Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URINE

Pada pemeriksaan mikroskopis ini yang dilakukan adalah pemeriksaan sedimen urine
dengan mikroskop. Unsur-unsur sedimen urine dibagi menjadi 2 golongan yaitu unsur
organic dan anorganik.
Unsur yang bermakna (eritrosit, leukosit, silinder) dilaporkan secara semikuantitatif, yaitu
rata-rata per-lapangan pandang kecil/LPK (10x10) untuk silinder dan rata- rata per-lapangan
pandang besar/LPB (10x40) untuk eritrosit dan leukosit. Unsur- unsur lain seperti epitel dan
kristal dilaporkan dengan ada (+), banyak (++), dan banyak sekali (+++) pada lapangan
pandang kecil.
Prinsip dari pemeriksaan ini yaitu urine mengandung elemen-elemen sisa hasil
metabolisme didalam tubuh, elemen tersebut ada yang secara normal dikeluarkan secara
Bersama-bersama urine tetapi ada pula dikeluarkan pada keadaan tertentu. Elemen-elemen
tersebut dapat dipisahkan dari urine dengan jalan dicentrifuge. Elemen akan mengendap dan
endapan dilihat dibawah mikroskop.
Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui sedimen urine secara mikroskopis.
Prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah melihat adanya elemen (sel, kristal,
dan sebagainya) dalam urine, dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop. Tindakan ini
dilakukan dengan pemusingan pada kecepatan tertentu dan waktu tertentu sehingga elemen
tersebut terpisah dari supematannya.
A. Organik
a) Eritrosit: Hematuri menunjukan adanya peredaran darah pada saluran kemih Yang
disebabkan Oleh penyakit ginjal, infeksi, tumor dan adanya batu.
b) Leukosit: Piura menjadi petunjuk adanya infeksi pada saluran kemih (sistitis atau
pielonefritis).
c) Silinder hialin: Ditemukan meningkat pada penyakit ginjal sedang atau berat (setelah
seharian latihan fisik atau keadaan dehidrasi).
d) Silinder eritrosit: Ditemuka pada
1. Glomerulonephritis akut (GNA)
2. Endocarditis bakteri subakut
3. Trauma ginjal
4. Pielonefritis
5. Thrombosis renal
6. Gagal jantung kongesif
e) Silinder leukosit: Menunjukan adanya
1. Infeksi saluran kemih
2. Pielonefritis akut
3. Nefritis interstisial
4. A Lupus nefritis
5. Penyakit glomerulus
f) Silinder granuler: Ditemukan pada
1. Nefritis kronik
2. Penyakit glomerulus dan tubulus ginjal
g) Silinder lemak: Berhubungan dengan proses kronik, misalnya
1. Sindrom nefrotik
2. Glomerulonephritis kronik (GNK)
h) Silinder lilin: Menunjukan kondisi patologis yang serius pada ginjal dan saluran
kemih, misalnya
1. Gagal ginjal kronik
2. Hipertensi maligna
3. Amyloidosis renal
4. Nefrofati diabetic
i) Bakteri: Diidentifikasi dengan pewarnaan gram pada sedimen atau dengan biakan
urine. Mungkin dijumpai bakteri seperti pseudomonas, Proteus sp. Escherichia coli
atau gram positif kokus seperti Streptococcus pyogenes.
B. Anorganik
Kristal leusin dan tirosin biasanya terjadi bersamaan dan ditemukan pada penderita
dengan gangguan hati yang berat. Kristal-Kristal lain yang dapat ditemukan berupa ca-
oksalat, triple fosfat, cystine dan kalsium karbonat.
Pada urine normal dapat ditemukan kristal asam urat, tripel fosfat, kalsium oksalat,
kalsium fosfat, kalsium karbonat, kalsium sulfat. Dalam keadaan abnormal dapat
ditemukan kristal sistin, leusin, tirosin, dan kolesterol. Dapat juga ditemukan kristal
sulfonamid yang berasal dari obat.

Anda mungkin juga menyukai