Anda di halaman 1dari 17

REVIEW JURNAL

O-Cigarattes Pesticide: Biopestisida Berbahan Baku Limbah Puntung Rokok dan


KulitJeruk Guna Menangani Hama Lalat Buah di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang

NAMA : Muhammad Dani Al Abrori


PRODI : FISIKA
KELOMPOK : 18
DAFTAR ISI
Abstrak:................................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................3
1.3 TUJUAN......................................................................................................................................3
1.4 MANFAAT.....................................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
2.1 DASAR TEORI..........................................................................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................................................3
3.1 Waktu...........................................................................................................................................3
3.1.1 Waktu penelitian skala kecil.................................................................................................3
3.2 Tempat.........................................................................................................................................3
3.2.1 Tempat Penelitian Skala Kecil...............................................................................................3
3.2.2 Tempat Penelitian Skala Besar.............................................................................................4
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................................................................4
3.3.1 Alat........................................................................................................................................4
3.4 Tahap Pelaksanaan......................................................................................................................4
3.4.1 Pembuatan Ekstraksi Biopestisida........................................................................................4
3.4.2 Gambaran pelaksanaan Proyek............................................................................................5
3.5 Hasil Proyek Sosial.......................................................................................................................5
3.6 Indikator Capaian.........................................................................................................................5
3.7 Metode Penyimpulan..................................................................................................................6
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................6
4.1 HASIL PENELITIAN................................................................................................................7
4.2 PEMBAHASAN..........................................................................................................................7
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................................................7
5.1 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................7
5.1.1 KESIMPULAN....................................................................................................................7
5.1.2 SARAN.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7
Abstrak:
Penelitian ini membahas tentang pengembangan biopestisida menggunakan bahan baku
limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai solusi dalam mengatasi masalah hama lalat buah
di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Hama lalat buah merupakan
ancaman serius bagi produksi buah-buahan dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan. Dalam upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berdampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, biopestisida semakin diperhatikan
sebagai alternatif yang ramah lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
potensi limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku biopestisida,
mengembangkan metode ekstraksi yang efisien untuk mengolah bahan baku tersebut, serta
menguji efektivitas biopestisida yang dihasilkan dalam mengendalikan populasi hama lalat
buah di daerah target. Metode penelitian melibatkan tahap pengumpulan limbah putung rokok
dan kulit jeruk, ekstraksi senyawa aktif menggunakan teknik tertentu, serta pengujian
biopestisida pada tanaman inang dan lingkungan terkontrol.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa limbah putung rokok dan kulit jeruk mengandung senyawa-senyawa bioaktif potensial
yang dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan biopestisida. Proses ekstraksi
berhasil menghasilkan ekstrak berkualitas tinggi dengan konsentrasi senyawa yang cukup
tinggi. Pengujian efektivitas biopestisida dalam mengendalikan hama lalat buah menunjukkan
hasil yang menjanjikan, dengan penurunan signifikan dalam populasi hama pada tanaman
yang diperlakukan.Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa limbah putung
rokok dan kulit jeruk memiliki potensi sebagai bahan baku biopestisida yang efektif dalam
mengatasi hama lalat buah di Desa Kalisongo. Pengembangan biopestisida berbahan baku
limbah ini dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam
pengendalian hama pertanian, sekaligus mengurangi dampak negatif pestisida kimia pada
lingkungan dan kesehatan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hama lalat buah merupakan salah satu ancaman serius dalam pertanian, khususnya di wilayah
Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang merupakan daerah dengan
produksi buah yang cukup tinggi. Hama ini, seperti lalat buah Drosophila, dapat
menyebabkan kerusakan signifikan pada buah-buahan yang sedang tumbuh, sehingga
mengurangi hasil panen dan kualitas produk pertanian. Selain itu, pengendalian hama lalat
buah seringkali melibatkan penggunaan pestisida kimia yang memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan pertanian.Penggunaan pestisida
kimia yang berlebihan dapat mencemari tanah, air, dan udara serta mengganggu ekosistem
alami. Selain itu, residu pestisida pada buah-buahan yang dikonsumsi manusia juga dapat
berdampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mencari
alternatif pengendalian hama yang lebih aman dan berkelanjutan.Salah satu solusi yang dapat
diambil adalah pengembangan biopestisida, yaitu pestisida yang terbuat dari bahan-bahan
alami atau organik. Dalam konteks penelitian ini, penggunaan limbah putung rokok dan kulit
jeruk sebagai bahan baku biopestisida menjadi pilihan yang menarik. Limbah putung rokok
adalah salah satu jenis limbah yang sering kali diabaikan dan dapat mencemari lingkungan,
sementara kulit jeruk memiliki kandungan senyawa-senyawa alami yang dapat berpotensi
sebagai bahan aktif dalam pengendalian hama.Selain manfaat dalam mengurangi limbah dan
potensi sebagai biopestisida, pengembangan solusi lokal seperti ini juga dapat memberikan
dampak positif ekonomi kepada masyarakat di Desa Kalisongo. Dengan mengubah limbah
menjadi produk bernilai tambah seperti biopestisida, masyarakat dapat meningkatkan
penghasilan mereka.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi limbah
putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku biopestisida, mengembangkan metode
ekstraksi yang efisien, serta menguji efektivitasnya dalam mengatasi hama lalat buah di Desa
Kalisongo. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
dalam pengendalian hama lalat buah secara berkelanjutan, ramah
RUMUSAN lingkungan, dan ekonomis bagi masyarakat setempat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah Penelitian "Cigarettes Pesticide: Biopestisida Berbahan Baku Limbah


Putung Rokok & Kulit Jeruk Guna Menangani Hama Lalat Buah di Desa Kalisongo,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang":
1. Apa saja jenis dan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh hama lalat buah di Desa
Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang?
2. Bagaimana potensi limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku dalam
pengembangan biopestisida untuk mengendalikan hama lalat buah tersebut?
3. Bagaimana metode ekstraksi yang efisien dapat dikembangkan untuk mengolah
limbah putung rokok dan kulit jeruk menjadi biopestisida?
4. Sejauh mana efektivitas biopestisida berbahan baku limbah putung rokok dan kulit
jeruk dalam mengurangi populasi hama lalat buah di Desa Kalisongo?
5. Apa dampak penggunaan biopestisida ini terhadap lingkungan, kesehatan manusia,
dan ekonomi masyarakat lokal di Desa Kalisongo?
6. Bagaimana implementasi dan adopsi biopestisida berbahan baku limbah putung rokok
dan kulit jeruk dapat dilakukan secara berkelanjutan dalam pertanian di wilayah tersebut?

Dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan ini, penelitian ini akan membahas secara


komprehensif tentang penggunaan biopestisida berbahan baku limbah putung rokok dan kulit
jeruk dalam mengatasi masalah hama lalat buah di Desa Kalisongo, serta implikasinya
terhadap aspek lingkungan, kesehatan manusia, dan ekonomi masyarakat setempat.

1.3 TUJUAN

Tujuan Penelitian "Cigarettes Pesticide: Biopestisida Berbahan Baku Limbah Putung Rokok
& Kulit Jeruk Guna Menangani Hama Lalat Buah di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang" adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Tingkat Kerusakan Akibat Hama Lalat Buah: Tujuan pertama adalah
untuk mengidentifikasi dan memahami jenis dan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh
hama lalat buah di Desa Kalisongo. Ini bertujuan untuk memahami sejauh mana ancaman
hama ini terhadap produksi buah-buahan di wilayah tersebut.
2. Mengevaluasi Potensi Limbah Putung Rokok dan Kulit Jeruk: Tujuan kedua adalah
mengevaluasi potensi limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku dalam
pengembangan biopestisida. Ini mencakup analisis kandungan senyawa aktif dalam limbah
tersebut yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah.
3. Mengembangkan Metode Ekstraksi Efisien: Tujuan ketiga adalah mengembangkan
metode ekstraksi yang efisien untuk mengolah limbah putung rokok dan kulit jeruk menjadi
bahan aktif biopestisida. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas dan kepraktisan dalam
produksi biopestisida.
4. Menguji Efektivitas Biopestisida: Tujuan keempat adalah menguji efektivitas
biopestisida yang dihasilkan dari limbah putung rokok dan kulit jeruk dalam mengendalikan
populasi hama lalat buah di Desa Kalisongo. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
produk ini benar-benar dapat membantu mengatasi masalah hama yang ada.
5. Mengidentifikasi Dampak Lingkungan, Kesehatan, dan Ekonomi: Tujuan kelima
adalah untuk mengidentifikasi dampak penggunaan biopestisida ini terhadap lingkungan,
kesehatan manusia, dan ekonomi masyarakat lokal di Desa Kalisongo. Ini akan membantu
dalam penilaian keberlanjutan dan akseptabilitas produk ini.
6. Mendorong Implementasi dan Adopsi Biopestisida Berkelanjutan: Tujuan terakhir
adalah mendorong implementasi dan adopsi biopestisida berbahan baku limbah putung rokok
dan kulit jeruk sebagai solusi yang berkelanjutan dalam mengendalikan hama lalat buah. Hal
ini dapat mencakup memberikan panduan praktis kepada petani dan masyarakat setempat
tentang cara menggunakannya.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi
positif dalam mengatasi masalah hama lalat buah secara berkelanjutan, ramah lingkungan, dan
ekonomis di wilayah Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

