasukkan ke dalam materi Agama.
8. Menurut anda, berapa besar peran guru PAI dalam menangani kasus
bullying ini?
Kalau menurut saya untuk berapa besarnya lumayan besar. Karena PAI ini
ada materi tentang keislaman jadi paham dosa terkait bullying itu seperti
apa jadi besar peran guru PAI sendiri.
9. Strategi apa saja yang digunakan untuk menanggulangi kasus bullying?
Pertama dari penerapan materi baik materi dari BK, materi keputrian, dan
materi dari guru PAI itu salah satu cara agar anak tahu bullying itu apa
saja sehingga tidak mengulangi bullying itu. Jadi karena tahu akhirnya
mereka tidak akan melakukan hal itu, jadi terutama dari materi dulu.
10. Apakah dari strategi tersebut sudah meminimalisir terjadinya kasus
bullying?
Sejauh ini lumayan meminimalisir. Jadi berkurang anak-anak melakukan
bullying. Karena mereka kan dari anak-anak yang masuk ketika masa
covid terus mereka yang kurang materi dan penerapan tentang bullying ini
saat masuknya materi bullying mereka mengetahui tentang bullying
verbal, fisik dll.
11. Diperaturan sekolah sendiri yang menjelaskan masalah bullying itu ada
atau tidak?
Untuk peraturan sekolah sendiri sebenarnya ada, Cuma kalau peraturan
sendiri biasanya ada point-point dan untuk bullying sendiri pointnya ketika
terjadi bullying maka akan adanya pemanggilan orang tua lalu kalau tidak
bisa maka akan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah.
12. Apasaja yang dilakukan sekolah ketika terjadi kasus bullying?
Kalau sekolah sendiri sejauh ini secara umum mereka kalau kasus bullying
sigap. Karena dari guru kelas atau dari guru setempat kalau istirahat atau
saat jam-jam kosong itu kan suka diinval nah saat inval itu ketika ada anak
melakukan bullying itu akan laporan ke guru BK atau guru kelas sehingga
nantinya guru kelas bisa menindaklanjuti.
13. Jadi apa saja faktor pendukung dalam penanggulangan bullying itu dari
siapa saja?
Kalau faktor pendukung ini dari guru kelas, kemudia guru bidang juga
mendukung dan kepala sekolah maupun wakil semuanya mendukung
dalam mengatasi masalah bullying.
14. Bagaimana faktor penghambat dalam penanggulangan bullying?
Kalau faktor penghambat itu orang tua siswa itu sendiri. Karena biasanya
kalau pemanggilan orang tau terkait bullying orang tua tersebut tahunya
anak ini adalah anak yang baik sehingga diberikan tahukan seperti itu
sudah mengelak. Tapi jika sudah diberitahukan detail wakil kepala sekolah
dan lainnya mereka akan lebih paham ternyata anaknya seperti itu.
15. Apa saja hukuman yang diberikan kepada pelaku bullying, apakah
membuat pelaku jera?
Untuk hukuman tadi pemanggilan orang tua. Sejauh ini efektif ketika
dipanggil orang tua siswa tersebut karena mereka tidak ingin orang tuanya
dipanggil lagi.
16. Bagaimana cara anda meminimalisir faktor penghambat dari kasus
bullying ketika komunikasi antara orang tua dan guru tidak berjalan
dengan baik?
Kalau meminimalisir penghambat itu pertama perlunya komunikasi
dengan orang tua terutama wali kelas dengan orang tua terlebih dahulu,
jadi guru BK itu tidak bisa berkomunikasi langsung dengan tua tanpa
melewati wali kelas jadi harus wali kelas terlebih dahulu. Kalau wali kelas
tidak menyanggupi maka akan didatangkan ke sekolah sehingga orang tua
itu akan bisa berkomunikasi langsung dengan guru BK nya dan wali
kelasnya.

Narasumber : Pak Mudzakir (Guru Agama dan Al-Qur’an)


1. Bentuk-bentuk bullying yang pernah terjadi di sekolah ini?
Pengalaman saya selama mengajar disini itu ada bullying bentuk yang
ucapan dan tindakan. Ucapan misalnya anak punya bentuk fisik yang
diluar umumnya seperti kegemukan itu ada satu dua bahkan lebih pas di
kelas 2 dipanggil sigendut. Nah itu jelas bullying karena anak yang
dipanggil bukan namanya itu tidak menyukai. Kedua bentuk tindakan ada
satu anak yang dikucilkan dalam arti dikurcilkan misalnya ketika anak itu
sedang istirahat harusnya bareng diajak maen, nah dia sendirian. Akhirnya
anak tersebut ngomong ke saya kalau teman-temannya tidak mau maen
dengannya itu termasuk bentuk bullying karena bullying kan artinya
bentuk tindakan atau perkataan yang menyebabkan orang lain tidak suka,
merasa dipojokkan, dikucilkan, merasa dianggap jelek dan lain-lain. Itu
ada di kelas 2, ada di kelas 5.
