Anda di halaman 1dari 38

Lampiran ke 4

HASIL ANALISIS DATA 1

Subjek : K1 (Bunda N)

Tanggal : 07-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying adalah sebuah peneroran atau
bullying bisa dibilang masuk kategori teror dan
membuat orang merasa tidak nyaman.
Bullying seperti peneroran, diteror,
biasanya kalau ada orang mengajak
becandaan kemudian yang diajak
becandaan tidak ketawa berarti itu masuk
dalam kategori peneroran dan membuat
orang tidak nyaman. Jika becandaan tetapi
orang yang diajak becandaan tidak ketawa
maka itu masuk dalam peneroran dan
bukan becandaan lagi.
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Jika bullying terjadi di sekolah, maka
yang terjadi di sekolah orangtua menolak keras karena tidak
semua anak mempunyai mental yang
Saya pribadi sangat menolak keras karena kuat dan sebagai orangtua harus bisa
tidak semua anak mentalnya kuat, seperti menguatkan anak jika anak mempunyai
anak saya saja misalnya mempunyai mental yang fragile karena jika
mental fragile, tetapi jika untuk anak-anak orangtua tidak bisa menguatkan anak,
yang mentalnya kuat ya boleh saja. Jika maka masa depan anak dikhawatirkan
anak-anak yang fragile seperti anak saya akan hancur karena bullying yang
orangtua harus bisa menguatkan. Misalnya terjadi di sekolah karena bullying
saja ada orangtua yang mempunyai anak sifatnya berkesinambungan. Jadi
yang fragile kemudian orangtua tidak tegas bullying di sekolah memang sejak dulu
maka masa depan anak itu akan hancur. ada dan peran orang tua utama saat
Mengapa dibilang teror karena bullying itu anak mengalami kasus bullying.
sifatnya berkesinambungan. Jika dari kasus
bullying kemudian anak menjadi tidak
ingin sekolah lagi kan berbahaya untuk
masa depan dan kehidupan anak misalnya
saja dari si anak diejek gendut oleh teman-
temanya jadi dia tidak ingin sekolah lagi
itu juga membahayakan. Jadi memang
bullying itu sudah ada sejak dulu dan
sebenarnya peran orangtua itu utama.
Misalnya saja anak manggil temenya hitam
seperti itu, jadi sebaiknya sebagai orangtua
memberikan nasihat yang tepat untuk anak
seperti tidak boleh mengatakan seperti itu
nak, karena tugas orangtua seharusnya
adalah mengarahkan dan meluruskan anak
karena jika hal tersebut dianggap biasa
maka ditakutkan akan menjadi bom waktu
bagi kehidupan dan masa depan anak. Jadi
harus di stop sejak awal.
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Macam bentuk bullying :
bentuk bullying 1. Bullying verbal
Mencela, memberikan julukan kurus,
Macam bentuk Bullying bukan hanya kurang gizi (berupa ucapan, cap atau
sekedar dalam bentuk memukul, tetapi lebel)
disisi lain ada juga yang dalam bentuk 2. Bullying fisik
pengucapan seperti mengatakan si anak ini Berhubungan dengan fisik, seperti
kurus, kurang gizi, kemudian ada juga memukul
dalam bentuk pengancaman. 3. Pengancaman
Memberikan ancaman kepada
korban
bullying
4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Yang dirasakan orangtua saat melihat
bullying di sekolah bullying di sekolah yaitu merasa sedih
karena di zaman sekarang ini masih
Yang orangtua rasakan sedih dan merasa saja terjadi yang namanya bullying,
masih ada saja bullying di era zaman padahal sekarang sudah zaman digital
digital padahal seharusnya para orangtua dan orangtua seharusnya lebih sadar
sudah harus melek dan sangat dan lebih memperhatikan anak dan
disayangkan, tetapi memang membutuhkan sangat disayangkan jika bullying masih
koordinasi antara pihak orangtua dengan terjadi saat ini dan tentunya juga butuh
pihak sekolah koordinasi antara pihak orangtua
dengan pihak sekolah.
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
yang harus dilakukan oleh orangtua di orangtua di sekolah saat melihat bullying
sekolah saat melihat bullying di sekolah di sekolah adalah yang pertama tentunya
mencegah dan harus ada koordinasi dengan
Tindakan yang seharusnya dilakukan pihak sekolah dan sebisa mungkin di stop
adalah mencegah kemudian juga harus karena sekecil apapun bentuk bullying
tidak bisa dibiarkan begitu saja dan si
koornasi dnegan pihak sekolah, kemudian pembully harus diberi efek jera.
sebisa mungkin kasus atau kejadian
bullying di stop bahkan sekecil apapun
bentuknya karena hal yang semacam itu
tidak bisa dibiarkan dan harus dituntaskan
hingga selesai. Orang yang nge bully harus
jera karena ketika dia diberikan hukuman
maka dia pasti tidak akan mengulangi ke
orang lain. Kebanyakan bullying dilakukan
oleh anak yang mempunyai pendukung ,
jika anak sendiri maka kebanyakan anak
tidak akan berani membully.
6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku yakni jika dilihat dari sudut
pandang korban maka pengaruhnya
Jika dilihat dari sudut pandang korban, anak jadi tidak percaya diri, minder dan
anak menjadi tidak percaya diri, minder akan jadi pendiam. Sedangkan jika
dan jadi pendiam. N awalnya ceria banget dilihat dari sudut pandang pelaku maka
kemudian tiba-tiba N jadi tidak mau anak akan lebih percaya diri dan lebih
bermain berarti termasuk N sudah tidak berkuasa.
percaya diri gara-gara di bully. Jika dilihat
dari sudut pandang pelaku maka si
pembully pastinya akan lebih percaya diri
karena pembully sudah merasa berhasil.
Sebagai orangtua yang paling penting
menguatkan anak. Jika sebagai pelaku
maka akan semakin percaya si pembully itu
dan lebih berkuasa tetapi kuasa yang tidak
tepat sasaran.
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tindakan yang
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua seharusnya dilakukan orangtua untuk
untuk membantu anak dalam menghadapi membantu anak menghadapi kasus
kasus bullying dilihat dari sudut pandang bullying dilihat dari sudut pandang
korban dan pelaku korban dan pelaku yakni jika sebagai
korban tentunya saja menguatkan anak
Jika sebagai korban dan pelaku pasti dan menyarankan anak untuk dapat
menguatkan N, N adalah anak yang melindungi diri sendiri. Selain itu juga
tangguh jadi N harus bisa melawan. Jadi yang paling penting adalah harus
yang utama anak harus bisa melindungi koordinasi dengan pihak sekolah dan
diri sendiri, ketika ada yang ingin yang bersangkutan
memukul misalnya harus bisa melindungi
diri kemudian konfirmasi ke pihak sekolah
dan yang bersangkutan
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Menurut persepsi orangtua yang
menjadi korban atau pelaku bullying dirasakan saat anak menjadi korban dan
pelaku bullying adalah jika sebagai
Tentunya merasa sedih jika N posisinya korban maka orangtua merasa sedih
sebagai korban karena memang akan karena akan berdampak terhadap
berdampak terhadap N, kemudian kehidupan anak, anak bisa jadi
dampaknya N jadi pendiam, takut pendiam, takut bersosialisasi dan tidak
bersosialisasi dengan teman-temanya, tidak percaya diri. Jika sebagai pelaku
percaya diri, tetapi jika N menjadi pelaku perasaan orangtua juga sedih karena
merasa sedih juga karena N sama saja merasa anaknya menyakiti orang lain.
menyakiti orang lain.
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying adalah
untuk korban dampaknya dapat
Dampaknya dilihat dari sudut pandang menghancurkan kehidupan korban jika
korban yaitu dapat menghancurkan dibiarkan berkelanjutan
kehidupan anak jika dibiarkan
berkelanjutan seperi kasus N itu. Bunda N
juga pernah di bully dulu tetapi malah
bunda N memberikan jajan ke yang bully,
jadi anak yang nge bully itu jadi baik ke
bunda N. Begitupun N ketika ulangtahun
diminta bund N untuk memberikan kue
kepada yang membully nya, akhirnya yang
membully nya itu memanggil namanya N
bukan lagi dengan sebutan gendut. Hal
tersebut diceritakan N kepada Bunda nya.
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan mengenai dampak bullying
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang jika anak sebagai pelaku, korban atau
menyaksikan anak lain yang mneyaksikan adalah :
1. Jika sebagai korban, : syok, sedih,
Jika anak sebagai korban yang dirasakan dan harus tenang dan berpikir
orangtua jelas sedih dan syok teta[i semua bagaimana penanganan yang tepat
anak jelas bisa terkena kasus bullying dan untuk dapat mengatasi bullying
jika menemukan kasus seperti itu 2. Jika sebagai pelaku : miris karena
tergantung penanganan orangtuanya, anakku kok menyakiti orang lain
orangtua harus tenang dan lebih baik 3. Jika sebagai anak yang
berpikir cara mengatasinya, dan orangtua mneyaksikan :
tidak mungkin hanya bisa menyelesaikan Perasaan orangtua kwatir jika anaknya
dengan cara menangis-nangis karena hal meniru perbuatan bullying
tersebut justru tidak akan menyelesaikan
masalah. Sedangkan jika sebagai pelaku
merasa miris karena merasa anakku seperti
itu. Disisi lain jika menjadi anak yang
menyaksikan pasti merasa khawatir karena
jika N meniru itu yang membahayakan.
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying adalah
dengan melakukan pencegahan dan
Tentunya dengan melakukan pencegahan juga dnegan berkoordinasi dengan
dan berkoordinasi dengan lembaga sekolah sekolah kemudian meminta agar kasus
karena memang kejadianya di sekolah, bullying di stop karena takut akan
kemudian meminta agar kasus tersebut berdampak ke anak.
benar-benar di stop karena takut akan
berdampak ke kehidupan anak.
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying adalah karena beberapa faktor
Salah satu faktor diantaranya adalah faktor diantaranya :
lingkungan, kemudian faktor adanya 1. Lingkungan
peluang, kemudian karena faktor orangtua 2. Adanya peluang untuk melakukan
kurang tegas juga karena jika misalnya saja 3. Orangtua yang kurang tegas terhadap
anka berbuat salah harus segera diluruskan anak. Karena anak yang berbuat kurang
karena jika bibit-bibit bullying dibiarkan ebnar harus segera diluruskan.
sejak dini akan membahayakan ke masa
depan anak. Seperti kasus N misal
orangtuanya tegas dan meluruskan
anaknya pasti tidak akan jadi pembully
anak itu dan pembully tidak
akanmempunyai peluang.
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Tidak bisa diprediksi karena terkadang
Hal yang semacam itu tidak bisa diprediksi lingkungan orang itu berbeda-beda,
karena lingkungan anak berbeda-beda yang yang paling penting jika anak
terpenting anak yang kena bully itu mengalami bullying (korban) lebih ke
dikuatkan mentalnya karena susah jika memperkuat mentalnya si anak
langsung ke orangtua anak yang membully
karena tidak semua orangtua bakal
welcome.
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying adalah
tentunya syok karena hal tersebut
Tentunya yang dirasakan syok, karena hal dampaknya nyata, jadi ketika anak
tersebut dampaknya nyata, jadi saat anak mengalami ya pasti sedih, syok, dan
mengalami pasti sedih dan syok tetapi yang mencoba menguatkan.
terpenting adalah menguatkan anak
terlebih dahulu.
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD : Penerapanya
bagus karena misal ada kejadian guru
Penerapanya di TK X bagus karena misal langsung memberikan tindakan dan
saja dulu ada kejadian seperti kasus N, konfirmasi ke orangtua, selain itu adil
guru langsung konfirmasi ke pihak juga.
orangtua, adil juga guru dalam bertindak
dan penangananya. Guru langsung bicara
dengan orangtua dan saya juga tidak
membesarkan-besarkan masalah seperti
itu, tetapi memang bagus dari pihak
sekolah tindakanya karena hal sekecil
apapun perlu segera diatasi dan di stop.
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Bersyukur tentang
Antusiasmenya bersyukur dalam hal penangananya, bagus, gercep dan
penangananya, gercep, dan berharap semoga tidak ada lagi kejadian kasus
semoga tidak terjadi kembali. bullying.
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Keterlibatan orangtua
Orangtua harus terlibat yang paling utaam harusnya pertama dan utama karena
dan pertama dan semua tidak bisa semua tidak bisa langsung diserahkan
kemudian langsung diserahkan ke pihak ke pihak sekolah atau guru dan harus
sekolah atau guru karena orangtua juga sinkron antara guru dan orangtua dalam
memiliki tanggung jawab terhadap anak, bertindak dan menyamakan persepsi.
kemudian selain itu antara orangtua dan
guru juga harus sinkron, misalnya saja
orangtua tidak memperbolehkan anak
untuk memanggil temanya dengan sebutan
yang tidak baik, tetapi jika di sekolah
diperbolehkan akhirnya membuat anak jadi
bingung. Jadi antara guru dan orangtua
harus selaras dan sama-sama menyamakan
persepsi.
HASIL ANALISIS DATA 2

Subjek : K1 (Bunda N)

Tanggal : 09-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying diartikan sebagai orang yang
bullying tidak menempatkan diri pada
tempatnya, seperti yang dijelaskan
Bullying adalah orang yang tidak kemarin yaitu peneroran dan sebisa
menempatkan diri pada tempatnya, seperti mungkin dicegah karena orang yang di
yang dijelaskan kemarin yakni peneroran. bully itu tidak enak.
Sebisa mungkin dicegah karena orang
yang di bully itu tidak enak.
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Jika bullying terjadi di sekolah sebagai
yang terjadi di sekolah orangtua sangat menolak keras dan
seharusnya pihak sekolah tegas jika ada
Menurut saya jangan sampai terjadi dan kasus seperti bullying dan baiknya
seharusnya pihak sekolah tegas seperti sekolah jika ada kasus seperti itu
yang disampaikan kemarin dan menolak langsung mengkomunikasian dengan
keras adanya bullying di sekolah. Tetapi pihak orangtua anak yang bersangkutan
misal di sekolah ada bullying ustadahnya
langsung menghubungi orangtua yang
bersangkutan.
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Macam dan bentuk bullying :
bentuk bullying 1. Bullying fisik
2. Bullying cap atau lebel (verbal)
Sama seperti kemarin bullying jenisnya 3. Bullying yang berhubungan dengan
ada 2, bullying yang berhubungan dengan pengucilan (relasional)
fisik dan bullying yang berhubungan 4. SARA
dengan cap atau lebel. Kemudian ada lagi
yang berhubungan dnegan pengucilan yang
berhubungan dengan SARA juga
4. A1. Hal yang dirasakan orangtua saat Yang dirasakan orangtua saat melihat
melihat kasus bullying di sekolah bullying di sekolah adalah menolak
keras dan tidak bisa dibiarkan dan akan
Yang dirasakan jelas menolak keras, langsung menasehati
karena memang bullying tidak bisa
dibiarkan dan akan langsung menasehati
jika melihat bullying
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan
Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
orangtua saat melihat bullying di sekolah
adalah tentunya melarang dan menegur
yang harus dilakukan orangtua jika agar perbuatan tersebut tidak terulang
melihat bullying di sekolah kembali, kemudian jika ada anak yang
dibully atau ditertawakan si anak harus
Jelas melarang dan kalau bisa menegur agar dilatih rasa empatinya karena jika tidak
tidak diulangi kembali oleh anak karena yang dilatih dari kecil takutnya akan menjadi
dihina itu adalah ciptaan tuhan juga, jika bibit-bibit yang membahayakan.
pembully menghina korban sama saja seperti
menghina tuhan.Anak harus ditegur, harus
teges, contoh kecilnya saat N berlatih
badminton jika ada temanya yang jatuh nasihat
saya tidak boleh ditertawakan karena jika
terbiasa menertawakan sama saja seperti
membully. Seharusnya harus berempati jika
ada teman atau orang lain yang jatuh, bukan
sebaliknya ditertawakan karena itu yang akan
menjadikan bibit-bibit pembully karena jika
sudah terbiasa maka bullying tingkat bawah
akan mengikuti sampai aak SMP SMA dan itu
yang membahayakan.
6. A2. Persepsi orangtua tentang
pengaruh bullying terhadap sikap dan
perilaku anak dilihat dari sudut
pandang korban dan pelaku

Pengaruh bullying terhadap sikap dan


perilaku anak jika dilihat dari sudut
pandang korban, anak menjadi tidak
percaya diri, seperti kasus M menjadi tidak
ingin makan karena dibully gendut maka
akan berbahaya untuk anak atau mungkin
ada yang tidak ingin sekolah lagi malah
semakin berbahaya. Sedangkan jika dilihat
dari sudut pandang pelaku sama seperti
yang dikatakan kemarin anak menjadi
lebih percaya diri dan menjadikan anak
lebih berkuasa.
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tindakan yang
apa yang perlu dilakukan orangtua seharusnya dilakukan orangtua untuk
untuk membantu anak dalam membantu anak menghadapi kasus
menghadapi kasus bullying dilihat dari bullying dilihat dari sudut pandang
sudut pandang korban dan pelaku ? korban dan pelaku yakni jika sebagai
korban tentunya saja menguatkan anak
Tindakan yang perlu dilakukan yang utama dan menyarankan anak untuk dapat
menguatkan anak jika anak sebagai melindungi diri sendiri. Selain itu juga
korban, sedangkan jika anak sebagai yang paling penting adalah harus
pelaku pasti sebagai orangtua harus koordinasi dengan pihak sekolah dan
menegur anak agar anaknya tida seperti itu yang bersangkutan
dan orangtua harus bersikap tegas terhadap
kasus bullying itu
8. A2. Persepsi orangtua tentang hal yang Menurut persepsi orangtua yang
dirasakan saat anak menjadi korban dirasakan saat anak menjadi korban dan
atau pelaku bullying ? pelaku bullying adalah jika sebagai
korban maka orangtua merasa sedih
Misalnya saja anak sebagai korban pasti karena akan berdampak terhadap
sedih, sedangkan misal sebagai pelaku juga kehidupan anak, anak bisa jadi
akan merasakan yang namanya sangat- pendiam, takut bersosialisasi dan tidak
sangat sedih juga karena jika anak sebagai percaya diri. Jika sebagai pelaku
pelaku otomatis anak melukai hati perasaan orangtua juga sedih karena
oranglain apalagi tanggung jawab menjadi merasa anaknya menyakiti orang lain.
orangtua adalah tanggung jawab yang
besar jadi sebisa mungkin anak jangan
sampai menjadi pelaku bullying
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak bullying terhadap kehidupan anak
dilihat dari sudut pandang korba, dilihat dari sudut pandang korban,
pelaku, dan anak lain yang pelaku, dan anak lain yang
menyaksikan kasus bullying menyaksikan kasus bullying adalah
untuk korban dampaknya dapat
Dampaknya untuk korban pasti korban menghancurkan kehidupan korban jika
akan merasa malu, down. Sedangkan untuk dibiarkan berkelanjutan
anak lain yang menyaksikan pasti kasihan
dan seharusnya harus mempunyai rasa
empati

10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan mengenai dampak bullying
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang jika anak sebagai pelaku, korban atau
menyaksikan anak lain yang mneyaksikan adalah :
1. Jika sebagai korban, : syok, sedih,
Jika anak sebagai korban yang dirasakan dan harus tenang dan berpikir
orangtua jelas sedih dan syok tetapi semua bagaimana penanganan yang tepat
anak jelas bisa terkena kasus bullying dan untuk dapat mengatasi bullying
jika menemukan kasus seperti itu 2. Jika sebagai pelaku : miris karena
tergantung penanganan orangtuanya, anakku kok menyakiti orang lain
orangtua harus tenang dan lebih baik 3. Jika sebagai anak yang
berpikir cara mengatasinya, dan orangtua mneyaksikan :
tidak mungkin hanya bisa menyelesaikan Perasaan orangtua kwatir jika anaknya
dengan cara menangis-nangis karena hal meniru perbuatan bullying
tersebut justru tidak akan menyelesaikan
masalah. Sedangkan jika sebagai pelaku
merasa miris karena merasa anakku seperti
itu. Disisi lain jika menjadi anak yang
menyaksikan pasti merasa khawatir karena
jika N meniru itu yang membahayakan.
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying adalah
dengan melakukan pencegahan dan
Tentunya dengan melakukan pencegahan juga dnegan berkoordinasi dengan
dan berkoordinasi dengan lembaga sekolah sekolah kemudian meminta agar kasus
karena memang kejadianya di sekolah, bullying di stop karena takut akan
kemudian meminta agar kasus tersebut berdampak ke anak.
benar-benar di stop karena takut akan
berdampak ke kehidupan anak.
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying adalah karena beberapa faktor
Salah satu faktor diantaranya adalah faktor diantaranya :
lingkungan, kemudian faktor adanya 1. Lingkungan
peluang, kemudian karena faktor orangtua 2. Adanya peluang untuk melakukan
kurang tegas juga karena jika misalnya saja 3. Orangtua yang kurang tegas terhadap
anka berbuat salah harus segera diluruskan anak. Karena anak yang berbuat kurang
karena jika bibit-bibit bullying dibiarkan ebnar harus segera diluruskan.
sejak dini akan membahayakan ke masa
depan anak. Seperti kasus N misal
orangtuanya tegas dan meluruskan
anaknya pasti tidak akan jadi pembully
anak itu dan pembully tidak
akanmempunyai peluang.
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Tidak bisa diprediksi karena terkadang
Hal yang semacam itu tidak bisa diprediksi lingkungan orang itu berbeda-beda,
karena lingkungan anak berbeda-beda yang yang paling penting jika anak
terpenting anak yang kena bully itu mengalami bullying (korban) lebih ke
dikuatkan mentalnya karena susah jika memperkuat mentalnya si anak
langsung ke orangtua anak yang membully
karena tidak semua orangtua bakal
welcome.
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying adalah
tentunya syok karena hal tersebut
Tentunya yang dirasakan syok, karena hal dampaknya nyata, jadi ketika anak
tersebut dampaknya nyata, jadi saat anak mengalami ya pasti sedih, syok, dan
mengalami pasti sedih dan syok tetapi yang mencoba menguatkan.
terpenting adalah menguatkan anak
terlebih dahulu.
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD : Penerapanya
bagus karena misal ada kejadian guru
Penerapanya di TK X bagus karena misal langsung memberikan tindakan dan
saja dulu ada kejadian seperti kasus N, konfirmasi ke orangtua, selain itu adil
guru langsung konfirmasi ke pihak juga.
orangtua, adil juga guru dalam bertindak
dan penangananya. Guru langsung bicara
dengan orangtua dan saya juga tidak
membesarkan-besarkan masalah seperti
itu, tetapi memang bagus dari pihak
sekolah tindakanya karena hal sekecil
apapun perlu segera diatasi dan di stop.
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Bersyukur tentang
Antusiasmenya bersyukur dalam hal penangananya, bagus, gercep dan
penangananya, gercep, dan berharap semoga tidak ada lagi kejadian kasus
semoga tidak terjadi kembali. bullying.
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Keterlibatan orangtua
Orangtua harus terlibat yang paling utaam harusnya pertama dan utama karena
dan pertama dan semua tidak bisa semua tidak bisa langsung diserahkan
kemudian langsung diserahkan ke pihak ke pihak sekolah atau guru dan harus
sekolah atau guru karena orangtua juga sinkron antara guru dan orangtua dalam
memiliki tanggung jawab terhadap anak, bertindak dan menyamakan persepsi.
kemudian selain itu antara orangtua dan
guru juga harus sinkron, misalnya saja
orangtua tidak memperbolehkan anak
untuk memanggil temanya dengan sebutan
yang tidak baik, tetapi jika di sekolah
diperbolehkan akhirnya membuat anak jadi
bingung. Jadi antara guru dan orangtua
harus selaras dan sama-sama menyamakan
persepsi.
HASIL ANALISIS DATA 3

Subjek : K1 (Bunda N)

Tanggal : 12-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Terkait arti kata bullying masih sama
bullying yakni peneroran ataupun penindasan
orang yang berkuasa terhadap orang
Arti bullying masih sama seperti yang yang dianggap tidak mempunyai kuasa.
disampaikan yaitu peneroran, penindasan.
Peneroran itu bisa berbentuk kekerasan
ataupun tidak. Seseorang yang mempunyai
kuasa terhadap orang yang dianggap tidak
mempunyai kuasa
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying
yang terjadi di sekolah yang terjadi di sekolah masih sama
yakni menolak keras dan memang
Bullying yang terjadi di sekolah sampai bullying sampai detik ini masih banyak
detik ini masih banyak terjadi karena terjadi di sekolah dikarenakan adanya
masih banyak genk-genk dan orangtua genk-genk
khususnya Bunda N sangat menolak keras
tentang bullying yang terjadi di sekolah
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Macam dan bentuk bullying :
bentuk bullying 1. Bullying fisik
2. Bullying cap atau lebel (verbal)
Bentuk bullying yang kemarin pernah 3. Bullying yang berhubungan dengan
disebutkan ada bullying fisik, verbal, dan pengucilan (relasional)
tidak langsung yang berhubungan dengan 4. Cyber bullying
pengucilan. Jika verbal seperti diolok-olok,
dihina, Bullying relasional seperti yang
tidak terlihat bentuknya, kemudian ada
cyber bullying karena sekarang eranya
bergeser menjadi serba digital.
4. A1. Hal yang dirasakan orangtua saat Yang dirasakan orangtua saat melihat
melihat kasus bullying di sekolah bullying di sekolah adalah menolak
keras, dan sedih banget dan orangtua
Yang dirasakan pasti sangat sedih karena berharap agar segera ditindak keras jika
memang ada
masih ada saja bullying di era yang maju
ini atau bisa dikatakan era yang millenial .
Seperti yang sudah disampaikan sebelum-
sebelumnya seharusnya ada tindak keras
dan orangtua menolak keras.
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan
Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
orangtua saat melihat bullying di sekolah
yang harus dilakukan orangtua jika adalah tentunya menolak keras kemudian
melihat bullying di sekolah menegur anak dan pasti megkoordinasikan
dengan pihak sekolah seperti yang sudah
Tindakan yang dilakukan yang pertama jelas disampaikan di awal
menolak keras, setelah itu menegur dan
mengkoordinasikan dengan pihak sekolah
seperti yang sudah disampaikan di awal
6. A2. Persepsi orangtua tentang Perilaku bullying jika dilihat dari sudut
pengaruh bullying terhadap sikap dan pandang korban dan pelaku
perilaku anak dilihat dari sudut pengaruhnya adalah jika bagi korban
pandang korban dan pelaku maka si anak mejadi tidak percaya diri
dan mentalnya menjadi down,
Pengaruh bullying terhadap sikap dan sedangkan jika dilihat dari sisi pelaku
perilaku anak tentunya sangat berpengaruh maka si pelaku akan semakin berkuasa
dan jika anak sebagai korban tentu anak dan sebaiknya segera ditangani karena
akan down mentalnya tidak percaya diri, faktor apa dia melakukan hal tersebut.
seperti yang sudah diceritakan bunda M, M
jadi tidak makan karena takut dikatain
gendut dan dari situ tentunya berefek untuk
kehidupan anak, sikap dan perilakunya.
Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang
pelaku maka pengaruhnya dia akan
semakin berkuasa dan harus segera
ditangani sebenarnya ada faktor apa yang
menyebabkan dia seperti itu.
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tindakan yang
apa yang perlu dilakukan orangtua seharusnya dilakukan orangtua untuk
untuk membantu anak dalam membantu anak menghadapi kasus
menghadapi kasus bullying dilihat dari bullying dilihat dari sudut pandang
sudut pandang korban dan pelaku ? korban dan pelaku yakni jika sebagai
korban tentunya saja mengajak anak
Tindakan yang perlu dilakukan yang utama berkomunikasi dengan baik,
adalah ajak anak komunikasi dengan baik menguatkan dan orangtua tentunya
dan pihak orangtua juga harus tegas dan harus tegas dalam bertindak dan yang
tentunya menguatkan anak jika anak paling utama menguatkan. Sedangkan
sebagai korban sedangkan jika sebagai dari sudut pandang pelaku orangtua
pelaku orangtua harus menasehati dan harus menasehati agar anak tidak
tidak malah mendukung si anak melakukan melakukan kejahatan tersebut.
kejahatan tersebut.
8. A2. Persepsi orangtua tentang hal yang Menurut persepsi orangtua yang
dirasakan saat anak menjadi korban dirasakan saat anak menjadi korban
atau pelaku bullying ? dan pelaku bullying adalah jika sebagai
korban maka orangtua merasa sedih.
Misalnya saja anak sebagai korban pasti Jika sebagai pelaku perasaan orangtua
sedih, sedangkan misal sebagai pelaku juga juga sedih karena merasa anaknya
akan merasakan yang namanya sangat- menyakiti orang lain.
sangat sedih juga karena jika anak sebagai
pelaku otomatis anak melukai hati
oranglain apalagi tanggung jawab menjadi
orangtua adalah tanggung jawab yang
besar jadi sebisa mungkin anak jangan
sampai menjadi pelaku bullying
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak bullying terhadap kehidupan anak
dilihat dari sudut pandang korban, dilihat dari sudut pandang korban akan
pelaku, dan anak lain yang merusak kehidupan anak, malu, dan
menyaksikan kasus bullying menarik diri dari lingkungan sosial
anak. Kemudian untuk pelaku jadi
Dampaknya untuk korban diteruskan akan semakin percaya diri dan untuk anak
merusak masa depan anak, kemudian anak lain yang menyaksikan ditakutkan itu
menjadi tidak pecaya diri, malu dan menjadi role atau model yang akhirnya
menarik diri dari lingkungan sosialnya, dianggap hal biasa dan empati dia tidak
sedangkan dari pelaku anak jadi lebih tumbuh jika bulling tidak ada yang
percaya diri dan untuk anak yang menangani.
menyaksikan ditakutkan hal seperti kasus
bullying dianggap biasa jika tidak ada
penanganan dan anak yang menyaksikan
empatinya tidak tumbuh.

10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan mengenai dampak bullying
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang jika anak sebagai pelaku, korban atau
menyaksikan anak lain yang mneyaksikan adalah :
1. Jika sebagai korban, :kecewa, sedih,
Jika anak sebagai korban yang dirasakan dan harus tenang dan berpikir
orangtua jelas sedih dan kecewa, bagaimana penanganan yang tepat
sedangkan dari segi pelakunya sedih juga untuk dapat mengatasi bullying
karena anak sampai melakukan hal buruk 2. Jika sebagai pelaku : sedih karena
seperti membully. Untuk anak lain yang anakku kok menyakiti orang lain
menyaksikan sebisa mungkin empatinya 3. Jika sebagai anak yang
tumbuh. menyaksikan:
Perasaan orangtua kwatir jika anaknya
meniru perbuatan bullying dan
empatinya tidak tumbuh
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying adalah
dengan melakukan pencegahan,
Tentunya sama seperti yang dikatakan menguatkan anak, melarang, dan
kemarin dengan menguatkan kemudian tentunya berkoordinasi dengan
juga berkoordinasi dengan lembaga, lembaga.
mencegah dan melarang karena
dikhawatirkan akan menjadi bibit awal
yang buruk
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying adalah karena beberapa faktor
Salah satu faktor diantaranya adalah faktor diantaranya :
adanya kesempatan, aturan yang kurang 1. Lingkungan
tegas di sekolah, lingkungan 2. Adanya peluang atau kesempatan
untuk melakukan
3. Orangtua dan pihak sekolah yang
kurang tegas terhadap anak. Karena
anak yang berbuat kurang benar harus
segera diluruskan.
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
yang paling penting jika anak
Antisipasinya lebih ke penguatan anak, mengalami bullying (korban) lebih ke
misla anak jadi korban lebih dikuatkan lagi memperkuat mentalnya si anak, jika
mentalnya sedangkan jika sebagai pelaku sebagai pelaku berusaha menyadarkan
disadarkan
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying adalah
tentunya sedih karena hal tersebut
Perasaan tentunya sama seperti yang dampaknya nyata, jadi ketika anak
disampaikan tentunya yang dirasakan mengalami ya pasti sedih, sedih, dan
sedih, karena hal tersebut dampaknya mencoba menguatkan.
nyata, jadi saat anak mengalami pasti sedih
dan sedih tetapi yang terpenting adalah
menguatkan anak terlebih dahulu.
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD : Penerapanya
bagus karena misal ada kejadian guru
Penerapanya di TK X bagus karena misal langsung memberikan tindakan dan
saja dulu ada kejadian guru langsung konfirmasi ke orangtua, selain itu adil
konfirmasi ke pihak orangtua, adil juga juga.
guru dalam bertindak dan penangananya.
Guru langsung bicara dengan orangtua dan
adil dalam memperlakukan anak.
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : pencegahanya bagus seperti
Antusiasmenya untuk pencegahanya bagus yang sudah disampaikan di atas, tetapi
seperti yang sudah disampaikan di atas, perlu bimbingan efek bullying ke
tetapi perlu bimbingan efek bullying ke orangtua
orangtua
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Keterlibatan orangtua
Orangtua harus terlibat yang paling utama harusnya pertama dan utama karena
dan pertama dan semua tidak bisa semua tidak bisa langsung diserahkan
kemudian langsung diserahkan ke pihak ke pihak sekolah atau guru dan harus
sekolah atau guru karena orangtua juga sinkron antara guru dan orangtua dalam
memiliki tanggung jawab terhadap anak, bertindak dan menyamakan persepsi
kemudian selain itu antara orangtua dan dan komunikasi yang bagus.
guru juga harus sinkron, misalnya saja
orangtua tidak memperbolehkan anak
untuk memanggil temanya dengan sebutan
yang tidak baik, tetapi jika di sekolah
diperbolehkan akhirnya membuat anak jadi
bingung. Jadi antara guru dan orangtua
harus selaras dan sama-sama menyamakan
persepsi dan komunikasi yang bagus.
HASIL ANALISIS DATA 1

Subjek : K2 (Bunda M)

Tanggal : 07-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying merupakan perbuatan yang
bullying tidak baik dan akan berdampak jelek
terhadap kehidupan anak dan memang
Bullying merupakan perbuatan tidak baik, terkadang ada beberapa anak yang
berdampak jelek terhadap anak. Anaknya mengganggap bullying adalah hal yang
Bunda M pernah terkena kasus bullying biasa karena memang lingkungan di
dalam bentuk pengucapan (bullying rumahnya juga menganggapnya biasa.
verbal). M memang badanya rada besar,
jadi dikatain temanya jika memakai
krudung yang ada patch nya kelihatan
pipinya tembem. Kemudian pada akhirnya
M tidak mau lagi memakai krudung yang
ada patch nya. Selain itu M juga pernah
dikatain temenya gendut akhirnya M
mengurangi porsi makanya. Bunda M
menceritakan bahwa N juga pernah terkena
kasus bullying dulu dan sempat beliau
menjadi penengah karena memang anak-
anak di sekolah ini ada beberapa anak yang
menurut si anak tersebut tindakan bullying
adalah hal yang sudah biasa dan boleh
dilakukan karena memang faktor
lingkungan rumah yang juga
menganggapnya biasa.
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying
yang terjadi di sekolah yang terjadi di sekolah adalah sangat
menentang apalagi jika masih usia-usia
Orangtua sangat menentang jika ada TK karena dikhawatirkan akan berefek
kejadian bullying di sekolah. Apalagi terhadap korban dan pelaku.
masih usia-usia TK karena dikhawatirkan
akan berdampak saat anak SMP dan SMA
nantinya. Dan terkadang ada memang
sebagian anak yang suka berbicara yang
kotor-kotor memang karena ibu nya
membiasakan bicara kotor juga. Dan bunda
M sangat-sangat tidak suka meskipun
misalnya saja kejadianya korbanya bukan
anak bunda M karena akan berefek ke
anaknya dan juga korbanya.

