Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR KERJA

LAYANAN BIMBINGAN PSIKO-EDUKATIF

Isilah pertanyaan dibawah ini berdasarkan pengalaman yang Anda peroleh selama ini.

1. Perilaku bullying adalah salah satu contoh kenakalan remaja yang dialami oleh hampir
sepertiga remaja yang ditindas di sekolah baik secara verbal maupun non verbal. Sebagai guru
yang baik dan profesional, tindakan apa yang akan Anda lakukan apabila terjadi kasus perilaku
bullying di sekolah tempat Anda mengajar. Berikan penjelasannya.

2. Bagaimana cara Anda menangani peserta didik yang berhadapan dengan konflik keluarga
sehingga mempengaruhi semangatnya dalam belajar.

3. T adalah peserta didik yang ceria. Suatu ketika ia mendapat masalah dimana ia sendiri tidak
tahu harus bagaimana menyelesaikannya. Akhirnya dengan pertimbangan T memberanikan
diri bercerita kepada guru B dengan harapan permasalahan tersebut dapat terselesaikan
dengan baik. Alih-alih masalah tersebut terselesaikan justru permasalahan baru timbul
dimana guru B menceritakan permasalahan yang dialami oleh T kepada guru-guru dan
karyawan TU. Alhasil T merasa malu dan minder, berbagai sindiran dan teguran ia terima.
Dari kasus tersebut, menurut Anda apakah tindakan guru B itu benar?Jjelaskan dan berikan
alasannya.

4. Ceritakan secara rinci, bentuk layanan bimbingan Psiko-Edukatif apa yang Anda berikan
kepada peserta didik di tempat Anda mengajar di masa pandemi ini.

5. Jelaskan secara rinci bentuk layanan bimbingan Psiko-Edukatif apa yang akan Anda lakukan
apabila ada peserta didik yang tidak pernah hadir mengikuti BDR selama masa pandemi ini.
Jawaban

1. Melakukan pendekatan secara langsung kepada siswa tersebut dan memanggil orangtua,
menjelaskan apa yg telah dilakukan oleh siswa tersebut. Memberikan bimbingan dan
pemahaman kepada siswa, apa dampak yang akan di rasakan korban bulying. Meningkatkan
kerjasama antara guru dan orangtua agar peristiwa bulying tidak terjadi lagi.

2. Melakukan pendekatan secara pribadi kepada peserta didik tersebut, untuk terus
menyemangati dan memberikan masukan agar konflik didalam keluarga tidak menjadi hambatan
untuk terus belajar dan berprestasi.

3. Menurut saya apa yang dilakukan guru B tidak benar, karena sebagai guru kita harus bisa
menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh siswanya, dan memberikan solusi dari permasalahan
siswa. Agar suatu saat jika siswa tersebut mengalami permasalahan lagi, siswa tidak sungkan
untuk menceritakan permasalahannya.

4. Ketika pandemi, bentuk layanan psiko-edukatif yang diberikan ke siswa berupa informasi
serta mengingatkan kepada seluruh siswa, jika ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
dari rumah, bisa dikonsultasikan secara pribadi ke guru mata pelajaran yang bersangkutan atau
ke wali kelas.

5. Ketika masa pandemi, ada beberapa siswa yang jarang mengikuti pembelajaran. Jadi secara
pribadi, guru melakukan pendekatan langsung ke siswa tersebut dengan menghubugi via WA
atau telepon menanyakan hambatan apa yang di rasakan siswa saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh, dan mencari solusi bersama dari masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai