Anda di halaman 1dari 5

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh…

Jamaah, hai jamaah. Ana ada pantun nih!


Jalan-jalan ke pasar beli garam
Gara-gara berlari akhirnya aku berkeringat
Siapa yang bahagia menyambut Muharram
Jawab salam dariku dengan semangat
Alhamdulillahirobbil’alamin, assalatu wassalamu ‘ala asyrofil anbiya iwal mursalin, wa ‘ala alihi
wasohbihi ajma’in.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru ……
Serta teman-teman yang berbahagia;
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT. Berterima kasih kita
kepada Allah dengan mengucapkan ALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIN, terutama atas nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga bisa menyambut momentum 1 Muharram 1445 Hijriah.
Sholawat berhiaskan salam mari kita hadiahkan kepada Rasul Teladan Umat, Nabi Terbaik Penutup
Para Nabi, Sayyidina Muhammad SAW. Mari kita ucapkan sholawat: “Allahumma sholli ala sayyidina
Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad.”
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;
Pada kesempatan yang mulia ini, izinkanlah saya menyampaikan pidato singkat tentang “Semangat
Hijrah di Tahun yang Baru”.
Hai teman-teman yang saya banggakan;
Tahukah kalian bulan Muharram itu bulan yang ke berapa dalam Islam? Ya, benar sekali. Muharram adalah
bulan yang pertama dalam Kalender Hijriah. Ketika kita memasuki 1 Muharram, ketika itu pula kita bertamu
menuju Tahun Baru Islam.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT;
Bulan Muharram adalah bulan yang mulia, bulan yang agung, dan juga bulan yang spesial. Saking
spesialnya, bulan Muharram dijuluki “Syahrullah” oleh Allah SWT. Hal ini dapat kita temukan dari hadis
Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
‫صاَل ةُ اللَّي ِْل‬ َ ‫صاَل ِة بَ ْع َد ْالفَ ِري‬
َ ‫ض ِة‬ َ ‫ضانَ َش ْه ُر هَّللا ِ ْال ُم َح َّر ُم َوَأ ْف‬
َّ ‫ض ُل ال‬ َ ‫صيَ ِام بَ ْع َد َر َم‬ َ ‫َأ ْف‬
ِّ ‫ض ُل ال‬
Artinya:
"Seutama-utama puasa setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah (Muharram), dan seutama-utama
shalat sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam." Hadis Riwayat Imam Muslim Nomor 1982 dalam Kitab
Puasa.
Teman-teman yang dimuliakan oleh Allah SWT;
Adapun motto atau semboyan yang biasa kita dengar setiap tahun baru yaitu; TAHUN BARU
SEMANGAT BARU. Biasanya pada pergantian tahun, banyak orang-orang pada heboh, riang gembira,
menggelar pesta, bahkan begadang bakar jagung hingga larut malam.
Apa yang mereka sambut? Ternyata yang mereka sambut ialah tanggal 1 Januari. Tapi sayang,
setelah datang 1 Januari ternyata jalanan sepi. Orang-orang pada ketiduran dan bangun siang gara-gara
begadang. Pertanyaan kita, apakah mereka yang Islam masih ingat dengan sholat Subuh?
Sedangkan di Facebook, WhatsApp, atau Instagram, orang-orang sibuk update story dan postingan
tentang semangat dan impian di Tahun Baru.
Tapi kita sekarang telah memasuki bulan Muharram yang menjadi awal bagi Tahun Baru Islam 1445
Hijriah. Sesemangat apa kita menyambut bulan yang mulia ini?
Apakah ada dari kita yang bersemangat untuk hijrah? Bersemangat untuk menyantuni anak yatim?
Atau bahkan melakukan sholat tahajud? Amat disayangkan ya teman-teman. Masa iya Tahun Baru Masehi
lebih seru dan lebih ramai daripada Tahun Baru Islam. Semestinya Tahun Baru Islam yang ramai, kan?
Oleh karena itu mari kita sambut tahun baru islam ini dengan menambah ketaqwaan kita pada Allah
SWT. Setuju ya?
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam,
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuilaiik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
A Mouse and A Lion
Once upon a time in a lush forest, a proud lion ruled over all the animals with an iron paw. He
believed his strength made him superior and demanded unwavering respect. One day, a tiny mouse
accidentally wandered into the lion’s path. The lion, amused, decided to teach the mouse a lesson by
trapping it under his mighty paw.

The mouse, trembling with fear, pleased for mercy.


“Please spare me,” he squeaked. “One day, I may be able to help you.”

Amused, the lion chuckled and released the mouse, dismissing her words as nonsense. Years passed,
and the lion found himself caught in a hunter’s net, unable to escape. Roaring in distress, he attracted the
attention of the mouse. Remembering the lion’s act of mercy, he quickly chewed through the ropes and set
him free.

Grateful and humbled, the lion realized that even the smallest creatures could be of great assistance.
From that day on, he ruled with kindness and respect, learning that true strength lies in the unity and support
of all. And the forest thrived, harmoniously embracing the power of compassion and gratitude.

The moral value of this story is that we cannot underestimate someone who we think is weaker than
us because we never know that one day he might save us

Seekor Tikus dan Seekor Singa

Dahulu kala di hutan yang rimbun, seekor singa yang sombong menguasai semua binatang dengan
cakar besi. Dia percaya kekuatannya membuatnya unggul dan menuntut rasa hormat yang tak tergoyahkan.
Suatu hari, seekor tikus kecil secara tidak sengaja berjalan ke jalur singa. Singa, geli, memutuskan untuk
memberi tikus pelajaran dengan menjebaknya di bawah cakarnya yang perkasa.

Tikus, gemetar ketakutan, senang karena belas kasihan.

"Tolong selamatkan aku," cicitnya. “Suatu hari, aku mungkin bisa membantumu.”

Merasa geli, singa itu terkekeh dan melepaskan tikus itu, menganggap kata-katanya tidak masuk
akal. Tahun-tahun berlalu, dan singa menemukan dirinya terjebak dalam jaring pemburu, tidak dapat
melarikan diri. Mengaum dalam kesusahan, dia menarik perhatian tikus. Mengingat tindakan belas kasihan
singa, dia dengan cepat mengunyah tali dan membebaskannya.

Bersyukur dan rendah hati, singa itu menyadari bahwa bahkan makhluk terkecil pun bisa sangat
membantu. Sejak hari itu, dia memerintah dengan kebaikan dan rasa hormat, mengetahui bahwa kekuatan
sejati terletak pada persatuan dan dukungan semua orang. Dan hutan tumbuh subur, dengan harmonis
merangkul kekuatan welas asih dan syukur.
Nilai moral dari cerita ini adalah kita tidak boleh meremehkan seseorang yang menurut kita lebih
lemah dari kita karena kita tidak pernah tahu bahwa suatu hari dia akan menyelamatkan kita.
The Fox And The Stork

Once upon a time, there was a fox and a stork who lived in a jungle. The two animals were
neighbors. The cunning fox one day thought of a devious plan to amuse himself at the expense of the good-
natured stork, at whose odd appearance he was always laughing.

“You must come and have dinner with me today,” the fox said to the stork one day, smiling to
himself at the trick he was going to play on the poor stork. The stork happily accepted the invitation and
arrived in good time for dinner and with a very good appetite. The fox served soup for dinner but in a very
very shallow dish.

The stork could not drink it but was only able to wet the very tip of his bill in it. On the other hand,
the fox drank it up easily and, to increase the disappointment of his neighbor, made a great show of
enjoyment. The poor and hungry stork was much displeased at the fox’s trick, but he was calm and saw no
good in flying into a rage.

Not long afterwards, the stork invited the fox to have dinner with him at his house. The fox arrived
promptly at the stork’s house at the decided time. The stork served a fish dinner with a very appetizing
aroma. But this time, the stork served in a tall jar with quite a narrow neck.

The stork could get at the food easily with his long beak, but the fox couldn’t. All the fox could do
was sniff at the delicious aroma. The fox lost his temper, but the stork said calmly.

“One should not play tricks on their neighbours unless they can stand the same treatment
themselves”.
The moral value of this story is that people will treat someone the same way they treat them.

Rubah dan Bangau


Alkisah, ada seekor rubah dan seekor bangau yang tinggal di hutan. Kedua binatang itu bertetangga.
Rubah yang licik suatu hari memikirkan rencana licik untuk menghibur dirinya sendiri dengan
mengorbankan bangau yang baik hati, yang penampilannya aneh selalu ditertawakannya.
"Kamu harus datang dan makan malam denganku hari ini," kata rubah kepada bangau suatu hari,
tersenyum pada dirinya sendiri atas tipuan yang akan dia mainkan pada bangau yang malang. Bangau
dengan senang hati menerima undangan tersebut dan tiba pada waktu yang tepat untuk makan malam dan
dengan nafsu makan yang sangat baik. Rubah menyajikan sup untuk makan malam tetapi dalam hidangan
yang sangat dangkal.
Bangau tidak dapat meminumnya tetapi hanya mampu membasahi ujung paruhnya di dalamnya. Di
sisi lain, rubah meminumnya dengan mudah dan, untuk menambah kekecewaan tetangganya, menunjukkan
kenikmatan yang luar biasa. Bangau yang malang dan lapar sangat tidak senang dengan tipuan rubah, tetapi
dia tenang dan tidak melihat ada gunanya terbang ke dalam kemarahan.
Tidak lama kemudian, bangau mengundang rubah untuk makan malam bersamanya di rumahnya.
Rubah tiba tepat di rumah bangau pada waktu yang ditentukan. Bangau menyajikan makan malam ikan
dengan aroma yang sangat menggugah selera. Namun kali ini, bangau disajikan dalam toples tinggi dengan
leher yang cukup sempit.
Bangau bisa mendapatkan makanan dengan mudah dengan paruhnya yang panjang, tetapi rubah
tidak bisa. Yang bisa dilakukan rubah hanyalah mengendus aroma lezat. Rubah kehilangan kesabaran, tetapi
bangau berkata dengan tenang.
“Seseorang seharusnya tidak mempermainkan tetangga mereka kecuali mereka sendiri dapat
menerima perlakuan yang sama”.
Nilai moral dari cerita ini adalah bahwa orang akan memperlakukan seseorang dengan cara yang
sama seperti mereka memperlakukan mereka.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


 

Alhamdulillahil ladzii an’amanaa bi ni'matil iimaan wal islam. Wanushalli wanusallimu ‘alaa khairil
anaam, sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihii wasohbihi aj-ma’iin, amma ba’du

Yang terhormat Bpk. Muzhafir, S.Ag selaku Kepala MTs. Nurul Huda.

Yang kami hormati seluruh jajaran guru dan staf MTs. Nurul Huda.

Serta teman-teman semua yang dirahmati oleh Allah SWT.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul ditempat yang
Insyaallah penuh berkah ini, dalam acara peringatan Tahun Baru Muharrom 1445 Hijriyah dalam
keadaan sehat wal afiyat.
Sholawat serta salam marilah selalu kita curahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW. Berkat
perjuangan beliaulah suri tauladan kita dalam berakhlakul karimah dan beliaulah khatimul anbiya’
penyempurna ajaran islam sebagai rahmatan lil’alamin. Dan semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya
di yaumul qiyamah, Aamiin allahumma aamiin.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah. Supaya acara hari ini berjalan dengan baik dan lancar, perkenankanlah
saya selaku pembawa acara untuk membacakan susunan acara pada hari ini.
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al Quran
3. Sambutan-sambutan
4. Santunan anak yatim
5. Pembagian hadiah lomba
6. NH berdzikir dan bersholawat
7. Penutup

Memasuki acara yang pertama yaitu pembukaan, marilah kita buka dengan bacaan Ummul Quran
dengan harapan mudah – mudahan acara pada pagi hari ini dapat berjalan dengan lancar…. . ‫حَة‬mِ‫ت‬m‫َلفَا‬m‫ا‬

Untuk acara yang kedua yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al – Quran yang akan dibacakan oleh teman
kami ………….. kepadanya kami persilahkan.

Shadaqallah hal Adzim. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. semoga yang membaca dan yang
mendengarkan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Aaamiin aamiinn yaa rabbal ‘aalamiin

Selanjutnya adalah Sambutan-sambutan. Sambutan akan disampaikan oleh Kepala MTs. Nurul Huda.
Kepada yang terhormat bapak Muzhafir, S.Ag kami persilahkan.

Terima kasih kami sampaikan. Acara selanjutnya yakni santunan anak yatim yang akan dipandu oleh ibu
bendahara madrasah. Kepada yang terhormat Ibu Nur Esti Setia Ningrum, S.Pd. kami persilahkan.

Terimakasih kami sampaikan. Selanjutnya yaitu pembagian hadiah lomba, dalam hal ini akan
disampaikan oleh waka kesiswaan, kepada Ibu Hidayatul Istiqomah, S.Pd.I kami persilahkan.

Terimakasih. Tak terasa kita sudah menempati acara puncak pada hari ini yaitu NH berdzikir dan
bersholawat. Dzikir akan dipimpin oleh Ustadz Kholid Ali, S.Ag dan Bersholawat akan dipandu oleh
Tim Banjari Nurul Huda. Kepada yang bertugas kami persilahkan memandu dengan urut dan tertib.

Alhamdulillah segala rangkaian acara pada pagi hari ini telah terlaksana. Mari kita tutup acara ini dengan
do’a. do’a akan dipimpin oleh Ustadz Kholid Ali, S.Ag. Sebelum itu, Saya selaku pembawa acara
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat salah kata baik sengaja maupun tidak
disengaja. Semoga kita semua bisa mendapatkan ilmu dan barokah dari kegiatan ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kepada Ustadz Kholid Ali, S.Ag. kami persilahkan.

Anda mungkin juga menyukai