Anda di halaman 1dari 46

MODUL AJAR

DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN


ELEMEN 2

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
PRODUKSI TANAMAN DAN ISU GLOBAL AGRIBISNIS
TANAMAN

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama penyusun : AGUSTINA ANDRIYANI SARAGIH, SP
Institusi : SMKN 1 Tanjung Morawa
Tahun penyusunan : 2022
Jenjang sekolah : SMK Kls 10 ATPH
Alokasi waktu : 72 JP (72 x 45 menit)

B. Kompetensi Awal
Diawal pembelajaran, peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan tentang
materi :
1. Teknologi pertanian
2. Dasar2 pertumbuhan tanaman

C. Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik mampu menerapkan secara mandiri, bernalar kritis dan kreatif
dalam memahami teknologi pertanian di bidang usaha produksi tanaman.

D. Media Pembelajaran
1. Laptop/HP
2. Proyektor /LCD
3. Jaringan internet
4. Akun G-Mail
5. Peralatan tulis yang dibutuhkan siswa
6. Borang atau form observasi untuk industri, lapang/lahan pertanian yang
sesungguhnya, bangsal unit produksi/TEFA
7. Daftar pertanyaan wawancara praktisi agribisnis tanaman yang menginspirasi
8. Portofolio : laporan hasil diskusi, laporan hasil observasi, laporan hasil
wawancara, laporan hasil studi kasus dan laporan hasil bermain peran
9. Media informasi digital dan media informasi lainnya

E. Target Peserta Didik


Terdapat 3 target peserta didik, yaitu :
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

1
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas
hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang.
3. Peserta didik dengan peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. Model/Strategi Pembelajaran yang Digunakan


Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project‐based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem‐
based learning) atau inquiry learning serta metode pembelajaran antara lain
ceramah,
tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi.

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami perkembangan proses produksi
pertanian terpadu secara konvensional sampai modern, pertanian perkotaan
(urban farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional sampai yang
otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu pemanasan global, perubahan
iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.

ELEMEN TUJUAN PEMBELAJARAN


02. Perkembangan teknologi Peserta didik mampu :
produksi dan isu-isu global
 Menjelaskan perkembangan proses produksi
terkait dengan agribisnis dan
tanaman secara konvensional sampai modern
industri tanaman
 Menjelaskan proses produksi tanaman secara
konvensional
 Menjelaskan produksi tanaman secara modern
 Menjelaskan pertanian perkotaan (urban
farming)
 Mengidentifikasi pertanian perkotaan (urban
farming)
 Mengidentifikasi alat dan mesin pertanian (alat
dan mesin olah tanah, alat produksi tanaman,
alat dan mesin panen dan pasca panen, alat
laboratorium pertanian, alat klimatologi
pertanian) konvensional dan modern
 Mengidentifikasi pengoperasian alat dan mesin
pertanian konvensional dan modern
 Merawat alat dan mesin pertanian (alat dan

2
mesin olah tanah, alat produksi tanaman, alat
dan mesin panen dan pasca panen, alat
laboratorium pertanian, alat klimatologi
pertanian)
 Mengidentifikasi alat dan mesin pertanian
modern berbasis IOT
 Mengidentifikasi smart farming
 Mengidentifikasi isu pemanasan global dan
tantangannya
 Menganalisis cara menghadapi tantangan isu
pemanasan global
 Mengidentifikasi ketersediaan pangan global,
regional dan lokal
 Menganalisis cara menjaga ketersediaan
pangan lokal
 Mengidentifikasi kebermanfaatan sustainable
farming (pertanian berkelanjutan)
 Mengidentifikasi bioteknologi dalam pertanian
 Menerapkan bioteknologi dalam pertanian

B. Pemahaman Bermakna

1. Salah satu tantangan pembangunan pertanian ke depan adalah


mempertahankan keberlanjutan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan
kesejahteraan petani.
2. Urban Farming merupakan strategi pemanfaatan lahan di area perkotaan
untuk mengurangi ketergantungan pasar, menjadi solusi menghadapi krisis
ketahanan pangan, dan tentunya mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat.
3. Smart farming (pertanian pintar) merupakan system pertanian berbasis
teknologi yang dapat membantu petani menghasilkan panen secara kuantitas
dan kualitas. Dengan penggunaan platform yang dikonektivitasikan dengan
perangkat teknologi (tablet maupun handphone) dalam pengumpulan informasi
(misalkan status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dsb.) yang
diperoleh dari lapangan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

C. Pertanyaan Pemantik

A. Perkembangan Teknologi Produksi Tanaman


1. Bagaimana cara manusia mendapatkan makanannya ?
2. Bagaimana awal mula manusia bercocok tanam ?
3. Apakah peralatan yang digunakan manusia untuk mendapatkan makanan
dan menyimpan cadangannya ?
4. Bagaimana teknologi produksi tanaman yang terkini ?

B. Isu Global Agribisnis Tanaman


5. Tahukah kalian kondisi Bumi kita yang mengalami pemanasan global?
6. Tahukah kalian dampak pemanasan global ?

3
7. Apakah kaitan antara pemanasan global dengan pertanian ?

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1: 4 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Ceramah 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan perkembangan proses produksi tanaman secara


konvensional sampai modern

Apersepsi

Kalian telah memahami proses bisnis pada agribisnis tanaman, yang sangat terkait
dengan perkembangan teknologi produksi tanaman. Nah, taukah kalian bagaimana
perkembangannya dari jaman ke jaman? Dan, bagaimana pula perkembangan alat
dan mesin yang digunakannya?

Kata Kunci
Perkembangan teknologi, perkembangan agribisnis, perkembangan alat dan mesin
pertanian.

Materi

Perkembangan Teknologi Produksi Tanaman

Mari menyimak tayangan audiovisual pada tautan yang dibagikan.

Tayangan ini menggambarkan perkembangan teknologi produksi tanaman pada


suatu desa, yang diimbangi dengan keterbukaan cara pandang petani terhadap
perubahan.

4
https://www.youtube.com/watch?v=5j4sopdBVS8

Gambar 3.1 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual


Revolusi Pertanian Desa Dalangan
Sumber : youtube.com
Diskusi

Selanjutnya, mari kita telusuri perkembangan pertanian mulai dari jaman


kuno hingga jaman modern saat ini. Berikut disajikan bagan perkembangan
pertanian dari mengumpulkan makanan sampai produksi tanaman dan agribisnis.
Mari cermati bagan itu, dan mari literasi dari berbagai sumber informasi berupa
buku atau informasi
digital, agar kalian dapat menceritakan lebih lengkap tentang bagan tersebut.

Agar kalian terlatih untuk bekerja sama dan saling menghargai, sebelum diskusi
kalian bentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara kalian
untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas masing-masing
anggota dan jalannyadiskusi kelompok. Dan pilihlah satu lagi diantara kalian
sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan dan
jawaban juga simpulan dari hasil diskusi kalian.

Sebelum memulai diskusi siapkan borang diskusi kelompok kalian. Borang diskusi
yang kalian buat memuat identitas meliputi nama kelompok dan anggota beserta
kelas kalian, aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, kolom identifikasi masalah
dan solusi, kolom ekplorasi pertanyaan dan jawaban, pembahasan dan simpulan.
Permasalahan yang kalian identifikasi dari tayangan audiovisual. Begitu juga
pertanyaan terkait penyebab dan dampak permasalahan yang kalian temukan dalam
tayangan audiovisual tersebut. Diskusikan dalam kelompok dan berikan
simpulannya.

Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan seluruh anggota kelas


agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.

5
Gambar 3.2 Bagan Perkembangan Pertanian/Agribisnis/
Teknologi Produksi Tanaman
Sumber : Firdaus, 2012

Konfirmasi/Pendalaman Materi

Apa yang dapat kalian ceritakan dari bagan tersebut, dari tahap ke tahap
perkembangan teknologi produksi tanaman? Mari kita konfirmasikan cerita kalian
dengan penjelasan berikut. Peradaban manusia sejak zaman kuno hingga kini selalu
tergantung pada lingkungan. Keperluan akan makanan senantiasa menjadi
masalah. Kekurangan pangan merupakan persoalan yang akrab dengan manusia,
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

Manusia primitif atau manusia modern, pasti memerlukan bahan makanan sebagai
penyambung hidup. Atas dasar pemikiran itulah kegiatan pertanian bermula.
Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan atau ternak) merupakan salah satu
kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk
kebudayaan. Termasuk peralatan yang digunakan, dalam perkembangannya sesuai
peningkatan peradaban manusia dan perkembangan teknologi, peralatan mulai
digantikan dengan mesin sederhana sampai yang canggih.

6
Tahap I merupakan pertanian pada jaman kebudayaan batu muda (neolitikum),
perunggu, dan batu besar (megalitikum). Di jaman ini, pertanian bermula sebagai
dampak perubahan iklim dunia dan adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini.
Pertanian jaman ini masih mengumpulkan dan mencari bahan pangan yang sudah
disediakan oleh alam, ketika habis mereka akan berpindah ke tempat yang
menyediakan pangan bagi mereka.

Tahap II, sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, pertanian berkembang


menjadi budidaya yang paling sederhana, yaitubudidaya tanaman dan hewan. Pada
tahap ini, budidaya tanaman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri atau yang dikenal dengan pertanian subsisten. Peralatan yang digunakan
juga masih sederhana.

Tahap III, teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai produktivitas yang


diinginkan. Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata
teknik, budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian
membuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil.
Kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan
manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Jadi teknik budidaya
tanaman adalah pengetahuan untuk menghasilkan tanaman.
Sarana produksi tanaman (Saprotan) berupa benih, pupuk, pestisida, serta alat dan
mesin pertanian, mulai dipertimbangka sebagai salah satu penentu keberhasilan
teknik budidaya. Peralatan yang digunakan masih konvensional, dan mulai
digunakan mesin pertanian sederhana untuk mempermudah pekerjaan dan
peningkatan hasil produksi dalam pemenuhan kebutuhan pasar.

Tahap IV, perkembangan teknologi budidaya mengarah pada produksi tanaman dan
sistem agribisnis. Saprotan mulai dipilih dan diseleksi sesuai dengan tujuan
produksi tanaman. Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah modern bahkan
sudah berbasis teknologi informasi (IOT = Internet Of Things), untuk pertanian pintar
(smart agriculture/smart farming) yang merupakan pertanian presisi dalam
menunjang pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture/sustainable farming)
agar pangan tetap tersedia.

Gambar 3.3 Kegiatan Budidaya Tanaman


Sumber : Yulia, 2010

Pertanian yang seperti itu, telah menjadi kegiatan produksi tanaman yang mencapai
tahap agribisnis. Sistem agribisnis, seperti dijelaskan pada bab I terdiri dari

7
beberapa sub system yang menjadi kesatuan dari hulu sampai hilir dan pemasaran.
Artinya, pada tahap IV ini pertanian telah menjadi aktivitas penyediaan pangan dan
menjadi peluang bisnis.

Kesimpulan
Kalian semakin memahami perkembangan teknologi produksi tanaman. Jelas sekali
bahwa dari jaman kuno hingga jaman modern dan canggih bahkan di era digital 4.0
ini, manusia membutuhkan makan. Dan kalian tahu bahwa makanan selalu
dihasilkan dari pertanian. Jadi pertanian sampai kapan pun akan selalu ada, selagi
kehidupan manusia juga ada.

Pertemuan ke-2: 4 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Ceramah 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan proses produksi tanaman secara konvensional

Apersepsi

Sampai saat ini di negara kita, masih banyak petani yang memproduksi tanaman
secara konvensional. Apakah kalian sudah tahu dan mencermati fenomena itu?
Apakah kalian juga tahu pertanian tradisional? Apakah sama atau berbeda dengan
produksi tanaman/pertanian konvensional?

Kata Kunci
Produksi tanaman konvensional, pertanian konvensional

Diskusi

Mari mengenal lebih dalam tentang produksi tanaman secara


konvensional atau pertanian konvensional melalui diskusi kelompok dan diskusi
kelas. Kali ini, kalian akan mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber, yaitu
dari buku dan informasi digital. Untuk informasi digital, kalian diberikan kebebasan
yang bertanggungjawab untuk mengekplorasinya dengan kata kunci seperti yang
sudah tercantum.

Mengingat aktivitas kalian adalah aktivitas kelompok dan kelas, maka bentuklah
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Salah seorang dari kalian menjadi ketua

8
yang bertugas mengatur jalannya diskusi kelompok dan pembagian tugas. Dan
seorang sebagai penulis yang bertugas menulis semua aktivitas diskusi kalian.
Aktivitas ini, bertujuan melatih kalian untuk berpikir kritis, bekerjasama, saling
menghargai dan mandiri.

Sebelum memulai diskusi siapkan borang diskusi kelompok kalian. Borang diskusi
yang kalian buat memuat identitas meliputi nama kelompok dan anggota beserta
kelas kalian, aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, kolom identifikasi masalah
dan solusi, kolom identifikasi, kolom eksplorasi pertanyaan jika ada, dan kolom
jawaban/solusi, pembahasan dan simpulan. Identifikasi yang kalian lakukan adalah
identifikasi ciri-ciri pertanian konvensional, apa keuntungann dan dampak yang
ditimbulkan pertanian konvensional. Juga identifikasi permasalahan yang kalian
temukan dalam system pertanian konvensional, dan bagaimana solusinya. Apakah
penerapa pertanian konvensional masih relevan pada saat ini? Diskusikan dalam
kelompok dan berikan simpulannya. Kemudian presentasikan hasil diskusi
kelompok di hadapan seluruh anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman
antar kelompok.

Materi

Produksi Tanaman Secara Konvensional

Apa saja informasi yang sudah kalian dapatkan? Apakah kalian sudah
mendapatkan jawaban dari pertanyaan pada apersepsi? Baiklah, mari kita pelajari
lagi bersama-sama.
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional adalah
produksi tanaman atau pertanian intensif dengan prinsip memprioritaskan pada
satu jenis tanaman/komoditas dengan memanfaatkan teknologi dan penggunaan
saprotan dari luar yang cukup besar untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi
dalam waktu yang singkat. Biasanya kurang memperhatikan kelestarian daya
dukung lingkungan.
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional,
dicirikan dengan hal seperti :
1. Produksi tanaman berbasis tanah dan lahan terbuka
2. Bergantung kondisi air, tanah dan iklim
3. Areal lahan yang diusahakan luas dengan pola tanam monokultur
4. Masih menggunakan peralatan tangan dan mesin pertanian sederhana
5. Biaya produksi tinggi, yaitu biaya tenaga kerja dan saprotan berupa benih,
pupuk, dan pestisida
6. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tinggi
7. Produk pertanian yang dihasilkan kurang sehat, karena residu pestisida kimia
yang tinggi
8. Tidak melakukan perencanaan produksi
9. Belum mengikuti inovasi dan perkembangan teknologi produksi tanaman terkini
10. Pemasaran produk masih mengikuti rantai pasok yang panjang, sehingga
pendapatan rendah (Jumin, 2015).

9
Penutup dan Penugasan
Kalian sudah memahami bagaimana produksi tanaman/pertanian
konvensional. Permasalahan apa yang dapat kalian identifikasi dari fakta dan realita
di lapangan, bahwa masih banyak petani yang menerapkan pertanian konvensional.
Menurut kalian, sebagai generasi millennial pertanian apa yang bisa kalian lakukan
untuk menjawab permasalahan yang ada?

Pertemuan ke-3: 4 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Ceramah 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan produksi tanaman secara modern

Apersepsi
Apakah kalian pernah melihat atau bahkan ikut di dalam proses produksi
tanaman/pertanian modern? Bagaimana rasanya? Apakah membuat penasaran dan
memotivasi kalian untuk mencoba?

Kata Kunci
Produksi tanaman modern, alat dan mesin pertanian modern, otomatisasi alat dan
mesin pertanian, IOT (Internet Of Things), pertanian presisi, pertanian lahan sempit,
pertanian pintar.

Materi

Produksi Tanaman Secara Modern

Mari kita simak tayangan audiovisual pada tautan yang dibagikan untuk membuka
wawasan kalian tentang produksi tanaman secara modern. Jika dirasa informasi
dari tautan ini belum lengkap, kalian diijinkan untuk mengekplorasi informasi dari
tautan lainnya dengan menggunakan kata kunci pada sub bab ini.

https://www.youtube.com/watch?v=jw8wIytomHQ

10
Gambar 3.4 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Modern
Sumber : youtube.com

Observasi

Agar kalian lebih mudah memahami, mari kita observasi fakta dan realita
yang terjadi sesungguhnya di industry dan masyarakat yang bergerak di bidang
agribisnis tanaman. Mari melakukan observasi ke industry atau ke masyarakat yang
bergerak di bidang agribisnis tanaman atau ke bangsal unit produksi/TEFA sekolah
kalian masing-masing. Mengobservasi, mengambil data dan mencatatnya apakah
tempat-tempat yang kalian observasi telah menerapkan produksi
tanaman/pertanian modern atau masih konvensional? Bagaimana alat dan mesin
yang digunakan dalam produksi tanaman.

Selalu mengingatkan kalian, bahwa aktivitas belajar kalian individu, kelompok dan
kelas. Pada aktivitas ini juga diskusi kalian belajar secara berkelompok dan kelas.
Untuk itu selalu bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, berganti-
gantilah dengan teman yang berbeda dari aktivitas sebelumnya agar kalian lebih
mengenal teman-teman kalian dalam satu kelas. Salah satu diantara kalian dipilih
menjadi ketua yang mengatur aktivitas belajar dan tugas selama belajar. Satu lagi
diantara kalian juga dipilih sebagai penulis yang mencatat data dan semua aktivitas
selama belajar.

Persiapkan borang dan pertanyaan untuk memperoleh data saat kalian observasi.
Borang observasi yang kalian buat, memuat identitas meliputi nama kelompok dan
anggota beserta kelas kalian, aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, tabel
observasi, pembahasan, dan simpulan. Tabel observasi terdiri dari ceklis ciri/tanda
pertanian modern telah diterapkan pada tempat observasi, tabel eksplorasi
pertanyaan terkait pertanian modern yang diterapkan di industry. Observasi juga
untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan pertanian modern dan
bagaimana solusinya. Komunikasikan aktivitas ini dengan teman sekelas dan
ibu/bapak guru pembimbing juga pihak sekolah.

11
Diskusi

Diskusikan data hasil menyimak tayangan audiovisual dan observasi


kalian dalam kelompok, lalu tulis simpulannya. Kemudian presentasikan di hadapan
seluruh anggota kelas di bawah bimbingan ibu/bapak guru, agar kalian berbagi
pengalaman dan pengetahuan.

Konfirmasi

Apa yang kalian dapatkan dari aktivitas tersebut?


Apakah sudah menemukan perbedaan yang prinsip antara produksi tanaman secara
konvensional dan modern? Tentunya sudah, jadi konfirmasi ini tidak akan
membahas terlalu dalam tentang produksi tanaman secara modern.
Pertanian modern pada dasarnya adalah usaha pertanian yang menerapkan
teknologi terbaru yang sesuai dengan kondisi agroekologi dan sosial ekonomi
petaniannya. Teknologi terbaru tersebut dapat berupa alat-alat mesin pertanian,
sarana dan prasarana usahatani, dan pengelolaan usahatani (Sumarno, 2014).

Alat dan mesin pertanian modern yang digunakan mulai yang dioperasikan manual
oleh manusia sampai yang berbasis digital/teknologi informasi/ Information
Technology (IT). Alat dan mesin pertanian yang berbasis digital dioperasikan secara
jarak jauh berbasis android atau gelombang radio, seperti robot pengolah
tanah/robot traktor. Selain itu peralatan yang mengontrol iklim mikro tanaman,
identifikasi serangan dan populasi OPT (organisme Pengganggu Tanaman) dan
lainnya.

Sarana dan prasarana produksi tanaman modern yang digunakan untuk


mengoptimalkan produksi dan efisiensi serta efektifitas produksi tanaman, dengan
tetap menjaga agroekologinya. Pengelolaan usaha tani/agribisnis sangat
mempertimbangkan perencanaan dan resiko yang dihadapi, sehingga pertanian
modern benar-benar memperhitungkan semua aspek yang mendukung produksi
tanaman secara optimal.

Lingkup produksi tanaman/pertanian modern, diantaranya :


1. Pertanian berbasis tanah yang menggunakan alat mesin pertanian modern
untuk memudahkan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas, yaitu
otomatisasi, alat dan mesin pertanian berbasis IT.
2. Hidroponik, dengan ragamnya : NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow
Technique), Wick (Rendam), aquaponik, aeroponik, microgreen
3. Pembiakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tanaman, misalnya teknik
kultur jaringan organogenesis, teknik kultur tunas, teknik somatic
embryogenesis
4. Pemanfaatan bioteknologi dalam pertanian, misalnya perakitan varietas
semangka tanpa biji, perakitan varietas golden rice, perakitan varietas kedelai
transgenik

12
5. Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan : pertanian organik,
permakultur, pertanian perkotaan (urban farming), pertanian pintar (smart
farming), pertanian presisi.

Pertemuan ke-4 dan 5 : 8 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Ceramah 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan pertanian perkotaan (urban farming) dan


Mengidentifikasi pertanian perkotaan (Urban Farming)

Apersepsi
Produksi tanaman/pertanian modern lainnya yang saat ini marak dilakukan di
segala penjuru tempat adalah pertanian perkotaan (urban farming). Pernahkan
terlintas di benak kalian untuk menanam tanaman pada sekitar rumah kalian,
seperti di teras, di dinding luar, atau mungkin di balkon rumah kalian? Atau
pernahkah kalian mencermati transformasi gaya hidup sehat saat ini, yang salah
satunya adalah aktivitas menanam tanaman produktif dan dekoratif?

Kata Kunci
Pertanian perkotaan, lahan sempit, urban farming

Materi

Pertanian Perkotaan (Urban Farming)

Mari memperjelas gambaran urban farming secara nyata dengan menyimak


tayangan audiovisual pada tautan yang diagihkan atau meminda kode matriks :

https://www.youtube.com/watch?v=IIqt8fafwkg

13
Gambar 3.6 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Kisah Tani
Sumber : youtube.com

https://www.youtube.com/watch?v=O7xSrOKX6EQ

Gambar 3.7 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Urban Farming


Sumber : youtube.com

https://www.youtube.com/watch?v=YVj7vZDOZ38

Gambar 3.8 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual


Tanam Anggur di Atap Rumah, Sumber : youtube.com

14
Konfirmasi

Dari tayangan tersebut, apa pesan bermakna yang kalian peroleh selain
gambaran urban farming? Simpanlah pesan itu di hati, agar tetap menjadi motivasi
dan semangat kalian untuk bergerak menjadi generasi millenial pertanian yang
keren. Baiklah, mari kita konfirmasi pengetahuan tentang urban farming lebih jelas
lagi.

Urban agriculture atau urban farming padanan katanya dalam bahasa Indonesia
sebagai pertanian perkotaan. Secara definisi ada beberapa versi, namun memiliki
maksud dan tujuan yang sama. FAO (2007) mendefinisikan pertanian perkotaan
sebagai “menumbuhkan tanaman dan memelihara hewan untuk makanan dan
kegunaan lain di dalam dan sekitar kota besar dan kecil, dan aktivitas menyediakan
produk makanan dari berbagai jenis tanaman (biji-bijian, umbi umbian, sayuran,
jamur, buah-buahan), hewan (unggas, kelinci, kambing, domba, sapi, marmut,
ikan, dll.) Seperti serta produk nonpangan (misalnya tumbuhan aromatik dan obat,
tanaman hias, produk pohon).

Definisi ini merupakan gambaran urban farming secara menyeluruh, apabila


diaplikasikan secara bersamaan bisa dikatakan sebagai integrated agriculture atau
pertanian terpadu, dan saat ini lebih banyak yang menyebutnya permakultur.
Namun Litbang Pertanian memberikan definisi urban farming lebih sederhana,
yaitu urban agriculture atau sering pula disebut dengan pertanian perkotaan
merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan baik lahan maupun ruang untuk
memproduksi hasil pertanian di wilayah perkotaan untuk kebutuhan pangan
secara mandiri. Jadi titik beratnya adalah pemanfaatan lahan sempit sekitar rumah
untuk memproduksi bahan pangan secara mandiri.
Adapun konsep dasar dari urban agriculture :
1. Jauh dari lahan produksi
Lokasi perkotaan yang jauh dari lahan produksi, menjadi alas an yang relevan
untuk mengaplikasikan urban agriculture.
2. Keterbatasan lahan dan ruang, cahaya dan air
Keterbatasan lahan bukan menjadi pembatas untuk mengoptimalkan
pemanfaatannya sebagai lahan produktif.
3. Kesibukan masyarakat bekerja, dan tidak cukup waktu berkebun
Masyarakat perkotaan selalu sibuk dengan rutinitas yang padat, seringkali
menimbulkan stress. Urban agriculture menjadi pilihan aktivitas relaksasi yang
murah dan produktif
4. Pengangguran
Urban agriculture merupakan aktifitas produktif sebagai salah satu kegiatan
yang solutif untuk mengatasi pengangguran perkotaan. Apalagi jika dilakukan
secara kontinyu dan berorientasi bisnis, akan sangat menguntungkan
pelaksananya.
5. Keanekaragaman hayati rendah
Vegetasi di perkotaan semakin sempit dan terbatas, sehingga keanekaragaman
hayati rendah. Urban agriculture dapat menambah keanekaragaman hayati di
perkotaan dan menjadi sumber oksigen tambahan, serta mengurangi polusi
udara.

15
6. Produksi sampah tinggi (bahan organik) Kepadatan penduduk kota berbanding
lurus dengan produksi sampah yang tinggi, terutama sampah rumah tangga.
Baik sampah organik, maupun sampah non organik (Mansur, I. 2019)

Apa lingkup urban farming?


Mansur, I (2019) menjelaskan bahwa terdapat 5 hal besar yang menjadi lingkup
urban farming, yaitu :
1. Budidaya tanaman berbasis tanah
Merupakan budidaya tanaman yang menggunakan media tanam tanah yang
ditambahkan bahan organik. Misalnya : tanaman buah dalam pot atau dikenal
dengan tabulampot, tanaman sayur dalam kemasan bekas, dan lainnya
2. Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanaman secara modern,
karena menggunakan media tanam selain tanah. Media tanam yang digunakan
berupa air dan substrat. Substrat sebagai media tanam dapat berupa bahan
organik dan non organik. Substrat bahan organik, diantaranya hydrogel, arang
sekam, coopeat atau pecahan arang kayu. Sementara yang non organik,
diantaranya rockwool, hidroton, styrofoam, busa (foam). Teknik hidroponik NFT
(Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique), aquaponik, aeroponik.

Gambar 3.8 Sistem Hidroponik Deep Flow Technique (DFT)


Sumber : guyubtani.blogspot.com

3. Ternak
Ternak merupakan lingkup besar dari pertanian, yang memproduksi bahan
pangan sumber protein hewani. Aktivitas ternak yang mudah dilakukan di
lahan sempit adalah budidaya ikan dan unggas. Misalnya budidaya ikan dalam
ember (budikdamber).

4. Budidaya jamur
Memproduksi jamur konsumsi di lahan sempit menjadi keniscayaan pada saat
ini. Mengapa? Karena kemudahan untuk mendapatkan baglog jamur tanpa
harus memproduksi sendiri, sudah banyak ditemui. Pembudidya tinggal
menyiapkan tempat produksi jamurnya saja, tentu tetap memperhatikan syarat
tumbuh jamur agar berproduksi maksimal. Selain tempat yang bersih untuk

16
penataan baglog, suhu, kelembaban, sirkulasi udara yang baik dan
pencahayaan harus diperhatikan dengan benar.

Gambar 3.9 Jamur Tiram Putih


Sumber : Yulia, 2018

5. Pengelolaan limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga menjadi masalah besar di perkotaan. Mengatasi limbah
rumah tangga diawali dari kesadaran masyarakat perkotaan akan hidup sehat
dan keberlanjutan kehidupan bumi. Untuk itu salah satu lingkup urban farming
adalah pengelolaan limbah rumah tangga. Misal memisahkan sampah rumah
tangga antara yang organik dan basah, kertas, kaca, plastik agar masing-
masing dapat diolah. Sampah organic dapat dibuat kompos. Bertambah lagi
pengetahuan dan wawasan kalian tentang pertanian. Seiring dengan itu,
semakin kuat pula motivasi dan semangat kalian untuk ambil bagian dalam
pembangunan pertanian di negeri tercinta.

Pertemuan ke-6, 7, 8, dan 9 : 16 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi alat dan mesin pertanian (alat dan mesin olah tanah, alat
produksi tanaman, alat dan mesin panen dan pasca panen, alat
laboratorium pertanian, alat klimatologi pertanian) konvensional dan
modern

17
2. Mengidentifikasi pengoperasian alat dan mesin pertanian konvensional dan
modern
3. Merawat alat dan mesin pertanian (alat dan mesin olah tanah, alat
produksi tanaman, alat dan mesin panen dan pasca panen, alat
laboratorium pertanian, alat klimatologi pertanian)
4. Mengidentifikasi alat dan mesin pertanian modern berbasis IOT

Materi

IdentifikasiAlat dan Mesin Pertanian


Alat dan Mesin Pertanian berbasis IOT

1.
https://docs.google.com/presentation/d/1oA7sgN926jvIAbMeJoucEDmPND-
wNNvm/edit?
usp=sharing&ouid=117834302923118385190&rtpof=true&sd=true
2.
https://docs.google.com/presentation/d/1sfqt32eACRkETLD7VcHXqiC4tVgQ3
faC/edit?usp=sharing&ouid=117834302923118385190&rtpof=true&sd=true
3.
https://docs.google.com/presentation/d/1LPPDrVFpBEe6ArH5UA0Isc_v29dxZ
HIV/edit?usp=sharing&ouid=117834302923118385190&rtpof=true&sd=true
4. https://docs.google.com/presentation/d/1L-
g4uIqIgdAxcNJWOSXHhyOGfljWHbJ8/edit?
usp=sharing&ouid=117834302923118385190&rtpof=true&sd=true

Alat dan Mesin Pertanian Canggih Buatan Indonesia

https://youtu.be/-IeLadMuSnw

18
Pertemuan ke-10 : 4 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi smart farming

Apersepsi
Kalian sudah mendengar dan membaca sekilas tentang pertanian pintar (smart
farming), pada pembelajaran sebelumnya. Pertanian pintar (smart farming)
merupakan salah satu lingkup produksi tanaman/pertanian modern. Apa dan
bagaimana pertanian pintar (smart farming) akan kita pelajari bersama-sama.

Kata Kunci
Pertanian pintar, smart farming

Materi

Smart Farming

Mari mengenali pertanian pintar (smart farming) dengan dengan menyimak tayangan
audiovisual pada tautan yang diagihkan. Tayangan pada tautan pertama
mendeskripsikan apa smart farming. Tayangan audiovisual yang kedua
menggambarkan produksi tanaman secara hidroponik dengan otomatisasi

https://qrgo.page.link/zKSJy

19
Gambar 3.4 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pengenalan Smart Farming
Sumber : youtube.com

https://qrgo.page.link/vaUJ7

Gambar 3.5 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual


Milenial dan Teknologi Bertani
Sumber : youtube.com
Diskusi

Kalian sudah mendapatkan informasi dan gambaran tentang pertanian


pintar (smart farming). Saatnya kalian berdiskusi dari informasi dan pesan yang
kalian peroleh dari tayangan tersebut.

Sebelum memulai diskusi siapkan borang diskusi kelompok kalian. Borang


diskusi yang kalian buat memuat identitas meliputi nama kelompok dan anggota
beserta kelas kalian, aktivitas belajar/kegiatan, waktu, tempat, tabel diskusi,
pembahasan dan simpulan. Tabel diskusi berisi kolom identifikasi ciri smart
farming, kolom eksplorasi pertanyaan jika ada, dan kolom jawaban/solusi. Selain
itu, apakah pesan motivasi dalam tayangan tersebut?
Diskusikan dalam kelompok dan berikan simpulannya. Kemudian
presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan seluruh anggota kelas agar dapat
saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.

20
Aktivitas belajar kalian dilakukan secara individu, kelompok dan kelas. Pada
diskusi ini, kalian belajar secara berkelompok dan kelas. Untuk itu selalu
bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, berganti-gantilah dengan
teman yang berbeda dari aktivitas sebelumnya agar kalian lebih mengenal teman-
teman kalian dalam satu kelas. Salah satu diantara kalian dipilih menjadi ketua
yang mengatur aktivitas belajar dan tugas selama belajar. Satu lagi diantara kalian
juga dipilih sebagai penulis yang mencatat data dan semua aktivitas selama belajar.

Konfirmasi

Pesan apa yang mendalam bagi kalian dari aktivitas belajar tersebut?
Apakah pesan itu menjadikan motivasi dan keinginan yang semakin kuat untuk
menjadi petani millennial yang keren?
Pertanian pintar (smart farming) semakin membuka wawasan kalian tentang
pertanian, yang menghapus citra bahwa pertanian identik dengan lumpur, kotor,
kumuh, miskin, tidak keren dan pandangan negative lainnya tentang pertanian.
Kenyataannya pertanian itu luas, mulai bekerja di lahan sampai bekerja di
laboratorium yang steril sekalipun.
Jadi, konfirmasi dengan teori hanya menegaskan bahwa pertanian pintar
(smart farming) bagian dari pertanian modern, yang menjadi solusi dalam mencapai
dan menjaga ketahanan pangan.

Pertemuan ke-11 dan12: 8 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi isu pemanasan global dan tantangannya


Menganalisis cara menghadapi tantangan isu pemanasan global

Apersepsi
Apakah kalian tahu bahwa pemanasan global bukan satu-satunya isu global
saat ini? Jika itu bukan satu-satunya, apakah kalian tahu isu global lainnya yang
mempengaruhi agribisnis tanaman?

Kata Kunci
Isu global, pemanasan global, perubahan iklim, krisis pangan, krisis
regenarasi pertanian

21
Materi

Isu Global Agribisnis Tanaman

Mari mengidentifikasi isu global yang mempengaruhi tanaman dengan menyimak


tayangan audiovisual pada tautan yang diagihkan. Tayangan ini menggambarkan
dampak perubahan iklim di bumi yang menyebabkan pemanasan global, dan
mempengaruhi produksi tanaman juga ketersediaan pangan.

https://qrgo.page.link/mcyk2

Gambar 4.1 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Dampak Perubahan Iklim


Sumber : youtube.com

https://qrgo.page.link/x3PXV

Gambar 4.2 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pemanasan Global


Menyebabkan Perubahan Perilaku Serangga
Sumber : youtube.com

22
Setelah menyimak tayangan audiovisual, mari cermati infografis perubahan iklim
dan dampak/akibatnya.

Gambar 4.3 Infografis Perubahan Iklim


Sumber : bmkg.go.id

Gambar 4.4 Infografis Akibat Pemanasan Global


Sumber : bmkg.go.id

23
Observasi

Kalian sudah memperoleh informasi dari dua sumber, untuk lebih


memperjelas tentang perubahan iklim global, mari berkunjung ke Stasiun Klimatologi
terdekat di sekitar sekolah atau daerah kalian tinggal. Jika tidak ada stasiun
klimatologi, kalian bias mengunjungi industry agribisnis tanaman yang memiliki alat
klimatologi untuk memantau curah hujan, suhu dan kelembaban, kecepatan angina,
serta intensitas cahaya matahari. Biasanya alat-alat tersebut dimiliki oleh industry
benih, perkebunan, balai penelitian pertanian milik pemerintah, dan lainnya.

Sikap disiplin dan kemampuan bekerjasama, saling menghargai dan


bertanggungjawab akan menjadi karakter, jika dilatihkan berulang-ulang dan
menjadi kebiasaan. Untuk itu, supaya kalian terlatih, sebelum observasi dan diskusi
kalian bentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara kalian
untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas masing-masing
anggota dalam beraktivitas belajar dalam kelompok. Dan pilihlah satu lagi diantara
kalian sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan
dan jawaban juga simpulan dari hasil diskusi kalian.

Diskusi

Setelah semua informasi dan data terkumpul, diskusikan dengan kelompok


permasalahan tersebut, identifikasikan dan cari solusinya sekaligus simpulkan hasil
diskusi kalian. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan seluruh
anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.

Konfirmasi

Menurut kalian apakah hanya perubahan iklim yang menjadi isu global saat
ini? Ternyata tidak hanya itu. Mari kita konfirmasi bersama tentang hal ini

Isu global merupakan fenomena yang terjadi sebagai permasalahan bersama seluruh
bangsa di dunia (global) dan menjadi pusat perhatian untuk dihadapi. Natalia, R.C
(2018) menyatakan ragam isu global yang juga terjadi di Indonesia saat ini
diantaranya ada terkait langsung dengan agribisnis tanaman, ada yang tidak. Isu-isu
tersebut diantaranya :
1. Kemanusiaan : perang, kemiskinan, kelaparan
2. Perubahan iklim : pemanasan global, cuaca ekstrim, perubahan perilaku serangga,
mencairnya es di kutub
3. Alam dan lingkungan : berkurangnya luasan dan fungsi hutan karena pembalakan
liar dan kebakaran, bencana alam, polusi,
sampah
4. Krisis : krisis pangan, krisis regenerasi pertanian, krisis keuangan, krisis moral
5. Kesehatan : mal nutrisi/stunting, pandemi covid-19

Semua itu sedang dihadapi hampir di semua negara terutama perubahan iklim dan
dampaknya. Isu lain yang tak kalah penting dan terkait langsung dengan agribisnis

24
tanaman adalah krisis pangan. Sebagai generasi millennial, kalianlah yang harus
lebih banyak bergerak dan inovatif dalam menghadapi tantangan saat ini.

Pertemuan ke-13 dan14: 8 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi ketersediaan pangan global, regional dan lokal


Menganalisis cara menjaga ketersediaan pangan lokal

Apersepsi
Setiap hari manusia membutuhkan bahan pangan untuk dikonsumsi.
Pernahkah terbersit di benak kalian tentang bagaimana jika ketersediaan pangan di
daerah kita tidak mencukupi kebutuhan masyarakat?

Kata Kunci
Ketersediaan pangan, ketahanan pangan

Materi

Ketersediaan Pangan

Mari menyimak informasi ketersediaan pangan atau ketahanan pangan nasional


kita melalui tayangan audiovisual dengan tautan yang diagihkan. Dan
mengeksplorasi informasi digital pada tautan http://bkp.pertanian.go.id/ dan
http://www.bulog.co.id/ yang terkait langsung dengan ketersediaan pangan
nasional.

https://qrgo.page.link/GNqBw

25
Gambar 4.5 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Tantangan
Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Indonesia
Sumber : youtube.com

Diskusi

Setelah semua informasi terkumpul, diskusikan dengan kelompok


permasalahan tersebut, identifikasikan dan cari solusinya sekaligus simpulkan
hasil diskusi kalian. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan
seluruh anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.

Namun sebelum itu, pastikan kalian membentuk kelompok terlebih dahulu,


yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu diantara kalian untuk menjadi ketua
kelompok yang bertugas mengatur tugas masing-masing anggota dan jalannya
diskusi kelompok. Dan pilihlah satu lagi diantara kalian sebagai penulis yang
bertugas menuliskan semua aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga simpulan
dari hasil diskusi kalian. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di
hadapan seluruh anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar
kelompok. Dan, agar kalian juga selalu berlatih untuk bertanggung jawab, bekerja
sama dan saling menghargai dalam setiap aktivitas belajar.

Konfirmasi

Apakah data dan informasi ketersediaan pangan yang kalian peroleh


akurat? Artinya, kalian memahami kondisi saat ini yang terjadi di lapang. Agar
lebih jelas lagi, mari pahami arti ketahanan pangan.

Menurut UU 18/2012 tentang Pangan, bahwa ketahanan pangan adalah


kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,

26
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan.

UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga


memperjelas dan memperkuat pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan
kedaulatan pangan (food soveregnity) dengan kemandirian pangan (food resilience)
serta keamanan pangan (food safety). “Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan
bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak
atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal”
(http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/). “Kemandirian Pangan
adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka
ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang
cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat”.
“Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman
untuk dikonsumsi” (http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahananpangan/).

Dampak langsung perubahan iklim dan pemanasan global dapat


menyebabkan ledakan serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) terutama
hama dan penyakit tanaman yang dapat menyebabkan penurunan hasil panen
bahkan kegagalan panen. Kegagalan panen juga diakibatkan bencana alam seperti
banjir yang merusak tanaman. Permasalahan ketersediaan/ketahanan pangan
lainnya, diantaranya distribusi dalam rantai pasok (supply chain), harga hasil
pertanian yang fluktuatif, system pemasaran produk pangan, dan
sifat/karakteristik dari produk pertanian itu sendiri, yaitu mudah rusak
(perishable), bulky, dan musiman. Oleh karena itu, mari bersama-sama andil
menjaga ketahanan pangan kita tetap berkelanjutan.

Pertemuan ke-15: 4 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi kebermanfaatan sustainable farming (pertanian


berkelanjutan)

27
Apersepsi
Apakah kalian tahu arah peran bioteknologi dalam pertanian adalah
pertanian berkelanjutan? Apa yang kalian ketahui tentang pertanian berkelanjutan?
Apakah sama dengan pertanian ramah lingkungan?

Kata Kunci
Pertanian berkelanjutan, sustainable farming, pertanian ramah lingkungan

Materi

Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Farming)

Mari mengenal pertanian berkelanjutan (sustainable farming), dengan mencermati


infografis contoh aplikasi bioteknologi sederhana dalam pertanian. Dan, menyimak
tayangan audiovisual dengan tautan yang diagihkan.

Gambar 4.8 Infografis Bioindustri Pertanian Berkelanjutan


Sumber : bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id

https://qrgo.page.link/zA1M5

Gambar 4.9 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual


Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
Sumber : youtube.com

28
Gambar 4.10 Infografis Pertanian Presisi untuk Produksi Pangan Berkelanjutan
Sumber : dpis.ipb.ac.id

https://qrgo.page.link/gLTKs

Gambar 4.11 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Organik


Sumber : youtube.com

29
Gambar 4.12 Infografis Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman untuk
Produksi Pangan Berkelanjutan
Sumber : https://dpis.ipb.ac.id/

Observasi

Informasi dan data dari dua sumber digital telah kalian peroleh, untuk
melengkapi data berupa fakta di lapangan, mari melakukan observasi di lapang.
Berkunjunglah ke masyarakat kelompok tani yang ada di daerah sekitar sekolah
atau tempat kalian tinggal, ke laboratorium perlindungan tanaman, ke lahan
praktikum dan bangsal unit produksi/TEFA sekolah, industry, dan balai penelitian
serta penyuluhan pertanian milik pemerintah. Semakin banyak tempat yang kalian
kunjungi akan semakin banyak data akurat yang kalian dapatkan.

Sikap disiplin dan kemampuan bekerjasama, saling menghargai dan


bertanggungjawab akan menjadi karakter, jika dilatihkan berulang-ulang dan
menjadi kebiasaan. Untuk itu, supaya kalian terlatih, sebelum observasi dan
diskusi kalian bentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu
diantara kalian untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas
masing-masing anggota dalam beraktivitas belajar dalam kelompok. Dan pilihlah
satu lagi diantara kalian sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua

30
aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga simpulan dari hasil diskusi kalian.
Jangan lupa mengkomunikasikan aktivitas belajar ini dengan teman sekelas dan
ibu/bapak guru pembimbing juga sekolah.

Diskusi

Setelah semua informasi dan data terkumpul, diskusikan dengan kelompok


permasalahan tersebut, identifikasikan dan cari solusinya sekaligus simpulkan
hasil diskusi kalian. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan
seluruh anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.

Konfirmasi

Apakah petani memahami pertanian berkelanjutan? Seberapa penting


pertanian berkelanjutan diterapkan dalam produksi tanaman saat ini? Mari kita
konfirmasi tentang pentingnya penerapan pertanian berkelanjutan dalam mencapai
ketahanan pangan saat ini.
Pertanian berkelanjutan merupakan proses produksi tanaman dengan
meminimalkan dampak negative terhadap daya dukung lingkungan (agroekologi)
agar produksi pangan tetap berkelanjutan. Berkelanjutan yang dimaksud adalah
berkelanjutan secara ekonomi, agroekologi, dan social.
Berkelanjutan secara ekonomi, artinya dalam agribisnis tanaman
diupayakan untuk menekan biaya produksi, memangkas rantai pasok (supply
chain) dalam pemasarannya. Pemerataan distribusi sesuai kebutuhan dan
permintaan, untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, untuk peningkatan
kesejahteraan petani.
Agroekologi merupakan ekologi dalam produksi tanaman, yaitu kondisi
lingkungan tempat produksi tanaman meliputi, tanah dan air harus tetap terjaga
untuk mendukung proses produksi. Upaya mempertahankan daya dukung
lingkungan agar tetap baik adalah menjaga kesuburan tanah, dengan
mengembalikan bahan organik ke
dalam tanah setelah panen, dan melakukan pemupukan berimbang dosis rendah,
jika diperlukan. Juga menjaga ketersediaan air dalam tanah yang dibutuhkan
tanaman, dengan selalu menjaga fungsi utama hutan.
Adapun arti berkelanjutan secara social, yaitu pertanian sebagai sumber
penghasilan harus tetap memberikan harapan yang baik bagi petani. Jadi, menjaga
kelestarian lingkungan untuk mendukung produksi tanaman, merupakan
pembiasaan baik pada masyarakat, untuk meningkatkan kualitas hidup petani.
Pertanian berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan cara :
1. Pertanian terpadu (integrated farming), yang dapat dilakukan
dengan pola tanam polikultur, permakultur
2. Pengendalian OPT ramah lingkungan, pengendalian dengan
agensia hayati, pestisida nabati
3. Pertanian organic
4. Pertanian presisi

31
Pertemuan ke-16 dan 17: 8 JP

Pengaturan Peserta didik 


 Berkelompok (5-6 orang)

Metode 
 Praktek 
 Diskusi 
 Presentasi

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi bioteknologi dalam pertanian


Menerapkan bioteknologi dalam pertanian

Apersepsi
Tahukah kalian, apa itu bioteknologi? Apa manfaatnya dalam pertanian?
Apakah bioteknologi sudah dimanfaatkan dan berkembang di Indonesia?

Kata Kunci
Bioteknologi, mikroorganisme, agensia hayati

Materi

Bioteknologi dalam Pertanian

Mari mengenal bioteknologi, manfaat dan aplikasinya dalam pertanian/produksi


tanaman, dengan mencermati infografis contoh aplikasi bioteknologi sederhana
dalam pertanian. Dan, menyimak tayangan audiovisual dengan tautan yang
diagihkan.

32
Gambar 4.6 Infografis PGPR, Salah Satu Aplikasi Bioteknologi dalam Pertanian
Sumber : ditlin.hortikultura.pertanian.go.id

33
https://qrgo.page.link/zunDP

Gambar 4.7 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual


Sumber : youtube.com

Observasi

Kalian sudah memperoleh informasi berupa data dari dua sumber digital,
untuk memperoleh data berupa fakta di lapangan, mari melakukan observasi di
lapang. Berkunjunglah ke masyarakat kelompok tani yang ada di daerah sekitar
sekolah atau tempat kalian tinggal, ke laboratorium perlindungan tanaman, ke
lahan praktikum dan bangsal unit produksi/TEFA sekolah, laboratorium kultur
jaringan di sekolah atau di industry atau di balai penelitian pertanian milik
pemerintah. Semakin banyak tempat yang kalian kunjungi akan semakin banyak
data akurat yang kalian dapatkan.

Sikap disiplin dan kemampuan bekerjasama, saling menghargai dan


bertanggungjawab akan menjadi karakter, jika dilatihkan berulang-ulang dan
menjadi kebiasaan. Untuk itu, supaya kalian terlatih, sebelum observasi dan
diskusi kalian bentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pilihlah satu
diantara kalian untuk menjadi ketua kelompok yang bertugas mengatur tugas
masing-masing anggota dalam beraktivitas belajar dalam kelompok. Dan pilihlah
satu lagi diantara kalian sebagai penulis yang bertugas menuliskan semua
aktivitas, data, pertanyaan dan jawaban juga simpulan dari hasil diskusi kalian.
Jangan lupa mengkomunikasikan aktivitas belajar ini dengan teman sekelas dan
ibu/bapak guru pembimbing juga sekolah.

Diskusi

Setelah semua informasi dan data terkumpul, diskusikan dengan kelompok


permasalahan tersebut, identifikasikan dan cari solusinya sekaligus simpulkan
hasil diskusi kalian. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan
seluruh anggota kelas agar dapat saling berbagi pengalaman antar kelompok.

34
Konfirmasi

Seberapa banyak petani sudah mengaplikasikan pemanfaatan bioteknologi


dalam produksi tanaman/pertanian? Di bagian mana bioteknologi berperan dalam
produksi tanaman/pertanian? Mari kita konfirmasi tentang bioteknologi, manfaat
dan perannya dalam pertanian.
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari penggunaan
makhluk hidup dan bagiannya untuk mengoptimalkan proses produksi yang
menghasilkan produk baru yang bermanfaat. Mikroorganisme berupa virus, bakteri,
cendawan yang sering digunakan dalam bioteknologi. Makroorganisme yang
digunakan
basanya dari golongan serangga dan nematode. Bagian makhluk hidup yang
digunakan adalah DNA, gen, asam amino, sel dan jaringan.

Dalam bidang pertanian, peran bioteknologi diantaranya :


1. Perbaikan kesuburan tanah, dengan memanfaatkan cendawan Rhizobium sp,
Mikorizha sp., PGPR
2. Pengomposan dan pengelolaan limbah organik pertanian, dengan memanfaatkan
MOL (Mikroorganisme Lokal)
3. Pengendalian OPT dengan agensia hayati yang bersifat parasite, antibiosis,
predator, musuh alami. Makhluk hidup yang dimanfaatkan, yaitu Beauveria
bassiana, Trichoderma sp., Metarizhium sp., bakteri merah
4. Perakitan varietas baru yang tahan serangan hama penyakit tanaman, dengan
memanfaatkan DNA virus atau bakteri yang dimasukkan secara transgenic ke
dalam organisme. Produk ini disebut GMO (Gen Modified Organism),
5. Perbanyakan tanaman yang menghasilkan benih secara masal dalam waktu
relative singkat dan berkualitas lebih baik, dengan teknik kultur jaringan tanaman.

Diantara peran bioteknologi tersebut, manakah yang lebih banyak


diaplikasikan di masyarakat? Mari lebih meningkatkan peran bioteknologi dalam
produksi tanaman, terutama yang mudah dilakukan oleh petani dengan fasilitas
yang sederhana.

E. Asesmen

Asesmen yang dilakukan untuk pembelajaran Elemen kedua ini adalah


Asesmen Non Tes dan Tes.

Asesmen Non Tes


a) Portofolio
Portofolio kalian berupa berupa laporan hasil diskusi kelompok, laporan
hasil observasi industri yang telah kalian lakukan
b) Proyek Sederhana
Menurut kalian, di mana titik permasalahan dari isu global, peran
bioteknologi dalam pertanian serta pertanian berkelanjutan (sustainable farming)
dapat mempengaruhi ketersediaan pangan. Apa dan bagaimana tindakan kalian
dalam menghadapi permasalahan tersebut? Kalian buat perencanaan tindakan
solutif terhadap permasalahan tersebut, secara berkelompok. Kemudian kalian
praktikan tindakan dalam perencanaan tersebut, dari hal yang sederhana.

35
Proyek sederhana ini sebagai langkah awal kalian untuk andil sebagai generasi
milenial dalam membangun pertanian, menjaga ketahanan pangan.

Asesmen Tes
Asesmen tes berupa soal uraian dengan pertanyaan terbuka dan tertutup
untuk mengkonfirmasi sejauh mana pemahaman kalian terhadap materi yang
sudah dipelajari
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1) Sebutkan isu-isu global saat ini!
2) Apa perbedaan prinsip ketahanan pangan dan kedaulatan pangan?
3) Apa saja peran bioteknologi dalam pertanian?
4) Menurut kalian bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam perakitan GMO
(Gen Modified Organism)?
5) Cara apa saja yang diterapkan dalam pertanian berkelanjutan?

F. Pengayaan & Remedial


1. Pengayaan
Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai 70% CP tapi belum 100
a. Mengidentifikasi bagian-bagian materi yang perlu di kuasai dan
dikembangkan.
b. Mengerjakan tugas pengayaan.
2. Remedial
a. Remedial Teaching.
b. Test

Kalian telah memahami semua materi yang dipelajari dan telah melewati asesmen
dengan baik. Saatnya menambah pengetahuan dan membuka jendela wawasan
kalian. Menguatkan motivasi dan komitmen kalian pada agribisnis tanaman,
dengan menyimak inovasi teknologi pertanian melalui tayangan audio visual pada
tautan :https://qrgo.page.link/wBo8i atau dengan memindai kode matriks :

https://qrgo.page.link/vNCKP

Gambar 4.13 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Pertanian Presisi


Sumber : youtube.com

36
https://qrgo.page.link/s1vdR

Gambar 4.14 Tangkapan Layar Tayangan Audiovisual Inovasi teknologi untuk


Kedaulatan Pangan, Sumber : youtube.com

37
G. Refleksi

Setelah kalian mempelajari semua materi pada bab ini, saatnya kalian merefleksikan
hasil belajar kalian dengan mencentang pada kolom pemahaman dan kompeten.
Pemahaman untuk pengetahuan yang sudah kalian pahami, centang pada kolom ya,
jika kalian sudah memahami materi yang kalian pelajari dan centang belum untuk
materi yang belum kalian pahami, sehingga perlu mengulangnya kembali.

Materi yang telah saya pelajari Pemahaman saya


Ya Belum
Isu global dan tantangannya
Pemanasan global dan dampaknya pada
pertanian
Ketersediaan pangan
Ketahanan pangan
Kedaulatan pangan
Bioteknologi dalam pertanian
Lingkup bioteknologi pertanian
Pertanian berkelanjutan (sustainable farming)

Sedangkan kompetensi, untuk perilaku baik yang dilatihkan dalam aktivitas


belajar. Apabila telah menjadi kebiasaan baik yang dengan sadar kalian lakukan
dan menjadi motivasi untuk selalu belajar, kalian bisa mencentang pada kolom ya.
Tapi, jika kebiasaan baik itu belum sepenuhnya kalian lakukan dengan sadar dan
belum menjadi motivasi belajar, centang pada kolom belum. Kuatkan kembali
motivasi belajar kalian, ingat selalu bahwa kalian adalah generasi millennial
pertanian yang keren, yang akan menjaga masa depan pertanian dan ketersediaan
pangan kita secara berkelanjutan.

Sikap/Perilaku yang Dilatihkan dalam Saya Kompeten


Aktivitas Belajar Ya Tidak
Saya disiplin
Saya bertutur kata dan berperilaku sopan
Saya bertanggungjawab dengan tugas saya
Saya berlatih kepemimpinan dengan menjadi
ketua kelompok
Saya menghargai pendapat teman dengan
menuliskan semua pendapatnya
Saya bekerjasama dan berkompromi dalam

38
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA 1

Diskusikan tugas kelompok ini dengan daya nalar yang kritis !


1. Bagaimanakah tahapan perkembangan pertanian kontemporer yang kalian
kenal saat ini?

2. Apa manfaat kegiatan urban farming bagi kita, masyarakat, terutama


masyarakat yang melaksanakan kegiatan urban farming ini ?

39
3. Dalam bidang apa saja smart farming sudah diterapkan ?

4. Apa yang kalian ketahui tentang global warming ? Apa saja akibat buruk
yang mungkin terjadi ?

5. Apa yang kalian ketahui tentang pertanian berkelanjutan? Apakah sama


dengan pertanian ramah lingkungan ?

40
Nama Kelompok :
1.

2.
3.
4.
5.
Kelas :
LEMBAR JAWABAN

1.

41
B. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik

Proses Produksi Tanaman

I. Perkembangan Proses Produksi Pertanian


Peradaban manusia sejak zaman kuno hingga kini selalu tergantung pada
lingkungan. Keperluan akan makanan senantiasa menjadi masalah.
Kekurangan pangan merupakan persoalan yang akrab dengan manusia, yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Manusia primitif atau manusia
modern, pasti memerlukan bahan makanan sebagai penyambung hidup. Atas
dasar pemikiran itulah kegiatan pertanian bermula. Kegiatan pertanian
(budidaya tanaman dan atau ternak) merupakan salah satu kegiatan yang
paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk
kebudayaan. Termasuk peralatan yang digunakan, dalam perkembangannya
sesuai peningkatan peradaban manusia dan perkembangan teknologi,
peralatan mulai digantikan dengan mesin sederhana sampai yang canggih.
Ada tiga tahapan perkembangan pertanian berdasarkan tingkat kemajuan
dan tujuan pengelolaan sektor pertanian tersebut. Tahap pertama adalah
pertanian tradisional yang dicirikan dengan tingkat produktivitas sektor
pertanian yang rendah. Tahap kedua adalah tahapan komersialisasi dari
produk pertanian mulai dilakukan tetapi penggunaan teknologi dan modal
relatif masih rendah. Tahap ketiga adalah tahap seluruh produk pertanian
ditujukan untuk melayani keperluan pasar komersial dengan ciri enggunaan
teknologi serta modal yang tinggi dan mempunyai produktivitas yang tinggi
pula
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional adalah
produksi tanaman atau pertanian intensif dengan prinsip memprioritaskan
pada satu jenis tanaman/komoditas dengan memanfaatkan teknologi dan
penggunaan saprotan dari luar yang cukup besar untuk mendapatkan hasil
produksi yang tinggi dalam waktu yang singkat. Biasanya kurang
memperhatikan kelestarian daya dukung lingkungan.
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional, dicirikan
dengan hal seperti :
1. Produksi tanaman berbasis tanah dan lahan terbuka
2. Bergantung kondisi air, tanah dan iklim
3. Areal lahan yang diusahakan luas dengan pola tanam monokultur
4. Masih menggunakan peralatan tangan dan mesin pertanian sederhana
5. Biaya produksi tinggi, yaitu biaya tenaga kerja dan saprotan berupa benih,
pupuk, dan
pestisida
6. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tinggi
7. Produk pertanian yang dihasilkan kurang sehat, karena residu pestisida
kimia yang
tinggi
8. Tidak melakukan perencanaan produksi
9. Belum mengikuti inovasi dan perkembangan teknologi produksi tanaman
terkini
10. Pemasaran produk masih mengikuti rantai pasok yang panjang, sehingga
pendapatan
rendah

42
Pertanian modern pada dasarnya adalah usaha pertanian yang menerapkan
teknologi terbaru yang sesuai dengan kondisi agroekologi dan sosial ekonomi
petaniannya. Teknologi terbaru tersebut dapat berupa alat-alat mesin
pertanian, sarana dan prasarana usahatani, dan pengelolaan usahatani. Alat
dan mesin pertanian modern yang digunakan mulai yang dioperasikan manual
oleh manusia sampai yang berbasis digital/teknologi informasi/ Information
Technology (IT). Alat dan mesin pertanian yang berbasis digital dioperasikan
secara jarak jauh berbasis android atau gelombang radio, seperti robot
pengolah tanah/robot traktor. Selain itu peralatan yang mengontrol iklim mikro
tanaman, identifikasi serangan dan populasi OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman) dan lainnya. Sarana dan prasarana produksi tanaman modern yang
digunakan untuk mengoptimalkan produksi dan efisiensi serta efektifitas
produksi tanaman, dengan tetap menjaga agroekologinya. Pengelolaan usaha
tani/agribisnis sangat mempertimbangkan perencanaan dan resiko yang
dihadapi, sehingga pertanian modern benar-benar memperhitungkan semua
aspek yang mendukung produksi tanaman secara optimal.
Pertanian pintar (smart farming) semakin membuka wawasan kalian tentang
pertanian, yang menghapus citra bahwa pertanian identik dengan lumpur,
kotor, kumuh, miskin, tidak keren dan pandangan negative lainnya tentang
pertanian. Kenyataannya pertanian itu luas, mulai bekerja di lahan sampai
bekerja di laboratorium yang steril sekalipun. Jadi, konfirmasi dengan teori
hanya menegaskan bahwa pertanian pintar (smart farming) bagian dari
pertanian modern, yang menjadi solusi dalam mencapai dan menjaga
ketahanan pangan.

