Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 No : Stage :
 Nama Teruji : Tanggal :
 Observer : Nilai : ..... *)Coret K / TK
 Tanda tangan : *) K :kompeten TK: Tidak K kompeten

No ASPEK YANG DINILAI Bobot Nilai


Ya Tdk
A. Komponen-komponen dasar komunikasi
1 a. Komunikator 10
b. Komunikan
c. Pesan
d. Variabel pesan:
1) Komunikasi verbal
2) Komunikasi non verbal
3) Suara/bunyi
4) Keterampilan komunikasi
5) Setting
6) Media
7) Umpan balik
8) Lingkungan
B. Fase orientasi :
2 Memberikan salam terapeutik disertai mengulurkan tangan jabatan tangan 2
3 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 2
4 Menyepakati kontrak. Kesepakatan berkaitan dengan kesediaan klien untuk 2
berkomunikasi, topik, tempat, dan lamanya pertemuan
5 Melengkapi kontrak. Pada pertemuan pertama perawat perlu melengkapi penjelasan 2
tentang identitas serta tujuan interaksi agar klien percaya kepada perawat
6 mengumpulkan data tentang klien, sebagai dasar dalam membuat rencana interaksi 2
7 membuat rencana pertemuan secara tertulis, yang akan di implementasikan saat 2
bertemu dengan klien
8 Menyepakati masalah. 2
9 Menjaga privasi klien 2
C. FASE KERJA
10 Mengeksplorasi 6
Tekhnik ini digunakan untuk menggali lebih jauh masalah yang dialami klien,
supaya masalah tersebut dapat diatasi. Tehnik ini juga sangat bermanfaat pada
tahap kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang
dialami klien
11 Mendengarkan dengan aktif 10
a. Active listening
Ellis Gates, and Kenworthy,(2000), menjelaskan bahwa mendengarkan orang lain
dengan penuh perhatian akan menunjukkan pada orang tersebut bawa apa yang
dikatakannya merupakan hal penting dan dia adalah orang yang berarti
(Suryani,2005:49). Geldard,D,1998 mengemukakan bahwa active listening
adalah merefleksikan apa-apa yang telah dikatakan oleh seseorang untuk
memfasilitasi pemahaman kita tentang maknanya, penentuan masalah utamanya
dan pemecahan masalah bersama, (dikutip dari Suryani, 2005:50).
b. Open question dan closed ended question
Pertanyaan terbuka digunakan pada saat perawat membutuhkan jawaban banyak
dari klien, sedangkan pertanyaan tertutup bila jawaban yang dibutuhkan singkat
saja. Pertanyaan yang terlalu banyak tidak bernilai terapeutik, karena akan
membingungkan klien. Tahap ini paling sering digunakan pada tahap orientasi.
c. Restating
Maksud mengulang adalah mengulangi kembali pikiran utama yang disampaikan
oleh klien, tekhnik ini digunakan untuk mendukung listening. Hal ini
menunjukkan bahwa perawat sedang mendengarkan dan memvalidasi,
menguatkan dan mengembalikan perhatian klien tentang sesuatu yang telah
diucapkan. Tekhnik bernilai terapeutik karena klien akan merasa penting dan
diperhatikan yang akan menambah kepercayaan pada perawat.

d. Clarification
Klarifikasi adalah menjelaskan kembali ide atau pikiran klien yang tidak jelas
atau meminta klien untuk menjelaskan kembali arti dari ungkapannya. Nilai
terapeutiknya yaitu membantu mengklarifikasi perasaan,ide, dan persepsi klien
serta memberikan kejelasan tentang hubungan antara perasaan,ide, dan persepsi
klien dengan tindakannya. Pada saat mengklarifikasi, perawat tidak boleh
menambahkan apa yang dikatakan klien juga tidak boleh menambahkan
informasi. Tekhnik paling sering digunakan pada tahap kerja.
12 Refleksi berbagai persepsi 10
Sharing perception
Membagi persepsi adalah meminta pendapat klien tentang hal yang perawat
rasakan atau pikirkan. Tekhnik ini digunakan ketika perawat merasakan atau
melihat ada perbedaan antara respon verbal dan respon nonverbal.
13 Memfokuskan 10
Penggunaan tekhnik memfokuskan, bertujuan memberikan kesempatan kepada
klien untuk membahas masalah inti dan mengarahkan komunikasi klien pada
pencapaian tujuan. Dengan demikian akan terhindar dari pembicaraan tenpa arah
dan penggantian topik. Tekhnik ini sangat sering digunakan pada fase kerja
Mengidentifikasi tema:
Tekhnik ini sangat bermanfaat pada awal tahap kerja untuk memfokuskan
pembicaraan pada masalah yang benar-benar dirasakan. Perawat perlu tanggap
terhadap cerita klien disampaikan dan harus mampu menangkap tema dari
seluruh pembicaraan tersebut
14 Menyimpulkan 10
Perawat dan klien bersama-sama menyimpulkan hasil pembicaraan, dan
digunakan untuk menyamakan ide, pikiran yang sama saat akan mengakhiri
pertemuan. Manfaat dari tekhnik ini antara lain : (1) memfokuskan pada topik
yang relevan; (2) membantu perawat dalam mengulang aspek utama interaksi; (3)
membantu klien untuk merasa bahwa perawat memahami pesannya; dan (4)
membantu klien untuk mengulang informasi dan membuat tambahan atau
mengoreksi terhadap informasi sebelumnya.
D. Fase Terminasi
15 Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang telah dilakukan, evaluasi ini disebut 4
evaluasi objektif
Meminta klien menyimpulkan tentang apa yang telah didiskusikan atau respon objektif
setelah tindakan dilakukan sangat berguna pada tahap terminasi
16 Melakukan evaluasi subjektif, dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setalah 4
berinteraksi atau setelah melakukan tindakan tertentu
17 Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Hal ini sering 4
disebut pekerjaan rumah (planning klien) bagi klien.
18 Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya, kontrak yang perlu disepakati adalah 4
topik, waktu dan tempat pertemuan.
E. Penampilan profesional
19 Ketenangan Melakukan komunikasi terapeutik 4
20 Menjaga keamanan pasien 4
21 Menjaga keamanan perawat/diri 4
Total : 100

NILAI = Jumlah (Skorx aspek ) nilai yang di dapat X


100 %
Jumlah aspek yang di nilai
TTD
GURU Pembimbing

( ELISABET TUTI, SKM )

Anda mungkin juga menyukai