Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP TERAPI BERMAIN

Dosen pembimbing: Munawwarah, S.Pd.I, M.Pd.

Disusun oleh:

Dinda lestari:210210086

Laini nazila:210210094

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM AR-RANIRY

BANDA ACEH 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah, atas rahmat dan karunia-nya


penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini.

Ucapan shalawat dan salam kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam, para
sahabat dan sahabiyah, yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-
habisnya untuk ditelaah, semoga kita cukup di beri keberuntungan hidup yang penuh rahmat
dengan meneladani para teladan terbaik dari seluruh umat.

Dalam makalah ini, penyusun akan membahas tentang KONSEP TERAPI


BERMAIN . dalam penyusunan makalah ini, penyusunan makalah ini, penyusun banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada teman-teman yang sudah memberikn konstribusi dalam
penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan penulisan kami di masa yang akan datang.

Banda aceh 15 april 2022


DAFTAR ISI

JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.latar belakang 1

B.rumusan masalah 2

C. tujuan pembahasan 2

BAB II PEMBAHASAN

A.bermain dirumah sakit berdasarkan usia 3

B. prinsip permainan pada anak dirumah sakit 6

C. bermain telfon mainan 10

D. permainan meniup kapal untuk memecahkan balon 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.latar belakang

Aktivitas bermain memerlukan energi,walaupun demikian, bukan berarti anak tidak perlu
bermain pada saat sedang sakit. Pada saat anak sakit ia akan mengalami stres yang diakibatkan oleh
nyeri,perlukaan, perpisahan dengan kelompok, pembatasan aktivitas, dan lingkungan yang
asing.berbagai dampak negatif saat anak sakit dan di rawat di rumah sakit dapat terjadi, antara lain:
anak akan kehilangan kontrol, rewel, menangis, tidak kooperatif dan bahkan dapat terjadi kemunduran
tahap perkembangan (regresi). Dampak negatif ini dapat diminimalkan atau bahkan dapat di cegahkan
melaluinya upaya mempertahankan fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan aktivitas
bermain (suparrtini, 2004).

Program terapi bermain di beberapa rumah sakit sudah mulai berkembangkan walaupun
pelaksanaanya masih terbatas pada mahasiswa yang sedang melakukan praktek klinik. Sedangkan di
Rsyang besar, ruangan khusus bermain sudah di sediakan, programnya sudah ada, dan pelaksanaan
sudah berjalan secara rutin.

Saat anak sakit dan di rawat di rumah sakit perwat dan orang tua harus dapat memilihkan
permainan yang dapat di lakukan anak sesuai dengan kondisi anak yang sedang sakit. Keuntungan
aktivitas bermain dilakukan pada anak yang dirawat di rumah sakit lain: 1) meningkatkan hubungan
antara lain klien ( anak dan keluarga) dengan perawat dan klien.2) perawatan dirumah sakit akan
membatasi kemampuan anak untuk mandiri. 3) permainan anak dirumah sakit tidak hanya akan
memberikan rasa tenang pada anak, tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan perasaan dan
pikiran yang cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri.4) permainan yang terapiutik akan dapat
meningkatkan kemampuan anak untuk mempunyai tingkah laku yang positif. 5) permainan yang
memberi kesempatan pada beberapa anak untuk berkomprtensi secara sehat, akan dapat menurunkan
ketegangan pada anak dan keluarganya (suparni,2004).
B. rumusan masalah

dari latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1.apa konsep terapi bermain anak?

2.apa maksud dari compos mentis?

3. apa arti dari vital sabil?

4. apa konsep diagnosi?

C.tujuan masalah.

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.mengetahui aktivitas bermain anak memerlukan energi.

2.program terapi bermain di beberapa rumah sakit.

3.perawat harus menguraikan kegiatan bermain yang akan dilakukan anak.


BAB II

PEMBAHASAN

Bermain dirumah sakit berdasarkan usia.

a.usia infant.

1) mainan bergerak dan berbunyi

2) ayunan atau dipangku oleh ibu atau perawat.

3) jika mampu, beri kesempatan anak untuk merangak atau stimulasi untuk berjalan.

b.usia todder

1) bermain balok susun di atas tempat tidur .

2) mendengarkan musik dari tape atau radio.

3) creative material.

c. usia sekolah.

1) game, buku bacaan, magic crayon.

2) radio atau tape.

3) nonton TV dan kemudian mendiskusikannya.

Prinsip bermain pada anak di rumah sakit

a. tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang sedang di jalankan .
b. tidak membutuhkan banyak energi
c. harus mempertimbangkan keamanan anak.
d. Dilakukan pada kelompok umur yang sama.
e. Melibatkan orang tua.
f. Bila keadaan anak masih lemah, maka gunakan bentuk permainan pasif kegiatan bermain
hatus diprpgram kan dengan baik di rumah sakit.

Pada beberapa negara maju kegiatan bermain pada anak di rumah sakit di koordinir oleh nurse
play spesialist. Yaitu perawat yang mempunyai kompetensi khusus dalam melaksanakan
program bermain, yang bekerja sama secara kolaboratif dengan perawat dn dokter anak di
ruang rawat inap. Ia yang mempersiapkan program bermain sebagai terapi bagi anak yang akan
mengahdapi operasi, anak-anak yang akan dilakukan prosedur diagnostik khusus, atau program
bermain sehari-hari bagi anak di rumah sakit apabila tidak ada tenaga khusus yang dapat
memprogaram kegiatan bermain pada anak di rumah sakit, perawat yang bertugas saat itu
dapat melaksanakan . teknik bermain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:tetapkan
tujuan bermain bagi anak sesuai dengan keburuhannya. Kebutuhan bermain anak mengacu
pada tahapan tumbuh kembang anak sedangkan tujuan yang ditetapkan harus memperhatikan
prinsip bermain bagi anak dirumah sakit yaitu menekankan pada upaya ekspersi sekaligus
relaksasi dan distraksi dari perasaaan takut cemas, sedih, tegang, dan ngeri. Perawat harus
menguraikan kegiatan bermain yang akan dilakukan. Ingat bahwa perawat hanya sebagai
fasilitator dan kegitan bermain harus dilakukan secara aktif oleh anak dan orang tuanya.

Bermain telpon mainan

a. Pengertian
Telpon mainan adalah alat komunikasi yangb tidak dapat berfungsi seperti telpon
aslinya.
b. Tujuan
1. Dapat meningakatkan saraf motorik halus anak.
2. Mengembangkan kemampuan berbicara.
3. Melatih kecerdasan otak .
4. Melatih kemampuan berespon.
c. Sasaran
Dapat di mainkan anak antara usia 8 bulan, 24 bulan.
d. Persiapan alat.
Telpon mainan
e. Prosedur kerja
1. Perawat memberi contoh dengan memegang telpon , cara menaruh telpon
ditelinga, kemudian “ halo, halo, apakabar????”
2. Anak menirukan memegang, menaruh dan berbicara.
3. Perawat dengan melakukan komunikasi saling berhadapan.

Permainan meniup kapal untuk memecahkan balon

a.pengertian

merupakan permainan menggunakan alat pada anak usia toddler dengan cara individu.

b. tujuan.

1.melatih perkembangan motorik halus

2. mengetahui kapasitas pernafasan toddler.

c. sasaran

anak usia toddler


d. persiapan alat

1.beberapa buah balon warna-warni

2. bak untuk menampung air

3. perahu dari sterofoam

4. kapas berwarna

5. stopwacht

e. prosedur kerja .

1. siapkan bak panjang yang berisi air.

2. ikat balon disalah satu ujung

3. letakkan kapal diujung satunya lagi

4. suruh anak untuk meniup kapal agar kapal berjalan di sisi satunya dan kapas berwarna
mengenai balon, ulangi hal tersebut sampai balon terkena kapas berwarna.

5. ukur menggunakan stopwacht berapa lamaq kapal tersebut berjalan dari sisi satu ke sisi yang
lain.

6. catat hasilnya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Bermain merupakan aktivitas utama bagi anak. Bermain bai anak merupakan media
belajar dan kegiatan yang menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan. Dengan bermain
anak mengenali kelebihan dan kekueangan dirinya. Bahkan ketika anak sakit aktivitas
bermain tetap menjadi kegiatan yang meneyenangkan. Namun permasalahanya ketika anak
sakit dan harus dirawat dirumah sakit seringkali fasilitas dirumah sakit tidak cukup
mendukung dilakukan kegiatan bermain dirumah sakit. Sehingga sering kali periode adaptasi
hospitalisasi memanjnag. Peroide adaptasi bagi anak sakit yang sedang di rawat dirumah sakit
dapat diperpendek dengan beberapa teknik antara lain: familiy centered care,atraumanik care,
dan terapi bermain. Rumah sakit di kabupaten jember dan bondowoso,telah berbenah dengan
memodifikasikan lingkungan dan menyediakan beberapa peralatan untuk bermain walaupun
jumlah dan jenisnya masih terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Huges,1999(dalam ismail,andang.2006 ,education games menjadi cerdas dan ceria dengan


permainan edukatif.yogyakarta: pilarmedia.)
Hetheringan & parke:1997 ( dalam desmita.2009. psikologi perkembangan. Bandung:
PT.remaja rosda karya)
Desmita 2009. Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja rosda karya ( hal 142)
Hurlock.2002.psikologi perkembangan ( edisi kelima). Jakarta.erlangga ( hal:89)
Hurlock.2002. psikologi perkembangan( edisi kelima). Jakarta. Erlangga( hal 90& 122)
Ibid: hal 102
Andriana, dian 2011.tumbuh kembang dan terapi pada anak.jakarta: salemba medika
Hourlock, 1999 (dalam ismail,andang,2006. Education games menjadi cerdas dan ceria
dengan permainan edukatif. Yogyakarta: pilar media)
Hourlock, 2000: 152
Hourlock , 2000: 152
Hourlock,B elizabeth. 2002. Psikologi perkembangan. Jakarta: erlangga (hal:111-112).

Anda mungkin juga menyukai