Anda di halaman 1dari 7

CREATIVEPRENEUR MENJAMIN KESEJAHTERAAN DI

MASA DEPAN ?

Bintang Narpati1, Kardinah Indriana Meutia2


1,2
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Jl.Raya Perjuangan, Marga Mulya, Bekasi Utara 17121
E-mail : b.narpati@gmail.com1, kardinah27@gmail.com2

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengukur persepsi mahasiswa untuk menjadi seorang creativepreneur
terhadap kesejahteraannya dimasa depan. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa yang telah lulus
studi kewirausahaan di LP3I Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
analisa deskriptif kuantitatif yang melibatkan 90 (sembilan puluh) mahasiswa LP3I Jakarta dengan
menggunakan teknik random sampling.
Metode pengumpulan data ini melalui metode kuesioner yang didukung dengan metode dokumentasi.
Analisis regresi linier adalah teknik yang digunakan dalam menganalisis data ini. Berdasarkan hasil dari
penelitian ini disimpulkan yaitu: (1) Ada pengaruh secara signifikan antara menjadi creativepreneur
terhadap kesejahteraan dimasa depan (2) Ada pengaruh secara signifikan antara menjadi karyawan terhadap
kesejahteraan di masa depan (3) Ada pengaruh secara signifikan antara menjadi creativepreneur dan
karyawan terhadap kesejahteraan di masa depan.
Secara simultan antara menjadi creativepreneur dan karyawan menunjukkan bahwa kedua variabel
tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan di masa depan. Hal ini pula yang menjadikan persepsi
mahasiswa LP3I Jakarta memilih kedua variabel bebas ini.
Kata kunci : karyawan, creativepreneur dan kesejahteraan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to measure student perceptions to be a creativepreneur of their
future welfare. This research was conducted on students who have passed entrepreneurship
studies in LP3I Jakarta. The method used in this study is to use quantitative descriptive analysis
involving 90 (ninety) LP3I Jakarta students using random sampling technique.
This method of data collection is through a questionnaire method supported by documentation
methods. Linear regression analysis is a technique used in analyzing this data. Based on the
results of this study concluded that: (1) There is a significant influence between being a
creativepreneur on welfare in the future (2) There is a significant influence between being an
employee on future prosperity (3) There is a significant influence between being a creativepreneur
and employees towards future prosperity.
Simultaneously between being a creativepreneur and employees shows that these two variables
affect future well-being. This also makes the perception of LP3I Jakarta students choosing these
two independent variables.
Keywords: employee, creativepreneur and welfare

1. PENDAHULUAN depannya. Semenjak kecil sampai dewasa,


rata ± rata individu disetiap daerah berjuang
Menjadi bahagia dan sukses adalah untuk menyelesaikan pendidikannya. Bahkan
harapan seluruh manusia untuk masa untuk memperoleh gelar tidak hanya

