Anda di halaman 1dari 21

Bahan Alam Bahari

Sebagai
Antibakteri
FARMASI BAHARI
Kelompok 5
 Hediana Sandi A 161 064
 Bagus Prayogo A 161 045
 Sry Devi A 162 008
 Fitri Febrianti A 162 016
 Melani A 162 018
BAKTERI
Pengertia
n
Bakteri merupakan kelompok makhluk
hidup yang berukuran sangat kecil, yaitu
bersel tunggal sehingga untuk melihatnya
harus menggunakan bantuan mikroskop.
Bakteri termasuk golongan mikroba (jasad
renik). Penyebaran kehidupan bakteri di
alam sangat luas yang dapat ditemukan di
dalam tanah, air, udara, bahkan dapat
dijumpai pada organisme, baik yang masih
hidup maupun yang telah mati.
Ciri – ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup lain yaitu :
Organisme multiseluler.
 Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
 Umumnya tidak memiliki klorofil.
 Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron.
 Umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
 Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
 Hidup bebas atau parasit.
 Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut.
 Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
Antibakteri
Adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan
atau bahkan mematikan bakteri dengan cara
mengganggu metabolisme mikroba yang
merugikan. Mikroorganisme dapat menyebabkan
bahaya karena kemampuan menginfeksi dan
menimbulkan penyakit serta merusak bahan
pangan. Antibakteri termasuk kedalam antimikroba
yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri
Berdasarkan daya menghambat
atau membunuhnya
antibakteri dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
berspektrum sempit (narrow spectrum) dan berspektrum
luas (broad spectrum). Antibakteri yang berspektrum
sempit yaitu antibakteri yang hanya dapat bekerja
terhadap bakteri tertentu saja, misalnya terhadap bakteri
Gram positif saja atau Gram negatif saja. Antibakteri
berspektrum luas dapat bekerja baik pada bakteri Gram
positif maupun Gram negatif (Talaro, 2008).
Berdasarkan mekanisme
kerjanya
1. Penghambat terhadap sintesis dinding sel
2. Penghambat terhadap fungsi membran sel
3. Penghambat terhadap sintesis protein
4. Penghambat terhadap sintesis asam nukleat
Rumput laut merah ( Eucheuma
Cottoni)
Rumput laut yang tersebar di perairan Indonesia terdiri dari beberapa
jenis, yaitu Sargassum, Gracillaria dan Eucheuma. Rumput laut jenis
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang telah
banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan, obat-obatan dan bahan
kosmetik (Rismawati, 2012).
Ekstrak rumput laut Eucheuma cottonii dapat menghambat
pertumbuhan bakteri, baik itu bakteri gram negatif maupun gram
positif dan bioaktivitas ekstrak alga merah Eucheuma cottonii
cenderung bersifat bakteriostatik
Rumput laut merah ( Eucheuma
Cottoni)
Kingdom : Plantae
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma cottoni
Biota Laut Sebagai Antibakteri
 Rumput laut : Eucheuma cottonii
 Lamun : Halophila stipulacea, cymodocea serrulata, Halodule pinfolia
 Protista : Stichochrysis immobilis
 Karang Lunak : Nephtea sp
 Chordata : Squalus achantias
 Cribrostatins diisolasi dari Spons cribricharia
 Bromosphaerone di isolasi dari alga merah
Contoh senyawa yang memiliki
antibakteri
Kappa carragenan dari Struktur kimia jorumycin Struktur kimia squalamin
rumput laut merah diisolasi dari nudibranch diisolasi dari squalus
Eucheuma Cottonii finebris achantias
Rangkaian isolasi
Metode
Identifikasi isolat Pembutan kultur
pengambilan
actinomycetes starter
sample

Uji aktivitas
Isolasi
Pemurnian isolat antibakteri
actinomycetes
actinomycetes dengan metode
pada rumput laut
sumuran

Inokulasi dan
inkubasi Pengecetan Gram Optimasi pelarut
actinomycetes
Ekstrak metab.
sekunder
- Cairan fermentasi disaring dengan supernatan dengan
Isolasi Rumput pelarut eril asetat 1:1
-
laut (Eucheuma Dipidahkan dicorong pisah

cottonii)
Ekstrak kental
menghasilka
- Diuapkan
isolat - Ditimbang yang telah kering
actinomycetes - Larutkan dengan etil dan simpan dalamtabung
mikro&lemari es
sebagai
KLT
antibakteri
- Fase diam silika gel GF254, fase gerak n-heksan:etil
asetat 2:3
- + penyemprotan anisaldehid asam sulfat
- Lampu uv 254 dan 366 nm
- Fraksi aktif kons 1% ditotolkan pd silika gel GF
254 FG n-heksan : etil asetat Analisis
- Bercak-bercak kromatogram dijiplak ke cawan bioautografi Hasil
petri
- Pengamatan zona hambat bakteri jika terang
tidak ditumbuhi bakteri
Hasil KLT Bioautografi
Sekian dan
terimakasih
WASS AL AMUAL AIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai