Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK
Jl.Raya Balas Klumprik Telp. (031) 7665219
Surabaya 60222
PENETAPAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK
KOTA SURABAYA
NOMOR 440 / / 436.7.2.3.3/ 2023

TENTANG
INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR
UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK,

Menimbang: a. Bahwa Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular


serta faktor risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
ditindaklanjuti;
b. Bahwa Puskesmas melakukan pengukuran dan analisis terhadap
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Analisis capaian indikator
dilakukan dengan metode analisis sesuai dengan pedoman dan
panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku Pedoman Manajemen
Puskesmas. ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b perlu penetapan Kepala UPTD Puskesmas Balas Klumprik
tentang Tim Pelayanan Terpadu (Pandu) PTM UPTD Puskesmas
Balas Klumprik;

Mengingat : 1. Undang- Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang- Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2014
tentang tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim dan
perubahannya Nomor 29 Tahun 2017 Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan
Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2014 tentang PenyelenggaraanSurveilans Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Rencana
Aksi Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Tahun 2015-
2019;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2019
tentang Pemberdayaan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas;
11. Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 2 Tahun 2019 tentang Kawasan
tanpa Rokok;
12. Peraturan Walikota Surabaya No. 110 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 2 Tahun 2019
tentang Kawasan tanpa Rokok;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor 800/ 3168/
436.6.3/ 2016 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor 800
/ 19881 / 436.6.3 / 2015 Mengenai Akreditasi Puskesmas di Kota
Surabaya Tahun 2016;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENETAPAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK


TENTANG INDIKATOR DAN TARGET KINERJA
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR UPTD
PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK

Kesatu : Menetapkan indikator dan target kinerja PTM serta profil indikator PTM
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat penetapan ini.
Kedua : Dilakukan pemantauan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program PTM
pada kegiatan mini lokakarya bulanan, mini lokakarya linsek dan rapat
berkala PJ program PTM.
Ketiga : Surat penetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 10 Januari 2023

Kepala UPTD
Puskesmas Balas Klumprik

dr. Yessy Pebriaty Sukatendel Pembina


Tk.I / IV b
NIP. 197602292006042010
LAMPIRAN I PENETAPAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
BALAS KLUMPRIK
NOMOR : 440 / / / 2023
TANGGAL : 10 Januari 2023
TENTANG : Indikator Dan Target Kinerja Pengendalian
Penyakit Tidak Menular UPTD Puskesmas Balas
Klumprik

INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK


MENULAR UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK
I. Indikator dan target kinerja PTM
No INDIKATOR TARGET
a. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
I. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
1. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas atau 70%
Puskesmas melaksanakan KTR
2. Persentase merokok penduduk usia 10 – 18 tahun < 8,9%
3 FKTP yang menyelenggarakan layanan Upaya 40%
Berhenti Merokok (UBM)
4 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100%
5 Deteksi dini Faktor risiko PTM usia ≥ 15 tahun 80%
6 Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada 40%
perempuan usian 30 – 50 tahun atau perempuan yang
memiliki riwayat seksual aktif
7. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa 100%
(ODGJ) Berat.
8. Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi 4%
9. Pelayanan Kesehatan Gangguan Mental Emosional 4%
(GME)
10. Temuan Kasus Pemasungan pada Orang Dengan 15%
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat.
11. Penurunan Jumlah Kasus Pasung 10,03%
12. Kunjungan Pasien ODGJ 50%
13. Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit 30%
Umum/ RSJ.
II. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

1. Deteksi dini ganguan penglihatan dan ganguan 40%


pendengaran paling kurang pada 40% populasi
III. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
1. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes sesuai 100%
standart
2. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi sesuai 100%
standart
No INDIKATOR TARGET
b. Standart Pelayanan Minimal (SPM)
1. WNI 15 – 59 tahun mendapat skrining kesehatan
100%
sesuai standart
2 Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan
100%
sesuai standart
3. Penderita Diabetes Melitus mendapat pelayanan
100%
kesehatan sesuai standart
4. Orang dengan gangguan jiwa mendapat pelayanan
100%
kesehatan sesuai standart
c. Indikator Mutu Puskesmas
1. Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada 100%
perempuan usia 30-50 tahun atau perempuan yang memiliki
riwayat seksual aktif minimal 100 orang per
bulan
d. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
1. Penderita hipertensi yang berobat teratur 100%

2. Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 100%


ditelantarkan

II. Profil Indikator kinerja PTM


NO INIDKATOR DEFINISI CARA TARGET SASARAN
OPERASIONAL PERHITUNGAN
1. Sekolah yang ada Semua sekolah yang Jumlah sekolah 70% terdapat SK
di wilayah ada di wilayah yang ada di wilayah KTR di
Puskesmas atau Puskesmas Puskesmas sekolah yang
Puskesmas melaksanakan melaksanakan KTR dikeluarkan
melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok dibagi jumlah Kepala
(KTR) ( 100% sekolah di wilayah Sekolah
KTR
bebas asap rokok), Puskesmas dikali
yaitu 100% (SD, SMP,
1. Tidak ditemukan SMA dan yang
orang merokok di sederajat)
dalam gedung
2. Tidak ditemukan
ruang merokok di
dalam gedung
3. Tidak tercium bau
rokok
4. Tidak ditemukan
puntung rokok
5. Tidak ditemukan
penjualan rokok
6. Tidak ditemukan
asbak atau korek api
7. Tidak ditemukan
iklan atau promosi
rokok
8. Ada tanda dilarang
merokok
2. Persentase merokok Jumlah penduduk usia Jumlah penduduk < 8,9% Data proyeksi
penduduk usia 10 – 10-18 tahun yang usia 10-18 tahun yag usia produktif
18 tahun merokok diwilayah merokok diwilayah
kerja puskesmas kerja puskesmas
dibagi jumlah
penduduk usia 10-18
tahun di wilayah
puskesmas dikali
100%

3 FKTP yang FKTP di wilayah FKTP di wilayah ≥ 40% FKTP DPM,


menyelenggarakan puskesmas (puskesmas, puskesmas Klinik
layanan Upaya dokter praktek mandiri, (puskesmas, dokter
pratama
Berhenti Merokok klinik pratama) yang praktek mandiri,
(UBM) menyelenggarakan klinik pratama) yang wilayah kerja
layanan Upaya menyelenggarakan Puskesmas
Berhenti Merokok layanan Upaya
Balas
(UBM) Berhenti Merokok
(UBM) dibagi FKTP Klumprik
di wilayah
puskesmas dikali
100%

4 Pelayanan Skrining yang Jumlah orang usia 100% Layanan


Kesehatan Usia dilakukan minimal 15 - 59 tahun di puskesmas,
Produktif sekali setahun untuk puskesmas yang jaringan dan
penyakit menular dan jejaring
mendapat pelayanan
penyakit tidak menular
meliputi : skrining kesehatan
a. Pengukuran tinggi sesuai standar dalam
badan, berat badan dan kurun waktu satu
lingkar perut.
tahun dibagi jumlah
b. Pengukuran
orang usia 15 - 59
tekanan darah
c. Pemeriksaan gula tahun di wilayah
darah kerja puskesmas
d. Anamnesa perilaku dalam kurun waktu
beresiko satu tahun yang sama
Keterangan : wanita usia dikali 100%
30-50 tahun yang sudah
menikah atau
mempunyai riwayat
berhubungan seksual
berisiko dilakukan
pemeriksaan
SADANIS dan cek
IVA
(Standar Pelayanan
Minimal Ke 6)

5 Deteksi dini Faktor Deteksi dini faktor Jumlah orang usia 80% Layanan
risiko PTM usia ≥ risiko PTM yang ≥ 15 tahun di puskesmas,
15 tahun dilakukan minimal puskesmas yang jaringan dan
jejaring
sekali setahun bagi mendapat pelayanan
usia ≥ 15 tahun deteksi dini faktor
meliputi : risiko PTM dalam
a. Pengukuran tinggi kurun waktu satu
badan, berat badan tahun dibagi jumlah
dan lingkar perut orang usia ≥ 15
b. Pengukuran tahun di wilayah
tekanan darah kerja puskesmas
c. Pemeriksaan gula dalam kurun waktu
darah satu tahun yang
sama dikali 100%

6 Deteksi dini kanker Deteksi Dini kanker Jumlah perempuan 40% Data
payudara dan kanker leher rahim melalui usia 30-50 tahun proyeksi
serviks pada pemeriksaan IVA tes / atau perempuan
perempuan
perempuan usian 30 papsmear / metode yang memiliki
– 50 tahun atau lainnya dan kanker riwayat sexual aktif
perempuan yang payudara melalui yang telah
memiliki riwayat pemeriksaan payudara dilaksanakan
seksual aktif klinis (SADANIS) pada pemeriksaan IVA tes
perempuan usia 30 - 50 / papsmear / metode
atau perempuan yang lainnya dan
memiliki riwayat SADANIS dibagi
seksual aktif jumlah perempuan
usia 30-50 tahun
(tahun
2020) kali 100 %
Catatan : Capaian
tahun 2022
merupakan
akumulasi capaian
tahun 2020 + tahun
2021 + tahun 2022

7. Pelayanan Kesehatan Pengertian : Persentase Layanan


Orang Dengan 1. Gangguan jiwa Pelayanan Kesehatan puskesmas,
Gangguan Jiwa adalah sindrom pola Orang Dengan 100% jaringan dan
(ODGJ) Berat. perilaku individu yang dari jejaring
Gangguan Jiwa
berkaitan dengan Target
suatu gejala adalah : Jumlah
ODGJ Berat di SPM
penderitaan dan
pelemahan wilayah
didalam satu atau kerja Puskesmas
lebih fungsi penting yg mendapat
dari manusia, yaitu pelayanan kesehatan
fungsi jiwa di fasilitas
psikologik, perilaku,
pelayanan kesehatan
biologik, gaangguan
tersebut mempengaruhi dibagi Jumlah ODGJ
hubungan antara berat berdasarkan
dirinya sendiri dan prevalensi/ estimasi
juga masyarakat riskedas terbaru di
2. ODGJ berat adalah wilayah kerja
Penderita Skizofrenia Puskesmas dalam
dan Psikotik Akut
kurun waktu satu
yang didiagnosis
oleh dokter, psikolog tahun di kali 100%.
klinis dan psikiater.
3. Mendapat Contoh perhitungan
pelayanan sesuai No.1 Pelayanan
standar adalah Kesehatan Orang
Pelayanan Dengan Gangguan
kesehatan pada
Jiwa (ODGJ) Berat
ODGJ berat bagi
psikotik akut dan di Puskesmas
Skizofrenia Wonoasih Kota
meliputi : 1) Probolinggo :
Pemeriksaan status - Prevalensi ODGJ
mental dan Berat berdasarkan
wawancara; 2) data Riskesdas di
Edukasi Kepatuhan
Kota Probolinggo
Minum Obat ; 3)
Rujukan jika 0,32%. (untuk
diperlukan. menghitung
4. Hasil estimasi ODGJ estimasi Puskesmas
berat diperoleh dari Wonoasih).
prevalensi ODGJ Jumlah penduduk
Kabupaten/Kota wilayah kerja
dari data Riskesdas
Puskesmas
terbaru dikalikan
jumlah Wonoasih pada
penduduk di tahun ini adalah
wilayah Puskemas 3.395 Jiwa (pddk
tersebut dalam kurun total).
waktu Estimasi ODGJ berat
yang sama. Puskesmas Wonoasih
(0,32%)* x 33.395 =
Numerator: Jumlah
ODGJ berat yang 107
mendapatkan kasus (hasil
pelayanan kesehatan pembulatan).
jiwa sesuai standar
dalam kurun waktu satu
tahun.
Denominator: Jumlah
penderita ODGJ
berdasarkan estimasi
dalam kurun waktu - Target/Sasaran
satu tahun yang SPM Kota
sama. Probolinggo tahun
2022 sebesar :
58,47% (Sasaran
Kota Probolinggo
452 : estimasi 773)
- Capaian layanan
ODGJ Berat di
Puskesmas
Wonoasih pada tahun
ini sebesar/sebanyak
65 kasus, maka
persentase ODGJ
Berat yg
mendapat layanan di
Puskesmas
Wonoasih adalah :
(65/107) x 100% =
60,74%
Kesimpulan : PKP
layanan ODGJ berat
di Puskesmas
Wonoasih tercapai
karena target 100%
capaian
60,74%

8. Pelayanan Pengertian : Pelayanan Prosentase Data proyeksi


Kesehatan Jiwa Kesehatan Jiwa Depresi Pelayanan dan data
Depresi adalah : jumlah Kesehatan Jiwa
simkeswa
Penderita depresi pada Depresi adalah :
penduduk usia ≥15 Jumlah penderita Puskesmas
tahun, berdasarkan Depresi yang
wawancara psikiatrik mendapat
dengan merujuk pada pelayanan 4%
PPDGJ III yang kesehatan berupa dari
mendapatkan layanan di promosi kesehatan, estimasi
fasyankes oleh tenaga dan/ atau
kesehatan berupa penanganan awal
promosi kesehatan, dan/ dan/atau rujukan
atau penanganan awal dan/ atau
dan/ atau rujukan penangangan
dan/atau penanganan lanjutan di bagi
Jumlah kasus
Depresi
lanjutan dengan berdasarkan
sekrining Prevalensi proyeksi
menggunakan di wilayah kerja
instrument Mini Puskesmas tersebut
International di kali 100%.
Neuropsychiatric Contoh perhitungan
Interview (MINI) di No.2 Pelayanan
wilayah kerja Kesehatan Jiwa
Puskesmas dalam (Depresif) di
kurun waktu satu Puskesmas
tahun. Wonoasih Kota
Probolinggo
Prevalensi Depresi
berdasarkan data
Riskesdas di Kota
Probolinggo adalah
4,36%.(utk
menghitung
Prevalensi
Puskesmas
Wonoasih).
Jumlah penduduk
≥ 15 tahun di
Puskesmas Wonoasih
pada tahun ini 33.395
x 70% = 23.377 jiwa.
Estmasi kasus
Depresi di
Puskesmas Wonoasih
4,36% x
23.377 (pddk usia
≥ 15 th) = 1.020
orang (hasil
pembulatan). Target
capaian PKP
penderita Depresi
yang mendapat
layanan pada tahun
ini 3% x 1.020 = 30
kasus Bila capaian
layanan penderita
Depresi di
Puskesmas
Wonoasih tahun ini
sebesar/sebanyak 35
kasus, maka
persentase penderita
Depresi yang
mendapat layanan
adalah : 35/1.020 x
100% =
3,43%.
Kesimpulan : PKP
Puskesmas
Wonoasih belum
tercapai karena
target 4 % capaian
(3.43%).

9. Pelayanan Pengertian : Penderita Persentase Data proyeksi


Kesehatan GME adalah : penduduk Pelayanan Kesehatan dan data
Gangguan Mental usia > 15 tahun yang Gangguan Mental
Emosional (GME) simkeswa
dilakukan deteksi dini Emosional (GME)
dengan menggunakan adalah : Jumlah Puskesmas
instrument Self kasus/Penderita
Reporting GME pada usia ≥ 15
Questionnaire (SRQ- tahun di wilayah
29) kerja Puskesmas yg
mendapat pelayanan
Numerator : Jumlah kesehatan di
penderita GME pada fasyankes dibagi
penduduk Jumlah
> 15 tahun di wilayah Kasus/Penderita
kerja Puskesmas yang GME usia ≥ 15 th 4%
mendapatkan berdasarkan dari
pelayanan kesehatan prevalensi proyeksi estimasi
jiwa dalam kurun di wilayah kerja
waktu satu tahun. Puskesmas dalam
kurun waktu satu
Denominator : Jumlah tahun dikali 100%.
penderita GME pada Contoh perhitungan
penduduk > 15 tahun No.3 Pelayanan
berdasarkan estimasi di Kesehatan Jiwa
wilayah kerja Kab/Kota (Gangguan Mental
(untuk menghitun Emosional) di
estimasi Puskesmas) Puskesmas
dalam kurun waktu satu Pandanwangi Kota
tahun yang sama. Malang :
Prevalensi GME
berdasarkan data
Riskesdas Kota
Malang adalah
15,52%.(utk
menghitung
Prevalensi
Puskesmas
Pandanwangi).
Estimasi GME usia
≥ 15 tahun di
Puskesmas
Pandanwangi
15,52% x 21.842
(pddk usia ≥ 15 th)
= 3.390 Kasus (hasil
pembulatan). Target
capaian PKP
penderita GME yang
mendapat layanan
pada tahun ini 2% x
3.390 = 68
kasus.
Bila capaian
layanan penderita
GME di Puskesmas
Pandanwangi tahun
ini
sebesar/sebanyak 72
kasus, maka
persentase penderita
GME yang
mendapat layanan
adalah : (72/3.390)
x 100%
= 2,12%.
Kesimpulan : PKP
Puskesmas
Pandanwangi belum
tercapai karena
realisasi 2,12% dari
taget yang harus
dicapai
sebesar 4%.

10. Temuan Kasus Pengertian : Persentase Pasien


15%
Pemasungan pada
Orang Dengan 1. Pemasungan Temuan Kasus dari ODGJ yang
Gangguan Jiwa adalah suatu tindakan Pemasungan pada estimasi mengalami
(ODGJ) Berat. berupa pengikatan dan (ODGJ) berat usia
pemasungan
atau ≥ 15 tahun adalah
pengekangan Jumlah kasus ODGJ
mekanis/ fisik lainnya berat usia ≥ 15
dan atau tahun yang masih
penelantaran dan atau mengalami
pengisolasian sehingga pemasungan pada
merampas tahun tersebut
kebebasan dan hak dibagi estimasi
asasi ODGJ berat pasung
seseorang, termasuk ≥ 15 tahun
hak untuk diwilayah kerja
mendapatkan Puskesmas dikali
pelayanan 100% .
kesehatan.
2. Temuan Kasus
adalah ODGJ berat
dalam kondisi sedang
dipasung yang
dilaporkan oleh
masyarakat/kader/lap
oran
keluarga/ aparat.
Numerator :
Ditemukannya Orang
Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) berat
dalam kondisi
sedang/masih dipasung
dalam
kurun waktu tersebut.
Denominator :
Estimasi ODGJ Berat
masih mengalami/
sedang dipasung dalam
kurun waktu yang sama.

11. Penurunan Jumlah Pengertian : Penurunan Jumlah kasus Pasien ODGJ


Kasus Pasung Jumlah Kasus Pasung ODGJ berat yang di wilayah
adalah dibebaskan/ masih dipasung 10,03 %
kerja
dilepasnya (ODGJ) pada tahun lalu di dari kasus
Berat yang masih Puskesmas Balas yang ada Puskesmas
mengalami pemasung Klumprik 0 kasus. Balas
dalam kurun waktu Temuan kasus
Klumprik
tersebut ODGJ berat dalam
Numerator : Jumlah pemasungan tahun
ODGJ berat yang ini 2 kasus.
dilepas/dibebaskan Total Kasus ODGJ
dalam kurun waktu berat pasung
tersebut. Puskesmas
Denominator : Jumlah Pandanwangi tahun
ODGJ Berat masih ini (jumlah kasus
mengalami/ sedang tahun lalu + temuan
dipasung dalam kurun kasus tahun ini) :
waktu satu tahun yang 0+2 = 2 kasus.
sama. Target PKP
penurunan jml kasus
ODGJ berat pasung
tahun ini 15,3% x 2
= 0,31
kasus (dibulatkan 1
kasus).
Pada tahun ini di
Puskesmas
Pandanwangi
membebaskan 1
(satu) ODGJ
pasung.
Kesimpulannya :
Penurunan jumlah
kasus ODGJ berat
pasung di Puskesmas
Pandanwangi pada
tahun ini 1/2x 100
= 50 %, maka
target penurunan
kasus pasung di
Puskesmas
Pandanwangi
tercapai karena
target 10,03%
capaian 50%.

12. Kunjungan Pasien Pengertian : Kunjungan Persentase


ODGJ Pasien ODGJ adalah Kunjungan ODGJ
jumlah/ banyaknya adalah Jumlah 50%
pasien ODGJ yang kunjungan ODGJ dari kasus
berobat ke yang dengan yang ada
Puskesmas/dikunjungi teratur berkunjung/
berobat ke
petugas atau Kader puskesmas, dan
Kesehatah Jiwa (KKJ) atau dikunjungi
dalam rangka petugas kesehatan
konseling/edukasi/ atau KKJ sebanyak
pengobatan, dengan minimal 12 kali per
status kemandirian tahun dibagi
pasien adalah self care ODGJ yang ada
(Kemampuan pasien diwilayah kerja
mengendalikan gejala, Puskesmas tersbut.
Merawat diri, dikali
bersosialisasi, 100%
kemampuan melakukan Contoh perhitungan
kegiatan sehari-hari) No. 6 KUNJUNGAN
dan Produktif. minimal KE
12 kali per tahun. PUSKESMAS di
Numerator : Jumlah Puskesmas Wonoasih
penderita ODGJ yang Kota
berkunjung dan atau Probolinggo :
dikunjungi oleh Estimasi ODGJ berat
petugas, KKJ untuk di
mendapatkan pelayanan Puskesmas Wonoasih
kesehatan jiwa sesuai 0,16% x
standar minimal 12 kali 33.395 = 54 kasus.
1 tahun. (Hasil pembulatan)
Denominator : Jumlah Jumlah kasus
ODGJ yang ada ODGJ di
diwilayah keja Puskesmas Wonoasih
Puskesmas tersebut. dari
laporan data kohort
60 kasus/orang.
Target capaian
PKP kunjungan
tahun ini 40% x 60
= 24 kasus/orang.
(Hasil pembulatan)
Capaian layanan
pasien ODGJ yang
rutin
berkunjung/dikunju
ngi minimal
sebanyak 12 kali
sebesar/sebanyak
20 pasien, maka
persentase kunjungan
pasien ODGJ
: (20/60) x
100 = 33,34%.
Kesimpulan :
Kunjungan ODGJ
berat di
Puskesmas Wonoasih
belum
tercapai. Karena
target 50% capaian
33,34%.

13. Penanganan Kasus Pengertian : Persentase Layanan


Melalui Rujukan ke Penanganan Kasus Penanganan Kasus Puskesmas
Rumah Sakit Umum/ Melalui Rujukan ke Melalui Rujukan ke
RSJ. dan
Rumah Sakit Umum / Rumah Sakit
RSJ adalah : Jumlah Umum / RSJ. Adalah Jaringannya
Pasien yang mendapat Jumlah kasus ODGJ
layanan di Fasyankes yg dirujuk ke
sekunder (RSU), tersier RSU/RSJ/ Praktek
(RSJ) dan praktek dokter spesilis dibagi
dokter special jiwa. Jumlah seluruh kasus
dalam kurun waktu satu yang ada dikali
tahun. 100%.
Numerataor : Jumlah Contoh No.7
ODGJ yang dilakukan perhitungan
rujukan Penanganan Kasus
Melalui Rujukan ke
Denominator : Jumlah Rumah Sakit 30%
kasus/pasien yang ada Umum / RSJ. di (Batas
di wilayah kerja Puskesmas Maksimal
Puskesmas tersebut Wonoasih : rujukan)
dalam kurun waktu - Jumlah kasus dari kasus
tersebut. ODGJ di yang ada
Puskesmas
Wonoasih s/d.
Oktober 2021 ini
dari data kohort 60
kasus.
Batas maksimal
pasien ODGJ yang
dirujuk 25% x 60 =
15 kasus/pasien. Bila
jumlah pasien ODGJ
yang dirujuk
Puskesmas
Wonoasih sebanyak
20 orang
dalam 1 tahun,
maka persentase
Rujukan adalah
25/108 x 100 =
33,34%.
Kesimpulan : Pasien
yang dirujuk dari
Puskesmas
Wonoasih melebihi
batas maksimal 25%
realisasi
33,34%.

14. Deteksi dini ganguanDeteksi dini gangguan Hasil kegiatan 40% Data proyeksi
penglihatan dan penglihatan melalui E- Deteksi Dini usia produktif
ganguan tumbling, E-chart Ganguan Indera
Snellen chart dan
pendengaran paling (Penglihatandan
pendengaran melalui tes
kurang pada 40% suara, garpu tala pada Pendengaran)
populasi minimal40% penduduk. dibagi Total
Kompilasi data deteksi Populasi
dini di UKBM /penduduk dikali
(Posbindu, Posyandu, 100%
UKS,
UKK) dan FKTP.
15. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan Jumlah penderita 100% Layanan
Penderita Diabetes sesuai standar yang Diabetes Mellitus puskesmas,
Mellitus (Standar meliputi : usia > 15 tahun di
Pelayanan Minimal a. Pengukuran gula Jaringan dan
dalam wilayah
ke 9) darah dilakukan
kerjanya yang jejaringannya
minimal satu kali
sebulan di fasilitas mendapatkan
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan sesuai standar dalam
gaya hidup dan / atau kurun waktu satu
nutrisi tahun dibagi jumlah
c. Melakukan rujukan
estimasi penderita
jika diperlukan.Gula
darah Sewaktu (GDS) Diabetes Mellitus
lebih dari 200 mg/dl usia ≥15 tahun yang
ditambahkan pelayanan berada di dalam
terapi farmakologi wilayah kerjanya
berdasarkan angka
prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
dikali 100%.

16. Pelayanan Pelayanan kesehatan Jumlah penderita 100% Layanan


Kesehatan sesuai standar meliputi : hipertensi usia ≥ 15 puskesmas,
Penderita tahun di wilayah
Hipertensi (Standar a. Pengukuran kerjanya yang Jaringan dan
Pelayanan Minimal tekanan darah mendapatkan jejaringannya
ke 8) dilakukan minimal pelayanan
satu kali sebulan di
kesehatan sesuai
fasilitas pelayanan
kesehatan standar dibagi
b. Edukasi perubahan jumlah estimasi
gaya hidup dan / atau penderita
kepatuhan minum obat hipertensi usia
c. Melakukan rujukan ≥ 15 tahun yang
jika diperlukan. berada didalam
Tekanan Darah
wilayah kerjanya
Sewaktu (TDS) lebih
dari 140 mmHg berdasarkan angka
ditambahkan prevalensi Kab/Kota
pelayanan terapi dalam kurun waktu
farmakologi satu tahun yang sama
dikali 100%.

Kepala UPTD
Puskesmas Balas Klumprik

dr. Yessy Pebriaty Sukatendel Pembina


Tk.I / IV b
NIP. 197602292006042010

Anda mungkin juga menyukai