Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan pemikiran filsuf Barat, Timur, Islam dan Pancasila!

Filsuf Pancasila Filsuf Islam Filsuf Timur Filsuf Barat

-Merupakan sumber -Filsuf Islam Meliputi : Asia, Cina, -Filsafat Barat


utama dari sumber hukum Al Kindi:dipengaruhi India dan Jepang Bisa di bagi dalam
karena hal ini yang filsuf yunani, filsuf beberapa periode
mengikat , karena isi dari yang tinggi tentang Filsuf timur lebih Filsuf jaman kuno
pancasila berisi Ideologi , filsuf Tuhan yaitu ilmu menekankan pada iman Filsuf terkenal :
nilai-nilai luhur yang yang benar kesesuain seseorang , melihat
dijadikan pondasi dan tentang apa yang ada di dalam bentuk yang lain Socrates: Lahir di Athena
menyatukan dari bangsa akal dan apa yang tidak semata-semata pikiran dia dapat dilihat
Indonesia. diluar akal diluar akal melihat dari intelektual dari perbuatan dan praktek
dan pancasila merupakan kemampuan dari Tuhan namun melihat iman, dalam hidupnya, dia
cerminan dari nilai-nilai bahwa mendasarkan keseimbangan. dalam mengembangkan suatu
yang mengikat pada pikiran Tuhan filsuf timur lebih ajaran dengan tanya jawab
Pancasila dianggap Al Farah bi: Teori menekankan hal-hal yaitu melakukan induksi ,
sebagai falsafah/ ideologi Pancaran , Tuhan yang tidak nampak jadi melihat fakta fakta
kenegaraan yang memiliki adalah satu , sempurna , nampak, jadi segala kemudian mengenerasi
peran i sebagai filosofi di kekal tidak berubah sesuatu yang ada terjadi fakta-fakta kemudian
antara semua warga Ibnu Sinah: penerus dari hal-hal yang tidak terbentuklah suatu definisi.
masyarakat dalam konteks teori pancaran nampak, filssuf timur dan pendapat dari socrates
kehidupan bernegara melihat dari bawah membantah kaum sovis.
pancasila merupakan keatas. hakekat yang ada
ideoligi terbuka dimana didunia ini ada yang Plato: Murid Socrates,
membentuk kesepakatan menciptakan , dalam pikiran plato dia
masyarakat bagaimana metodenya . melihat lebih mendalam dan
mencapai cita-cita dan manusia bagian dari terbuka, dia
nilai-nilai dasar tersebut. pada alam jadi manusia mengembangkan
pancasila yang juga harus menjaga pikirannya dengan
sebagai ideologi bangsa keseimbangan pada alam membuat suatu Akademia
Indonesia, melindungi , tidak mengeksploitasi (lembaga untuk selalu
hak-hak individu maupun alam secara berlebihan. mengkaji hakekat segala
hak masyarakat dibidang dilihat dari manfaatnya: sesuatu, filsafat
ekonomi maupun politik. mengembangkan suatu dikembangkan),
Keadilan bermartabat ideologi, magis dan mengembangkan
yang dalam Pancasila religus. idea( dunia tidak nyata).
memanusiakan manusia dilihat dari dia membagi 3 golongan:
yang bersifat universal. pengetahuan : rakyat, pekerja, golongan
dan ideologi pancasila menekankan pada hati pemerintah/filsuf.
merupakan ideologi yang
sangat dibutuhkan oleh Cita hidup filsuf timur: Aristoteles: Murid Plato,
negara-negara harmoni, menjaga suatu kebenaran menurut dia
keseimbangan antara dicapai dengan pengertian,
manusia dengan alam. dia mengawali dengan
fakta-fakta kemudian fakta-
fakta itu disusun dengan
ragamnya masing-masing
kemudian dari situlah
dicapai suatu pengertian,
tujuan hidup itu kebahagian
mendidik manusia
melakukan perbuatan yang
pantas.
pelaksanaan etika dapat
menjadi baik apabila
dilakukan dengan negara.
mengolongkan 3 bentuk
negara
Monarki,Aristokrasi,Politia
(Demokrasi)
menurut beliau kekuasaan
terbaik yaitu aristokrasi
dengan demokrasi
Filsuf Jaman Helenisme:
Menyebarkan sampai
iskandar agung, india barat.
berlaku pikiran filsuf
yunani
Filsuf Jaman Patristik dan
Kolastik:
Dominasi gereja dari iman
kristen, diajarkan di
sekolah-sekolah . pikiran
filsuf didominasi dengan
pikiran yang dikembangkan
digereja
Filsuf Jaman Modern:
Objek yang dipikir itu
dunia, berorientasi dengan
panca indra.

Pemikiran filsuf ini


menghasilkan teknologi .

Memandang cita hidup:


mengutamakan bekerja,
sikap aktif sebagai
kebaikan tertinggi

2. Bagaimana pandangan saudara terhadap Pancasila sebagai falsafah yang harus


dikembangkan dengan pemikiran teori keadilan bermartabat!

Pendapat saya adalah keberadaan pancasila sebagai falsafah kenegaraan merupakan hal yang
baik karena Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum dan sebagai ideologi,
sebagai falsafah bangsa dan negara. karana dalam teori keadilan bermartabat yang bersumber
pada pancasila membuat memanusiakan manusia dan menempatkan manusia sebagai
manusia yang bermartabat, boleh melakukan keadilan boleh menghukum seseorang namun
harus sesuai dengan peraturannya tidak semaunya sendiri , dan pancasila ini patut
dikembangkan karena tidak kalah dengan peraturan universal didalam dunia yang
bermartabat. bahkan pancasila dalam pidato soekarno terhadap PBB, PBB akan mengadopsi
nilai-nilai pancasila karena nilai-nilainya abadi seperti nilai kemanusian, kesatuan dimana
suatu bangsa tidak ada pesatuan jadinya caos, terdapat juga nilai hikmah tuntunan dari
Tuhan , mengajarkan mengenai musyawarah mufakat , kesejahteraan sosial dan hal itu hal
yang di cari di dunia. didalam setiap sila mengandung arti dan sangat bermanfaat dalam
penerapkan teori keadilan bermanfaat guna untuk menciptakan keadilan yang manusiawi
terhadap kehidupan.

3. Kenapa pemikiran para filsuf tiada henti? Jelaskan!


Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk yang dikaruniai akal dengan kehendak
bebas yang memerdekakannya dari alam. yang membuat manusia juga mempunyai pemikiran
kebenaranian untuk mengkaji dan menguji untuk menjelaskan setiap gejala yang ada di
dunia ( sosial, politik, moral) ,Filsafat itu sendiri merupakan disiplin ilmu yang dikaitkan
dengan kebijaksanaan dimana kebijaksanaan tersebut merupakan titik ideal dalam kehidupan
manusia , karena pemikiran filsafat tersebut yang berpikir radikal,rasional , menyeluruh
membuat prosesnya tanpa henti untuk para filsuf mencari kebenaran terus menerus dan
filsafat
mempunyai kekuatan untuk mengarahkan agar daya imajinasi dan penerapan ilmu ini tidak
bersifat merusak dan menghasilkan dampak negatif, yaitu dengan pemikiran filsafat yang
kritis, mendalam, holistik dan menanyakan jawaban yang tiada henti yang semuanya
mensyaratkan sistematika berpikir. serta yang terakhir dikarenakan dalam proses berpikir
mengenai filsafat manusia tidak hanya puas mencari jawaban untuk sekedar mengetahui
tetapi juga memahami secara mendalam.

Anda mungkin juga menyukai