Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Gilang Ramadhan

NIM: 2210125110008
Kelas: 2A
Matkul: Profesi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D /Maimunah, M.Pd.,

Soal:
Masih banyak guru guru di Indonesia yang belum sepenuhnya kompeten, seperti ada
beberapa guru yang masih belum bisa atau belum memahami yang namanya teknologi, dan
masih banyak guru yang menggunakan metode yang lama untuk mengajar dikelas, dimana
guru tersebut belum mengikuti perkembangan zaman itu bisa saja termasuk kedalam kategori
guru yang kurang kompeten.

Lantas kita sebagai calon guru bagaimana cara mengatasi agar peristiwa tersebut tidak
terjadi kepada kita atau guru guru yang akan datang?

Jawaban:
Guru adalah seorang yang menyuarakan betapa pentingnya pendidikan bagi generasi
anak bangsa dimasa yang akan datang, oleh karena itu karakteristik guru seharusnya memiliki
kepribadian yang baik dan mempunyai inisiatif dan kreatif yang tinggi dalam mengarahkan
dan menilai pendidikan. Bukan hanya itu, guru juga bertanggung jawab untuk membentuk
generasi yang unggul baik secara akademik maupun memiliki karakter pelajar pancasila

Perkembangnya zaman, menuntut guru harus menyadari tantangan-tantangan yang


ada khususnya di era yang sudah serba digital seperti saat ini. Memang tantangan akan selalu
ada seiring perkembangan zaman, dan seorang guru harus bisa menemukan solusinya agar
tantangan yang ada bisa berdampak positif (nilai manfaat) bagi perkembangan pendidikan di
Indonesia.

Di era yang serba digital ini, tantangan guru pun ada berbagai macam. Mereka harus
menyesuaikan cara mengajar dengan kebutuhan generasi anak bangsa dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.

Tapi yakinlah setiap kesulitan sudah tentu ada kemudahan, sesuai yang tertuang
didalam Al-Quran: Al-Insyirah ayat 5-6), Asalkan mau belajar dan mengembangkan diri terus
menerus, sesuai didalam hadit rosulullah SAW, Tuntulah ilmu dari buayan (lahir) sampai
keliang lahat, setiap guru sejatinya menjadi pemebeljaran sejati.pasti bisa melampaui
tantangan yang ada di era digital dan dapat mendidik murid dengan baik.

Seorang guru yang merasa bertanggung jawab atas penyempurnaan pengajarannya,


maka ia harus mengevaluasi pengajarannya itu agar ia mengetahui perubahan apa
yang seharusnya diadakan (Popham & Baker, 2008: 112).

Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan
kemampuan para siswa yang dievaluasi. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau
khusunya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya.
Kesalahan utama yang sering terjadi di antara para guru adalah bahwa evaluasi hanya
dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada akhir materi, pertengahan, dan/atau akhir suatu
program pengajaran. Penyimpanganpenyimpangan dalam mengevaluasi pun dapat terjadi
apabila guru tersebut memanipulasi hasil belajar siswanya (Sukardi, 2011: 2).

Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur dan menilai. Mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Guru sebelum
melakukan evaluasi juga harus melakukan pengukuran dan penilaian terhadap
siswanya (Arikunto, 2010: 3).

Anda mungkin juga menyukai