II. Perkembangan Pertanian Perkotaan (Urban Farming)


Komunitas pecinta lingkungan mencetuskan sebuah konsep berkebun yang
dapat dengan mudah dilakukan di lahan yang terbatas, khususnya area urban
seperti perkotaan besar. Konsep berkebun tersebut dikenal dengan nama urban
farming yang digadang-gadang menjadi konsep pertanian di masa depan.
Awalnya hanya sebatas inisiasi mandiri dari komunitas pecinta alam sebagai
upaya untuk menjaga lingkungan, kini konsep urban farming sudah mulai
dipraktikkan oleh masyarakat secara luas. Hingga kini, konsep berkebun
tersebut terus menjamur secara masif dan berhasil menjelma sebagai suatu
tren kekinian pada masyarakat urban.
FAO (2007) mendefinisikan pertanian perkotaan sebagai “menumbuhkan
tanaman dan memelihara hewan untuk makanan dan kegunaan lain di dalam
dan sekitar kota besar dan kecil, dan aktivitas menyediakan produk makanan
dari berbagai jenis tanaman (biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, jamur, buah-
buahan), hewan (unggas, kelinci, kambing, domba, sapi, marmut, ikan, dll.)

Urban farming memiliki beberapa kelebihan, antara lain :


1) Urban farming tidak memerlukan modal yang sangat besar.
2) Menambah Estetika
3) Ramah Lingkungan
4) Menghasilkan Produk yang Sehat

III. Smart Farming


Beberapa kendala yang akan dihadapi ke depan, berkaitan dengan memasok
kebutuhan pangan bagi penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9,6

43
Milyar pada tahun 2050. Berbagai kendala tersebut diantaranya yaitu
penurunan pertumbuhan produktifitas, keterbatasan lahan garapan,
perubahan iklim, peningkatan kebutuhan air bersih, harga dan ketersediaan
energi terutama energi fosil, dan dampak urbanisasi. Dalam upaya menghadapi
tantangan tersebut, FAO merekomendasikan bawah semua sektor pertanian
perlu dikelola dengan menggunakan alat dan teknik inovatif, khususnya
teknologi digital. Precision Farming, atau sering disebut dengan Smart Farming,
bertujuan untuk mengoptimasi hasil per lahan pertanian dengan menggunakan
peralatan modern secara berkelanjutan untuk memperoleh hasil terbaik dalam
jumlah, mutu, dan tingkat pengembalian finansial. Pengertian pertanian presisi
menurut Colorado State of University yaitu: seni dan ilmu pemanfaatan
teknologi maju (GPS, GIS, penginderaan jarak jauh, statistika spasial, sistem
informasi, dll) untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas, dan profitabilitas
sistem produksi pertanian yang ramah lingkungan.
Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian sudah selayaknya menjadi isu
penting untuk terus dikembangkan. Saat ini, sistem pertanian presisi (precision
agriculture) sedang menjadi lingkup kajian yang strategis. Pertanian presisi
merupakan sistem pertanian dengan input menggunakan teknik dan teknologi
yang tepat untuk mengurangi masalah pemborosan sumber daya. Sistem
telemonitoring merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan pada
bidang pertanian yaitu pada alat dan mesin pertanian. Dengan telemonitoring
data dapat diperoleh dari suatu tempat dengan menggunakan sensor, dan data
tersebut dikirim melalui jaringan nirkabel (wireless) yang dapat berupa
bluetooth atau jaringan lainnya. Kemudian data dari lapangan tersebut dapat
diakses dari manapun dan kapanpun menggunakan perangkat telekomunikasi.

IV. Isu-isu Global Terkait Pertanian


Isu global merupakan fenomena yang terjadi sebagai permasalahan
bersama seluruh bangsa di dunia (global) dan menjadi pusat perhatian untuk
dihadapi. Natalia, R.C (2018) menyatakan ragam isu global yang juga terjadi di
Indonesia saat ini diantaranya ada terkait langsung dengan agribisnis tanaman,
ada yang tidak. Isu-isu tersebut di antaranya :
1. Kemanusiaan : perang, kemiskinan, kelaparan
2. Perubahan iklim : pemanasan global, cuaca ekstrim, perubahan perilaku
serangga,
mencairnya es di kutub
3. Alam dan lingkungan : berkurangnya luasan dan fungsi hutan karena
pembalakan liar
dan kebakaran, bencana alam, polusi, sampah
4. Krisis : krisis pangan, krisis regenerasi pertanian, krisis keuangan, krisis
moral
5. Kesehatan : mal nutrisi/stunting, pandemi covid-19

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan


ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Global warming merupakan suatu proses
yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. Dampak
langsung perubahan iklim dan pemanasan global dapat menyebabkan ledakan
serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) terutama hama dan penyakit
tanaman yang dapat menyebabkan penurunan hasil panen bahkan kegagalan
panen. Kegagalan panen juga diakibatkan bencana alam seperti banjir yang

44
merusak tanaman. Permasalahan ketersediaan/ketahanan pangan lainnya,
diantaranya distribusi dalam rantai pasok (supply chain), harga hasil pertanian
yang fluktuatif, system pemasaran produk pangan, dan sifat/karakteristik dari
produk pertanian itu sendiri, yaitu mudah rusak (perishable), bulky, dan
musiman.

Penyebab pemanasan global :


1) Efek Rumah kaca
2) Efek umpan balik

Dampak Pemanasan Global


1) Iklim Tidak Stabil
2) Meningkatnya permukaan air laut
3) Gangguan ekologis

Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari penggunaan


makhluk hidup dan bagiannya untuk mengoptimalkan proses produksi yang
menghasilkan produk baru yang bermanfaat. Mikroorganisme berupa virus,
bakteri, cendawan yang sering digunakan dalam bioteknologi. Makroorganisme
yang digunakan basanya dari golongan serangga dan nematode. Bagian
makhluk hidup yang digunakan adalah DNA, gen, asam amino, sel dan
jaringan. Bioteknologi terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan suatu
produk, proses bioteknologi konvensional ini lebih dikenal dengan istilah
fermentasi. Fermentasi merupakan proses produksi energi tanpa oksigen
(anaerob) namun seiring berkembangnya teknologi istilah fermentasi meluas
menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk baik metabolit primer atau metabolit sekundernya. Bioteknologi
pertanian memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul.
2) Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
melipatgandakan hasil
pertanian
3) Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
4) Terciptanya tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi.
5) Terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
6) Mengurangi pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.

C. Glosarium

Global : istilah untuk menyatakan seluruh dunia


Urban : berkaitan dengan kota, bersifat kekotaan

45
D. Daftar Pustaka
Ahmad. 2020. Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara
Mengantisipasi.

https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/

https://accurate.id/bisnis-ukm/urban-farming-adalah/

https://digitalbisnis.id/manfaat-teknologi-precision-agriculture-pertanian-presisi/

https://dpis.ipb.ac.id/infografis-pertanian-presisi-untuk-produksi-pangan-
berkelanjutan/

https://www.cermati.com/artikel/urban-farming-jadi-masa-depan-industri-
pertanian

Irene Radius Saretta. 2021. Urban Farming Jadi Masa Depan Industri Pertanian.

Natalia, R.C. 2018. Pengenalan Isu-isu Global yang Mempengaruhi Indonesia bagi
Siswa/Siswi SMA di
Jabodetabek. Prosiding PKM‐ CSR , Vol. 1 (2018) hal 1135‐1141. e-ISSN:
2655-3570

Parta Setiawan. 2021. Pemodelan Proses Bisnis – Pengertian, Manfaat, Tujuan,


Diagram, jenis, Profil, Analisa.
https://www.gurupendidikan.co.id/pemodelan-prosesbisnis/

Wibowo Subekti. 2020. Pengertian Proses Bisnis (Business Process).


https://www.wibowopajak.com/2015/06/pengertian-proses-bisnisbusin
ess.html

Tanjung Morawa, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Tanjung Morawa Guru Mata Pelajaran

Manuntun Manurung, S.Pd., S.Kom Agustina Andriyani Saragih, SP


NIP. 19740515 201101 1 002 NIP. 19750825 201001 2 011

46

Anda mungkin juga menyukai