Anda di halaman 1dari 76

Disusun oleh :

Deity Indrayati Nugraha 2106797872


Elies Fitriani 2106797885
Hermin Widyaprastuti 2106797891
Inria Chandra 2106797903
Maria Anastasia Darmawan 2106797916
Meitty Marisha 2106797922
Salman Matoaya Bustan 2106797935
Zellah Fransisca Natalia 2106797941

Pembimbing: dr. Irma Nareswari, B.Med.Sc, Sp.Ak, SubSp.Ak-AA(K)


Teknik Perangsangan Moksibusi
Mild-warm moxibustion
• Moxa stick yang menyala didekatkan ke titik akupunktur untuk mendapatkan efek
hangat selama 5-10 menit hingga daerah lokal berwarna kemerahan.

“Sparrow-pecking” moxibustion
• Moxa stick yang menyala didekatkan ke titik akupunktur dengan gerakan mematuk
dengan cepat.
• Hati-hati agar tidak mengenai kulit.

Circling moxibustion
• Moxa stick yang menyala didekatkan ke titik akupunktur dan digerakkan
memutar bolak-balik

Moxibustion with warm needling


• Kombinasi jarum dengan moxa
• Setelah tercapai sensasi deqi, bungkus handle jarum dengan wol moxa, lalu nyalakan
moxa hingga sensasi hangat
Chinese acupuncture and moxibustion. Foreign Languages Press Beijing, 1987.
2 Studi
4 Uji Klinis 1 Uji Klinis
Observasional Tidak
Acak Terkontrol Terkontrol

1 Studi
13 Laporan Kasus
Prospektif
• Reaksi Alergi
LAPORAN • Infeksi
• Luka Bakar
• Xerophtalmia, Xeroderma
KASUS • Ptosis dan Eversi kelopak mata

• Sakit perut
• Sakit kepala
• Luka Bakar
UJI KLINIS • Sakit tenggorokan kronis dan batuk
• Ibu hamil : bayi premature, KPD

STUDI • Luka Bakar → daerah hypoalgesia atau


yang kurang sensitive terhadap
rangsangan panas
PROSPEKTIF
•24 artikel dengan total 64 kasus yang dilaporkan
•6 negara : China, USA, Korea Selatan, Jepang dan Israel
ALERGI LUKA BAKAR INFEKSI

• Bengkak, ruam, • Lepuh,nyeri, • Infeksi jaringan


gatal ulserasi,infeksi 2nd permukaan,
• Asap : sesak nafas, • Moksibusi Infeksi organ
sakit tenggorokan, langsung → keloid dalam, Infeksi
gatal, papula besar • Resiko tinggi : virus hepatitis C
gangguan • Infeksi berulang
sensorik, → abses epidural
hipoalgesia vertebra, selulitis
RISIKO JANIN KEJADIAN LAIN

• Gawat janin • Batuk


• Bayi lahir prematur • Mual, muntah
• Karsinoma sel basal
• Ektropion
• Xerosis
• Kematian
DAFTAR PUSTAKA
•1. Chinese acupuncture and moxibustion. Foreign Languages Press Beijing, 1987.
•2. Xu J, Deng H, Shen X. Safety of moxibustion: A systematic review of case
reports. Evidence-based Complement Altern Med. 2014;2014.
•3. Park JE, Lee SS, Lee MS, Choi SM, Ernst E. Adverse events of moxibustion: A
systematic review. Complement Ther Med. 2010;18(5):215–23.
Keamanan moksibusi diukur 9 penelitian → iritasi lokal dan
dari efek samping yang minor, perdarahan, hematoma, Moksibusi: 30 menit, 18 sesi
dilaporkan memar, lecet → ringan dan pulih
Lingkungan
Terapi

Kondisi
Durasi
Pasien

Jarak antara
moxa dan Kedalaman
kulit Keamanan
akupunktur
moksibusi
dipengaruhi

Kemahiran Titik
praktisi Akupunktur

Sudut
Posisi akupunktur
Moksibusi: 30 menit, 2x/ minggu selama 8
minggu

CV8, CV12, LI4, ST36

The ignition-type moxibustion device (IM)

Electrical moxibustion apparatus (EM)

Efek samping: luka bakar ringan → ditangani


dengan balutan dan salep
Efek samping: pusing, luka Hasil menunjukkan moksibusi sama
bakar, kemerahan, gatal, lepuh, amannya dengan terapi farmakologis ( OR:
infeksi 0.33; 95% CI [0.06, 1.77]; P=0,19)
CV4, 30 menit, 3 sesi

Manual moksibusi Robot moksibusi


• diameter 18 mm • panjang 20 cm dimasukkan kedalam barrel of
• panjang 200mm moxibution robot
• posisi pasien terlentang • Efek samping: luka bakar (lepuh, kemerahan,
• mensterilkan tangan praktisi dan kulit pasien
bengkak), gatal, gangguan siklus haid,
• salah satu sisi moksa di nyalakan dan diletakan 2-3
menorrhagia, kelelahan
cm dari titik CV4, kehangantan ringan sampai kulit
menjadi kemerahan
• Efek samping: gatal, gangguan siklus haid,
menorrhagia
Daftar Pustaka

1. Liu W, Wang CC, Lee KH, Ma X, Kang TL. Efficacy and Safety of Acupuncture and or Moxibustion for
Managing Primary Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-Analysis. Clin Nurs Res. 2022;
2. Han K, Kim M, Kim EJ, Park YC, Kwon O, Kim AR, et al. Moxibustion for treating cancer-related fatigue:
A multicenter, assessor-blinded, randomized controlled clinical trial. Cancer Med. 2021;10(14):4721–33.
3. Wu Q, Hu H, Han D, Gao H. Efficacy and Safety of Moxibustion for Postherpetic Neuralgia: A Systematic
Review and Meta-Analysis. Front Neurol. 2021;12(August):1–12.
4. Zhang H rui, Tu H yan, Wang Y, Xia S lin, Zhao G you, Yang T, et al. Effectiveness and Safety of
Moxibustion Robots on Primary Dysmenorrhea: A Randomized Controlled Pilot Trial. Chin J Integr Med.
2021;27(8):578–84.
Moksibusi
• Terapi termal

Definisi • Terapi radiasi


• Terapi farmakologi

• Spektrum radiasi 0,8-5,6 μm


• Sumber panas dari pembakaran moxa (herbal)
• Direct moxa → suhu 130°C dipermukaan kulit, 56°C
Karakteristik didalam kulit
• Indirect moxa → suhu 65°C dipermukaan kulit dan 45°C
pada lapisan subkutan.

1. Deng H, Shen X. The mechanism of moxibustion: Ancient theory and modern research. Evidence-based Complement Altern Med. 2013;2013.
2. Lin JG, Chen YH, Gao XY, Lao L, Lee H, Litscher G. Clinical efficacy, mechanisms, and safety of acupuncture and moxibustion. Evidence-based Complement Altern Med.
2014;2014(12):2–4.
Indikasi Moksa
Diare
Colitis
Pain
Inkontinensia urin
Dismenorhea
OA genu
TMJ disorder
1. Deng H, Shen X. The mechanism of moxibustion: Ancient theory and modern research. Evidence-based Complement Altern Med. 2013;2013.
2. Zhang J, Wu Y. Modern progress of mechanism of moxibustion therapy. J Acupunct Tuina Sci. 2006;4(5):257–60.
Efek Moksa
Meningkatkan metabolisme dan imunitas tubuh

Menurunkan inflamasi

Vasokonstriksi lokal dan vasodilatasi area sekitar

Meningkatkan aliran darah arteri perifer

Meningkatkan permeabilitas mikrovaskular

1. Deng H, Shen X. The mechanism of moxibustion: Ancient theory and modern research. Evidence-based Complement Altern Med. 2013;2013.
2. Zhang J, Wu Y. Modern progress of mechanism of moxibustion therapy. J Acupunct Tuina Sci. 2006;4(5):257–60.
Terapi Lampu TDP

• Terapi gelombang elektromagnetik


Definisi
• Terapi termal

• Sumber arus listrik


• Panjang gelombang 2-25 μm
Karakteristik
• Jarak optimal dengan kulit 30-40 cm
• Suhu 40-43°C

Xie J. Simulation of TDP Therapy Based on Multiphysics. :1–6


Mekanisme Lampu TDP

• Papan terapi dipanaskan mencapai suhu tertentu


• Energi panas → gelombang elektromagnetik
Mekanisme • Meningkatkan sekresi enkefalin pada tubuh →Efek
analgesik

Xie J. Simulation of TDP Therapy Based on Multiphysics. :1–6


Efek Lampu TDP
• Meningkatkan aktivitas enzim di tubuh
1

• Meningkatkan mikrosirkulasi
2

• Meningkatkan imunitas
3

• Meningkatkan resistensi penyakit dan penyembuhan


4

Xie J. Simulation of TDP Therapy Based on Multiphysics. :1–6


Literatur

Xiaofang Liupeng

TDP memperbaiki kerusakan Kombinasi akupunktur + TDP dapat


jaringan subkutan memperbaiki gejala spondilosis servikal

Memperbaiki patensi pembuluh


Meningkatkan mobilitas dari tulang
darah dan meningkatkan aliran
servikal
darah
Daftar Pustaka
• Deng H, Shen X. The mechanism of moxibustion: Ancient theory and modern research. Evidence-
based Complement Altern Med. 2013;2013.
• Lin JG, Chen YH, Gao XY, Lao L, Lee H, Litscher G. Clinical efficacy, mechanisms, and safety of
acupuncture and moxibustion. Evidence-based Complement Altern Med. 2014;2014(12):2–4.
• Zhang J, Wu Y. Modern progress of mechanism of moxibustion therapy. J Acupunct Tuina Sci.
2006;4(5):257–60.
• Xie J. Simulation of TDP Therapy Based on Multiphysics. :1–6.
Aplikasi moksibusi dengan prinsip terapi Su Jok

Ditemukan oleh Prof. Jea Woo di tahun


1987

Prinsip mikroakupunktur : bagian tubuh


manusia terkoneksi satu sama lain,
membentuk pola, sistem atau mirroring
Aplikasi moksibusi dengan prinsip terapi Su Jok
Stroke
Stroke (lanjutan)
Penelitian tentang Moksibusi pada Stroke

SR MA Moksibusi untuk rehabiltasi stroke : 3 RCT menunjukkan efek


positif moksa dibandingkan dengan terapi standar berdasarkan Fugl meyer
(p < 0.01) 95% 0.37 - 1.08
3 RCT gagal menunjukkan efek positif moksa dibandingkan dengan terapi
standar untuk AD, 95% CI -0.08 - 1.10 (p 0.09)

Lee, M.S., Shin, B.C., Kim, J.I., Han, C., Ernst, E. 2010
Penelitian tentang Moksibusi pada Stroke

Lee, M.S., Shin, B.C., Kim, J.I., Han, C., Ernst, E. 2010
Penelitian tentang Moksibusi pada Stroke
Teknik yang digunakan : moxa stick, baixiao moxibusi, thunder fire moxibusi,
wild warm moxibusi, gentle stick moxibusi, seed moxa cone, indirect moxa on
ginger and salt, moxa roll, bird pecking, heat sensitive, yang supplementation,
electric, medicated thread, taiyi,
apparatus aided, direct moxa
Titik yang digunakan bervariasi : titik yang sering dipakai GV20, CV8, GV14,
BL26

Frekuensi bervariasi :1-2 x sehari, 1 minggu - minggu

Han, CH, Ma, JN, An, N, Yoon, SG, Kim M. 2018.


Obesitas
Obesitas (lanjutan)
Obesitas
(lanjutan)
Obesitas (lanjutan)
Penelitian tentang moksibusi pada obesitas

RCT warm needle moksibusi lebih superior dari


EA dalam menurunkan BB dan BMI (p <0.05).
Yan et al, 2019

Titik yang digunakan : CV9, CV4, SP15, ST28,


Frekuensi 2 hari sekali selama 15 kali
LI10, ST36, SP6, KI3

Zhou, et al 2019
Penelitian tentang moksibusi pada obesitas

Moksibusi pada CV12, CV6,


ST25, ST36, SP6
(Yeh, et al 2021)

Assestment BMI, WHR, BFR p <0.01 minggu


ke 8, psichologycal assestment dengan RSE Frekuensi 3 kali seminggu, selama 8 minggu
p<0.05 minggu ke 8
Dismenorhea
Hormon Endokrin

▪ Prostaglandin F2 dan Prostaglandin E2


▪ Estradiol dan progesteron
▪ Vasopresin dan oksitosin
Prostaglandin F2 dan Prostaglandin E2
● Mekanisme moksibusi dalam pengobatan dismenorhea → erat dengan regulasi
kadar PGE2 → moksibusi dapat meringankan gejala dismenore dan menurunkan
kadar PGF2 dalam jaringan uterus dan meningkatkan hemorheologi.
● Moksibusi yang dikombinasikan dengan titik telinga dan NSAID pada pasien
dengan dismenorhea dapat mengurangi PGF2/ PGE2 rasio dan meringankan
gejala klinis.
● Titik-titik yang digunakan antara lain Guanyuan (CV4),dan Shenque (CV8)
Estradiol dan progesteron
● Moksibusi dapat secara efektif mengobati dismenorhea dengan
meningkatkan serum P dan menurunkan kadar E2.
● Penelitian menemukan bahwa moksibusi yang dipartisi meningkatkan
Progesteron dan mengurangi E2.
● Moksibusi pada umbilikus dapat menurunkan kadar E2 serum,
meningkatkan kadar P, dan meredakan gejala dismenore.
Vasopresin dan oksitosin
● Moksibusi dapat meringankan gejala dismenore dengan menurunkan kadar AVP dan
OT.
● Moksibusi yang dipartisi dengan ramuan di titik akupuntur Mingmen (GV4) dapat
mengurangi ekspresi OT dan AVP dan secara bersamaan mengatur ekspresi PGF2 ,
dan PGE2 dengan moksibusi di Sanyinjiao (SP6).
● Moksibusi secara signifikan menurunkan nilai peak, mean, dan lane dari OT uteri.
● Moksibusi pada titik Guanyuan (CV4) dapat mengurangi kadar AVP dan PGF2 dalam
darah menstruasi dan meningkatkan PGE2
IMMUNE CELLS

- Keseimbangan sel Th1/Th2


- Sel Mast dan NK cell
Keseimbangan sel Th1/Th2

Moksibusi dapat mengatur fungsi kekebalan pasien mengurangi


tingkat sitokin Th1 IFN-γ, mempromosikan ekspresi sitokin
Th2 serum IL-4 dan IL-10, mengatur ketidakseimbangan sel
Th1/Th2, menghambat produksi sitokin inflamasi →
analgesik dan meringankan gejala dismenore
Sel Mast dan NK Cell
● Moksibusi dapat meredakan gejala dismenorhea dengan
meningkatkan jumlah sel mast dan mengaktifkan aktivitas sel
NK.
● Moksibusi yang dipartisi dengan ramuan di Guanyuan (CV4)
→ meningkatkan aktivitas sel NK uterus dan mengurangi
kadar PGF2
NEURORELATED FACTORS
● Mekanisme analgesik sentral moksibusi dalam pengobatan dimenorhea → terkait dengan reseptor
opioid
● Moksibusi di titik Sanyinjiao (SP6) dan Guanyuan (CV4) → meningkatkan tingkat ekspresi
mRNA reseptor otak, secara signifikan mengurangi gejala dismenorhea dan meredakan
ketegangan otot polos uterus.
● Moksibusi juga memberikan efek analgesik endogen → mengatur tingkat endorfin dalam serum.
● Moksibusi yang dipartisi dengan ramuan pada umbilicus → meningkatkan plasma endorfin dan
mengatur kadar PGF2 dan PGE2 dalam jaringan uterus, serta meningkatkan aktivitas sel NK.
MIKROSIRKULASI UTERUS
● Moksibusi di titik akupunktur Sanyinjiao (SP6) dan Guanyuan (CV4) →
merelaksasi hambatan mikrovaskular uterus dengan mengurangi kadar
PGF2 dalam jaringan uterus, memperbaiki gangguan mikrosirkulasi, dan
mengurangi pembengkakan uterus.
● Moksibusi dapat memperbesar pembuluh darah mikro, memperbaiki
gangguan mikrosirkulasi, dan meredakan pembengkakan.
Moksibusi untuk Posisi Sungsang

Ada beberapa jenis moksibusi:


● Moksibusi langsung
● Moksibusi tidak langsung
● Teknik jarum hangat
Titik BL 67 (Zhiyin)
Moksibusi Untuk Posisi Sungsang
○ Dimulai pada usia kehamilan 34 hingga 35 minggu

○ Dapat diberikan sendiri oleh wanita hamil

○ Dapat digunakan minimal 10 hari tetapi dapat digunakan selama 1 hingga 2 hari jika sebelum