2. Apakah guru PAI mengetahui perilaku bullying yang ada di sekolah?
Iya tahu. Karena kebetulan pas saya yang ngajar.
3. Apakah ada bullying yang terjadi di dalam jam pelajaran?
Ada juga. Ketika kerjasama atau berkelompok itu bentuknya dikucilkan
tidak mau berkelompok. Jadi akhirnya anak tersebut merasa dikucilkan
karena tidak ada yang mau sama dia. Padahal itu kan sebenernya sudah
saya taruh di kelompok ini dan ini tapi memang ada anak yang seperti itu
dan itu memang pas jam pelajaran saya.
4. Ketika anda bertemu dengan kasus bullying ini, guru PAI kan melihat
secara langsung. Tindakan apa yang anda lakukan terhadap kasus tersebut?
Tindakannya pertama saya kumpulkan satu kelas. Jadi saya sampaikan
bahwa bullying itu sesuatu yang dilarang karena menyakitkan orang lain,
itu secara klasikal saya sampaikan supaya tindakan tersebut tidak tertular
kepada yang lain. Kemudian yang kedua saya juga untuk anak yang
berkasus untuk anak yang membully dan dibully saya panggil secara
khusus dan saya beri nasehat.
5. Selama anda mengajar disini punya strategi khusus sebagai guru PAI
dalam menanggulangi masalah bullying baik sebelum dan sesudah
bullying terjadi?
Kalau sebelumnya saya termasuk yang memperhatikan hal tersebut. Jadi
saya juga setiap mau menyampaikan pelajaran saya sisipkan nasehat
tentang dilarangnya mengucilkan satu dua orang atau istilahnya bullying,
memanggil orang dengan sebutan yang tidak semestinya apalagi orang
yang dipanggil merasa tidak suka itu termasuk bullying itu jelas dan saya
sampaikan juga ayat dan hadistnya saya sampaikan. Kalau sesudahnya
seperti tadi, saya panggil anak-anak yang memang ada kasus-kasus
tertentu walaupun sebelumnya tadi saya sampaikan secara umum.
6. Apakah ada kegiatan di sekolah yang bertujuan untuk meminimalisir
perilaku bullying?
Betul ada. Kadang setiap hari senin dan jum’at. Itu karena pimpinan
sekolah dan diantara guru yang bertugas itu ada penanaman adab. Apalagi
sekarang kan Al-Azhar sangat menerapkan penanaman salah satunya itu
bullying tidak boleh.
7. Apakah kerjasama antara guru dan pimpinan untuk mencegah adanya
perilaku bullying selalu ada?
Iya selalu ada dan itu juga bahkan di RAKER ada yang salah satu
disampaikan itu juga sampaikan karena jangan sampai efeknya nanti ke
guru juga dan orang tua murid juga akhirnya mempertanyakan ke gurunya
dan tentunya ke pemimpinannya itu karena anak merasa terkucilkan jadi
itukan nama baik sekolah.
8. Selama anda mengajar disini selama hampir 11 tahun, selama anda
menemukan perilaku bullying dan anda memiliki strategi bersama
pimpinan, sampai saat ini apakah ada perubahan yang terlihat dari anak-
anak?
Kalau perubahan ke anak yang kasus-kasus pernah kita tangani baik di
kelas maupun di luar kelas ya ada. Artinya sudah tidak melakukan hal
serupa. Saya kurang tahu kalau diluar sekolah karena yang jelas kita
lingkupnya sekolah. Saya juga sering menyampaikan juga dimanapun juga
jangan sampai melakukan bullying karena ini merupakan perbuatan dosa
dilarang agama. Jadi ini ada perubahan.
9. Anda sebagai guru PAI apakah anda mendapat laporan dari guru BK
maupun guru kelas terkait bullying?
Kalau guru BK itu dari dulu pertama saya disini dulu iya, tapi untuk yang
sekarang guru BK dipegang bu Balqis belum ada kasus yang krusial
artinya masih bisa ditangani guru BK. Walau begini ada kasus yang
sifatnya bullying saya juga sampaikan kepada guru BK bahwa anak ini
harus diperhatikan karena saya juga sudah menyampaikan bahwa itu
dilarang khawatir ini keterusan jadi guru BK harus tahu dan dipanggil.
10. Apakah anda pernah diminta secara spesifik dari segi agama pembahasan
terkait bullying ini?
Secara spesifik untuk membahas tentang bullying bukan kapasitas saya.
Tetapi ketika kita menyampaikan agama ya salah satu semua ajaran agama
disampaikan kepada anak dan kebetulan saya yang termasuk yang
memperhatikan hal itu jadi saya selalu sampaikan tentang bullying.