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


ditempuh melalui jalur sarjana namun melalui 2. METODOLOGI
pendidikan program doktor yang semata-
mata untuk mencapai kesuksesan di masa Metode dalam penelitian yang
depannya. Hampir setiap orang berlomba ± digunakan adalah analisa deskriptif
lomba mencapai kearah masa depan yang kuantitatif. Lokasi Penelitian dengan
gemilang baik menempuh pendidikan dalam mendatangi objek langsung pada LP3I
negeri maupun luar negeri, pendidikan formal Jakarta. Baik Populasi dan sampel adalah
maupun non formal. mahasiswa yang telah lulus mata kuliah
Perguruan tinggipun memacu semangat kewirausahaan. Metode pengumpulan data
para karyawan untuk menjadikan institusinya dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan
menjadi perguruan tinggi yang unggul dan melakukan wawancara dengan beberapa
dengan menghasilkan outcome mahasiswa perwakilan mahasiswa. Metode ini
yang dapat terserap dilapangan kerja. Selain menggunakan teknik random sampling
kurikulum akademik yang telah dibuat oleh dengan 90 mahasiswa.
masing ± masing perguruan tinggi, ada pula Dengan diberikan mata kuliah
kurikulum yang berdasarkan pada vokasi kewirausahaan (entrepreneurship)
yaitu kurikulum yang dibuat sesuai dengan diharapkan lulusan mahasiswa nantinya tidak
keadaan saat ini yang menyesuaikan dengan hanya menjadi karyawan saja namun lebih
pola ataupun sistem yang ada di perkantoran. kepada menjadi seorang wirausaha yang
Saat ini mata kuliah kewirausahaan tangguh dan maju sesuai dengan
memegang peranan penting pada setiap perkembangan jaman sehingga dari setiap
institusi perguruan tinggi baik negeri maupun lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
swasta untuk menciptakan entrepreneur ± LP3I Jakarta ini minimal menjadi seorang
entrepreneur yang creative atau wirausahan yang sukses dikemudian hari dan
creativepreneur yang mampu menjawab dapat membantu pemerintah dalam menyerap
tantangan jaman sehingga lulusan perguruan lapangan kerja.
tinggi tidak hanya diserap oleh perusahaan Disisi lain persepsi menjadi seorang
namun dapat menciptakan lapangan wirausaha yang creative atau creativepreneur
pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja ataupun karyawan saja merupakan pilihan
penduduk Indonesia sehingga tercipta yang belum begitu diminati oleh mahasiswa,
fundamental ekonomi yang kuat berbasis mereka lebih memilih bekerja menjadi
pada masyarakat Indonesia atau menciptakan karyawan dan juga menjadi seorang
ekonomi kerakyatan. creativepreneur. Pilihan gabungan inilah
Paradigma ataupun persepsi bagi sebagian yang banyak diminati oleh mahasiswa karena
lulusan mahasiswa bahwa bekerja pada mereka berasumsi bahwa hanya dengan
perusahaan lebih menjamin kehidupan masa manjadi seorang creativepreneur saja belum
depan dibandingkan dengan hanya tentu mencukupi kebutuhan mereka
berwirausaha saja. Namun tidak sedikit pula dikemudian hari dan juga hal ± hal yang
para lulusan perguruan tinggi memiliki belum pasti yang akan dihadapi dalam
persepsi juga bahwa bekerja sambil menjalankan usahanya, selanjutnya pemilihan
berwirausahalah yang lebih menjamin menjadi seorang karyawan merupakan
kehidupan masa depan. Untuk lebih focus pemilihan yang masih diragukan juga oleh
dalam hal ini diperlukan penekanan sebagian mahasiswa karena mahasiswa
khususnya kepada mata kuliah beranggapan bahwa bila menjadi seorang
kewirausahaan untuk dikembangkan yang karyawan nantinya akan memiliki banyak
lebih mendalam antara lain melalui studi aturan yang harus dipatuhi dan dapat dipecat
banding baik dalam negeri maupun luar oleh perusahaan sewaktu ± waktu.
negeri, praktek yang nyata yang diterapkan Gambar 1. Kerangka Penelitian
kepada jiwa±jiwa muda untuk membangun
entrepreneurship sehingga tercipta
creativepreneur±creativepreneur muda yang
tangguh, selain itu creativepreneur ini
diharapkan dapat membangun start up
ataupun mengembangkan perusahaan±
perusahaan yang telah ada.