ECV

○ Digunakan sekali sehari selama 30 menit

○ Tongkat moxa harus dipegang 1 hingga 2 inci di atas BL67, ditarik ketika terlalu panas, dan segera

digunakan kembali segera setelah dapat ditoleransi selama perawatan

○ Moxa stick tanpa asap dapat digunakan sebagai pengganti moxa stick biasa karena moxa stick

biasa menghasilkan asap dalam jumlah besar


Moksibusi Untuk Posisi Sungsang
Mekanisme fisiologis untuk presentasi bokong dengan moksibusi → stimulasi termal
terhadap BL67→ pelepasan glukokortikoid dengan produksi estrogen plasenta →
Peningkatan sensitivitas miometrium dengan penurunan prostaglandin E tetapi tidak
ada perubahan pada prostaglandin F → peningkatan aktivitas uterus → peningkatan
gerakan janin → perubahan presentasi sefalik janin sungsang.
Referensi
●Ivanov, P. 2007. Su jok and moxa, a self treatment manual. Bulgaria : Mediks
●Le, MS, Shin BC, Kim JI, Han C, Ernst E. 2010. Moxibustion for Stroke Rehabilitation : Systematics Review. Stroke, 11feb
2010. doi : 10.1161/STROKEAHA.109.566851
●Han, CH, Ma, JN, An, N, Yoon, SG, Kim M. 2018. Moxibustion for stroke : systematics reviw, meta analysis, adn
GRADE-based. European journal of integrative medicine 20 : 115-125
●Zhou LY, He TF, Chu XY. 2019. Warm nedling moxibustion versus electroacupuncture for simpe obesity du to yang
deficency of the speen and kidney : a controlled clinical trial. J Acupuncture Tuina Sci, 17(4) : 258 - 263
●Yeh, YC, Chen, CC, Yi, C., Chang, Huang. The beneficial effects of moxibustion on overweight adolescent girl. Evidence
based complementary and alternative medicine vol 2021
●Sian P, Shaohua W, Juan L, Hanyu Y, Xiao X, Yu L, Zhenghui Y. Moxibustion for Primary Dysmenorrhea:AnAdjuvant
Therapy for Pain Relief. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2022
●Judith M., Cynthia L., Jeanie L, Hui Y, Miho T, Hiroyoshi Y, Nobuari T. Moxibustion for Cephalic Version of Breech
Presentation. J Midwifery Womens Health 2018;00:1–14
Indirect moxibustion for the treatment of
allergic rhinitis: A systematic
review and meta-analysis of randomized
controlled trials
Pendahuluan
Rinitis alergi (AR) adalah salah satu
penyakit peradangan hidung yang Definisi 01
paling umum di duniaa

Mengacu pada peradangan pada


hidung yang disebabkan oleh reaksi
alergi individu atopik setelah
Penyebab 02
terpapar alergen

Bersin, hidung berair, hidung gatal dan


hidung tersumbat, mata gatal, mata Gejala 03
merah dan mata berair
Etiologi Rhinitis Alergi
Alergen
1 Inhalasi, makanan

2 Genetik

3 Faktor lingkungan
Patofisiologi RA
● Imunoglobulin E (IgE) spesifik alergen, yang mengikat ke reseptor IgE pada sel
mast dan basofil, melepaskan mediator kimia seperti histamin, leukotrien, dan
sitokin dan bekerja pada mukosa hidung yang dapat menyebabkan perkembangan
gejala rinitis alergi
● Tahap selanjutnya dari penyakit rinitis alergi dapat menunjukkan gejala fisik yang
parah gejala sisa dan morbiditas berulang atau persisten
Terapi
Western Medicine
Glukokortikoid dan antihistamin oral atau
nasal, obat antileukotrien, penstabil sel mast,
dekongestan, dan antikolinergik

Efek Samping
Mengantuk, kekeringan pada mulut dan
hidung, epistaksis, atau bahkan reaksi
gastrointestinal dan gangguan fungsi hati
dan ginjal
Moksibusi
● Dengan menggunakan panas yang dihasilkan dengan membakar batang moxa untuk
merangsang titik akupuntur permukaan tubuh, dengan merangsang meridian dan energi vital
untuk menyesuaikan fungsi fisiologis dan biokimia kelainan tubuh manusia, sehingga tercapai
tujuan pengobatan penyakit.
● Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa moksibusi memiliki efek anti-alergi dan
dapat mengurangi transduksi sinyal dan tingkat transkripsi teraktivasi 6 (STAT6), nuclear
factor-κB (NF-κB), dan menginduksi sintesis NO (iNOS) pada model model tikus dengan RA
● Moksibusi tidak langsung adalah terapi moksibusi, yang mengacu
pada pemisahan kerucut moxa dan titik moksibusi subkutan
dengan menggunakan obat-obatan atau bahan lain
● Titik akupnktur: DU14, BL13, BL12, BL23, ST36,DU20
Kriteria eligibilitas
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

● RCT moksibusi tidak langsung ● Rhinitis alergi dengan penyakit yang


mendasari
pada pasien dengan RA
● Semua jenis pasien RA(termasuk
tahunan dan musiman) sesuai
kriteria diagnostik tertentu
(misalnya ARIA)
Pengukuran hasil
1 2 3 4
Total effective Graded Symptom
TNSS TNNSS
Rate Score
moksibusi tidak langsung memiliki akupunktur abdomen yang
Moksibusi tidak langsung sendiri Moksibusi tidak langsung
efek yang lebih baik efek dikombinasikan dengan kelompok
atau kombinasi dari moksibusi tidak memiliki efek yang lebih baik dari
dibandingkan dengan kelompok moksibusi jahe lebih baik daripada
langsung dengan akupunktur dan grup kontrol
moksibusi lebih unggul untuk RA kontrol kelompok akupunktur abdomen dalam
menurunkan skor TNNSS

5 6 7 8
Rhinitis quality of life
questionnaire (RQLQ) VAS Serum IgE level Adverse events
moksibusi tidak langsung tidak ada signifikansi statistik Setelah setengah tahun pengobatan, vesikel kulit, alergi kulit, luka
memiliki efek yang lebih baik dalam skor VAS perbedaan antara kandungan IgE total pada kedua
bakar ringan
dibandingkan dengan kelompok kelompok uji dan kelompok kelompok adalah secara signifikan lebih
control kontrol rendah daripada sebelum pengobatan
Kesimpulan
● Ini adalah tinjauan sistematis dan meta-analisis pertama yang secara sistematis
mengevaluasi efektivitas dan keamanan moksibusi tidak langsung untuk
pengobatan Rhinitis Alergi.
● Moksibusi tidak langsung aman dan efektif dalam mengobati RA.
● Karena rendahnya kualitas metodologi dan bukti, hasilnya
harus dilihat dengan hati-hati.
● Kedepannya, peneliti klinis harus melakukan lebih banyak sampel besar, multi-
centre, dan RCT berkualitas tinggi untuk memverifikasi hasil yang lebih baik
Ginger Indirect Moxibustion Plus
Acupuncture Versus
Acupuncture Alone for Chronic
Fatigue Syndrome: A
Randomized Control Trial
Pendahuluan
Fatigue min 6 bulan
tak membaik dengan istirahat
disertai gejala non spesifik.

Prevalensi : 40% dan biasanya


pada usia muda dan wanita.

Tidak ada terapi


farmakologi yang spesifik.
Pendahuluan
Defisiensi Yang qi →
baik dengan moksibusi

Tujuan :
Menilai efikasi dan keamanan ginger
indirect moxibustion pada CFS
Metode
• nyeri otot
• nyeri sendi
• Diagnosis CFS • nyeri tenggorokan
Inklusi • nyeri di leher/ axilla
• disertai 4 dari 8 gejala tambahan: • malaise>24jam
• bangun tidur tidak segar
• gangguan konsentrasi
• nyeri kepala

• infeksi kronis
• Hamil/ menyusui
Ekslusi
• kontraindikasi moxibusi
Metode
• 24 sesi atau 8 minggu
• akupunktur di titik GV20, CV6, ST36, BL18,
BL20, BL23, dengan titik tambahan EXHN1,
Intervensi SP6 dan PC6.
• Ginger Indirect Moxibustion : GV14-GV2
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
• Efek samping
• 8 grup A, 4 grup B
• luka bakar ringan
• pingsan saat penjaruman
• nyeri dan hematoma
Kesimpulan
Hasil signifikan antara kedua
Akupunktur efektif kelompok pada outcome FSS dan
mengurangi gejala CFS. SPHERE

Untuk anxietas dan depresi


Ginger indirect moxibustion efektif
mengalami perbaikan, namun tidak
untuk mengurangi CFS hingga 12
berbeda bermakna antar dua
minggu stelah 8 minggu terapi
kelompok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai