Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang:

Negara Indonesia merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara yang memiliki
Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Keberadaan SDA pada suatu wilayah di Indonesia
menjadi sebuah kesempatan bagi siapapun yang ingin mengelolanya. Perlu diketahui
bahwasanya segala kekayaan yang dimiliki oleh negara termasuk SDA, manfaatnya harus
dirasakan oleh rakyat demi menjaga kemakmuran sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 33
Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun
1945) yang berbunyi:

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Dalam melakukan suatu aktivitas pengelolaan SDA khususnya dalam bidang pertambangan tentu
memerlukan izin agar aktivitas tersebut dapat terkendali. Dapat diketahui bahwasanya izin
merupakuan instrumen untuk mengendalikan dan mengatur perilaku masyarakat agar melakukan
atau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu, utamanya untuk membatasi gerak gerik
masyarakat.

Di Indonesia telah memiliki perkembangan terkait pemberian izin untuk melakukan


aktivitas penambangan termasuk untuk jenis batuan dan keperluan yang tertentu. Adapun hal
yang mengatur terkait perizinan dalam melaksanakan kegiatan penambangan batuan dan
keperluan tertentu yang dijelaskan dalam Pasal 1 Ayat (13a) Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, yang menjelaskan bahwa:

“Surat lzin Penambangan Batuan, yang selanjutnya disebut SIPB, adalah izin yang
diberikan untuk melaksanakan kegiatan Usaha Pertambangan batuan jenis tertentu atau untuk
keperluan tertentu.”

Memliki SIPB tidak memberikan langsung akses untuk melakukan penambangan, tetapi
juga memerlukan dokumen pendukung lainnya seperti dokumen perencanaan penambangan yang
terdiri atas dokumen teknis yang memuat memuat paling sedikit informasi cadangan dan rencana
penambangan dan dokumen lingkungan hidup. Dengan hal melakukan aktivitas penambangan
tanpa kelengkapan dokumen yang dijelaskan sebelumnya, tentunya telah melanggar hukum
sebagai pelaksanaan aktivitas penambangan tanpa izin.

Pada tahun 2023, Dinas Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat
mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) perusahaan di Kabupaten Mamuju Tengah yang tidak
memiliki izin resmi walaupun telah memiliki SIPB tetap melakukan aktivitas penambangan.
Perlu diketahui bahwasanya dengan SIPB yang diberikan oleh pemerintah dan perusahaan
tersebut belum memiliki dokumen berupa perencanaan penambangan, maka dapat dikatakan
belum layak melakukan aktivitas penambangan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat suatu
kondisi yang tidak ideal dalam penanganan kepemilikan SIPB yang tidak mematuhi prosedur
dalam perizinan sehingga membutuhkan pengawasan yang lebih masif.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berminat untuk melakukan kajian dan penelitian yang
berjudul “Implementasi Pengawasan Terhadap Kepemilikan Surat Izin Penambangan Batuan
(SIPB) dalam Aktivitas Penambangan di Kabupaten Mamuju Tengah”.

Anda mungkin juga menyukai