Abstract – This study was conducted to determine the effect of crossing time on the formation of
seed candidates and the crossability of sweet potato flowers. The research method used in this
study is an experimental research conducted in March-June 2021 in Sumberwindu village, Berbek
district, Nganjuk district. The material used in this study is a sweet potato plant which will then be
used for its flowers for crossbreeding research. In this study, four treatments were conducted to
determine the effect on crossability and seed formation. The method used in this study was a
Randomized Block Design (RAK), and cross-ability was classified using Wang's classification in
Haryanti 2004. The analysis technique was descriptive. From the results of the cross research that
has been carried out on sweet potato plants (Ipomoea batatas L.) which was carried out with a time
difference before and after anthesis, the most efficient and appropriate cross was the cross before
the antehsis phase
.
Abstrak – Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu persilangan terhadap
pembentukan calon biji dan kemampuan silang pada bunga ubi jalar. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan pada bulan Maret-
Juni 2021 di desa Sumberwindu, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tanaman ubi jalar yang selanjutnya akan dimanfaatkan bunganya
untuk penelitian persilangan. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan empat waktu untuk
mengetahui pengaruh terhadap kemampuan silang dan pembentukan calon biji. Metode yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dan kemampuan
silang diklasifikasikan menggunakan klasifikasi Wang dalam Haryanti 2004. Teknik analisis
menggunakan Analisis Anova Satu Arah. Dari hasil penelitian persilangan yang telah dilakukan
pada tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang dilakukan dengan perbedaan waktu sebelum dan
setelah anthesis, waktu yang paling efisien dan tepat adalah persilangan sebelum fase anthesis.
Kata kunci: Ipomoea batatas, Fase anthesis, kemampuan silang, persilangan
PENDAHULUAN
Tabel 1. Jumlah calon biji yang terbentuk pada persilangan bunga ubi jalar
Perlakuan Ulangan Jumlah calon
biji terbentuk
I II III
07.00 1 0 1 2
08.00 0 1 0 1
10.00 0 0 0 0
11.00 0 0 0 0
Uji Anova 5%
08.00 6 1 16 % Semi
inkompatibel
10.00 6 0 0% Inkompatibel
11.00 6 0 0% Inkompatibel
Keterangan : Kompatibel = menghasilkan persilangan dengan preesentase 20% atau lebih, Semi
inkompatibel = mengahsilkan persilangan dengan presentase antara 10 %- 20%, Inkompatibel =
menghasilkan persilangan dengan presentase dibawah 10%
Persentase terbentuk calon persilangan setelah anthesis yaitu
biji tertinggi pada perlakuan waktu pukul 10.00 WIB dan 11.00 WIB
pukul 07.00 WIB yaitu 33%, tidak dihasilkan calon biji sehingga
sedangkan presentase untuk 3 dianggap gagal persilangan. Hal ini
perlakuan lainya berturut turut 16%, menandakan bahwa keberhasilan
0%, 0%. Persilangan yang dilakukan penyerbukkan dipengaruhi oleh
banyak yang tidak berhasil, hal ini waktu dari masa anthesis bunga.
ditunjukkan oleh presentase calon Dapat dilihat dalam hasil yaitu
biji yang terbentuk. Pada perlakuan persilangan pada waktu perlakuan 1-
2 jam sebelum masa anthesis dalam selubung petal. Benangsari
memiliki keberhasilan lebih tinggi yang melekat pada petal sudah mulai
daripada persilangan yang dilakukan terlihat dari luar. Setelah bunga
dalam perlakuan waktu 1-2 jam membuka penuh, maka tidak terajdi
setelah masa fase anthesis. lagi pertumbuhan pada beberapa
Fase anthesis pada ubi jalar bagian bunga terutama dari segi
ditandai dengan terjadinya panjang. Di indonesia saat
pemekaran yang sempurna dari penyerbukkan yang tepat untuk ubi
kuncup bunga dimana petal jalar dimulai dari setelah matahari
membuka secara sempurna terbit sampai pukul 09.00 WIB
sementara putik mulai keluar dari (Balitkabi, 2015)
SIMPULAN n.go.id/infotek/hibridisasi-
Hasil penelitian menunjukkan pada-ubijalar/
bahwa waktu yang paling efektif dan
efisien ketika putik menerima serbuk
sari adalah ketika penyerbukkan pada Balitkabi.Induksi Pembungaan pada
masa sebelum anthesis sampai bunga Ubi Jalar. 12 November 2019
mengalami anthesis. Pada saat setelah
[Diakses 18 Juni 2021].
matahari terbit sampai pukul 09.00
WIB. Tersedia dari
https://balitkabi.litbang.pertani
DAFTAR PUSTAKA
an.go.id/infotek/induksi-
Aini, N.M. 2008. Pengaruh macam pembungaan-pada-ubi-jalar/
persilangan terhadap hasil dan
kemampuan silang
Haryanti, S. 2004. Pengaruh Radiasi
buah naga jenis merah
Sinar Gamma Co-60
(hylocereus polyrhizus).
Terhadap
Jurusan Pertanian, Universitas
Pertumbuhan dan
Sebelas Maret. Surakarta.
Kemampuan Silang Beberapa
Ashari, S. 2002. Pengantar Biologi Varietas Kedelai (Glycine max
Reproduksi Tanaman. Rineka (L) Merill). Skripsi S1
Cipta. Jakarta. Fakultas Pertanian UNS.
Surakarta.
Balitkabi. Hibridisasi pada Ubi Jalar.
Sari, DK. Kendarini N. Damanhuri.
31 Desember 2015 [Diakses
2017. Studi Inkompatibilitas
12 Juni 2021]. Tersedia dari
pada Beberapa Kombinasi
http://balitkabi.litbang.pertania
Persilangan Ubi Jalar Jeruk dan Buah Subtropika
(Ipomoea batatas). Jurusan Batu Jawa timur.
Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang.
Setiawati, T. Karuniawan, A.
Supriatun, T. Karyono. 2016.
Persilangan Interspesifik
Ipomoea batatas (L.) Lam
dengan I. trifida (H.B.K) G.
Don. Berumbi Asal Citatah
Jawa Barat. Fakultas Pertanian
Universitas Padjajaran.