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


Wiratmo (1996) dalam Muhammad
Shohib (2013), mengatakan bahwa
entrepreneurship merupakan proses
penciptaan dari sesuatu yang berbeda-beda
value-nya yang menggunakan variabel usaha
dan waktu. Entrepreneurship dapat diartikan
pula kemampuan dan kemauan dari seseorang
untuk mengambil resiko melalui investasi dan
memanfaatkan waktu dan dana dalam
menjalankan usaha. Menurut Suryana (2003)
Dari asumsi persepsi mahasiswa di atas
bahwa entrepreneurship adalah kemampuan
maka mahasiswa cenderung memilih
yang memiliki kreatifitas dan inovatif dalam
gabungan keduanya yaitu bekerja sambil
menciptakan dan memberi nilai tambah pada
menjadi creativepreneur karena dengan
barang dan jasa. Sehingga ketertarikan akan
melakukan hal seperti ini persepsi
entrepreneurship adalah sesuatu hal yang
kesejahteraan di masa depan dapat dipenuhi
memerlukan kemampuan kreatifitas dan
oleh mereka. Namun pada kenyataannya
inovatif untuk menciptakan nilai tambah bagi
bekerja dan menjadi seorang creativepreneur
barang dan jasa atau suatu hasrat yang kuat
bukanlah yang mudah namun memerlukan
dari seseorang terhadap aktifitas
kerja keras extra untuk mencapai kesuksesan.
kewirausahaan.
Gambar 2.
Creativepreneur memiliki dua arti
Hubungan antara Menjadi Karyawan dan
yaitu creative dan entrepreneur yaitu pelaku
Creativepreneur terhadap Persepsi Sejahtera
usaha yang kreatif. Sesorang yang tertarik
di masa depan
dalam dunia bisnis dituntut untuk memiliki
ide dan kreatifitas yang tinggi didukung
dengan inovasi-inovasi terbaru sehingga
penjualan dan hasilnya nyata. Persaingan saat
ini memiliki dua pilihan yaitu kreatif untuk
bertahan atau tidak berkreasi. Untuk itulah
diperlukan ide dan inovasi untuk terus dapat
mengembangkan usaha dan membangun
jaringan bisnis.
Bagi creativepreneurs dalam
menjalankan usaha bisnisnya didorong oleh
mootivasi dengan prinsip kreatif, bergabung
Pada gambar 2 menjelaskan Hipotesis dengan
dengan kelompok yang menggunakan digital,
perumusan :
baik dari peraralatan untuk meningkatkan
1. H1 : Apakah ada pengaruh secara
pendapatan dan dapat memberikan pengaruh.
signifikan antara menjadi
Creativepreneur juga mengambil risiko
Creativepreneur terhadap
dalam hal keuangan untuk membeli aset,
persepsi Kesejahteraan dimasa
dengan tujuan menghasilkan laba, melalui
depan ?
cara-cara yang berbeda.
2. H2 : Apakah ada pengaruh secara
signifikan antara menjadi
Karyawan
karyawan terhadap persepsi
Menurut KBBI bahwa karyawan
Kesejahteraan dimasa depan ?
merupakan lembaga atau kantor atau
3. H3 : Apakah ada pengaruh secara
perusahaan dan sebagainya yang
signifikan antara menjadi
mempekerjakan orang dengan mendapat gaji
Karyawan dan Creativepreneur
atau upah. Pendapat Subri dalam Manulang
terhadap persepsi Kesejahteraan
(2002) bahwa karyawan berusia antara 15-64
dimasa depan ?
tahun adalah penduduk yang merupakan usia
kerja atau penduduk dalam suatu negara
3. LANDASAN TEORI secara keseluruhan dan jika ada permintaan
maka akan memproduksi barang dan jasa dari
Creativepreneur
tenaga dan jika partisipasi mereka dalam

