Review Buku Non Fiksi Result
Review Buku Non Fiksi Result
Buku ini merupakan self-improvement book dengan pendekatan agama pertama yang
saya baca. Buku ini seolah obat yang menyembuhkan dari keterpurukan. Mengajarkan
tentang mengikhlaskan apa-apa yang tidak ditakdirkan, juga mengingkatkan bahwa
Tuhanlah sebaik-baik tempat kita menjatuhkan harapan. Tulisan Alfialghazi ini seperti
mengajak saya untuk terus berpikir positif terhadap semua ketentuan yang telah Tuhan
gariskan. Karena sejatinya, Tuhan Maha Tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Sangat
mungkin akan ada beberapa hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, tapi itu
merupakan konsekuensi yang kita dapat dari pilihan yang kita ambil. Buku Maaf
Tuhan, Aku Hampir Menyerah. Foto: (Dokumen pribadi) “Salah satu rahasia hidup
damai adalah selalu menyangga diri dengan senyuman, walau takdir hidup kadang tidak
sejalan, tak menyalahkan orang, tak menyalahkan Tuhan. Benar-benar hidup dalam
usaha lalu penerimaan,” - hal 100. Dengan buku ini, kita seperti dituntun untuk terus
maju kedepan. Melewati keterbatasan dan banyaknya kemungkinan kecewa dalam
dunia yang fana, dunia yang luas namun menyesakkan. Hal ini dilakukan untuk menuju
satu dunia baru, yang disebut keabadian. Alfialghazi melalui bukunya menyuguhkan
sudut pandangan yang berbeda dan lebih luas tentang dunia. Karena buku “Maaf Tuhan,
Aku Hampir Menyerah” akan memeluk rasa sedih kita dan menyadarkannya untuk
segera bangkit.