11. Jadi strategi dilakukan ketika apa saja untuk menanggulangi bullying?
Jadi untuk menanggulangi bullying itu dilaksanakan ketika senin pagi,
jum’at pagi dan sebelum sholat dhuzur dan sholat jum’at itu kita
sampaikan.
Narasumber : Usamah (Siswa Kelas 6)
1. Apa yang kamu ketahui tentang bullying?
Tindakan penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
kepada orang lain dalam bentuk perkataan atau perbuatan.
2. Apakah kamu tahu ada perilaku bullying di sekolah ini?
Iya. Sangat mengetahui
3. Apakah kamu pernah mendapati perilaku bullying di sekolah?
Pernah. Dipanggil dengan nama yang tidak sesuai dan saya tidak
menyukainya.
4. Apakah kamu tahu siapa saja temanmu yang mendapatkan perilaku
bullying?
Iya saya mengetahui sedikit-sedikit. Seperti dikatain diledekin. Contohnya
dikatain namany tidak sesuai. Ada juga yang dikatain fisiknya tidak sesuai.
5. Bagaimana bentuk perilaku bullying yang dilakukan kepada korban?
Dalam bentuk perkataan ada. Seperti ngatain fisik ada baik
kekurangannya.
6. Apakah kamu pernah melakukan perilaku bullying?
Pernah. Tapi hanya candaan biasa. Jadi dalam bentuk perkataan.
7. Apakah kamu pernah konsultasi masalah bullying kepada guru?
Pernah.
8. Setiap ada siswa yang membully apakah langsung ditindak lanjuti oleh
guru PAI?
Iya langsung ditindaklanjuti dengan tanggung jawab.
9. Apa yang guru PAI lakukan ketika mengetahui ada siswa mendapatkan
perilaku bully?
Memberikan nasehat dan arahan sesuai dengan ajaran agama kita.
10. Menurut kamu apakah tindak yang dilakukan guru PAI sudah benar dalam
menindaklanjuti kasus bullying?
Sudah sangat benar.
11. Apakah ada kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk mencegah para
siswa melakukan bullying?
Seperti mendengarkan tausiyah yang berisi tentang dilarangnya membully
orang lain. Kemudian sebelum sholat dhuzur guru memberi nasehat
tentang keagamaan yang mengenai bullying dan implementasi adab.
12. Seberapa besar menurut kamu pengaruh guru PAI dalam menanggulangi
bullying?
Sangat besar pengaruhnya. Karena guru PAI yang memberi nasehat,
arahan dan memberikan dampak kepada anak-anak bullying. Kalau di nilai
1-10 pengaruh guru PAI dinilai 8 pengaruhnya.
13. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada para perilaku atau korban
bullying?
Untuk yang membully ya jangan membully karena kita sesama muslim itu
bersaudara.
Narasumber : Navisha (Siswa Kelas 6)
1. Apakah kamu mengetahui tentang perilaku bullying?
Tahu. Bullying adalah suatu perilaku penindasan atau kekerasan baik
secara verbal maupun fisik yang dilakukan secara sengaja.
2. Apakah kamu mengetahui perilaku bullying yang ada di sekolah ini?
Iya saya mengetahui beberapa kasus bullying di sekolah ini.
3. Apakah kamu pernah mendapati perilaku bullying di sekolah?
Pernah. Dengan bullying secara verbal mengungkapan kata-kata kasar
yang kurang berkenan.
4. Apakah kamu tahu siapa saja temanmu yang mendapatkan perilak
bullying?
Tahu. Biasanya secara verbal. Mungkin konteksnya bercanda tapi diktenya
serius.
5. Apakah kamu pernah melihat temanmu yang dibully secara fisik?
Pernah. Mungkin dengan main-main pas mau duduk kursinya ditarik.
6. Bagaimana bentuk perilaku bullying yang menurut kamu paling parah?
Main fisik secara kasar terus konteknya serius.
7. Apakah kamu pernah melakukan bullying?
Pernah. Dalam konteks bercandaan. Dalam bentuk perkataan.
8. Apakah kamu pernah konsultasi terhadap guru kelas, guru BK atau guru
agama terhadap perilaku bullying?
Pernah. Saya selalu konsultasi. Yang saya dapat dari konsultasi itu
dampaknya baik dan buruknya habis itu kedepannya baiknya bagaimana.
9. Apakah setiap ada siswa yang mendapati perilku bullying, guru PAI itu
langsung menindaklanjuti kasus itu?
Iya. Biasanya langsung.
10. Apa yang guru PAI lakukan ketika ada siswanya yang menjadi korban
bullying?
Biasanya diomongin baik baik dulu. Trus dikasih saran kedepannya agar
tidak terjadi lagi bagaimana.
