Disusun Oleh :
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Pembimbing PKPA
Lembaga Farmasi TNI Angkatan Udara
Drs. Roostyan Effendie Apt
1.Latar Belakang
Unit penelitian dan pengembangan (LITBANG) bertanggung jawab dalam
melakukan pengembangan produk baru dan penelitian untuk menemukan solusi
menangani keluhan atas mutu produk di LAFI AU.
Menurut WHO transfer teknologi didefinisikan sebagai prosedur logis yang
mengontrol transfer setiap proses bersama dengan dokumentasinya dan keahlian
profesional antara pengembangan dan manufaktur atau antar lokasi manufaktur.
Pengembangan dan transfer pengetahuan seta teknologi akan terus dilakukan di
industri farmasi. Transfer teknologi dianggap sebagai proses penemuan dan
pengembangan obat untuk setiap obat baru. Proses ini penting untuk menjelaskan
informasi yang diperlukan untuk transfer teknologi dari R & D (Riset &
Pengembangan). Transfer teknologi sangat penting untuk penemuan dan
pengembangan obat baru produk obat. Juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas
obat yang direncanakan selama pengembangan penelitian dan untuk penyelesaian
produk selama pembuatan serta untuk menjamin bahwa kualitas stabil ditransfer
(Mohite, 2017).
Transfer teknologi di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Roostyan Effendie
(LAFI AU) dilakukan pada metode analisis oleh bagian pengawasan mutu produk dan
proses produksi oleh bagian produksi sebagai transfer proses manufaktur yang baru
dari unit litbang dari skala lab dan skala pilot untuk di transfer ke unit produksi atau
skala komersil, termasuk semua yang terkait ilmu, pengetahuan, informasi dan
pembelajaran untuk dapat memproduksi obat baru yaitu afostan. Sehingga dilakukan
proses transfer teknologi metode analisa dan proses produksi produk kaplet afostan
dengan komposisi asam mefenamat 500 mg.
2.Rumusan Masalah
Apakah transfer teknologi proses produksi dan metode analisa afostan bisa
dilakukan?
3.Tujuan
Untuk mengetahui proses transfer teknologi proses produksi dan metode analisa
produk kaplet afostan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Transfer Teknologi
Menurut Moehit (2017) Dalam Journal International Journal of Advances in
Pharmacetics menyebutkan bahwa transfer teknologi industri farmasi mengacu pada
proses yang diperlukan untuk sukses kemajuan dari penemuan obat ke pengembangan
produk, untuk komersialisasi skala penuh atau proses dimana pengembang teknologi
membuat teknologi yang tersedia. Dalam industri farmasi persiapan bentuk sediaan
perlu ditingkatkan pada beberapa tahap, seperti pengembangan laboratorium skala
dari 0,5-2 kg/batch dapat ditingkatkan menjadi 5-10 kg dan kemudian menjadi 20-100
kg pada skala pilot. Skala produksi biasanya dapat berkisar dari 200 kg hingga lebih
besar dari 1000 kg. Transfer teknologi melibatkan manufaktur produk obat dengan
peningkatan ukuran bets yang lebih besar, peralatan menggunakan pemrosesan
berkelanjutan pada skala pilot. Umumnya scale up melibatkan transfer teknologi dan
transfer pengetahuan yang telah terakumulasi selama pengembangan produk skala
kecil dan proses.
Penetapan kadar afostan dilaukan menggunakan HPLC sesuai dengan syarat yang
ditetapkan farmakope Indonesia edisi VI. Jenis HPLC yang digunakan pada
penetapan kadar adalah HPLC Shimadzu dan UHPLC Thermo dengan menggunakan
fase gerak methanol : air dan Larutan baku sejumlah Asam Mefenamat BPFI yang
dilarutkan dalam fase gerak. HPLC yang digunakan dilengkapi dengan detektor 254
nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,0 mL
per menit (Kemenkes RI, 2020)
Batch 1 Batch 2
No. Nama Pengujian
No. 0202721 No. 0202721
1. Keseragaman Bobot 1. 0,7072 g 1. 0,6765 g
2. 0,7169 g 2. 0,6853 g
3. 0,7135 g 3. 0,6877 g
4. 0,7048 g 4. 0,6806 g
5. 0,7033 g 5. 0,6896 g
6. 0,7105 g 6. 0,6848 g
7. 0,7100 g 7. 0,6911 g
8. 0,7087 g 8. 0,6848 g
9. 0,7179 g 9. 0,6831 g
10. 0,7103 g 10. 0,6864 g
11. 0,7007 g 11. 0,6837 g
12. 0,7101 g 12. 0,6814 g
13. 0,7043 g 13. 0,6773 g
14. 0,7139 g 14. 0,6796 g
15. 0,7074 g 15. 0,6819 g
16. 0,7079 g 16. 0,6872 g
17. 0,7100 g 17. 0,6826 g
18. 0,7176 g 18. 0,6870 g
19. 0,7176 g 19. 0,6834 g
20. 0,7073 g 20. 0,6807 g
Rata-rata= 0,71102 g Rata-rata = 0,68878 g
2. Kekerasan 1. 14,18 1. 10,64
2. 15,40 2. 09,28
3. 14,26 3. 10,04
4. 16,14 4. 10,00
5. 14,88 5. 09,76
6. 14,35 6. 11.61
7. 15,23 7. 10,01
8. 14,95 8. 08,87
9. 16,80 9. 09,84
10. 15,54 10. 08,48
Rata-rata = 15,17 Rata-rata = 09,85
3. Waktu Hancur 1. 5,19 1. 1,23
2. 4,30 2. 2,24
3. 7,51 3. 3,06
4. 4,59 4. 2,06
5. 5,55 5. 2,09
6. 3,23 6. 2,18
Rata-rata = 5,06 menit Rata-rata = 2,14 menit
4. Kadar Obat 1. 100,566 % 1. 100,130 %
2. 98,222 % 2. 100,605 %
3. 99,871 % 3. 100,576 %
Rata-rata = 99,553 % Rata-rata = 100,437 %
5. Disolusi 1. 89,416 % 1. 98,325 %
2. 86,710 % 2. 99,130 %
3. 88,332 % 3. 98,860 %
4. 88,370 % 4. 97,812 %
5. 92,626 % 5. 99,168 %
6. 87,866 % 6. 99,812 %
Rata-rata = 88,887 % Rata-rata = 98,851 %
Keterangan : Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
artinya tidak ada perbedaan antara 2 kelompok yang signifikan
Keterangan : Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
artinya tidak ada perbedaan antara 2 kelompok yang signifikan
Tabel 4. Hasil hipotesis t-test keseragaman bobot pada produk ruahan Afostan
Group Statistics Keseragaman Bobot
Keterangan : Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya
terdapat perbedaan antara 2 kelompok yang signifikan
Tabel 5. Hasil hipotesis t-test kekerasan tablet pada produk ruahan Afostan
*
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean Std. Error of the Difference
F Sig. T Df tailed) Difference Difference Lower Upper
Equal variances .030 .864 13.785 18 .000 5.31900 .38584 4.50837 6.12963
assumed
Equal variances 13.785 17.969 .000 5.31900 .38584 4.50827 6.12973
not assumed
Keterangan : Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya
terdapat perbedaan antara 2 kelompok yang signifikan
Tabel 6. Hasil hipotesis t-test waktu hancur pada produk ruahan Afostan
Keterangan : Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya
terdapat perbedaan antara 2 kelompok yang signifikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Proses transfer teknologi metode analisis dan proses produksi dari Afostan
menunjukan hasil uji statistik > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan,
tetapi hasil uji statistik pada evaluasi mutu produk menunjukan hasil < 0,05 yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga sesuai dengan protap apabila
hasilnya berbeda signifikan maka proses transfer teknologi belum berhasil, proses
transfer teknologi yang belum berhasil maka dilakukan pengulangan proses dan
dilakukan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA