Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Universitas Negeri Makassar


Nama : M. Rifqi Irawan
NIM : 200209500003
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas ke :2

A. Tugas
Jelaskan contoh kasus dari chapter II !
Pada chapter/bab II tentang “BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS
NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN
KARAKTER?” yang menjelaskan Dinamika Kehidupan dan Tantangan Terkait Identitas
Nasional Indonesia.

Ada beberapa contoh kasus pada chapter ini yang harus kita bahas diantaranya adalah :
1. Klaim Budaya Indonesia oleh Negara Lain.
Kasus ini merujuk pada situasi di mana budaya Indonesia, seperti tari Pendet, tari Reog
Ponorogo, dan batik Indonesia, diklaim oleh negara lain, dalam hal ini Malaysia.
Pertanyaan muncul apakah negara dapat mengklaim kebudayaan bangsa lain karena
budaya tersebut telah dijalankan oleh warga negaranya. Di sisi lain, ada juga pertanyaan
apakah bangsa Indonesia dapat mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut telah disenangi dan dipraktikkan oleh
orang Indonesia, seperti budaya makan sambil berdiri (standing party).
Untuk mengatasi klaim budaya Indonesia oleh negara lain, langkah-langkah yang dapat
diambil termasuk melindungi kebudayaan Indonesia secara hukum, mempromosikan
kebudayaan Indonesia secara aktif, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Selain itu, juga
diperlukan peningkatan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia agar
lebih menghargai dan mencintai budaya bangsa sendiri.

2. Rendahnya Semangat Gotong Royong dan Tantangan Lainnya terkait dengan


Identitas Nasional Indonesia
Dalam konteks identitas nasional Indonesia, tantangan lainnya termasuk rendahnya
semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan dalam membayar pajak,
kesantunan, kepedulian sosial, dan sebagainya. Nilai-nilai Pancasila juga belum
menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari, seperti perilaku jalan pintas, tindakan
serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan merokok
di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain-lain. Tantangan ini
menunjukkan bahwa identitas nasional Indonesia juga terkait dengan perilaku dan sikap
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk meningkatkan semangat gotong royong dan mengatasi tantangan terkait dengan
identitas nasional Indonesia, diperlukan upaya yang melibatkan semua elemen
masyarakat. Pentingnya mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat akan
nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial harus ditekankan melalui pendidikan,
kampanye publik, dan kegiatan komunitas. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan
organisasi masyarakat juga harus memfasilitasi dan mendorong partisipasi aktif dalam
kegiatan-kegiatan gotong royong, memperkuat sistem hukum dan penegakan hukum
yang adil, serta mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
perilaku sehari-hari.
Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan identitas nasional
Indonesia dapat terjaga dengan baik dan menjadi landasan untuk membangun bangsa dan
karakter yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai