Anda di halaman 1dari 4

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang.

Masalah yang timbul akibat stroke


berupa kelumpuhan ataupun kelemahan anggota tubuhnya, hal tersebut mengakibatkan kesulitan
beraktivitas sehari-hari, dapat juga mengalami gangguan sensoris (alat indera perasa), kesulitan
mengendalikan buang air kecil.

Hal tersebut diatas dapat mengakibatkan dampak psikologis bagi penderita stroke yaitu berupa
depresi, yang berakibat menurunnya semangat kualitas hidupnya. Secara umum penderita stroke
kesulitan untuk hidup secara mandiri. Penderita mudah mengalami perasaan yang kurang baik,
hubungan dengan lingkungan keluarga ataupun sekitarnya terganggu, gejala fisik yang mudah lelah
ataupun terbatas yang semua hal tersebut diakibatkan ketidakmampuan fisiknya dalam melakukan
aktivitas fungsional.

Stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan jangka panjang. Masalah yang timbul akibat
stroke berupa kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak tubuhdan dapat menyebabkan kesulitan
dalam aktivitas sehari-hari, juga dapat menyebabkan gangguan sensorik dan kesulitan mengontrol
buang air kecil. (EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN TERHADAP PENURUNAN DEPRESI PADA PASIEN
STROKE)

Hal-hal tersebut di atas dapat menimbulkan gangguan psikologis berupa depresi pada pasien stroke
yang berujung pada penurunan kualitas hidup. Pada umumnya penderita stroke mengalami
kesulitan hidup mandiri. Pasien lebih cenderung mengalami gejala seperti emosi yang tidak
menyenangkan, hubungan yang terganggu dengan keluarga dan lingkungan, gejala fisik yaitu
kerentanan terhadap kelelahan dan keterbatasan, yang semuanya disebabkan oleh kurangnya
kemampuan fisik untuk melakukan aktivitas fungsional. (EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN TERHADAP
PENURUNAN DEPRESI PADA PASIEN STROKE)

Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan suatu gangguan fungsional otak
yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejalaklinik baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapatmenimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke didefinisikan sebagai disfungsi otak di mana
tanda dan gejala klinis fokal atau global bertahan lebih dari 24 jam atau berakibat fatal karena
gangguan aliran darah ke otak.

Stroke adalah suatu kondisi pada otak dimana pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau
berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa asupan darah di otak
maka otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel pada area yang terkena
gangguan tersebut akan mengalami kematian.
Stroke adalah kondisi otak di mana pembuluh darah tersumbat atau pecah, memotong atau
mengurangi suplai darah ke otak. Tanpa suplai darah ke otak, otak kekurangan oksigen dan nutrisi,
dan sel-sel yang terkena akan mati.

Salah satu alat ukur penelitian yang banyak digunakan dalam mendeteksi depresi adalah alat ukur
yang dibuat oleh Beck (1976), yaitu Beck Depression Inventory (BDI). Pada tahun 1996 BDI direvisi
dengan tujuan untuk menjadi lebih konsisten dengan kriteria DSM-IV.Beck, Steer & Brown (1996)
memberi nama hasil revisi tersebut dengan BDI-II. BDI-II adalah sebuah alat ukur yang sangat
populer untuk meng-gambarkan depresi seseorang (Beck, Steer & Brown, 1996).

Salah satu ukuran depresi yang banyak digunakan dalam penelitian adalah yang dibuat oleh Beck
(1976), yaitu Beck Depression Inventory (BDI). Pada tahun 1996, BDI direvisi agar lebih memenuhi
kriteria DSM-IV, dan Beck, Steer & Brown (1996) menyebut hasil revisi BDI-II. BDI-II adalah ukuran
depresi yang sangat umum pada manusia (Beck, Steer & Brown, 1996).

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik analisis multivariat yang dikembangkan guna
menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model analisis multivariat sebelumnya yang telah
digunakan secara luas dalam penelitian statistika. Keunggulan SEM dalam penelitian antara lain:

1. dapat menguji hubungan kausalitas, validitas, dan reliabilitas sekaligus;


2. dapat digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel;
3. menguji beberapa variabel dependen sekaligus dengan beberapa variabel independen;
4. dapat mengukur seberapa besar variabel indikator mampu mempengaruhi variabel
faktornya masing-masing;
5. dapat mengukur variabel faktor yang tidak dapat diukur secara langsung melalui variabel
indikatornya (Aji, 2018).

SEM (Structural Equation Modeling) adalah teknik analisis multivariat yang dikembangkan untuk
mengatasi keterbatasan model analisis multivariat sebelumnya yang banyak digunakan dalam
penelitian statistik. Keuntungan SEM dalam penelitian adalah:

1. dapat menguji hubungan antara kausalitas, validitas dan reliabilitas secara simultan;
2. dapat digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel;
3. menguji beberapa variabel terikat secara bersamaan dengan beberapa variabel bebas;
4. dapat mengukur seberapa besar variabel indikator dapat mempengaruhi variabel faktor
yang bersangkutan;
5. dapat mengukur variabel faktor yang tidak dapat diukur secara langsung oleh variabel
indikator (Aji, 2018).
Menurut Ferdinand (2002), langkah-langkah pemodelan SEM meliputi:

1. Pengembangan model teoritis.


2. Pengembangan diagram alur (Path Diagram).
3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan SEM.
4. Pemilihan matriks input dan teknik estimasi.
5. Menilai problem identifikasi.
6. Evaluasi model.
7. Interpretasi dan modifikasi model

Menurut Ferdinand (2002), fase-fase pemodelan SEM meliputi:

1. Pengembangan model teoritis.


2. Pengembangan diagram alur (path diagram).
3. Konversikan diagram alur ke persamaan SEM.
4. Pemilihan matriks input dan teknik estimasi.
5. Menilai masalah identifikasi.
6. Evaluasi model.
7. Interpretasi dan Modifikasi Model

Stroke adalah suatu kondisi pada otak dimana pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau
berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa asupan darah di otak
maka otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel pada area yang terkena
gangguan tersebut akan mengalami kematian (Mohr, 2010). Pasien yang mengalami gangguan
stroke mengalami luas gerak sendi, hal ini perlu juga diberikan latihan range of motion (anggriani,
2018).

Stroke adalah kondisi otak di mana aliran darah ke otak terganggu atau berkurang karena
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa aliran darah ke otak, otak kekurangan oksigen
dan nutrisi, menyebabkan sel-sel di area yang rusak mati (Mohr, 2010).
Berdasarkan data WHO (2018) menyebutkan terdapat 17 juta kasus stroke yang tercatat
tiap tahunnya dan di dunia terjadi 7 juta kematian yang disebabkan oleh stroke. Di
Indonesia, jumlah penderita stroke mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI (2013) menunjukkan telah terjadi peningkatan
prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 juta (2007) menjadi 12,1 juta (2013). Dan pada tahun
2030 kemungkinan besar akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian karena
menderita stroke. Angka kematian menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) penyakit
tidak menular meningkat dari 7% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2018
menunjukan peningkatan jumlah penderita stroke dan 21,1% penyebab kematian di
Indonesia disebabkan oleh stroke.

Menurut WHO (2018), 17 juta stroke dan 7 juta kematian akibat stroke tercatat setiap tahun.
Jumlah penderita stroke di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil Survei
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan (2013) menunjukkan bahwa
prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 juta (2007) menjadi 12,1 juta (2013). Dan
pada tahun 2030, kemungkinan akan terus tumbuh mencapai 23,3 juta kematian terkait
stroke. Angka kematian akibat penyakit tidak menular meningkat dari 7% pada tahun 2013
menjadi 10,9% pada tahun 2018 menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
menunjukkan peningkatan jumlah penderita stroke dan menyumbang 21,1% dari seluruh
kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke.

Stroke merupakan menifestasi neulogik yang mudah dikenal dan umumnya dari penyakit
neurologik lain karena timbul secara mendadak dalan kurun waktu singkat (Sidharta, 2012).
Stroke merupakan gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, bila lebih 24 jam
berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran di
otak sepintas, tumor otak (Setyopranoto, 2011).

Stroke merupakan manifestasi neurologis yang mudah dikenali, biasanya disebabkan oleh
penyakit neurologis lainnya karena terjadi secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat. Stroke
adalah disfungsi otak fokal atau global akut, jika berlangsung lebih dari 24 jam disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak

Anda mungkin juga menyukai