Anda di halaman 1dari 5

Cannarium (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian) Volume 19 Number 2

P-ISSN: 1693–1491 . E-ISSN:2774-5201 Desember 2021

Uji Viabilitas dan Vigor Benih Telang(Clitoria ternatea) dari


Berbagai Lokasi Tumbuh
Mardiana Lukman1, Sri Soenarsih DAS1, Rima Melati1
1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Khairun, Ternate, Indonesia
*
Corresponding author. Email: rima_tafure@yahoo.com

ABSTRACT

The flower of Telang usually grows in the yard or the edge of the forest. This plant typically is a gourd
plant. Its seed is classified as orthodox seed, meaning that its seed naturally can be characterized as
dried without being damaged. This study aimed to determine the viability and vigor of the Telang seeds
(Clitoria ternatea L). A Completely Randomized Design (CRD) consisted of 6 treatments based on
seed origin: South Ternate, North Ternate, Tidore, Thailand, Subaim, and Central Ternate. The
experiment was repeated four times, so it consisted of 24 units. The observation variables consisted of
growth potential, germination capacity, the vigor of sprouts, growth speed, synchronous growth, and
dead seeds. We performed an Analysis of Variance (ANOVA) to analyze the data. The results showed
that the origin of seeds had a significant effect on growth potential, germination, sprout vigor, growth
speed, synchronous growth, and dead seed. The best seed viability and vigor were found in North
Ternate seeds.
Keywords: Telang, viability, vigor

I. PENDAHULUAN hias, pupuk hijau, dan obat untuk kesehatan


karena mengandung senyawa fenol, flavonoid,
Bunga telang (Clitoria ternatea L) disebut alkaloid dan antosianin (Ali, 2016; Erna, 2019).
juga blue pea merupakan bunga yang biasa
Bunga telang termasuk jenis tanaman
tumbuh di pekarangan atau tepi hutan. Bunga
berpolong yang mampu menyesuaikan diri pada
telang pertama kali tumbuh di Asia, kemudian tanah liat di daerah lembab. Polong bunga telang
menyebar ke Afrika, Australia maupun Amerika menghasilkan biji sekitar 3-7 biji (Budiasih,
(Ali, 2016; Erna, 2019).
2017). Salah satu faktor yang mempengaruhi
Tanaman ini tersebar di beberapa lokasi di
perkecambahan benih telang adalah sifat kulit
maluku utara. Sejak dahulu masyarakat biji yang keras, sehingga mempengaruhi lama
menanam di pekarangan rumah dan tumbuh liar masa dormansi. Kulit biji yang tebal dapat
di lahan-lahan terbuka. Tanaman ini berpotensi
mencegah masuknya air dan oksigen sehingga
sebagai pewarna dan berkhasiat sebagai
menghambat aktifitas embrio (Qu et al., 2008).
pembersih kulit (Melati, 2016).
Bunga telang juga mudah tumbuh di
II. BAHAN DAN METODE
Indonesia, dan aman untuk dikonsumsi serta
kandungan antosianin dari bunga telang yang Penelitian dilaksanakan di Laboraturium
berpotensi untuk dijadikan pewarna alami pada Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
bahan pangan. Warna biru dari bunga telang Khairun Ternate (untuk uji kecambah). Waktu
telah dimanfaatkan sebagai pewarna biru pada penelitian dimulai pada bulan Mei - Juli 2020.
ketan di Malaysia. Bunga telang juga dimakan Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
sebagai sayuran di Kerala (India) dan di Filipina menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(Lee et al., 2011). (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah
Tanaman ini biasanya digunakan sebagai sumber benih yang berbeda yang terdiri dari 6
pewarna pangan didalam makanan seperti: nasi perlakuan yaitu B1= Benih telang asal Ternate
biru, puding, kue, minuman dan sebagainya. Utara, B2= Benih telang asal Ternate Selatan, B3
Hasil penelitian menyatakan bahwa Bunga = Benih telang asal Tidore, B4 = Benih telang
telang mempunyai manfaat sebagai tanaman asal Thailand, B5 = Benih telang asal Subaim,

114
Cannarium (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian) Volume 19 Number 2
P-ISSN: 1693–1491 . E-ISSN:2774-5201 Desember 2021

B6 = Benih telang Asal Ternate Tengah. Semua Keterangan :


perlakuan di ulang sebanyak 4 kali sehingga di KCT : Kecepatan tumbuh
dapat 24 unit percobaan. Pelaksanaan di lakukan N : Presentase kecambah tumbuh
dari Seleksi benih yang berasal dari (Ternate D : Hari pengamatan setelah tanam
Utara, Ternate Selatan, Tidore, Thailand, Benih mati diamati pada hari terahir setelah
Subaim dan Ternate Tengah). Media tanam yang tanam, perlakuan ini juga di gunakan untuk
di gunakan berupa pasir yang dicampur dengan melihat persentase benih segar tidak tumbuh dan
tanah top soil dengan perbandingan 1:1 di benih mati.
letakan kedalam bak perkecambahan dengan Jumlah benih yang bervigor kuat
ukuran 37,5x29,5 cm. Benih di direndan dengan VK = X 100%
Jumlah benih yang diuji
air panas pada suhu 600C selama 10 menit, untuk
mempercepat perkecambahan. Benih di tanam
Data dianalisis secara stastistik dengan
dengan jarak 2 x 3 cm pada kedalaman lubang
menggunakan sidik ragam (uji F). Apabila sidik
tanam 2 cm setiap lubang tanaman di letakan 1 ragam berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda
benih. Tiap percobaan terdapat 50 benih telang, antara perlakuan mengunakan uji (BNT) 0,05.
sehingga terdapat 24 unit percobaan. Parameter
yang diamati adalah Potensi Tumbuh (PT) III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dihitung berdasarkan jumlah benih yang
menunjukan gejala tumbuh pada pengamatan 1. Hasil
hari ke 12 dan dinyatakan dalam persen. Potensi A. Potensi Tumbuh
tumbuh (PT) ditandai dengan munculnya akar
Hasil analisis menunjukkan bahwa benih
atau plumula yang menembus kulit benih
yang berasal dari Ternate Utara mempunyai
Jumlah benih yang menunjukan gejala tumbuh potensi tumbuh paling tinggi dibandingkan
PT = X 100%
Jumlah benih yang diuji dengan benih yang lain namun tidak berbeda
nyata dengan benih asal Subaim, begitupun
dengan benih asal Ternate Tengah yang berbeda
Viabilitas Daya Kecambah (DB) di hitung
nyata dengan benih lainnya diikuti dengan benih
berdasarkan jumlah benih yang berkecambah
yang berasal dari Thailand, sedangkan potensi
normal. Kriteria kecambah normal adalah akar
tumbuh asal Ternate Selatan tidak berbedanyata
panjang, daun tegak dan epikotil batang tumbuh
dengan benih asal Tidore (Tabel 1).
baik dengan kuncup ujung yang utuh.
Pengamatan di lakukan pada hari ke-3 Tabel 1. Pengaruh asal tumbuh benih terhadap rerata
(pengamatan I) dan hari ke-7 (pengamatan II). persentase potensi tumbuh biji telang.
Potensi
Jumlah KN pengamatan I + KN pengamatan II Perlakuan
DB = X 100% Tumbuh (%)
Jumlah benih yang diuji Benih Asal Ternate Utara 43.00 d
Benih Asal Ternate Selatan 13.00 b
Vigor Kecambah (VB) adalah vigor
kecepatan tumbuh yang dinyatakan dalam Benih Asal Tidore 15,50 b
persen. Vigor kecambah ditentukan berdasarkan Benih Asal Thailand 2,50 a
penampilan kecambah yang tumbuh kuat Benih Asal Subaim 40.00 d
Benih Asal Ternate Tengah 24.00 c
Jumlah benih yang bervigor kuat
VK = X 100%
BNT 0,05 8,39
Jumlah benih yang diuji Keterangan: Angkat-angka yang diikuti huruf sama
. menunjukan tidak berbeda berdasarkan Uji BNT taraf 0,05
Kecepatan Tumbuh diamati berdasarkan B. Daya Kecambah
jumlah pertambahan kecambah normal setiap
hari, pengamatan dilakukan pada hari ke-3 Hasil analisis menunjukkan bahwa benih
sampai hari ke-12. yang berasal dari Ternate Utara mempunyai
daya kecambah paling tinggi dibandingkan
N1 N2 N12 dengan benih yang berasal dari Ternate Selatan,
KCL = + + ⋯+
D1 D2 D12 Tidore, dan Thailand, Sedangkan benih dari
Ternate Utara tidak berbeda nyata dengan benih
yang berasal dari Subaim (Haltim) dan Ternate

115
Cannarium (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian) Volume 19 Number 2
P-ISSN: 1693–1491 . E-ISSN:2774-5201 Desember 2021

Tengah, disusul dengan benih asal Tidore yang benih yang berasal dari Ternate Selatan, Tidore,
tidak berbeda nyata dengan benih asal Ternate Thailand dan Ternate Tengah, begitupun dengan
Selatan dan Thailand seperti yang dilihat pada benih asal Ternate Tengan dan Thailand yang
(Tabel 2). juga berbeda nyata dengan benih lainnya.
Tabel 2. Pengaruh asal tumbuh benih terhadap rerata Sedangkan benih dari Subaim (Haltim) tidak
persentase daya kecambah biji telang. berbeda nyata dengan benih yang berasal dari
Ternate Utara, diikuti dengan benih asal Ternate
Daya Selatan yang tidak berbeda nayadengan benih
Perlakuan
Kecambah (%) asal Tidore seperti yang dilihat pada (Tabel 4).
Benih Asal Ternate Utara 34.00 c
Tabel 4. Pengaruh asal tumbuh benih terhadap rerata
Benih Asal Ternate Selatan 8.00 ab persentase kecepatan tumbuh bijitelang
Benih Asal Tidore 11.00 b
Kecepatan
Benih Asal Thailand 1,50 a Perlakuan
Tumbuh (%)
Benih Asal Subaim 32.00 c
Benih Asal Ternate Utara 8,97 cd
Benih Asal Ternate Tengah 30,50 c
Benih Asal Ternate Selatan 2,70 b
BNT 0,05 7,09 Benih Asal Tidore 3,04 b
Keterangan: Angkat-angka yang di ikuti huruf sama
menunjukan tidak berbeda berdasarkan Uji BNT taraf 0,05 Benih Asal Thailand 0,45 a
Benih Asal Subaim 9, 50 d
C. Vigor Kecambah
Benih Ternate Tengah 7,44 c
Hasil analisis menunjukkan bahwa benih
BNT 0,5 1,81
yang berasal dari Ternate Utara dan Subaim
Keterangan: Angkat-angka yang di ikuti huruf sama
mempunyai vigor kecambah paling tinggi menunjukan tidak berbeda berdasarkan Uji BNT taraf 0,05
dibandingkan dengan benih yang berasal dari
Ternate Selatan, Tidore, Thailand dan Ternate E. Benih Mati
Tengah, diikuti dengan benih asal Ternate Hasil analisis menunjukkan bahwa benih
Tengah dan Thailan yang juga berbeda nyata yang berasal dari Thailan mempunyai benih
dengan asal benih lainnya. Sedangkan benih dari mati paling tinggi dibandingkan dengan benih
Ternate Utara tidak berbeda nyata dengan benih yang berasal dari Ternate Utara, Ternate
yang berasal dari Subaim (Haltim), diikuti Selatan, Tidore, Subaim dan Ternate Tengah
dengan benih asal Ternate Selatan yang tidak dan berbeda nyata. Sedangkan benih asal
berbeda nyata dengan benih asal Tidore seperti Ternate Selatan tidak berbeda nyata dengan
yang dilihat pada (Tabel 3). benih asal Tidore di ikuti dengan benih asal
Tabel 3. Pengaruh Asal Tumbuh Benih Terhadap Ternate Utara, Subaim dan Ternate Tengah
Rerata Persentase Vigor Kecambah Biji seperti yang dilihat pada (Tabel 5).
Telang. Tabel 5. Pengaruh asal tumbuh benih terhadap rerata
Vigor persentase benih mati biji telang
Perlakuan
Kecambah (%) Benih
Perlakuan
Benih Asal Ternate Utara 42,50 d Mati (%)
Benih Asal Ternate Selatan 11,50 b B1 = Benih Asal Ternate Utara 55.00 ab
Benih Asal Tidore 19,50 b B2 = Benih Asal Ternate Selatan 83.00 c
Benih Asal Thailand 2,50 a B3 = Benih Asal Tidore 74.00 c
Benih Asal Subaim 42,50 d B4 = Benih Asal Thailand 96,50 d
Benih Asal Ternate Tengah 33,50 c B5 = Benih Asal Subaim 48,50 a
BNT 0,05 8,59 B6 = Benih Asal Ternate Ternate 61,50 b
Keterangan : Angkat-angka yang di ikuti huruf sama Tengah
menunjukan tidak berbeda berdasarkan Uji BNT taraf 0,05 BNT 0,05 11,03
Keterangan: Angkat-angka yang di ikuti huruf sama
D. Kecepatan Tumbuh
menunjukan tidak berbeda berdasarkan Uji BNT taraf 0,05
Hasil analisis menunjukkan bahwa benih
yang berasal dari Subaim mempunyai kecepatan
tumbuh paling tinggi dibandingkan dengan

116
Cannarium (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian) Volume 19 Number 2
P-ISSN: 1693–1491 . E-ISSN:2774-5201 Desember 2021

2. Pembahasan vigor kecambah lebih tinggi di bandingkan


perlakuan lain (42,50 %). Hal ini menunjukkan
Potensi tumbuh adalah semua benih yang
bahwa kulitas yang di miliki oleh benih asal
hidup termasuk kecambah abnormal. Potensi
Ternate Utara dan Ternate Selatan memiliki
tumbuh dihitung berdasarkan jumlah benih yang
vigor kecambah yang baik di bandingkan
menunjukan gejala tumbuh. Perlakuan benih
dengan benih yang lain. Pada perlakuan benih
asal Ternate Utara memiliki rerata persentase
asal Thailand memiliki rerata presentase vigor
potensi tumbuh lebih tinggi di bandingkan
kecambah lebih rendah (2,5 %), ini disebabkan
perlakuan lain (43.00 %). Hal ini menunjukan
juga dari pengaruh suhu dan lingkungan asal
bahwa kulitas yang di miliki oleh benih asal
tempat tumbuh benih. faktor lingkungan
Ternate Utara memiliki potensi tumbu yang baik
tanaman yang baik akan berpengaruh bagi
di bandingkan dengan benih yang lain. Pada
pertumbuhan tanaman (Shuba et al, 2019).
perlakuan benih asal Thailand memiliki rerata
Besarnya nilai vigor sangat dipengaruhi faktor
persentase potensi tumbuh lebih rendah, hal ini
genetik dan fisiologi biji tersebut.Faktor genetik
menujukkan bahwa potensi tumbuh dari benih
merupakan faktor bawaan yang berbeda untuk
asal Thailand sangat rendah, ini disebabkan
tiap jenis tanaman, sedangkan faktor fisiologi
pengaruh suhu dan lingkungan asal tempat
dapat dipengaruhi oleh masak fisiologi biji
tumbuh benih, selain itu benih asal Thailand
tersebut, besarnya nilai vigor menunjukan
memiliki masa dormansi yang lebih lama
kemampuan benih untuk berkecambah secara
sehingga menghambat benih untuk
serempak. Vigor yang rendah maka menunjukan
berkecambah, hal ini serupa dengan pernyataan
benih relatif berkecambah kurang kompak
(Muhammad dan Sudareswaren, 2018) benih
Kecepatan tumbuh adalah kebayakan biji
dormansi adalah salah satu kendala pada biji
yang berkecambah dari sejumlah biji murni
kembang telang karena memiliki kulit biji yang
yang dikecambahkan dan dinyatakan dalam
keras sehingga menghalangi proses imbibisi dari
persen, kecepatan tumbuh biji memberikan
air dan oksigen untuk menembus kulit biji yang
gambaran bahwa pertumbuhan biji dan bibit
mempercepat proses perkecambahan.
akan serentak dan seragam, biji dikatan
Daya kecambah adalah kemampuan benih
berkualitas baik atau tinggi bila mempunyai
atau daya hidup benih untuk berkecambah dan
daya kecambah dan kecepatan tumbuh di atas
berproduksi normal dalam kondisi optimum
80% (Mangoendidjojo, 2007). Kecepatan
dengan kriteria kecambah normal. Perlakuan
tumbuh dari perlakuan benih asal Subaim
benih asal Ternate Utara memiliki rerata daya
memiliki rerata kecepatan tumbuh lebih tinggi di
kecambah lebih tinggi di bandingkan perlakuan
bandingkan perlakuan lain (9,50 %). Hal ini
lain (43.00 %). Hal ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa kulitas yang di miliki oleh
kulitas yang di miliki oleh benih asal Ternate
benih asal Subaim memiliki kecepatan tumbuh
Utara memiliki daya kecambah yang baik di
yang baik di bandingkan dengan benih yang
bandingkan dengan benih yang lain. Faktor
lain. Pada perlakuan benih asal Thailand
lingkungan tanaman yang baik akan
memiliki rerata persentase kecepatan tumbuh
berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Shuba
lebih rendah (0,45 %), ini disebabkan juga dari
et al, 2019). Daya kecambah yang tinggi akan
pengaruh suhu dan lingkungan asal tempat
sangat bermanfaat nantinya apabilah benih
tumbuh benih, faktor lingkungan tanaman yang
ditanam dilapangan krena benih yang memiliki
baik akan berpengaruh bagi pertumbuhan
daya kecambah yang tinggi akan membuat
tanaman. Selain itu kulit biji dari telang
pemunculan kecambah dilapangan tinggi pula,
memiliki tekstur yang keras dan dormansi,
menurunya daya kecambah juga disebabkan
sehinga mempersulit air dan oksigen untuk
kadar air yang semakin menigkat dan suhu yang
menembus kulit benih dan mempersulit
tinggi dapat merusak benih (Fridayanti, 2014).
munculnya radikula dan plumula, di tambah
Peningkatan nilai kecepatan tumbuh
ukuran biji yang kecil maka kandungan
menunjukan adanya peningkatan vigor kekuatan
makanan yang ada dalam benih pun semakin
tumbuh benih yang berarti bahwa benih akan
sedikit. Perkecambahan diawali dengan
lebih mampu menghadapi kondisi lapangan
penyerapan air dari lingkungan sekelilingnya,
yang supoptimum dan beragam (Sucahyono et
baik tanah, udara, maupun media lainnya dalam
al, 2013). Perlakuan benih asal Ternate Utara
bentuk uap air atau embun (Soerga, 2009).
dan benih Asal Ternate Selatan memiliki rerata

117
Cannarium (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian) Volume 19 Number 2
P-ISSN: 1693–1491 . E-ISSN:2774-5201 Desember 2021

Pengamatan benih yang berhasil Cahyaningsih,E; P.E.S Kusuma., P.Santoso.


berkecambah dengan baik untuk menentukan 2019. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
viabilitas dan vigor suatu benih menghitung Antioksidant Ekstrak Etanol Bunga Telang
jumlah benih mati juga perlu dilakukan, benih (Clitoria ternatea L) dengan Metoda
mati dihitung pada ahir masa pengujian dengan Spektrofotometri UV-VIS. Jurnal ilmiah
kondisi benih yang tidak keras, tidak segar, dan Medicamento 5(1): 51-57
tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari Dalimartha,S.2008,“Atlas Tumbuhan Obat
keadaan benih yang telah membusuk, warna Indonesia”.Jilid 5.86-87, Wisma Hijau,
benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini Jakarta..
dikarenakan adaya penyakit yang menyerang Harjono, J. 1966. Peluang Agribisnis Benih
benih pada saat kultur teknik dilapangan Jagung Komposit di Jawa Tengah. Balai
tanaman yang menjadi induk terserang hama Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
dan penyakit sehingga benih tersebut berpotensi Tengah. 978-979.
membawa penyakit (Kartasapoerta, 2003). Kartasapoetra, Ance G. 2003. Teknologi Benih
Perlakuan benih asal Thailandmemiliki rerata Pengelolahan Benih dan Tuntunan
benih mati lebih tinggi di bandingkan perlakuan Praktikum. Rineka Cipta.
lain (96,50 %). Hal ini menunjukkan bahwa Lee, M. P., Abdullah, R., dan Hung, K. L.
benih asal Thailand memiliki penurunan 2011.Thermal Degradation of Blue
viabilitas dan vigor sehingga benih mati lebih Anthocyanin Extract of Clitoria ternatea
banyak di bandingkan dengan benih yang lain Flower.International Conference on
selain itu masa dormansi yang di miliki oleh Biotechnology and FoodScience IPCBEE.
benih dari Thailand lebih lama di bandingkan 7:49-53.
dengan binih lainnya yang menyebabkan benih Manju L.Z., L.Z. Prasanna, K.D. Ashish, dan
dari Thailand ini banyak yang tidak Aslam. 2013. Clitoria ternatea (Aparajita):
berkecambah hal ini serupa dengan penelitian A Review of The Antioxidant, Antidiabetic
yang dilakukan oleh (Muhammad dan and Hepatoprotective Potentials.
Sudareswaren, 2018) tentang studi pada kualitas International Journal of Pharmacy and
benih telang di mana ditemukan benih yang Biological Sciences 3(1): 203-213
abnormal dan mati cukup banyak pada metode Pirenaning, S. 1998. Pengaruh Tingkat Vigor
kertas (S1) hal ini karena kulit biji yang keras dan Konsentrasi GA3 terhadap Viabilitas
dan dormansi benih yang tinggi. Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L),
Rosela (Hibiscus sabdariffa L) Yute
IV. KESIMPULAN (Corohorus capsularis L). skripsi tidak
dipublikasikan. Malang: Program Studi
Viabilitas dan vigor benih telang yang
Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
paling tinggi adalah asal Ternate Utara dengan
Widya Gama.
rerata potensi tumbuh (43%), daya kecambah
Qu XX, Huang ZY, Baskin JM, Baskin CC.
(34%), vigor kecambah (42,5%), kecepatan
Efek. Efek dari suhu, cahaya dan salinitas
tumbuh (8,97%), dan keserempakan tumbuh
pada perkecambahan biji dan pertumbuhan
(32,5%).
radikula dari yang secara geografis tersebar
luas halohytic semak strobilaceum
REFERENSI Halocnemum. Annals of Botany. 2008; 101
Ali Ismail Al-Sanafi. 2016. Pharmacological (2): 293-299.
Importance of Clitoria ternatea – A Saenong, Syam’un, Arief. 2004. Evaluasi Mutu
review. IOSR Journal Of Pharmacy. 6 (3): Fisik dan VIsiologis Benih Jagung CV.
68-83. Lamuru dari ukuran Biji dan Umur Simpan
Budiasih, K.S. 2017. Kajian Petonsi yang Berbeda. Jurnal Sains dan Teknologi,
Farmakologis Bunga Telang (Clitoria Vol. 4 No.2: 54-64
ternatea). Di dalam: Sinergi Penelitian dan Sadjad, S. 1994. Kuantifikasi Metabolisme
Pembelajaran untuk Mendukung Benih. PT Grasindo. Jakarta.
Pengembangan Literasi Kimia pada Era Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih . Jakarta: Raja
Global. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Grafindo Persada
Ruang Seminar FMIPA UNY: 14 Oktober
2017. Hal: 201-206.

118

Anda mungkin juga menyukai