Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.
SOAL :
1. Yang di pelajari dalam Kapita Selekta Hukum Kenegaraan adalah sebagai berikut:
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara (pengertian keuangan negara, asas-
asas pengololaan keuangan negara dll)
APBN & APBD (Penetapan dan fungsi dari anggaran)
Perbendaharaan Negara (Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan
dalam APBN & APBD.
Pajak (Pemungutan, Perhitungan dan Penyetoran pajak dalam negara, serta
sengketa pajak)
Hukum ketenagakerjaan
Hukum Lingkungan
2. Kita perlu mempelajari Kapita Selekta Hukum Kenegaraan dikarenakan kita berada di
dalam satu negara yang dimana suatu negara memiliki peraturan-peraturan. Dengan kita
belajar Kapita Selekta Hukum Kenegaraan, kita menjadi mengerti dan paham mengapa
negara mengeluarkan suatu peraturan dan kita menjadi paham bagaimana suatu negara
UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.
pengelolahan suatu negara. Contohnya adalah kita menjadi paham dan mengerti mengapa
pemerintah menetapkan pajak dan mengapa pajak itu harus dibayarkan, contoh lainya
adalah kita menjadi paham penting APBN dan APBD dalam suatu negara.
3. Perbedaan Hukum Pajak dengan Pajak
Hukum Pajak
Hukum Pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi
wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang atau menyerahkannya
kembali kepada masyarakat melalui kas negara, sehingga hukum pajak tersebut
merupakan hukum publik yang mengatur hubungan negara dan orang-orang atau badan –
badan hukum yang berkewajiban membayar pajak. Soemitro juga berpendapat bahwa
pengertian pajak dalam perspektif hukum merupakan sutau perikatan yang timbul karena
adanya undang-undang yang menyababkan timbulnya kewajiban warga negara untuk
menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kenegara, negara mempunyai kekuatan untuk
memaksa dan uang pajak tersebut harus digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan.
sedangkan
Pajak adalah pungutan atau iuran yang wajib diberikan kepada negara baik oleh
orang pribadi maupun badan usaha. Pajak menjadi salah satu sumber dana pemerintah
pusat maupun daerah yang dimanfaatkan untuk pembangunan pemerintah pusat maupun
daerah. salah satu contohnya adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
dimana pajak adalah salah satu sumber dananya.
UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.
Pasal 23A Undang – Unndang Dasar 1945 yang berbunyi “ bahwa pajak dan pungutan
lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.”
Dengan adanya syarat bahwa yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak
adalah undang-undang maka dengan sendirinya disyaratkan pula adanya persetujuan dari
rakyat terhadap pemungutan pajak tersebut. Hal itu mengingat mekanisme bahwa
pembentukan undang-undang dilaksanakan oleh pemerintah bersama DPR.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (stdtd Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (stdtd Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009)
UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja (buruh) dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Banyak nya masyarakat Indonesia
yang bekerja sebagai buruh memerlukan hukum ketenagakerjaan guna untuk melindungi
hak-hak dan kewajiban terutama dalam hubungan antara pekerja dengan pengusaha. seperti
yang kita ketahui bahwa hubungan pekerja dikaitkan dengan perjanjian dimana perjanjian ini
mengikat para pekerja dnegan pengusaha. Dengan adanya Hukum ketenagakerjaan ini
(Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) bisa memberikan
perlindungan terhadap para pekerja karna didalamnya telah mengikat antara pekerja dengan
pekerja maupun dengan pengusaha.
7. Sejauh ini hukum ketenagakerjaan telah memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja,
hak – hak para tenaga kerja telah di dilindungi dan atur di dalam Undang Undang
ketenagakerjaan. Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menentukan bahwa : “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain”, dengan adanya Undang – Undang ini memberikan
pengakuan dan perlindungan bagi para tenaga kerja dan setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama tanpa mesdeskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan berhak
mendapat perlakukan yang sama dari pengusaha. Meskipun masih ada beberapa
perusahaan yang belum sepenuhnya memenuhi hak – hak dari pekerja nya namun dengan
adanya hukum ketenagakerjaan ini bisa mendorong setiap pengusaha untuk bisa
memenuhi dan melindungi hak – hak para tenaga kerja begitu pun dnegan tenaga kerja
semoga dengan ada nya hukum ketenagakerjaan ini bisa membuat para tenaga kerja lebih
peduli lagi dengan kewajibannya.
UNIVERITAS TARUMANAGARA