Dunia industry semakin berkembang pesat seiring waktu dan berjalan linear dengan perkembangan globalisasi. Perkembangan teknologi yang semakin cepat seharusnya berjalan beriringan dengan perkembangan pengetahuan. Perkembangan teknologi dan pengetahuan yang semakin massif akan meningkatkan akses terhadap Inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Proses peningakatan pengetahuan seseorang dapat diaplikasikan melalui berbagai pendekatan salah satunya melalui pengamatan (observasi) lapangan yang kemudian dapat dikenal dengan istilah direct observation. Pengamatan lapangan berfungsi sebagai media seseorang untuk memahami dan mengambil pengalaman baru sehingga dapat dimodifikasi dan dikembangkan. Pengamatan ini dapat dilakukan melalui industri besar guna mempelajari perkembangan dan kemajuan teknologi yang dialami oleh suatu industri yang relevan dengan bidang keilmuan yang tengah digeluti yaitu industry farmasi. Semarang merupakan salah satu kota dengan berbagai industry farmasi terbesar di Indonesia. PT. Phapros Tbk merupakan salah satu industry farmasi yang berlokasi di kota semarang lebih tepatnya di jalan simongan dan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berdiri sejak tahun 1954. PT Phapros telah berkarya diindonesia selama lebih dari 50 tahun dan telah menghasilkan berbagai produk farmasi seperti sediaan tablet dan salep dan sediaan farmasi lainnya, Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan kunjungan industri yang dilaksanakan di PT. Phapros semarang sebagai bagian dari pembelajaran dan observasi lapangan dalam rangka meningkatkan wawasan dan Inovasi mahasiswa. Kegiatan diawali dengan berkumpulnya mahasiswa di area lingkungan PT. Phapros Tbk Semarang pada pukul 12:45 dan dilanjutkan dengan pengarahan mengenai teknis kegiatan dan aturan yang waji diterapkan oleh peserta kunjungan industry. Pengarahan ini disampaikan oleh pihak keamanan PT. Phapros Tbk Semarang. Setelah pengarahan selesai dilakukan dikelompokkan sekitar 30 mahahsiswa perwakilan yang melakukan observasi langsung mengenai proses penerimaan bahan baku, proses produksi hingga manajemen pembuangan limbah. Yang dilanjutkan dengan pembahasan secara lebih mendetail melalui materi presentasi yang disampaikan dalam bentuk power point dan video. Pada penjelasan yang dilakukan dijelaskan mengenai sejarah PT Phapros dari awal berdiri pada tahun 1954 hingga saat ini mampu mengembangkan kebutuhan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada proses pengembangan produk sendiri diadakan melalui Lembaga pemasaran yang melakukan observasi untuk memperoleh data demand dari masyarakat. Data demand yang diperoleh kemudian dibuat rancangan proyeksi mengenai kelayakan produk pada pangsa pasar. Setelah produk telah disepakati oleh direksi Bersama dengan RnD (research and development) akan dilakukan workshop yang mengahdirkan supervusior dari setiap bagian terutama bagian IPC, QC, Produksi hingga IC. Dalam workshop akan dibahas mengenai alur penerimaan bahan baku, hingga produk siap distribusi, proyeksi kebutuhan produk selama satu tahun dan berbagai informasi lainnya. Setelah proyeksi kebutuhan produksi dan workshop telah dilaksanakan proses ini dilanjutkan dengan pembuatan jadwal produksi yang dibagi selama 1 tahun untuk target produksi yang dilakukan hingga per minggu. Yang dilanjutkan dengan proses produksi dan pengemasan hingga terbentuk produk jadi. Produk jadi kemudian siap didistribusikan ke seluruh cabang perusahaan hingga sampai pada instalasi kesehatan seperti rumah sakit, klinik apotek dsb. Proses alur produksi sediaan farmasi pada perusahaan ini diawali oleh keluarnya dokumen kebutuhan bahan baku yang dilakukan oleh divisi RnD. Kebutuhan bahan baku kemudian akan direkap dan diteruskan dalam tahap purchasing atau pemelian bahan baku. Bahan baku yang telah tersedia kemudian akan dikembangkan melalui Beberapa proses dari divisi RnD yang kemudian dilakukan Scalling up sehingga dan diteruskan kepada bagian produksi. Bagian produksi akan memproduksi sediaan yang kemudian akan dilanjutkan dengan kontrol kualitas. Jika produk yang dibuat lolos spesifikasi pada fase selanjutnya produk akan dikemas dan disimpan dalam Gudang sebagai produk jadi. Namun, jika produk belum lolos pada Beberapa parameter maka hasil pengujian akan dianalisa oleh Quality Assurance (QA). Pada QA akan dilakukan proses QBD (Quality Bacth Design) dengan Beberapa Analisa seperti CQA (Critical Quality Attribute) dan CPP dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk yang tidak lolos uji memiliki pengaruh terhadap keselamatan pasien (patient safety) atau tidak. Jika produk yang tidak lolos dalam parameter yang tidak memiliki beda signifikan dengan keselamatan pasien (kesalahan/cacat minor) maka produk tetap dilanjutkan pada fase packaging (pengemasan). Namun jika memiliki pengaruh signifikan maka akan dilakukan fase inspeksi tambahan pada produk tidak lolos uji. Pada proses pembuangan limbah terdapat 2 perlakuan berbeda antara limbah cair dan limbah padat. Pada limbah padat limbah akan diserahkan kepada bagian EHS dan akan dilanjutkan pembuangannya melalui pihak ketiga. Sementara untuk limbah cair akan diolah terlebih dahulu oleh pihak Perusahaan (PT. Phapros Semarang Tbk) baru kemudian akan dibuang di sungai atau saluran drainase lainnya ketika limbah yang diolah telah memiliki ketentuan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak instansi pemerintah yaitu Dinas Lingkungan Hidup.