11. Menurut kamu, apa guru PAI sudah benar dalam menindaklanjuti kasus
bullying?
Iya sudah benar.
12. Apakah ada kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk mencegah para
siswa ini melakukan bullying?
Ada. Biasanya kita dikasih nasehat keagamaan tentang penekanan perilaku
yang baik dan empati. Itu biasanya di hari senin dan jum’at kalau
perempuan ada kegiatan keputrian.
13. Menurut kamu, seberapa besar pengaruh guru PAI dalam mengatasi
masalah bullying di sekolah?
Jika kita gambarkan secara skala mungkin 8 banding 10.
Narasumber : Alghi (Siswa Kelas 6)
1. Apa yang kamu ketahui tentang perilaku bullying?
Yang saya ketahui bullying itu dari perbuatan dan perkataan. Perbuatan
seperti misalnya kekerasan.
2. Apakah kamu tahu adanya perilaku bullying di sekolah ini?
Iya. Saya mengetahuinya.
3. Apakah kamu pernah mendapati perilaku bullying?
Saya pernah terkena bullying dan dibully secara verbal. Contohnya seperti
ngatain yang bukan namanya saya dan nama orang tua.
4. Apa kamu tahu siapa saja teman-temanmu yang mendapat perilaku
bullying?
Saya tahu. Ada yang secara verbal dan secara fisik. Contohnya yang saya
lihat secara langsung secara fisik sampai ada yang pernah ditonjok gara-
gara di bully. Saya pernah dikatain bentuk fisiknya.
5. Apakah kamu pernah melakukan bully?
Pernah. Bully secara verbal.
6. Apakah kamu pernah konsultasi terhadap guru terkait bullying?
Saya pernah melakukan konsultasi kepada guru kelas, guru BK dan guru
agama juga pernah.
7. Apakah setiap siswa yang melakukan bullying guru PAI langsung
melakukan tindakan terhadap anak tersebut?
Iya. Tindakannya disaat ada yang melakukan bullying baik fisik atau
verbal biasanya guru agama membantu untuk menghentikan bullying
tersebut.
8. Apa yang guru Agama lakukan terhadap siswanya yang melakukan
bullying?
Yang pasti bakal lebih dinasehatin dan ditanya kenapa bisa melakukan
bullying tersebut.
9. Menurut kamu, apakah guru PAI sudah benar dalam menindaklanjuti
kasus bullying di sekolah ini?
Iya sangat pas. Sangat membantu sekali.
10. Apakah ada kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk mencegah para
siswa untuk tidak melakukan tindakan bullying?
Iya ada. Kegiatannya biasanya guru agama di kelas saya saat sedang
mengajar suka tiba-tiba jika ada murid yang ada iseng nah guru agama
suka menasehati trus sekalian semuanya untuk ada yang dikelas.
11. Menurut kamu, seberapa besar pengaruh guru agama dalam mengatasi
perilaku bullying di sekolah ini?
Sangat besar sekali. Karena guru agama pasti ilmunya luas untuk agama
jadi bukan untuk hanya tentang umum tapi keagamaan juga ada. Jadi anak-
anak diberi pengetahuan terkait agama juga melalui pelajaran.
Narasumber : Kevan (Siswa Kelas 6)
1. Apa yang kamu ketahui tentang perilaku bullying?
Perilaku bullying ada kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh
seseorang baik secara verbal maupun fisik.
2. Apakah kamu tahu adanya perilaku bullying di sekolah ini?
Iya saya mengetahuinya. Kalau pernah ada kasus bullying di sekolah ini.
3. Apa kamu pernah mendapati perilaku bullying di sekolah?
Pernah. Seperti dalam perkataan jadi dalam kata-kata aja.
4. Apakah kamu tahu siapa saja temanmu yang mendapat perilaku bullying?
Kurang tahu. Soalnya kalau kita mendapat berita bully kita nggak tahu
juga siapa yang dibully.
5. Apakah kamu pernah menyaksikan langsung perilaku bullying yang
dilakukan temanmu?
Tidak pernah.
6. Apa yang kamu ketahui tentang bentuk perilaku bullying di sekolah ini?
Kebanyakannya sih dengan verbal seperti kata-kata sewajarnya. Tapi ada
juga melalui fisik. Contohnya kalau yang fisik itu dorong-dorongan atau
misal ada masalah entar jadi dipukul.
7. Apakah kamu pernah melakukan bullying?
Pernah. Bullynya cuman verbal perkataan bercandaan yang ringan.

8. Seberapa besar pengaruh guru agama dalam mengatasi masalah bullying?


Pengaruhnya cukup besar dari guru agama mengatasi bullying di sekolah
ini. Pengaruhnya kisaran 8 dari 10.

Anda mungkin juga menyukai