3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam


bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
1. bullying fisik
Setahu bunda M, macam dan bentuk 2. bullying cap atau lebel
bullying ada tentang fisik, ada juga tentang
cap atau lebel
4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah jelas merasa marah
Jelas merasa marah, tetapi tidak langsung sebagai orangtua tetapi lebih baik
marah-marah ke anak yang membully menguatkan, menyelamatkan,
melainkan lebih ke menguatkan dan mengajari anak cara untuk
menyelamatkan anak dan mengajari anak mempertahankan diri untuk persiapan
bagaimana caranya untuk mempertahankan ke lingkungan barunya seperti
diri karena nanti anak akan memasuki lingkungan SD.
lingkungan yang baru seperti lingkungan
SD. Selain itu lebih doktrin anak agar tidak
mendengarkan omongan-omongan yang
jelek.
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan yang
yang harus dilakukan oleh orangtua di harus dilakukan oleh orangtua saat melihat
sekolah saat melihat bullying di sekolah kasus bullying di sekolah adalah yang
paling utama lebih ke pencegahan terhadap
Tindakan Bunda M lebih ke pencegahan ke anak dan memberikan anak nasihat yang
anak terlebih dahulu dan bunda M mendoktrin bisa dicontoh dengan baik
anak untuk bersikap baik di sekolah
6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku :
Pastinya akan muncul perubahan
Pastinya anak akan muncul perubahan perilaku dan sikap anak dari sudut
perilaku, contoh kecilnya saja awalnya pandang korban . Seperti contoh
anak makanya banyak tiba-tiba awalnya anak porsi makanya banyak
mengurangi porsi makanya karena dikatain kemudian karena dikatain temanya,
gendut kan membahayakan anak jadi mengurangi porsi makan, itu
yang kemudian diaggap
membahayakan

7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan


yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandang menghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah orangtua (bunda M) langsung
Bunda M langsung memberikan arahan memberikan arahan kepada anak untuk
kepada anak karena jika dibiarkan maka anak dapat menghadapi kasus bullying
akan menjadi lemah dan akan terus lemah dan tentunya penguatan orangtua itu
jika tidak adanya penguatan dari orangtua sangat penting bagi kehidupan anak
saat mengalami kasus tersebut

8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
marah, kesel dan sakit hati tetapi bunda
Yang dirasakan pertama pastinya marah, M tidak langsung marah-marah ke
kesel dan sakit hati tetapi bunda M tidak siapapun. Jika sebagai pelaku kaget dan
langsung marah-marah ke siapapun. Jika mencari informasi tentang
sebagai pelaku kaget dan mencari penyebabnya
informasi penyebabnya kira-kira apa.
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying :
jika parah maka akan terjadi perubahan
Dampaknya jika parah maka akan terjadi perilaku pada anak, selain itu anak
perubahan perilaku pada anak, selain itu menjadi pendiam dan ada yang
anak menjadi pendiam dan ada yang disembunyikan anak dari orangtua .
disembunyikan anak dari orangtua karena
memang terkadang ada tipe anak yang
takut ketika ke orangtuanya tentang kasus
bullying, jadi perlu pendekatan antara anak
dengan orangtua .
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Perasaan orangtua tidak senang karena
Perasaan yang dirasakan oleh orangtua jika bullying berdampak pada kehidupan
anak sebagai pelaku, korban, atau yang anak dan orangtua merasa dirugikan
menyaksikan bullying adalah tidak senang
karena bullying akan berdampak ke anak
dan orangtua merasa dirugikan
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
Menguatkan anak yang paling utama
Lebih pada penguatan terhadap anak dan orangtua mendoktrin anak untuk
sendiri dan mendoktrin anak untuk selalu melakukan hal-hal yang baik
melakukan hal-hal yang baik
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying :
Faktor-faktor yang mempengaruhi bullying 1. Lingkungan
menurut orangtua, jika dari sudut pandang 2. Sikap orangtua
pelaku bisa dari lingkungan tempat tinggal
dan sikap orangtua tetapi yang paling
terpenting adalah lingkungan
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Yang paling utama melakukan
Tindakan yang dilakukan orangtua untuk penguatan terhadap anak memberikan
antisipasi faktor yang mempengaruhi nasihat yang baik
bullying adalah lebih ke penguatan anak
terlebih dahulu dan memberikan nasihat-
nasihat yang baik
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Sedih dan tetap harus bisa memberikan
Yang dirasakan orangtua adalah sedih penguatan kepada anak
tetapi tetap harus berusaha memberikan
penguatan kepada anak
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Penerapanya baik dan jika ada anak
Menurut orangtua penerapanya baik dan yang melakukan kasus bullying guru
apabila ada anak yang membully temanya langsung menegur
langsung gurunya menegur anak tersebut
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Sangat mendukung karena orangtua tidak Orangtua sangat mendukung karena
menginginkan kasus bullying terjadi pada memang orangtua tidak menginginkan
anaknya bullying terjadi pada anak
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Pertama lebih ke anaknya sendiri, Yang pertama lebih pada
didoktrin dari rumah, agar anaknya sendiri mengedepankan peranya sebagai
tidak cengeng saat terkena kasus bullying. orangtua, mendoktrin anak dari rumah
Misalnya saja melihat kasus bullying di dan jika melihat kasus bullying terjadi
sekolah orangtua ini akan ikut menegur di sekolah orangtua ikut menegur
baik-baik kepada si pelaku bullying
HASIL ANALISIS DATA 2

Subjek : K2 (Bunda M)

Tanggal : 09-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying merupakan perbuatan yang
bullying tidak baik sama seperti mengejek, dan
menjatuhkan harga diri
Bullying awalnya seperti mengejek,
menjatuhkan harga diri dan menjelek-
jelekkan dan juga termasuk perbuatan yang
tidak baik
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying yang
yang terjadi di sekolah terjadi di sekolah adalah harus segera
diatasi dan tidak boleh dibiarkan karena
Harus segera diatasi dan tidak boleh dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan,
dibiarkan karena dikhawatirkan akan di sisi lain antara orangtua dan guru
menjadi sebuah kebiasaan dan orangtua harus ada koordinasi
dan guru harus bekerja sama dalam hal ini
dalam artian harus adanya koordinasi dari
keduanya.
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam
bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
1. bullying fisik
Ada bullying fisik, seperti anak mengejek 2. bullying cap atau lebel
kulit hitam, kriting, kemudian ada cap atau
lebel
4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah harus segera diatasi dan
Harus segera diatasi tetapi tetap juga harus membicarakan baik-baik dengan
ngomong baik-baik juga ke orangtua anak orangtua si pembully dan tentunya
yang membully dan memberikan anak memberikan penguatan dan doktrin
doktrin yang baik dari rumah pada anak sendiri saat di rumah
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang harus dilakukan oleh orangtua di yang harus dilakukan oleh orangtua
sekolah saat melihat bullying di sekolah saat melihat kasus bullying di sekolah
adalah orangtua mendukung yang
Orangtua mendukung program pihak dilaksanakan oleh program sekolah
sekolah seperti pihak sekolah memberikan seperti memberikan contoh perilaku
contoh perilaku yang boleh dilakukan dan yang boleh dan tidak dilakukan oleh
yang tidak boleh dilakukan kemudian anak dan sekolah mengadakan kelas
sekolah juga mengadakan kelas parenting parenting
A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku :
Pastinya akan muncul perubahan
Seperti yang sudah dikatakan waktu itu, perilaku dan sikap anak dari sudut
pengaruhnya lebih ke perubahan perilaku pandang korban, sedangkan dari sudut
bahkan ada anak yang sampai minder dan pandang pelaku jika tidak segera diatasi
rendah diri itu dilihat dari sudut pandang maka akan menjadi kebiasaan dan
korban, sedangkan dari sudut pandang bullying akan dianggap menjadi hal
pelaku jika tidak segera diatasi maka akan yang biasa saja jika tidak segera diatasi
menjadi kebiasaan sampai ke jenjang oleh orangtua
pendidikan yang lebih tinggi dan bisa saja
si pelaku akan menganggap hal yang
dilakukan adalah hal yang biasa saja dan
bukan perilaku tercela
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandang menghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah jika dari sudut pendang korban
Seperti yang sudah disampaikan jika dari adalah orangtua harus mampu
sudut pandang korban bagaimana orangtua menguatkan anak dalam membentengi
dapat membantu anak membentengi dirinya untuk menghadapi kasus
dirinya sendiri jadi perlu juga memberikan bullying. Kemudian dari sudut pandang
penguatan kepada anak. Jika dari sudut korban, orangtua sebaiknya berusaha
pandang pelaku tetap seperti yang sudah untuk memperbaiki dan mencari nilai
disampaikan orangtua harus berusaha yang kurang dari anak
memperbaiki dan mencari nilai mana yang
kurang dari si anak.
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
jika sebagai korban pasti orangtua
Jika anak menjadi korban, pasti kecewa kecewa tetapi sebagai orangtua korban
tetapi tidak langsung memarahi pelaku tidak langsung marah ke pelaku malah
bullying, memberikan nasehat kepada anak sebaiknya memberikan nasehat ke anak
sendiri terlebih dahulu, sedangkan dari sendiri saja terlebih dahulu, sedangkan
sudut pelaku perasaan orangtua pasti kaget dari sudut pandang pelaku perasaan
dan ingin marah kenapa si anak sampai orangtua pasti kaget dan ingin marah,
jadi pelaku bullying dan sebagai orangtua disisi lain orangtua juga harus mencari
harus mencari tahu mengapa si anak tahu alasan mengapa anak melakukan
melakukan perbuatan semacam itu hal semacam itu.
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying :
Dari sisi korban anak menjadi tidak
Dari sisi korban dampaknya anak menjadi percaya diri, penakut, tidak berani,
tidak percaya diri, penakut, tidak berani, antisosial, dan takut berinteraksi
anti sosial, takut berinteraksi dengan orang dengan lingkungan yang baru.
lain, dan takut masuk ke lingkungan baru. Sedangkan dari sudut pandang pelaku
Kemudian dari sisi pelaku anak juga akan dikhawatirkan akan menjadi antisosial
menjadi antisosial jika cara menegurnya juga jika cara menegurnya kurang
kurang tepat karena beda menegur anak tepat, kemudian jika dilihat dari sudut
TK, SD, SMP. Sedangkan dari siis anak pandang yang menyaksikan, maka anak
yang menyaksikan dikhawatirkan si anak dikhawatirkan akan ikut membully
juga akan ikut membully
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Jelas tidak senang dengan bullying
Yang dirasakan orangtua jelas tidak senang meskipun anaknya pernah menjadi
dengan bullying meskipun anaknya pernah korban dan tidak setuju dengan adanya
jadi korban juga tetap tidak setuju karena bullying karena bullying termasuk
bullying termasuk perbuatan yang jelek. perbuatan yang jelek.
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
Jika anak sebagai korban, maka
Jika anak sebagai korban, seharusnya tindakan yang harus dilakukan oleh
orangtua bisa membangun kembali rasa orangtua adalah harus mampu
percaya diri anak, rasa optimis karena membangun rasa percaya diri anak
bullying sebenarnya dampaknya besar jika kembali, rasa optimis karena jika
dibiarkan dan sebagai orangtua harus dibiarkan akan berdampak pada
mampu membangun percaya diri anak kehidupan anak dan harus mampu
kembali serta memberikan nasehat yang memberikan nasehat yang baik
baik
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying :
Menurut orangtua faktornya adalah 1. Lingkungan
lingkungannya, sikap orangtuanya, dan 2. Sikap orangtua
pergaulan anak 3. Pergaulan
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Memberikan kasih sayang yang cukup
Dengan memberikan kasih sayang yang kepada anak, perhatian yang cukup
cukup untuk anak, perhatian ke anak agar agar anak dapat bersifat terbuka kepada
anak bisa bersikap terbuka dengan orangtua
orangtua.
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Apabila ada anak yang memberikan
Jika ada anak-anak yang memberikan efek efek buruk kepada anak (bunda m)
buruk ke anak (bunda m) sebisa mungkin maka sebisa mungkin dibatasi berteman
orangtua membatasi dan bukan berarti karena lingkungan bermain anak juga
memilih-milih teman, akan tetapipatut diperhatikan
memperhatikan lingkungan anak juga
penting
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Penerapanya sudah bagus dan guru-
Sudah bagus penangananya dan sebisa guru di TK X selalu berkoordinasi
mungkin guru-guru yang ada di TK X juga dengan orangtua jika ada kasus apapun
berkoordinasi dengan orangtua jika ada di sekolah, selain itu penangananya
kejadian bullying dan segera melakukan juga baik
penanganan.
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Orangtua setuju dan jika saja dilaksanakan Orangtua setuju jika dilaksanakan
pertemuan tentang antibullying pasti pertemuan tentang antibullying
orangtua sangat setuju. Jadi orangtua bisa sehingga menjadikan orangtua paham
mengetahui cara mengatasi kasus bullying bagaimana cara mengatasi kasus
baik sebagai korban atau pelaku bahkan bullying baik sebagai korban, pelaku
untuk anak lain yang menyaksikan atau yang menyaksikan.
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Sebagai komite dan pada saat terjadi kasus Sebagai komite, berperan sebagai
bullying adalah sebagai penengah agar penengah saat pernah ada kasus
tidak terjadi konflik antar orangtua baik bullying agar tidak terjadi konflik antar
orangtua korban atau pelaku orangtua korban atau pelaku
HASIL ANALISIS DATA 1

Subjek : K4 (Bunda U)

Tanggal : 07-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying merupakan perilaku anak
bullying seperti mengolok-olok dan sebagai
orangtua harus memberi saran
Bullying adalah ketika ada anak yang
mengolok-olok dan orangtua harus
memberi saran
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying
yang terjadi di sekolah yang terjadi di sekolah adalah
memberikan tanggung jawab
Misalnya saja ada kejadian bullying di sepenuhnya kepada sekolah apabila ada
sekolah, pasti dipasrahkan ke sekolah kejadian bullying
karena jika anak sudah berada di sekolah
maka sudah menjadi tanggung jawab
sekolah
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam
bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
1. Fisik
Seperti bullying fisik, cap dan lebel 2. Cap atau lebel

4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah memberikan nasehat
Memberikan nasehat kepada si anak yang kepada anak terutama pelaku bullying
melakukan bullying, orangtua memberi serta koordinasi dengan guru jika sudah
tahu ustadzahnya jika terjadi kasus terjadi bullying
bullying di sekolah
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang harus dilakukan oleh orangtua di yang harus dilakukan oleh orangtua
sekolah saat melihat bullying di sekolah saat melihat kasus bullying di sekolah
adalah memberikan nasehat kepada
Memberikan nasehat kepada pelaku pelaku bullying dan berkoordinasi
bullying jika perbuatan bullying tidak dengan guru
boleh dilakukan dan tentunya juga
berkoordinasi dengan guru
6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku :
Anak menjadi takut dan trauma jika
Anak menjadi takut jika bertemu dengan dari sudut pandang korban. Di sisi lain
orang yang membully dan anak menjadi jika dari sudut pandang pelaku maka
trauma (sudut pandang korban) jika dari orangtua seharusnya memberikan
sudut pandang pelaku maka pengaruhnya nasehat agar tidak mengulangi
adalah si anak harus diberikan nasehat agar perbuatan bullying lagi
anak tidak mengulangi perbuatanya lagi
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandang menghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah memberi nasehat kepada anak
Dengan memberi nasehat kepada anak untuk tidak melakukan bullying dan
untuk tidak melakukan bullying (tidak jika misalnya anak melakukan bullying
membuat masalah) dan orangtua akan baik sebagai korban atau pelaku maka
marah jika anak melakukan bullying orangtua akan marah
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
jika sebagai korban Melapor ke pihak
Yang pertama melapor ke pihak sekolah, sekolah dan pihak sekolah yang harus
dan biar pihak sekolah yang bertindak. bertindak dan perasaanya tentu marah
Perasaanya pasti marah jika anak sebagai baik anak sebagai pelaku ataupun
korban atau pelaku bullying korban dari bullying
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying :
Dari segi korban anak akan ikut membully, Dari segi korban anak akan ikut
jika sebagai pelaku anak akan menjadi membully, dari segi pelaku anak akan
tempramen, jika sebagai penonton ya anak menjadi tempramen, sedangkan jika
akan mengikuti atau yang lain orangtua anak sebagai anak lain yang
kurang tahu mneyaksikan anak akan mengikuti atau
yang lain orangtua kurang tahu

10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Lebih ke penangananya langsung jika Lebih ke penangananya langsung jika
bullying terjadi di rumah orangtua bullying terjadi di rumah orangtua
langsung koordinasi dengan orangtua yang langsung koordinasi dengan orangtua
bersangkutan, jika terjadi di sekolah yang bersangkutan, jika terjadi di
langsung koordinasi dengan gurunya dan sekolah langsung koordinasi dengan
jika terjadi di yayasan langsung koordinasi gurunya dan jika terjadi di yayasan
dengan bunda yayasanya semua itu langsung koordinasi dengan bunda
dilakukan baik anak sebagai korban, yayasanya semua itu dilakukan baik
pelaku ataupun anak lain yang anak sebagai korban, pelaku ataupun
menyaksikan anak lain yang menyaksikan
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
Lapor langsung ke guru yang
Tindakan yang dilakukan adalah langsung bertanggung jawab di sekolah
lapor ke guru
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying :
Orangtua kurang mnegetahui faktor apa Orang tua kurang mengetahui, bisa saja
yang sebenernya mempengaruhi peluang dari teman atau dari yang lainya
terjadinya bullying bisa juga dari temanya
atau yang lain
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Fokus pada anak terlebih dahulu dan
Lebih ke anak terlebih dahulu, memberikan nasehat kepada anak agar
memberikan nasehat agar tidak melakukan tidak melakukan bullying dan selalu
bullying setiap sebelum berangkat sekolah mewanti-wanti agar tidak melakukan
selalu mewanti-wanti kasus bullying
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Langsung marah dan meminta anak
Langsung marah dan meminta anak untuk untuk pulang jika lingkungan main
pulang jika lingkungan main anak ada anak ada faktor-faktor peluang akan
faktor-faktor peluang akan terjadi bullying terjadi bullying
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Pernah terjadi di sekolah dan langsung Pernah terjadi di sekolah dan guru
ditindak lanjuti oleh guru-guru yang ada di langsung menindaklanjuti. Pda intinya
TK X dan di sekolah baru fokus pada TK X fokus pada penangananya.
penangananya belum pada pencegahanya

16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
Orangtua mendukung karena orangtua PAUD :
tidak mengingingkan kejadian kekerasan Orangtua mendukung karena orangtua
seperti bullying tidak mengingingkan kejadian
kekerasan seperti bullying

17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
Saling koordinasi dengan guru PAUD : Saling koordinasi dengan guru
permasalahan apa yang terjadi di sekolah, permasalahan apa yang terjadi di
jadi bentuk keterlibatanya dalam bentuk sekolah, jadi bentuk keterlibatanya
komunikasi dalam bentuk komunikasi

HASIL ANALISIS DATA 2

Subjek : K4 (Bunda U)

Tanggal : 09-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying merupakan perilaku anak
bullying seperti mengolok-olok dari segi
perkataan dan ada juga dari segi
Bullying adalah perilaku seperti mengolok- kekerasan fisik dan mental anak akan
olok terkadang dari perkataan atau terganggu
kekerasan karena anak-anak yang diolok-
olok mentalnya menjadi terganggu
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying
yang terjadi di sekolah yang terjadi di sekolah adalah merasa
gregetan dan jika terjadi kembali lagi
Orangtua jika melihat kasus bullying langsung lapor ke sekolah agar pihak
merasa gregetan dan jika terjadi kembali sekolah yang bertindak
lagi langsung lapor ke sekolah agar pihak
sekolah yang bertindak
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam
bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
Kekerasan seperti memukul, mengolok- 1. Fisik
olok 2. Cap atau lebel

4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah memberikan nasehat
Orangtua merasa marah jika bullying kepada anak terutama pelaku bullying
terjadi dan tentunya juga memberikan serta koordinasi dengan guru jika sudah
nasehat kepada anak dan orangtua terjadi bullying dan tentunya juga
langsung bilang ke gurunya merasa marah
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang harus dilakukan oleh orangtua di yang harus dilakukan oleh orangtua
sekolah saat melihat bullying di sekolah saat melihat kasus bullying di sekolah
Berkoordinasi dengan wali kelas karena adalah berkoordinasi dengan guru
jika sudah di sekolah adalah tanggung karena jika terjadi di sekolah sudah
jaeab sekolah merupakan tanggung jawab guru

6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh


bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku :
Anak menjadi takut, minder, dan anak
Bisa ke mental anak dan anak takut, akan menyediri jika anak sebagai
minder, menyendiri, takut bergaul dengan korban tetapi jika anak sebagai pelaku
teman jika anak sebagai korban tetapi jika maka anak akan terbiasa jika dibiarkan
anak sebagai pelaku maka jika dibiarkan jadi harus diberikan nasehat
maka anak akan terbiasa membully
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandangmenghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah Jika sebagai korban langsung
Jika anak sebagai korban maka orangtua koordinasi dengan pihak sekolah dan
langsung lapor ke wali kelasnya jika jika sebagai pelaku maka memberikan
dilingkungan sekolah, jika dilingkungan nasehat
masyarakat maka langsung koordinasi
dengan orangtua pelaku. Jika sebagai
pelaku maka anak harus diberikan nasehat
agar tidak menjadi kebiasaan
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
jika sebagai korban Melapor ke pihak
Jika anak sebagai korban, pasti orangtua sekolah, perasaan orangtua marah dan
akan marah dan komunikasi dengan wali jika anak sebagai pelaku anak harus
kelas dan jika anak sebagai pelaku maka diberikan nasehat dan dihajar
orangtu harus memberikan nasehat dan
dihajar

9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak


bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying :
Dari segi korban anak akan takut dan
Anak akan menjadi takut dan dikhawatirkan akan ikut membully jika
dikahawatirkan akan ikut membully teman dari segi pelaku jika dibiarkan akan
yang lain (dari segi korban), dari segi menjadi terbiasa dan tempramen,
pelaku anak akan tempramen dan jika sedangkan jika sebagai anak lain yang
dibiarkan akan menjadi sebuah kebiasaan mneyaksikan maka dikhawatirkan anak
dan untuk anaka lain yang menyaksikan akan meniru perbuatan bullying
takutnya anak akan meniru perbuatan
bullying
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Perasaan orangtua campur aduk, dan Perasaan yang dirasakan orangtua
sebagai orangtua harus bisa memberikan campur aduk, dan sebagai orangtua
semangat misal sebagai korban pasti sedih harus bisa memberikan semangat misal
jika sebagai pelaku juga serasa gagal sebagai korban pasti sedih jika sebagai
mendidik dan jika sebagai anak lain yang pelaku juga serasa gagal mendidik dan
menyaksikan tentunya orangtua akan jika sebagai anak lain yang
merasa khawatir dan koordinasi dengan menyaksikan tentunya orangtua akan
guru sangat diperlukan dan paling penting merasa khawatir dan koordinasi dengan
intinya lebih ke penangananya guru sangat diperlukan dan paling
penting intinya lebih ke penangananya
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
Memberikan arahan kepada anak
Memberikan arahan ke anak sendiri sendiri dan lapor ke pihak sekolah
terlebih dahulu dan tentunya harus lapor ke
pihak sekolah
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying :
Faktor lingkungan, dan juga pertemanan Faktor lingkungan dan pertemanan
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :

Fokus ke anak terlebih dahulu dengan Fokus ke anak terlebih dahulu dengan
memberikan nasehat-nasehat yang baik memberikan nasehat-nasehat yang baik
kepada anak untuk tidak melakukan kepada anak untuk tidak melakukan
bullying bullying
14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Memberikan nasehat kepada anak dan
Memberikan nasehat kepada anak, dan mewanti-wanti agar anak tidak
orangtua mewanti-wanti agar anak tidak melakukan bullying karena jika
melakukan bullying karena jika melakukan melakukan pasti orangtua akan marah
pasti orangtua akan marah
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Menurut orangtua sudah diterapkan di TK Menurut orangtua sudah diterapkan di
X oleh guru, misalnya saja anaknya yang TK X, misalnya pada anaknya yang
bernama U adalah anak yatim dan sering bernama U dan U adalah anak yatim
dikumpulkan bunda Yayasanya untuk dan bunda di yayasan selalu
mendapatkan pendalaman hati nurani. memberikan pendalaman hati nurani
kepada anak-anak yang berada di
yayasan.
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Orangtua mendukung karena misalnya saja Orangtua mendukung karena orangtua
ada anaknya bernama U adalah anak yatim tidak mengingingkan kejadian
dan sering diejek temanya tidak kekerasan seperti bullying terjadi
mempunyai ayah dll kemudian guru nya apalagi ada anaknya yang bernama U
memberikan nasehat kepada anak-anak adalah anak yatim dan sering diejek
yang lain oleh teman-temanya tidak mempunyai
ayah

17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Saling koordinasi dengan guru
Saling komunikasi dengan guru dan jika permasalahan apa yang terjadi di
terjadi apapun dikoordinasikan dengan sekolah, jadi bentuk keterlibatanya
guru dalam bentuk komunikasi
HASIL ANALISIS DATA 1

Subjek : K3 (Bunda L)

Tanggal : 08-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Bullying merupakan perbuatan
bullying mengejek, membully, dan perbuatan
yang tidak boleh dilakukan pada
Bullying adalah mengejek, membully, dan sesama teman karena sesama teman
perbuatan tersebut tidak boleh dilakukan harus saling kasih sayang dan saling
pada sesama teman karena sesama teman menghormati
harus saling menghormati dan kasih
sayang
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying yang
yang terjadi di sekolah terjadi di sekolah adalah orangtua
mengingatkan bahwa anak tidak boleh
Mengingatkan anak jika tidak boleh melakukan perbuatan bullying dengan
melakukan bullying dengan sesama teman teman karena itu termasuk perbuatan
karena merupakan perbuatan yang tidak yang tidak baik
baik dan anak korban kasihan.
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam
bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
Menghina dan mengejek setahu orang tua 1. Menghina
2. Mengejek
4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah tentunya sedih tetapi
Memberikan nasehat kepada anak untuk tidak marah karena orangtua dengan
tidak melakukan bullying dan perasaan anak-anak tidak mungkin marah dan
orangtua sedih tetapi tidak marah karena sebagai orangtua harus memberikan
dengan anak-anak tidak mungkin orangtua nasihat kepada anak untuk tidak
marah. melakukan bullying
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang harus dilakukan oleh orangtua di yang harus dilakukan oleh orangtua
sekolah saat melihat bullying di sekolah saat melihat kasus bullying di sekolah
adalah mengingatkan anak untuk tidak
Tindakan yang dilakukan orangtua adalah ngebully temanya
mengingatkan anak untuk tidak ngebully
temanya
6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku : anak jadi tidak berani
sekolah dan minder setelah terkena
Tidak berani sekolah dan minder jika habis kasus bullying
terkena bully
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandang menghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah Memberikan nasihat kepada
Memberikan nasihat kepada anak untuk anak untuk tidak melakukan bullying
tidak melakukan bullying jika sebagai (pelaku), jika sebagai korban lebih pada
korban lebih pada memberikan penguatan memberikan penguatan terhadap anak.
terhadap anak.
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
jika sebagai korban orangtua merasa
Jika sebagai korban pasti orangtua merasa sedih, sedangkan jika sebagai pelaku
sedih, sedangkan jika sebagai pelaku orangtua juga merasa sedih
bullying orangtua juga merasa sedih karena
orangtua merasa gagal sampai anak bisa
melakukan bullying
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying : Anak
menjadi pendiam dan merasa malu baik
Anak menjadi pendiam dan merasa malu sebagai korban, pelaku, dan anak yang
baik sebagai korban, pelaku atau anak lain menyaksikan
yang menyaksikan
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Jika sebagai korban dan pelaku pasti
Jika sebagai korban dan pelaku pasti merasa sedih sebagai orangtua,
merasa sedih sebagai orangtua, sedangkan sedangkan jika sebagai anak lain yang
jika sebagai anak lain yang menyaksikan menyaksikan merasa kasihan karena
merasa kasihan karena takut ikut takut ikut membully
membully
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
memberikan nasehat kepada anak dan
Memberikan nasehat kepada anak terlebih berkoordinasi dengan pihak sekolah
dahulu dan tentunya akan melakukan
koordinasi dengan pihak sekolah

12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying : faktor lingkungan dan teman
Faktornya karena teman, lingkungan, baik
itu lingkungan sekolah atau yang lain
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Orangtua fokus untuk menasehati anak
Fokus untuk menasehati anak sendiri terlebih dahulu agar tidak melakukan
terlebih dahulu agar anak tidak melakukan bullying
perilaku bullying

14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Orangtua merasa was-was jika terhadap
Orangtua merasa was-was terhadap lingkungan pertemanan anak karena
lingkungan anak seperti lingkungan dikhawatirkan anak akan ikut
pertemanan karena dikhawatirkan anak melakukan bullying
akan ikut melakukan bullying
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Dari segi penanganan sudah baik, jika
Menurut persepsi orangtua dari segi ada kasus langsung diselesaikan dan
penangananya di TK X ini sudah baik, jika dimusyawarahkan dengan baik
ada kasus bullying segera diatasi oleh
ustadahnya seperti contoh anak bunda L
adalah anak yatim dan pernah diejek
temanya tidak punya ayah dan lain-lain
tetapi ustadzah langsung memberikan
nasehat kepada anak yang melakukan
bullying tersebut
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Orangtua mendukung karena termasuk hal Orangtua mendukung karena termasuk
baik karena perbuatan bullying harus hal baik karena perbuatan bullying
benar-benar dicegah dan sebagai orangtua harus benar-benar dicegah dan sebagai
harus waspada orangtua harus waspada
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Jika ada pertemuan yang
Jika ada pertemuan, orang tua ikut serta dilaksanakan di sekolah orangtua
secara rutin dan komunikasi dengan pihak mengikuti secara rutin dan menjaga
sekolah juga harus dijaga komunikasi dnegan pihak sekolah

HASIL ANALISIS DATA 2

Subjek : K3 (Bunda L)

Tanggal : 10-12-2022

No Hasil Reduksi Data Kesimpulan Sementara


.
1. A1. Persepsi orangtua tentang arti kata Sama seperti yang disampaikan
bullying sebelumnya, bullying seperti mengejek
teman, dan termasuk perbuatan yang
Bullying sama seperti yang sudah tidak boleh dilakukan anak kepada
dikatakan sebelumnya, seperti mengejek temanya
teman dan termasuk perbuatan yang tidak
boleh dilakukan ke teman anak.
2. AI. Persepsi orangtua tentang bullying Persepsi orangtua tentang bullying
yang terjadi di sekolah yang terjadi di sekolah adalah orangtua
mengingatkan bahwa anak tidak boleh
Orangtua harus mengingatkan anak untuk melakukan perbuatan bullying dengan
tidak melakukan bullying karena termasuk teman karena itu termasuk perbuatan
perbuatan yang kurang baik yang kurang baik
3. A1. Persepsi orangtua tentang macam Persepsi orangtua tentang macam
bentuk bullying bentuk bullying diantaranya :
Menurut orangtua seperti mengejek, 1. Mengejek
menghina dan itu sepengetahuan orangtua 2. Menghina
4. A1. Yang dirasakan orangtua saat melihat Persepsi orangtua tentang hal yang
bullying di sekolah dirasakan saat melihat bullying di
sekolah adalah sedih dan memberikan
Yang dirasakan orangtua pasti sedih dan nasehat jika sebagai pelaku dan jika
harus memberikan nasehat jika anak sebagai korban juga sedih dan tentunya
sebagai pelaku bullying karena orangtua juga memberikan nasehat
merasa gagal mendidik , jika sebagai
korban orangtua juga sedih dan
memberikan nasehat juga
5. AI. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang harus dilakukan oleh orangtua di yang harus dilakukan oleh orangtua
sekolah saat melihat bullying di sekolah saat melihat kasus bullying di sekolah
adalah mengingatkan anak untuk tidak
Mengingatkan anak untuk tidak melakukan ngebully temanya dan tidak melakukan
bullying dan membully temanya bentuk bully apapun
6. A2. Persepsi orangtua tentang pengaruh Persepsi orangtua tentang pengaruh
bullying terhadap sikap dan perilaku anak bullying terhadap sikap dan perilaku
dilihat dari sudut pandang korban dan anak dilihat dari sudut pandang korban
pelaku dan pelaku : anak jadi tidak berani
sekolah dan jika sebagai pelaku anak
Anak jadi tidak berani ke sekolah jika dari menjadi semakin berkuasa
sudut pandang korban, sedangkan jika dari
sudut pandang pelaku anak jadi lebih
berkuasa.
7. A2. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan oleh orangtua yang seharusnya dilakukan oleh
untuk membantu anak dalam menghadapi orangtua untuk membantu anak dalam
kasus bullying dilihat dari sudut pandang menghadapi kasus bullying dilihat dari
korban dan pelaku sudut pandang korban dan pelaku
adalah Memberikan nasihat kepada
Mengingatkan anak untuk tidak melakukan anak untuk tidak melakukan bullying
bullying jika sebagai pelaku, jika sebagai (pelaku), jika sebagai korban lebih
korban berusaha menguatkan anak pada memberikan penguatan pada diri
anak
8. A2. Yang dirasakan orangtua saat anak Yang dirasakan orangtua saat anak
menjadi korban atau pelaku bullying menjadi korban atau pelaku bullying
jika sebagai korban dan pelaku orang
Jika sebagai korban dan pelaku, maka tua sama-sama merasa sedih.
orangtua sama-sama merasa sedih.
9. A3. Persepsi orangtua tentang dampak Persepsi orangtua tentang dampak
bullying terhadap kehidupan anak dilihat bullying terhadap kehidupan anak
dari sudut pandang korban, pelaku, dan dilihat dari sudut pandang korban,
anak lain yang menyaksikan kasus pelaku, dan anak lain yang
bullying menyaksikan kasus bullying : Anak
menjadi pendiam dan merasa malu baik
Dampaknya anak menjadi malu, pendiam sebagai korban, jika sebagai pelaku
jika sebagai korban, tetapi jika sebagai anak menjadi kebiasaan, dan untuk
pelaku dampaknya si pembully menjadi anak lain yang menyaksikan
kebiasaan dan jika sebagai anak yang dikhawatirkan anak akan meniru
menyaksikan dikhawatirkan anak akan perbuatan bullying
meniru perbuatan bullying
10. A3. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan tentang dampak bullying jika dirasakan tentang dampak bullying jika
anaknya sebagai pelaku, korban, atau yang anaknya sebagai pelaku, korban, atau
menyaksikan yang menyaksikan bullying :
Jika sebagai korban dan pelaku pasti
Jika sebagai korban dan pelaku pasti merasa sedih sebagai orangtua,
orangtua merasa sedih dan jika sebagai sedangkan jika sebagai anak lain yang
anak lain yang menyaksikan dikhawatirkan menyaksikan merasa khawatir anak
anak akan meniru perbuatan bullying akan meniru perbuatan bullying
11. A3. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang seharusnya dilakukan dalam yang seharusnya dilakukan dalam
menangani dampak bullying menangani dampak bullying :
memberikan nasehat kepada anak dan
Memberikan nasehat kepada anak dan berkoordinasi dengan pihak sekolah
melakukan koordinasi dengan pihak
sekolah
12. A4. Persepsi orangtua tentang faktor yang Persepsi orangtua tentang faktor yang
mempengaruhi peluang terjadinya bullying mempengaruhi peluang terjadinya
bullying : faktor lingkungan dan teman
Menurut orangtua yang mempengaruhi
dari faktor lingkungan dan teman
13. A4. Persepsi orangtua tentang tindakan Persepsi orangtua tentang tindakan
yang perlu dilakukan untuk antisipasi yang perlu dilakukan untuk antisipasi
faktor yang mempengaruhi bullying faktor yang mempengaruhi bullying :
Orangtua mengutamakan untuk
Memberikan nasehat kepada anak sendiri menasehati anak terlebih dahulu agar
untuk tidak melakukan bullying tidak melakukan bullying

14. A4. Persepsi orangtua tentang hal yang Persepsi orangtua tentang hal yang
dirasakan saat anak mengalami faktor- dirasakan saat anak mengalami faktor-
faktor terjadinya bullying faktor terjadinya bullying :
Orangtua merasa khawatir terhadap
Khawatir dengan lingkungan pertemanan lingkungan pertemanan anak karena
anak, karena dikhawatirkan anak akan khawatir anak akan ikut melakukan
terpengaruh untuk melakukan bullying bullying
15. A5. Persepsi orangtua tentang penerapan Persepsi orangtua tentang penerapan
pendidikan nilai keadilan sosial (bullying) pendidikan nilai keadilan sosial
di PAUD (bullying) di PAUD :
Fokus pada penangananya dan jika ada
Fokus pada penangananya jika ada kasus kasus segera diatasi dan
segera diatasi dan segera dimusyawarahkan dengan baik
dimusyawarahkan dengan baik
16. A5. Persepsi orangtua tentang antusiasme Persepsi orangtua tentang antusiasme
orangtua dengan adanya penerapan nilai orangtua dengan adanya penerapan
keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD :
Orangtua cukup mendukung karena Orangtua mendukung karena bullying
bullying harus benar-benar dihindari dan harus benar-benar dihindari dan jangan
jangan sampai terjadi sampai terjadi
17. A5. Persepsi orangtua tentang bentuk Persepsi orangtua tentang bentuk
keterlibatan orangtua dalam penerapan keterlibatan orangtua dalam penerapan
nilai keadilan sosial (bullying) di PAUD nilai keadilan sosial (bullying) di
PAUD : Jika ada pertemuan-pertemuan
Bentuk keterlibatanya jika ada pertemuan- yang dilaksanakan di sekolah orangtua
pertemuan yang dilaksanakan di sekolah selalu ikut serta dan komunikasi
orangtua selalu ikut dan tentunya dengan guru selalu dijaga dengan baik
komunikasi dengan guru

Anda mungkin juga menyukai