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


aktivitas tersebut. Pendapat Hasibuan dalam 1. Uji Validitas Instrument
Manulang (2002) bahwa karyawan adalah Uji validitas terhadap 2 variabel bebas
orang yang menjual jasa seperti pikiran yaitu menjadi Karyawan dan Creativepreneur
maupun tenaga serta memperoleh dan variabel terikat Kesejahteraan diperoleh
kompensasi. r_hitung > r_tabel yaitu di atas nilai 0,207
Undang-Undang No.14/1969 yang sehiingga kuesiner dikatakan valid.
mengatur mengenai tenaga kerja. Dalam 2. Uji Reliabilitas
penjelasan pasal 1 ini antara lain berbunyi Uji Reliabilitas menunjukkan variabel
bahwa tenaga kerja merupakan orang yang bebas dan terikat memiliki nilai Cronbach
dapat menjalankan pekerjaan, untuk Alpha > r_tabel (0,207) sehingga variabel
menghasilkan jasa atau barang untuk bebas maupun terikat dikatakan reliabel.
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keberhasilan organisasi adalah mampu b. Uji Asumsi Klasik
memenuhi harapan para konsumennya (S. Sebelum data di analisis, ada beberapa
Pantja Djati : 2004). asumsi yang harus terpenuhi untuk dapat
diteruskan dalam pengujian hipotesis. Uji
Kesejahteraan persyaratan dalam analisis ini :
Menurut I.G. Wursanto (1989) bahwa 1. Uji Normalitas
kesejahteraan karyawan atau jaminan sosial Melihat dari normal probability plot
adalah bentuk pemberian yang diberikan oleh dapat diketahui pola distribusi mendekati
perusahaan kepada karyawannya dalam normal karena titik-titik mengikuti garis lurus
bentuk materi dan non materi baik berhenti ke arah diagonal sehingga model regresi ini
karena pensiun, lanjut usia dengan tujuan layak dalam asumsi normalitas.
memberikan semangat dorongan kerja.
Menurut Hasibuan (2003) dalam Istianah dan
Khifni (2016) sejahtera adalah suatu keadaan
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan secara
relatif dan ada rasa aman dalam
menikmatinya.
Kesejahteraan adalah dukungan
pemerintah bagi warga dan warga
masyarakat. Kesejahteraan dapat diberikan
kepada orang-orang dari tingkat pendapatan
apa pun, seperti halnya jaminan sosial.
2. Uji Multikolonieritas
Kesejahteraan diberikan biasanya berupa
Uji Multikolonieritas adalah pengujian untuk
barang-barang dan jasa sosial tertentu atau
mengetahui ada tidaknya kolerasi yang
bersubsidi, seperti kesehatan, pendidikan
sgnifikan antar variabel-varabel independen
ataupun pelatihan kejuruan. Kesejahteraan
dalam model regresi linier berganda. (Imam
merupakan pelayanan lembaga-lembaga
Ghozali 2012). Nilai Tolerance sebesar
sosial yang terorganisir dengan sistem yang
0,277 > 0,10 dan nilai VIF 3,608 < 10.
dibentuk dengan tujuan membantu
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas tidak
perorangan atau kelompok dalam mencapai
ditemukan adanya multikolinieritas
kehidupan sosial dan kesehatan yang baik.
3. Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedasitas digunakan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk adanya ketidaksamaan varian dan
residual untuk semua pengamatan pada
Teknik analisis data dilakukan dengan model regresi. Model regresi yang baik
cara mengumpulkan data dengan penyebaran adalah yang Homoskedatisitas atau tidak
kuesioner dan didukung metode dokumentasi. terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali
Teknik atau metode analisis yang digunakan 2012).
adalah teknik analisis regresi linier ganda.
Metode analisis data ini menggunakan SPSS
(Statistical Package for the Social Science)
for windows versi 24.0 sebagai berikut:
a. Uji Kualitas Data

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


Pada tabel koefisien tersebut diperoleh
persamaan regresi, Y= 8,877 + 0,334X1 +
0,389X2. Konstanta sebesar 8,877
menyatakan, bahwa jika tidak ada
pengaruh antara menjadi Creativepreneur
atau karyawan maka besarnya
Kesejahteraan adalah 8,877. Koefisien
regresi X1= 0,334 menyatakan bahwa
setiap terjadi peningkatan satu unit
menjadi creativepreneur maka akan
meningkatkan Kesejahteraan sebesar
0,334. Koefisien regresi X 2 = 0,389
Hasil uji Heteroskedastisitas menunjukkan menyatakan bahwa setiap terjadi
titik±titik data menyebar di atas dan dibawah peningkatan satu unit menjadi karyawan
atau disekitar angka 0 dan titik ± titik tidak maka akan meningkatkan kesejahteraan
membentuk pola. sebesar 0,389.
4. Uji Autokorelasi b. Hasil Analisis Data
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui Berdasarkan hasil penghitungan pada
ada tidaknya korelasi yang terjadi antara model summary diperoleh angka R
residual pada satu pengamatan dengan Square adalah sebesar 0,518. Hal ini
pengamatan lain pada model regresi. Metode berarti 51,8% Kesejahteraan dapat
ini menggunakan Durbin Watson (DW). Nilai dijelaskan oleh kedua variabel tersebut.
DW adalah 2,236 sehingga 1,7026 < 2,236 < Sedangkan sisanya 48,2% atau (100% -
2,5974, maka tidak terjadi autokorelasi. 51,8%) adalah variabel lain yang tidak
c. Analisis Linier Berganda ada dalam penelitian ini.
Persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai
berikut (Sugiyono 2010): a. Pengujian Hipotesis I
Y= 8,877 + 0,334X1 + 0,389X2 Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Dimana: menggunakan uji t, diperoleh nilai t-hitung
Y = Kesejahteraan, variabel menjadi creativepreneur (X1)
8,877 = Konstanta sebesar 2,539 dengan taraf signifikansi
0,334 dan 0,389 = Koefisien regresi 0,05 dan t-tabel sebesar 1,987. Karena
X1 = Creativepreneur nilai t-hitung > ttabel (2,539 > 1,987) maka
X2 = Karyawan Ho ditolak, artinya secara parsial ada
Dari penelitian yang dilakukan pengaruh positif yang signifikan antara
terhadap para pegawai LP3I Jakarta menjadi creativepreneur terhadap
didapatkan hasil sebagai berikut : kesejahteraan.
a. Deskripsi Data Penelitian b. Pengujian Hipotesis II
Penelitian yang berjudul Berdasarkan hasil perhitungan dengan
³Creativepreneur Menjamin menggunakan uji t, diperoleh nilai t-hitung
.HVHMDKWHUDDQ 'L 0DVD 'HSDQ "´ LQL variabel karyawan (X2) sebesar 2,754
menggunakan dua variabel bebas dan satu dengan taraf signifikansi 0,05 dan t-tabel
variabel terikat. Dua variabel bebas sebesar 1,987. Karena nilai t-hitung > t-tabel
tersebut yaitu Creativepreneur dan (2,754 > 1,987) maka Ho ditolak, artinya
Karyawan. Satu variabel terikatnya adalah secara parsial ada pengaruh positif yang
Kesejahteraan. Guna mengungkapkan signifikan antara menjadi karyawan
data yang ada dan untuk membuktikan terhadap Kesejahteraan.
hipotesis yang telah dikemukakan, maka
dalam pengumpulan data dengan c. Pengujian Hipotesis III
menggunakan angket. Berdasarkan data
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
hasil penyebaran angket kepada
menggunakan uji F, diperoleh nilai F-hitung
responden dapat diketahui hasil sebagai
sebesar 46,749 dengan taraf signifikansi
berikut:
0,05 dan F-tabel sebesar 3,100. Karena nilai

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


F-hitung > F-tabel (46,749 > 3,100) maka Ho (Y) diperoleh F-hitung adalah 46,749 dan
ditolak, artinya ada pengaruh yang F-tabel sebesar 3,100 dengan taraf
signifikan antara menjadi creativepreneur signifikansi 0,05 sehingga dapat
dan karyawan terhadap Kesejahteraan. dikatakan bahwa nilai F-hitung > F-tabel.
Dengan demikian hipotesis-III yang
Besaran kontribusi/pengaruh dari
PHQ\DWDNDQ EDKZD ³$GD SHQJDUXK
kedua variabel bebas yaitu
positif yang signifikan antara menjadi
creativepreneur (X1) dan karyawan (X2)
creativepreneur dan karyawan terhadap
yang diamati terhadap variabel terikat
persepsi Kesejahteraan dimasa depan
Kesejahteraan (Y) yang dinyatakan
SDGD /3 , -DNDUWD´ GLWHULPD DWDX WHUEXNWL
dengan nilai R Square atau koefisien
kebenarannya.
determinasi R Square (R2) didapat nilai
4. Hasil dari uji hipotesis di atas
sebesar 0,518. Nilai tersebut memberikan
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa
makna bahwa kontribusi/pengaruh dari
saat ini untuk mewujudkan
kedua variabel bebas yaitu menjadi
kesejahteraannya dimasa yang akan
creativepreneur (X1) dan karyawan (X2)
datang adalah dengan menjadi
adalah 51,80%, sedangkan sisanya
creativepreneur dan karyawan.
48,20% adalah kontribusi/pengaruh dari
variabel bebas lainnya yang tidak diamati
dalam penelitian ini. Pengaruh variabel
bebas tersebut diantaranya motivasi, self DAFTAR PUSTAKA
confidence, selling, marketing, mengelola
Djati, S. Pantja dan Ferrinadewi, Erna. 2004.
saham/forex, menjadi investor dan lain ±
Pentingnya Karyawan dalam Pembentukan
lain.
Kepercayaan Konsumen Terhadap
Perusahaan Jasa: (Suatu kajian dan
5. KESIMPULAN Proposisi). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol 6, No 2.
Dari hasil penelitian yang peneliti
telah lakukan pada LP3I Jakarta, dapat Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
dijelaskan : Multivariate dengan program IBM SPSS 20.
1. Berdasarkan uji t, menjadi Semarang: Badan Penerbit Universitas
creativepreneur (X1) mendapatkan hasil Diponegoro
t-hitung sebesar 2,539 dan t-tabel sebesar
1,987 dengan taraf signifikansi 0,05 Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen
sehingga dapat dikatakan bahwa nilai t- Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
hitung > t-tabel. Dengan demikian hipotesis-I Aksara. Edisi Revisi.
\DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD ³$GD SHQJDUXK
positif yang signifikan antara menjadi KBBI online. https://kbbi.web.id/karyawan.
creativepreneur terhadap persepsi
Kesejahteraan dimasa depan pada LP3I Manullang, M. 2002. Dasar-dasar
-DNDUWD´ GLWHULPD DWDX WHUEXNWL Manajemen.Cetakan 16 Yogyakarta: Gajah
kebenarannya. Mada University Press.
2. Berdasarkan uji t, pengawasan (X2)
mendapatkan hasil t-hitung 2,754 dan t-tabel 1L¶PDK Istianah dan Nasif, Khifni. 2016.
sebesar 1,987 dengan taraf signifikansi Analisis Kesejahteraan Karyawan
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Outsourcing Dalam Perspektif Karyawan PT
nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel. Dengan Spirit Krida Indonesia. Jurnal Ekonomi
demikian hipotesis-II yang menyatakan Syariah Volume 4, Nomor 2, 2016, 300 ±
EDKZD ³$GD SHQJDUXK SRVLWLI \DQJ 317.
signifikan antara menjadi karyawan
terhadap persepsi Kesejahteraan dimasa Shohib, Muhammad. 2013. Adversity
GHSDQ SDGD /3 , -DNDUWD´ GLWHULPD DWDX Quotient Dengan Minat Entrepreneurship.
terbukti kebenarannya. Vol. 01, No.01, Januari 2013. ISSN: 2301-
3. Dari uji regresi linier ganda antara 8267.
menjadi cretivepreneur (X1) dan
karyawan (X2) terhadap Kesejahteraan

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU


Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman
praktis, kiat dan proses menuju sukses.
Jakarta: Salemba empat.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor


14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja

Wiratmo, M. (1996). Pengantar


kewirausahaan. Yogyakarta. BPFE.

Wursanto, IG. 1989. Manajemen


Kepegawaian 1. Yogyakarta: Kanisius

Wursanto, Ignasius. 2009. Dasar±Dasar Ilmu


Organisasi. Edisidua. Yogyakarta: Andi

,.5$,7+ (.2120,.$ 9RO 1R %XODQ 1RYHPEHU

Anda mungkin juga menyukai