Anda di halaman 1dari 7

Sekarang 9 Muharram, termasuk dalam

bulan hurum bulan yang suci Dzulqi’dah,


Dzulhijjah, Muharram, Rajab, yang para
ulama mengatakan jika beramal beribadah
pada bulan itu berpotensi untuk
mendapatkan pahala yang berlipat, maka
dianjurkan setiap masuk di bulan bulan
hurum untuk meningkatkan amal amal
ibadah kita
Ada hal yang ingin khatib sampaikan
mengenai asal muasal nama2 bulan dalam
hijriah
Sebelum datangnya Islam di Makkah, sudah
mereka mendapati momentum2 khbusus
dan diberikan namanya. Misalnya diantara
penduduk penduduk ketika itu membuat
kesepakatan, supaya tidak ada perang, tidak
ada perselisihan padahal mereka ketika itu
sangat suka berperang. Maka diberikan
nama untuk waktu yang telah disepakati,
meninggalkan hal hal yang dilarang dan
disebutlah kemudian Al Muharram
Sebelum datangnya Islam di Makkah,
mereka mendapati momen-momen khusus
dan diberikan namanya. Misalnya,
penduduk saat itu membuat kesepakatan
untuk menghindari perang dan perselisihan,
padahal mereka suka berperang. Waktu
yang disepakati diberi nama "Al
Muharram."

Bulan kedua dinamai bulan Sofar, karena


pada masa itu penduduk Makkah pergi
berniaga, dan wilayah Makkah menjadi
kosong ("Sofar" berasal dari kata "sifr" yang
berarti kosong).
Di bulan ketiga disebut "Rabi'," yang
merupakan awal musim semi dengan
tumbuhan mulai tumbuh. Awal musim
disebut "Rabi' Awal," dan akhir musim
disebut "Rabi'ul Akhir."

Setelah musim semi, datanglah musim


gugur yang disebut "Jumada." Awal
masuknya disebut "Jumadal Ula," dan masa
berakhirnya disebut "Jumadal Akhirah."

Bulan ketujuh disebut "Rajab," saat di mana


tidak boleh ada perselisihan atau perang,
sama seperti "Al Muharram." Rajab juga
terkenal sebagai bulan haram (suci). Salah
satu suku yang konsisten dalam mematuhi
larangan ini adalah suku Mudhar, maka
dikenal dengan "Rajab Mudhar."

Bulan kedelapan disebut "Sya'ban," di mana


masyarakat Arab membagi tugas untuk
persiapan air menjelang bulan kesembilan,
yaitu Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan panas dan terik.


Dalam Islam, Ramadhan diambil sebagai
waktu untuk membakar dosa-dosa dan
mendekatkan diri kepada Allah.

Syawwal adalah bulan ketika orang-orang


yang sebelumnya mencari air mulai kembali
ke Makkah, karena dekat dengan musim
haji. Volume penduduk Makkah meningkat
pada bulan ini, yang disebut "Syawwal"
dalam Bahasa Arab. Setelah bulan
Ramadhan, diharapkan meningkatnya
ibadah.

Maka, mereka duduk santai menunggu di


Makkah dan duduk santai ini disebut
"Qi'dah," bukan "Qa'dah" yang hanya
sebentar. Pemilik dari duduk santai ini
disebut "Dzul Qi'dah."

Puncak bulan haji disebut "Dzulhijjah."


Dalam satu tahun semua sudah teratur,
terstruktur masa masanya, dan apa yang
harus dilakukan. Jika kita ambil hikmahnya
sekarang, bagaimana dengan keadaan kita
satu tahun kebelakang? Apa peningkatan
kualitas kita setahun kebelakang?
Jangan jangan setahun sudah berlalu
namun tidak memiliiki struktur, rencana
yang jelas, hanya mengikuti rutinitas saja,
tanpa ada target, tanpa ada tujuan.
Atau mungkin tanyakan kepada diri kita
masing2, Apa sebenarnya visi misi saya
dalam hidup ini yang harus tercapai
sebelum nanti kembali kepada Allah?
Mungkin ini hanya pertanyaan dasar,
namun belum tentu semua orang berfikir
seperti ini
Semoga apa yang telah kita lalui setahun
kebelakang semua kebaikan kita diterima
oleh Allah, dosanya diampuni dan semoga
setahun kedepannya bisa menjadi versi
yang lebih baik lagi
barakallah

Anda mungkin juga menyukai