Cari
Buat akun baru
Masuk log
Perkakas pribadi
Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!
Daftar isi
sembunyikan
Awal
Penjelasan
Hasil dan kegunaan
Ekologi dan ragam jenis
Asal usul dan penyebaran
Lihat pula
Referensi
Toggle Referensi subsection
o
Bahan bacaan
Pranala luar
Nangka
102 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Perkakas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala
luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan
pada kalimat. Mohon tingkatkan kualitas artikel ini dengan memasukkan
rujukan yang lebih mendetail bila perlu. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk
menghapus pesan templat ini)
Nangka
نڠک
Buah nangka
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Nama binomial
Artocarpus heterophyllus
Lamk.
Daging buah nangka yang telah matang
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk
ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus.
Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
Biji nangka
Penjelasan[sunting | sunting sumber]
Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya,
walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter
sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat
terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1–4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku,
bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5–12 × 5–25 cm,
dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau
agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok
dan meninggalkan bekas serupa cincin.
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak
daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau
cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1–3 × 3–
8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan
serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka
disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk
(ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya
terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau
lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, sering kali tidak merata,
panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging
buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna
kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging,
kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong
sampai jorong agak gepeng, panjang 2–4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji
yang tipis cokelat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp
yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
Babal alias tongtolang nangka.
Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang sering kali dimakan
dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau
diolah menjadi aneka jenis makanan daerah: dodol nangka, kolak nangka, selai
nangka, nangka-goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga
digunakan sebagai pengharum es krim dan minuman, dijadikan madu-nangka,
konsentrat, atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan
dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.
Biji nangka juga bisa dijadikan satu dengan masakan kolak nangka. Nangka maupun
biji nangka juga bisa digabung dengan masakan kolak pisang atau buah sukun. Biji
nangka juga bisa dijadikan tepung. Biji nangka yang direbus secara terpisah atau
tidak diikutkan dalam masakan kolak, dapat dimakan seperti halnya kita makan
singkong. Biji nangka bisa juga dimasak dengan cara digoreng.
Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Di Sumatra, terutama
di Minangkabau, dikenal masakan gulai cubadak (gulai nangka). Di Jawa Barat buah
nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu bahan sayur asam. Di Jawa
Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah nangka muda
(disebut gori), seperti sayur lodeh, masakan megono, oseng-oseng gori, dan jangan
gori (sayur nangka muda). Di Yogyakarta nangka muda terutama dimasak
sebagai gudeg. Sementara di seputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga
jantan (disebut babal atau tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak.
Ketupat gulai nangka, contoh olahan dari "buah" nangka
muda.
Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba,
maupun sapi. Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali
dan pada masa lalu juga dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam
campuran untuk memerangkap burung, untuk memakal (menambal) perahu dan
lain-lain.
Kayunya berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan.
Kayu ini cukup kuat, awet, dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur, serta
memiliki pola yang menarik, gampang mengilap apabila diserut halus dan digosok
dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah
tangga, mebel, konstruksi bangunan, konstruksi kapal sampai ke alat musik. Dari
kayunya juga dihasilkan bahan pewarna kuning untuk mewarnai jubah para
pendeta Buddha.
Referensi[sunting | sunting sumber]
Bahan bacaan[sunting | sunting sumber]
Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia.
Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
Hewan buruan
Huckleberry
Garcinia gummi-gutta
Jamur
o chantarelle
o matsutake
o morels
Paku
Madhuca longifolia
Sayuran dan akar Sagu
o enau
o gebang
o rumbia
Sassafras
o root beer
Ginseng
Pimenta dioica
Daun salam
Pinang
Lada
Kacang brasil
geluk dan rempah-
Kayu manis
rempah
Cengkih
Sterculia lychnophora
Pala
Kacang pinus
Vanila
Lemak kakao
Eukaliptol
Madhuca longifolia
Minyak sawit
o Minyak inti kelapa sawit
Vitellaria paradoxa
Melaleuca alternifolia'
Kemenyan jawa
Birch-tar
Kapur barus
Kreosot
Kemenyan arab
Garcinia gummi-gutta
Myrrh
Tar pinus
Pitch
Gondorukem
Terpentin
Pernis
Birch syrup
Chicle
o chewing gum
Gom arab
Getah perca
Kino
Getah, gom, lateks.
Sirup mapel
Gula kelapa
Nira/Tuak
o akpeteshie
o ogogoro
Karet
Gabus
Paku
Pakan
Gambir
Kina
Lumut daun
Pewarna alami
o jernang
o pacar kuku
Gambut
Rotan
Lak
Genus bertan-bertanan
Daun Diospyros melanoxylon
Kulit kayu Dedalu
Wikidata: Q45757
Wikispecies: Artocarpus heterophyllus
APNI: 194336
ATRF: Artocarpus_heterophyllus
BOLD: 484098
Ecocrop: 459
EoL: 596411
EPPO: ABFHE
FoAO2: Artocarpus heterophyllus
FoC: 200006337
GBIF: 2984565
GRIN: 70095
kasi
iNaturalist: 123003
IPNI: 850389-1
IRMNG: 10195032
ITIS: 184183
MoBotPF: 282749
NCBI: 3489
NZOR: 0235d7ab-d1da-47a8-8fd0-e5ffae24b080
Plant List: kew-2653982
PLANTS: ARHE2
POWO: urn:lsid:ipni.org:names:850389-1
Tropicos: 21300871
uBio: 469202
WFO: wfo-0000550491
Kategori:
Artocarpus
Buah-buahan
Pohon buah
Pohon kayu
Tumbuhan pewarna
Pertanian tropis
Hasil hutan non-kayu
Halaman ini terakhir diubah pada 30 Mei 2023, pukul 21.58.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan
mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Kode Etik
Tampilan seluler
Pengembang
Statistik
Pernyataan kuki