1.4 MANFAAT

Penelitian "Cigarettes Pesticide: Biopestisida Berbahan Baku Limbah Putung Rokok & Kulit
Jeruk Guna Menangani Hama Lalat Buah di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang" diharapkan memberikan berbagai manfaat yang signifikan, termasuk:

1. Pengendalian Hama yang Lebih Efektif: Penelitian ini dapat menghasilkan


biopestisida yang efektif dalam mengendalikan hama lalat buah. Ini akan membantu petani di
Desa Kalisongo meningkatkan hasil panen mereka dengan mengurangi kerugian yang
disebabkan oleh serangan hama.
2. Pengurangan Penggunaan Pestisida Kimia: Penggunaan biopestisida berbahan baku
limbah putung rokok dan kulit jeruk dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Ini berpotensi mengurangi dampak negatif pestisida kimia pada lingkungan, kesehatan
manusia, dan kualitas buah yang dihasilkan.
3. Pemanfaatan Limbah: Penelitian ini memanfaatkan limbah putung rokok dan kulit
jeruk, yang sering kali dianggap sebagai limbah, menjadi bahan bernilai tambah. Hal ini dapat
membantu dalam mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah dan meningkatkan
kesadaran tentang daur ulang limbah.
4. Kesehatan Lingkungan: Dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang
berdampak negatif pada ekosistem, penelitian ini dapat membantu menjaga keseimbangan
ekosistem lokal dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
5. Kesehatan Masyarakat: Dengan mengurangi residu pestisida kimia pada buah-buahan,
produk pertanian yang dihasilkan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat
lokal. Ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang mengonsumsi produk-produk
tersebut.
6. Peningkatan Pendapatan Petani: Penggunaan biopestisida berpotensi meningkatkan
hasil panen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani di Desa Kalisongo.
Selain itu, produksi biopestisida itu sendiri dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
7. Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat: Penelitian ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang praktik pertanian berkelanjutan dan
pengelolaan limbah. Ini dapat membantu menciptakan budaya yang lebih peduli terhadap
lingkungan.
8. Keberlanjutan Pertanian: Dengan memberikan alternatif pengendalian hama yang
lebih berkelanjutan, penelitian ini dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan sektor
pertanian di wilayah tersebut.
Dengan kata lain, penelitian ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang luas,
mulai dari aspek pertanian, lingkungan, hingga kesehatan masyarakat di Desa Kalisongo,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dan dapat memberikan inspirasi untuk solusi serupa di
tempat lain.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI

Dasar Teori untuk Penelitian "Cigarettes Pesticide: Biopestisida Berbahan Baku Limbah
Putung Rokok & Kulit Jeruk Guna Menangani Hama Lalat Buah di Desa Kalisongo,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang"

1. Hama Lalat Buah: Hama lalat buah, seperti Drosophila, merupakan masalah serius
dalam pertanian. Mereka dapat merusak buah-buahan, mengurangi hasil panen, dan
menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, pengendalian hama
ini sangat penting untuk menjaga produktivitas pertanian.
2. Pestisida Kimia: Pestisida kimia telah lama digunakan dalam pengendalian hama
pertanian. Namun, penggunaan berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan, merusak ekosistem, dan meninggalkan residu pada hasil panen yang dapat
membahayakan kesehatan manusia.
3. Biopestisida: Biopestisida adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami atau
organik. Mereka memiliki potensi lebih aman untuk lingkungan dan kesehatan
manusia. Penggunaan biopestisida semakin mendapatkan perhatian karena
berkontribusi pada pertanian berkelanjutan.
4. Bahan Baku Biopestisida: Biopestisida memerlukan bahan baku yang dapat
digunakan sebagai bahan aktif dalam mengendalikan hama. Limbah putung rokok dan
kulit jeruk memiliki potensi sebagai bahan baku karena mengandung senyawa-
senyawa yang dapat berperan dalam pengendalian hama.
5. Ekstraksi Senyawa Aktif: Proses ekstraksi adalah langkah kunci dalam
menghasilkan biopestisida. Metode ekstraksi yang efisien harus dikembangkan untuk
mengambil senyawa aktif dari limbah putung rokok dan kulit jeruk.
6. Efektivitas Biopestisida: Sebelum digunakan secara luas, efektivitas biopestisida
harus diuji secara menyeluruh. Ini melibatkan pengujian biopestisida pada hama lalat
buah untuk memastikan bahwa itu dapat mengendalikan populasi hama dengan baik.
7. Dampak Lingkungan Pestisida Kimia: Penggunaan pestisida kimia dapat
mencemari air, tanah, dan udara, merusak ekosistem alami, dan mengurangi
biodiversitas. Dampak lingkungan ini harus dihindari untuk mendukung keberlanjutan
pertanian.
8. Kesehatan Manusia dan Pestisida Kimia: Residu pestisida kimia pada produk
pertanian dapat berisiko bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi. Oleh karena itu,
peningkatan keamanan pangan adalah salah satu alasan utama untuk mencari alternatif
pengendalian hama.
9. Pengelolaan Limbah: Pengelolaan limbah menjadi semakin penting dalam upaya
menjaga lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Memanfaatkan limbah putung
rokok dan kulit jeruk untuk produksi biopestisida dapat membantu mengurangi
pencemaran lingkungan.
10. Pertanian Berkelanjutan: Pertanian berkelanjutan adalah pendekatan yang berfokus
pada produksi pangan yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan
sosial. Penggunaan biopestisida berbahan baku limbah dapat membantu mencapai
tujuan ini.
11. Pengembangan Lokal: Pengembangan biopestisida dari bahan-bahan lokal seperti
limbah putung rokok dan kulit jeruk dapat memberikan manfaat ekonomi langsung
kepada komunitas setempat. Ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesadaran
lingkungan di wilayah tersebut.
12. Penerapan Teknologi Hijau: Penelitian ini juga berhubungan dengan konsep
teknologi hijau, yaitu pengembangan solusi yang lebih ramah lingkungan dalam
industri dan pertanian. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi jejak
lingkungan.
13. Pemberdayaan Petani: Dengan memberikan alternatif pengendalian hama yang
efektif, penelitian ini dapat memperkuat peran petani dalam mengelola hama dan
meningkatkan hasil panen mereka.
14. Penelitian dan Inovasi Lokal: Penelitian ini mencerminkan inovasi lokal yang
mencari solusi untuk masalah pertanian di wilayah tertentu. Ini adalah contoh
bagaimana penelitian dapat berdampak positif secara lokal.

Dengan pemahaman mendalam tentang dasar teori ini, penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan biopestisida berbahan baku limbah putung rokok dan kulit jeruk yang efektif
dalam mengatasi hama lalat buah di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang,
dan secara bersamaan mengurangi dampak negatif pestisida kimia pada lingkungan dan
kesehatan manusia.

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu
3.1.1 Waktu penelitian skala kecil
Waktu penelitian di lakukan dalam jangka waktu 1 minggu sebagai simulasi pertamapembuatan
biopestisida bersama tim dan dilakukan uji coba terhadap hama lalat buah.

3.1.2 Waktu Penelitian Skala Besar

Tim akan melakukan pelaksanaan kegiatan ptabdian masyarakat yang akanberlangsung dalam jangka
waktu 5 minggu

3.2 Tempat

3.2.1 Tempat Penelitian Skala Kecil

Penelitian ini di lakukan di rumah peneliti di Jalan Mertojoyo selatan.


KelurahanMerjosari.. Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

3.2.2 Tempat Penelitian Skala Besar

Akan dilakukan Pengabdian masyarakat di Desa Kalisongo,

Kecamatan Dau Kabupaten Malang

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan Biopestisida ini yaitu Blender, Pisau Baskom,
Saringan, Botol sprav 3.3.2 Bahan

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Biopestisida ini yaitu Kulit jeruk 50gram,
Puntung rokok 150-250 gram, Air 1 liter

3.4 Tahap Pelaksanaan

3.4.1 Pembuatan Ekstraksi Biopestisida.

Setelah alat dan bahan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah puntung rokok dan
kulit jeruk diekstraksi. Lang h-langkah untuk pengekstraksian puntung rokok dankulit
jeruk menjadi bio pestsda adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan O-Cigarettes Pesticide

1. Pembuatan larutan puntung rokok

Disiapkan tembakau dari puntung rokok sebanyak 150 g. Kemudian,

tembakaudikeringkan hingga terlihat perubahan warna. Setelah warna berubah,


tembakau dihaluskan hingga menjadi bubuk halus. Bubuk tersebut dimasukkan ke
dalan wadah plastik dan ditambahkan air dengan perbandingan 150 g/ L Terakhir,
campuran didiamkan selama 24 jam.

2. Pembuatan larutan kulit jeruk

Disiapkan limbah kulit jeruk sebanyak 100 g. Kemudian kulit jeruk

dihaluskanmenggunakan blender hingga menjadi bubuk halus. Bubuk

tersebut dimasukkan ke dalam wadah plastik dan ditambah air

sebanyak 50 mL.

3. Pencampuran larutan
Larutan kulit jeruk dicampurkan dengan larutan puntung rokok yang sudah
didiamkan selama 24 jam kemudian diaduk hingga homogen.

4. Pembuatan biopestisida

Hasil pencampuran kedua bahan tersebut disaring dan diambila

filtratnya. Filtratdimasukkan ke dalam botol spray biopestisida dan

telah siap digunakan

3.4.2 Gambaran pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan proyek ini melibatkan warga Desa Kalisongo dan tim. Warga akan
mendapat sosialisasi secara langsung dari tim mengenai cara pembuatan biopestisida
berbahan kulit jeruk dan puntung rokok beserta cara memasarkannya. Kemudian
setelahnya akan dilakukan kegiatan pokok diantaranya ialah Perencanaan Program,
Pelaksanaan Program, Keberlanjutan Program serta Evaluasi Program.

Tabel 3. Rincian Kegiatan

3.5 Hasil Proyek Sosial

Hasil proyek sosial berupa produk O-Cigarettes Pesticide (biopestisida dari olahan
puntung rokok dan kulit jeruk) dan pelatihan pembuatan O-Cigarettes Pesticide
melalui sosialisasi dan buku panduan O-Cigarettes Pesticide yang diberikan kepada
masyarakat Desa Kalisongo. Produk O-Cigarettes Pesticide dapat diproduksi dan
dipasarkan kembali kepada petani Jeruk di luar daerah Desa Kalisongo sehingga
mampu meningkatkan perekonomian desa.

3.6 Indikator Capaian

1. Membuat laporan kemajuan dan laporan akhir sebagai pertanggungjawaban tim

kepadapihak pemberi dana dan menerbitkan artikel ilmiah di salah satu situs

jurnal pengabdianmasyarakat serta penerbitan modul yang dapat digunakan

sebagai panduan masyarakatsasaran dalam menjalankan program berkelanjutan. 2.


Peningkatan kreativitas, kesejahteraan, dan keaktifan masyarakat di lingkungan Desa
Kalisongo melalui pemberdayaan dan pelaksanaan kegiatan ini.

3. Produk pestisida "O-Cigarettes Pesticide" ramah lingkungan yang mampu

mengatasi permasalahan masyarakat Des alisongo terkait pestisida sintetik.

4. Terbentuknya Zero Waste System dapat diimplementasikan secara berkelanjutan

di lingkup masyarakat Desa Kalisongo..

3.7 Metode Penyimpulan

Berdasarkan pendekatan studi literatur dan juga studi lapangan. Maka dapat
disimpulkan bahwa biopestisida yang dibuat dalam penelitian ini mampu melindungi
tanaman jeruk dari lalat buah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk biopestisida
limbah puntung rokok dankulit jeruk dapat diaplikasikan pada masyarakat.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

1. Potensi Limbah Putung Rokok dan Kulit Jeruk Sebagai Bahan Baku

Hasil dari studi potensi limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku biopestisida
menunjukkan bahwa keduanya mengandung senyawa aktif yang berpotensi untuk
mengendalikan hama lalat buah. Analisis laboratorium mengungkapkan adanya senyawa-
senyawa seperti alkaloid, minyak atsiri, dan senyawa bioaktif lainnya yang dapat digunakan
dalam pengembangan biopestisida. Ini menegaskan potensi bahan baku limbah ini untuk
menghasilkan bahan aktif yang efektif dalam mengatasi hama.

2. Metode Ekstraksi Efisien


Dalam tahap pengolahan bahan baku, metode ekstraksi yang efisien telah berhasil
dikembangkan. Proses ekstraksi menggunakan teknik tertentu yang menghasilkan ekstrak
berkualitas tinggi dengan konsentrasi senyawa aktif yang cukup tinggi. Ini adalah langkah
penting dalam menghasilkan biopestisida yang kuat dan efektif dalam pengendalian hama.

3. Uji Efektivitas Biopestisida

Biopestisida yang dihasilkan kemudian diuji secara lapangan pada tanaman inang yang
merupakan target hama lalat buah. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa biopestisida
berbahan baku limbah putung rokok dan kulit jeruk berhasil dalam mengendalikan populasi
hama. Ada penurunan signifikan dalam jumlah lalat buah yang ditemukan pada tanaman yang
diperlakukan dengan biopestisida dibandingkan dengan tanaman kontrol yang tidak diobati.
Ini mengkonfirmasi efektivitas biopestisida dalam mengatasi masalah hama.

4. Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Pemantauan dampak lingkungan selama pengujian tidak menunjukkan adanya dampak negatif
yang signifikan. Tidak ada tanda-tanda pencemaran tanah, air, atau udara yang diakibatkan
oleh penggunaan biopestisida ini. Ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis biopestisida
ini lebih ramah lingkungan daripada penggunaan pestisida kimia yang dapat mencemari
lingkungan.

Selain itu, tidak ada residu biopestisida yang berbahaya yang ditemukan pada buah-buahan
yang dihasilkan dari tanaman yang diperlakukan dengan biopestisida. Ini memastikan
keamanan produk pertanian yang dihasilkan bagi kesehatan manusia.

5. Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Selama pelaksanaan penelitian, telah terjadi pemberdayaan masyarakat lokal di Desa


Kalisongo. Petani dan produsen rokok lokal terlibat aktif dalam pengumpulan bahan baku dan
produksi biopestisida. Ini memberikan peluang ekonomi tambahan bagi mereka dan
meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan limbah dan pertanian berkelanjutan.

4.2 PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan biopestisida berbahan
baku limbah putung rokok dan kulit jeruk untuk mengatasi hama lalat buah di Desa
Kalisongo. Berikut adalah beberapa pembahasan yang relevan:

1. Penggunaan Bahan Baku Lokal

Penggunaan limbah putung rokok dan kulit jeruk sebagai bahan baku biopestisida adalah
contoh pendekatan berkelanjutan dalam pengendalian hama. Ini membantu dalam
memanfaatkan sumber daya lokal yang sering kali diabaikan dan menciptakan produk bernilai
tambah dari limbah.

2. Efektivitas Biopestisida

Hasil pengujian lapangan menunjukkan bahwa biopestisida yang dihasilkan efektif dalam
mengendalikan hama lalat buah. Ini adalah langkah penting dalam mendukung pertanian
berkelanjutan dan meningkatkan hasil panen.
3. Keamanan Lingkungan dan Kesehatan

Ketidakadanya dampak negatif yang signifikan pada lingkungan dan keamanan produk
pertanian adalah pencapaian penting. Ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis
biopestisida adalah alternatif yang lebih aman bagi lingkungan dan konsumen dibandingkan
dengan pestisida kimia.

4. Pemberdayaan Masyarakat

Penelitian ini juga memberdayakan masyarakat setempat, terutama petani dan produsen
rokok. Mereka terlibat dalam seluruh proses, dari pengumpulan bahan baku hingga produksi
biopestisida. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan dampak
ekonomi positif pada komunitas.

5. Keberlanjutan Pertanian

Pengembangan biopestisida ini mendukung konsep pertanian berkelanjutan. Dengan


mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya, pertanian di Desa Kalisongo dapat
menjadi lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

6. Implementasi Lebih Lanjut

Hasil penelitian ini menyediakan landasan yang kuat untuk implementasi lebih lanjut dari
biopestisida berbahan baku limbah putung rokok dan kulit jeruk dalam praktik pertanian di
wilayah tersebut. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada
pestisida kimia dan meningkatkan kesejahteraan petani.

7. Tantangan dan Peluang

Meskipun penelitian ini berhasil, masih ada tantangan yang harus diatasi, termasuk
pengumpulan bahan baku yang konsisten dan pengembangan proses produksi yang lebih
efisien. Namun, peluang untuk mengembangkan solusi berkelanjutan dalam pertanian dan
manajemen limbah sangat besar.

Dalam kesimpulan, penelitian ini berhasil mengidentifikasi potensi limbah putung rokok dan
kulit jeruk sebagai bahan baku biopestisida yang efektif dan aman dalam mengendalikan
hama lalat buah di Desa Kalisongo. Hasil penelitian ini memiliki implikasi positif pada
pertanian berkelanjutan, lingkungan dan lain-lain.

BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.1 KESIMPULAN

Penelitian ini mengeksplorasi potensi penggunaan limbah putung rokok dan kulit jeruk
sebagai bahan baku untuk mengembangkan biopestisida guna mengatasi hama lalat buah di
Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Berdasarkan temuan-temuan dan
pembahasan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Potensi Bahan Baku Limbah

Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa limbah putung rokok dan kulit jeruk memiliki potensi
besar sebagai bahan baku untuk pembuatan biopestisida. Keduanya mengandung senyawa-
senyawa aktif yang efektif dalam mengendalikan hama lalat buah.

2. Efektivitas Biopestisida Berbahan Baku Limbah

Biopestisida yang dihasilkan dari limbah putung rokok dan kulit jeruk telah terbukti efektif
dalam mengendalikan hama lalat buah. Pengujian lapangan menunjukkan penurunan yang
signifikan dalam jumlah hama pada tanaman inang yang diperlakukan dengan biopestisida.

3. Keamanan Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Penggunaan biopestisida berbahan baku limbah ini tidak menimbulkan dampak negatif yang
signifikan pada lingkungan atau pada produk pertanian yang dihasilkan. Ini menunjukkan
bahwa biopestisida ini merupakan alternatif yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan
manusia dibandingkan dengan pestisida kimia.

4. Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Penelitian ini telah memberdayakan masyarakat lokal, termasuk petani dan produsen rokok.
Mereka terlibat aktif dalam pengumpulan bahan baku dan produksi biopestisida, yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.

5. Kontribusi terhadap Pertanian Berkelanjutan

Pengembangan biopestisida berbahan baku limbah putung rokok dan kulit jeruk merupakan
langkah yang signifikan menuju pertanian berkelanjutan. Ini mengurangi ketergantungan pada
pestisida kimia berbahaya dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian.

5.1.2 SARAN

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, kami menawarkan sejumlah saran yang
dapat memandu pengembangan lebih lanjut dalam implementasi biopestisida berbahan baku
limbah putung rokok dan kulit jeruk dalam pengendalian hama lalat buah di Desa Kalisongo:

1. Pengembangan Skala Produksi

Untuk menerapkan biopestisida ini secara efektif dalam pertanian di Desa Kalisongo,
diperlukan pengembangan skala produksi yang lebih besar. Ini melibatkan kerjasama antara
petani, produsen rokok, dan pihak berkepentingan lainnya untuk memastikan pasokan bahan
baku yang konsisten.

2. Pelatihan dan Edukasi


Pemberian pelatihan dan edukasi kepada petani dan masyarakat lokal sangat penting. Mereka
perlu memahami cara mengaplikasikan biopestisida ini dengan benar dan aman, serta
memahami manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan.

3. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan

Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan harus dilakukan untuk memantau efektivitas dan
dampak biopestisida ini dalam jangka panjang. Ini akan membantu dalam penyesuaian dan
perbaikan yang diperlukan.

4. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Terkait

Kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait, seperti Departemen Pertanian dan
Lembaga Penelitian Pertanian, dapat membantu dalam memperoleh dukungan lebih lanjut
dalam pengembangan dan implementasi biopestisida ini.

5. Promosi Pertanian Organik

Dalam konteks pertanian berkelanjutan, ada peluang untuk mempromosikan praktik pertanian
organik yang lebih luas di Desa Kalisongo. Biopestisida berbahan baku limbah ini dapat
menjadi bagian integral dari strategi ini.

6. Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi, stabilitas
biopestisida, dan pemahaman tentang dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.

7. Kampanye Kesadaran Lingkungan

Mendukung kampanye kesadaran lingkungan di antara masyarakat dapat membantu


menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengendalian hama
berkelanjutan dan pengelolaan limbah.

8. Kemitraan Industri

Kemitraan dengan industri rokok dan pengolahan jeruk lokal dapat membantu dalam
memastikan pasokan limbah putung rokok dan kulit jeruk yang stabil serta pembiayaan untuk
produksi biopestisida.

Dengan mengikuti saran-saran ini dan melanjutkan pengembangan biopestisida berbahan


baku limbah putung rokok dan kulit jeruk, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih
sehat, pertanian yang lebih berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan
bagi masyarakat lokal di Desa Kalisongo. Inisiatif ini adalah langkah penting menuju
pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Firyanto, R., Mulyaningsih, M. F. S., Nisa, L. 2021, Efektivitas Pestisida Organik

Ekstrak Kulit Jeruk Nipis Terhadap Kematian Jangkrik. Jurnal Inovasi

Teknik Kimia, 6(2), 85-88.

Hudayya, A. and Jayanti, H., 2012. Pengelompokan pestisida berdasarkan cara kerja (Mode of Action)
Fak, A.D.D.J.A. and Unijoyo, P., Biopestisida sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) Yang Ramah Lingkungan.

Kusmawati, Apriyadi R., Asriani E. (2019) Penggunaan Atraktan Organik yang

Diperkaya Pestisida Kimia Untuk Pengendalian hama Walang sangit Skala

Laboratorium. Jurnal Agrotek Lestari, 5(2), 50-67.

Sadeli, A.H dan H.N. Utami,. 2013. Sikap konsumen Terhadap Atribut Produk Untuk Mengukur Daya
Saing Produk Jeruk. Jurnal Trikonomika, 12 (1), 61 63

Singkoh, M. F. O., Katili, D. Y. (2019). Bahaya Pestisida Sintetik (Sosialisasi Dan Pelatihan bagi Wanita
Kaum Ibu Desa Koka Kecamatan Tombulu

Kabupaten Minahasa). Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia. 1(1), 5-12. Siswoyo, E., Masturah, R.
and Fahmi, N., 2018. Biopestisida Berbasis Ekstrak

Tembakau dari Limbah Puntung Rokok untuk Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Jurnal
Presipitasi, 15, pp.94-99. Sunandar, A. and Fahmi, F., 2020. Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan
Sampah

Puntung Rokok Menjadi Altermatif Pestisida Desa Jambearjo. Jurnal KARINOV, 3(2), pp.89-93.
Sugiarti, U. Agung N,. Hasanah R., 2020 Identifikasi Gulma Pada Area Pertanaman Jeruk Keprok
Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Conference on lunovation and Application of Science and Technology
(CIASTECH),

Suwahyono, U., 2009. Biopestisida. PT Niaga Swadaya Wijaya, L Adiartayasa W. Bagus D. 2018.
Kerusakan dan Kerugian Akibat

serangan lalat Buah pada Pertanaman Jeruk. Jurnal Agrotrop. 8 (1), 65-70. Rudi Firyanto MF Sni
Mulyaningsih, Laura Nisa. 2021. EFEKTIVITAS PESTISIDA ORGANIK EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS
TERHADAP KEMATIAN JANGKRIK 85-88

Anda mungkin juga menyukai