Ciri-Ciri Sastra Anak
Ciri-Ciri Sastra Anak
Ciri-ciri puisi yang diberikan kepada anak sebagai bahan pembelajaran apresiasi
sastra puisi di SD menurut Sutawijaya, dkk (1992), adalah sebagai berikut :
(a). Isi sajak harus merupakan pengalaman dari dunia anak sesuai umur dan
taraf perkembangan jiwa anak.
(c). Sajak itu harus memiliki keindahan lahiriah bahasa, misalnya irama yang
hidup, tekanan yang nyata, permainan bunyi, dll.
(d). Perbendaharaan kata yang sesuai dengan dunia anak.
Cerita yang diberikan kepada anak sebagai bahan ajar di SD memiliki ciri-ciri
meliputi, menggunakan bahasa yang sederhana, pilihan kata yang dapat dipahami,
sesuai dengan kegemaran dan perkembangan usia anak, dan lingkungan yang relevan
dengan dunia anak, misalnya pada saat hari libur tiba dipilih cerita yang berkaitan
dengan aktivitas yang dilakukan pada saat libur.
Adapun ciri-ciri yang lebih spesifik dikemukakan oleh Cullinan (1987) bahwa bahan
cerita yang diberikan kepada anak SD memiliki ciri-ciri di antaranya :
(a) Latar cerita dikenal oleh anak, yaitu cerita yang dipelajari harus
berlatarkan lingkungan yang mereka temui dalam kehidupan sehari-
hari.
(b) Alurnya bersifat tunggal dan maju, karena hal ini mudah untuk
dipahami oleh anak.
(c) Pelaku utama dalam cerita adalah dari kalangan anak-anak yang
berjumlah 3-4 orang, dan karakternya digambarkan secara konkrit
sehingga mudah dipahami oleh mereka serta sesuai dengan
perkembangan moralnya.
(d) Tema cerita sederhana dan sesuai dengan ringkat perkembangan
individual-sosial anak, seperti kejujuran, patuh pada orangtua, tidak
suka berbohong, dan sebagainya.
(e) Amanat atau pesan moral cerita dapat membantu siswa memahami dan
menyadari perbedaan sikap yang baik serta nilai-nilai positif yang
dapat membentuk kepribadian dirinya.
(f) Bahasa, kosa kata dan struktur kalimat yang digunakan dapat dipahami
oleh anak.
Daftar Pustaka