Anda di halaman 1dari 1

Review Buku Non Fiksi

Judul Buku: Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah


Penulis: Alfialghazi
Tahun Terbit: 2021

Dalam kehidupan, ada begitu banyak lika-liku yang


dihadapi, juga banyak masalah yang terjadi. Untuk
menghadapinya, kita harus mencoba menerima dan
mengikhlaskan apapun yang terjadi di luar kendali,
walaupun satu dua hal tak ada salahnya untuk dicoba lagi.
Buku ‘Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah’ membahas bahwa tak semua hal akan
berjalan sesuai dengan keinginanmu. Suatu hari, akan tiba saatnya harapanmu
terpatahkan, impianmu akan dipukul mundur, atau langkahmu dihentikan secara paksa.
Suatu saat, dunia yang luas juga dapat terasa begitu menyesakkan.

Buku ini merupakan self-improvement book dengan pendekatan agama pertama yang
saya baca. Buku ini seolah obat yang menyembuhkan dari keterpurukan. Mengajarkan
tentang mengikhlaskan apa-apa yang tidak ditakdirkan, juga mengingkatkan bahwa
Tuhanlah sebaik-baik tempat kita menjatuhkan harapan.  Tulisan Alfialghazi ini seperti
mengajak saya untuk terus berpikir positif terhadap semua ketentuan yang telah Tuhan
gariskan. Karena sejatinya, Tuhan Maha Tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Sangat
mungkin akan ada beberapa hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, tapi itu
merupakan konsekuensi yang kita dapat dari pilihan yang kita ambil.  Buku Maaf
Tuhan, Aku Hampir Menyerah. Foto: (Dokumen pribadi) “Salah satu rahasia hidup
damai adalah selalu menyangga diri dengan senyuman, walau takdir hidup kadang tidak
sejalan, tak menyalahkan orang, tak menyalahkan Tuhan. Benar-benar hidup dalam
usaha lalu penerimaan,” - hal 100.  Dengan buku ini, kita seperti dituntun untuk terus
maju kedepan. Melewati keterbatasan dan banyaknya kemungkinan kecewa dalam
dunia yang fana, dunia yang luas namun menyesakkan. Hal ini dilakukan untuk menuju
satu dunia baru, yang disebut keabadian. Alfialghazi melalui bukunya menyuguhkan
sudut pandangan yang berbeda dan lebih luas tentang dunia. Karena buku “Maaf Tuhan,
Aku Hampir Menyerah” akan memeluk rasa sedih kita dan menyadarkannya untuk
segera bangkit.

Nama: Syerin Ihsani Rosidah

Anda mungkin juga menyukai