Anda di halaman 1dari 4

Nama : Enjelina Sibatuara

Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.

SOAL :

1. Apa saja yang dipelajari dalam Kapita Selekta Hukum Kenegaraan?


2. Mengapa anda perlu mempelajari Kapita Selekta Hukum Kenegaraan?
3. Apa perbedaan Hukum Pajak dengan Pajak?
4. Mengapa negara dapat menerapkan kewajiban pembayaran pajak kepada warga
negaranya? Apa dasar hukumnya?
5. Apa yang saudara ketahui mengenai Hukum Ketenagakerjaan?
6. Mengapa kita (Negara) memerlukan Hukum Ketenagakerjaan?
7. Apakah Hukum Ketenagakerjaan sudah memberikan perlindungan kepada para tenaga
kerja? Bagaimana pendapat saudara?
Jawab :

1. Yang di pelajari dalam Kapita Selekta Hukum Kenegaraan adalah sebagai berikut:
 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara (pengertian keuangan negara, asas-
asas pengololaan keuangan negara dll)
 APBN & APBD (Penetapan dan fungsi dari anggaran)
 Perbendaharaan Negara (Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan
dalam APBN & APBD.
 Pajak (Pemungutan, Perhitungan dan Penyetoran pajak dalam negara, serta
sengketa pajak)
 Hukum ketenagakerjaan
 Hukum Lingkungan
2. Kita perlu mempelajari Kapita Selekta Hukum Kenegaraan dikarenakan kita berada di
dalam satu negara yang dimana suatu negara memiliki peraturan-peraturan. Dengan kita
belajar Kapita Selekta Hukum Kenegaraan, kita menjadi mengerti dan paham mengapa
negara mengeluarkan suatu peraturan dan kita menjadi paham bagaimana suatu negara

UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.

pengelolahan suatu negara. Contohnya adalah kita menjadi paham dan mengerti mengapa
pemerintah menetapkan pajak dan mengapa pajak itu harus dibayarkan, contoh lainya
adalah kita menjadi paham penting APBN dan APBD dalam suatu negara.
3. Perbedaan Hukum Pajak dengan Pajak
Hukum Pajak
Hukum Pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi
wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang atau menyerahkannya
kembali kepada masyarakat melalui kas negara, sehingga hukum pajak tersebut
merupakan hukum publik yang mengatur hubungan negara dan orang-orang atau badan –
badan hukum yang berkewajiban membayar pajak. Soemitro juga berpendapat bahwa
pengertian pajak dalam perspektif hukum merupakan sutau perikatan yang timbul karena
adanya undang-undang yang menyababkan timbulnya kewajiban warga negara untuk
menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kenegara, negara mempunyai kekuatan untuk
memaksa dan uang pajak tersebut harus digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan.
sedangkan
Pajak adalah pungutan atau iuran yang wajib diberikan kepada negara baik oleh
orang pribadi maupun badan usaha. Pajak menjadi salah satu sumber dana pemerintah
pusat maupun daerah yang dimanfaatkan untuk pembangunan pemerintah pusat maupun
daerah. salah satu contohnya adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
dimana pajak adalah salah satu sumber dananya.

4. Negara dapat menerapkan kewajiban pembayaran pajak kepada warga negaranya


Seperti yang kita ketahui pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
negara, untuk hal itulah adanya kewenangan pemerintah atau public didalamnya,
dikarenakan adanya kewenangan pemerintah ini maka negara berhak menetapkan
kewajiban pembayaran pajak berdasarkan asas dan dasr pemungutan pajak yang mana
sifat pajak adalah memaksa, adapun yang menjadi dasar hukum nya adalah sebagai
berikut :

UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.

 Pasal 23A Undang – Unndang Dasar 1945 yang berbunyi “ bahwa pajak dan pungutan
lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.”
Dengan adanya syarat bahwa yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak
adalah undang-undang maka dengan sendirinya disyaratkan pula adanya persetujuan dari
rakyat terhadap pemungutan pajak tersebut. Hal itu mengingat mekanisme bahwa
pembentukan undang-undang dilaksanakan oleh pemerintah bersama DPR.

Perpajakan di negara Indonesia juga diatur oleh UU di bawah ini :

 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (stdtd Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009)

 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (stdtd Undang-Undang


Nomor 36 Tahun 2008)

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (stdtd Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009)

 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan (stdd Undang-Undang


Nomor 17 Tahun 2006)

 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (stdd Undang-Undang Nomor 39


Tahun 2007)

5. Hukum ketenagakerjaan adalah hukum yang didalamnya mengatur tentang segala


hubungan antara pekerja dengan pekerja atau pekerja dengan pengusaha.

6. Mengapa kita (Negara) memerlukan Hukum Ketenagakerjaan


Hukum ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia terutama para pekerja (buruh) untuk meningkatkan harkat dan
martabat serta mewujudkan masyarakay yang sejaterah baik secara materil maupun secara
spiritual dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar

UNIVERITAS TARUMANAGARA
Nama : Enjelina Sibatuara
Nim : 205210232
Matakuliah : Kapita Selekta Hukum Kenegaraan
Dosen : Vera Wheni S. S.H., LL.M.

apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja (buruh) dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Banyak nya masyarakat Indonesia
yang bekerja sebagai buruh memerlukan hukum ketenagakerjaan guna untuk melindungi
hak-hak dan kewajiban terutama dalam hubungan antara pekerja dengan pengusaha. seperti
yang kita ketahui bahwa hubungan pekerja dikaitkan dengan perjanjian dimana perjanjian ini
mengikat para pekerja dnegan pengusaha. Dengan adanya Hukum ketenagakerjaan ini
(Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) bisa memberikan
perlindungan terhadap para pekerja karna didalamnya telah mengikat antara pekerja dengan
pekerja maupun dengan pengusaha.

7. Sejauh ini hukum ketenagakerjaan telah memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja,
hak – hak para tenaga kerja telah di dilindungi dan atur di dalam Undang Undang
ketenagakerjaan. Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menentukan bahwa : “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain”, dengan adanya Undang – Undang ini memberikan
pengakuan dan perlindungan bagi para tenaga kerja dan setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama tanpa mesdeskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan berhak
mendapat perlakukan yang sama dari pengusaha. Meskipun masih ada beberapa
perusahaan yang belum sepenuhnya memenuhi hak – hak dari pekerja nya namun dengan
adanya hukum ketenagakerjaan ini bisa mendorong setiap pengusaha untuk bisa
memenuhi dan melindungi hak – hak para tenaga kerja begitu pun dnegan tenaga kerja
semoga dengan ada nya hukum ketenagakerjaan ini bisa membuat para tenaga kerja lebih
peduli lagi dengan kewajibannya.

UNIVERITAS TARUMANAGARA

Anda mungkin juga menyukai