Yang terhormat: Para tamu undangan yang saya hormati, Dan hadirin yang berbahagia. Pada hari yang istimewa ini, saat kita berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78, mari kita refleksikan betapa berartinya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa. Pendidikan adalah kunci pembangunan yang berkelanjutan dan pemeliharaan jati diri kita sebagai bangsa. Terlebih lagi, mari kita telaah pandangan Ki Hajar Dewantara dan pentingnya karakter akhlak dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk memastikan pendidikan kita mencapai tujuan luhur. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang dikenal juga dengan nama "Taman Siswa," merupakan suatu pandangan dan pendekatan pendidikan yang berakar dari filosofi dan nilai-nilai lokal Indonesia. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, kebebasan, dan pemberdayaan, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia secara menyeluruh, bukan hanya aspek intelektualnya Dari konsep diatas Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia, telah mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, karakter, dan akhlak yang luhur. Beliau berjuang keras untuk mengangkat martabat bangsa melalui pendidikan yang mampu membentuk manusia Indonesia yang mandiri, berwawasan luas, dan memiliki kepekaan sosial. Semangat beliau dalam memajukan pendidikan telah membawa dampak yang begitu besar, dan semangat ini harus terus hidup dalam setiap gerak pendidikan kita. Pendidikan yang dimaksudkan oleh Ki Hajar Dewantara bukanlah sekadar transfer pengetahuan semata, melainkan juga pembentukan karakter dan akhlak. Ia memandang pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi manusia secara menyeluruh, baik dari segi intelektual, emosional, maupun moral. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, konsep ini tetap relevan dan seharusnya menjadi panduan dalam setiap tahapan pendidikan. Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang bertujuan untuk menggali , menumbuhkan potensi individua atau peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, dan menanamkan nilai-nilai kemandirian. Namun, implementasi kurikulum ini tidak boleh melupakan pentingnya karakter dan akhlak yang baik. Kurikulum Merdeka seharusnya menjadi sarana untuk membentuk karakter yang kuat, berlandaskan pada etika dan nilai-nilai kebaikan. Karakter dan akhlak yang baik adalah fondasi yang akan membawa generasi muda kita menuju masa depan yang gemilang. Kejujuran, tanggung jawab, empati, dan semangat gotong royong adalah contoh-contoh nilai karakter yang harus ditanamkan dalam pendidikan. Dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks, karakter yang baik akan menjadi pemandu dalam menghadapi berbagai tantangan. Seiring dengan peringatan HUT RI yang ke-78, marilah kita kembali merenungkan semangat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan martabat bangsa. Perjuangan mereka tidak hanya membawa kemerdekaan fisik, tetapi juga harapan untuk menciptakan masyarakat yang adil, bermoral, dan berkarakter. Kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan semangat ini melalui pendidikan yang kita berikan kepada generasi muda. Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, mari kita pastikan bahwa karakter dan akhlak tetap menjadi fokus utama. Melalui pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai, kita akan membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berintegritas. Pendidikan harus menjadi alat untuk menghancurkan dinding-dinding ketidaksetaraan, menjembatani perbedaan, dan membawa kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pentingnya karakter dan akhlak dalam pendidikan juga tercermin dalam pembentukan lingkungan belajar yang inklusif dan aman. Sebuah lingkungan yang mendukung akan membantu para siswa untuk mengembangkan diri secara menyeluruh. Guru, sebagai fasilitator pendidikan, memiliki peran penting dalam membimbing siswa dalam mengembangkan karakter dan akhlak yang baik. Dalam konteks global yang terus berkembang, karakter dan akhlak akan menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Dengan memiliki karakter yang kuat, generasi muda kita akan menjadi agen perubahan (Agent of Change) yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan membawa dampak positif bagi bangsa dan dunia. Pada akhirnya, marilah kita terus menghidupkan semangat perjuangan para pahlawan dalam setiap aspek pendidikan kita. Mari kita ciptakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan akhlak, sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan cita-cita luhur bangsa. Dalam perayaan HUT RI yang ke-78 ini, mari kita berkomitmen untuk meneruskan semangat Ki Hajar Dewantara dan ulama para kyai dalam membangun pendidikan yang berlandaskan pada karakter dan akhlak yang luhur.