Anda di halaman 1dari 3

Nama: Mutiara Dina Aulia

NIM: 22058104
Mata Kuliah: Pendidikan Agama
Seksi: 202221280018

1. Bagaimana penciptaan manusia menurut al-Quran?


Jawab: Dalam al-quran dijelaskan tentang penciptaan manusia, antara lain
dalam QS. 23; 13-14). Ayat tersebut menjelaskan tentang asal penciptaan
manusia dari “sulatin min thin” (saripati tanah). Kata sulatin dapat
diartikan dengan hasil akhir dari sesuatu yang disarikan, sedangkan thin
berarti tanah. Pada tahap berikutnya saripati tanah berproses menjadi
nuthfah (air mani). Kata nuthfah berarti air yang telah bercampur (setelah
terjadi pembuahan antara spermatozoa dengan ovum). Posisi nuthfah ini
berada pada tempat yang terpelihara dan kokoh yaitu Rahim. Pada QS.23:
14 dijelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah.
Perubahan nuthfah secara berurut menjadi alaqah, mudhgah, izham, lahm
dan khalqanakhar (makhluk lain atau manusia sempurna). Alaqah
memiliki dua pengertian, pertama darah yang mengental sebagai
kelanjutan dari nuthfah dan kedua sesuatu yang menempel di dinding
rahim. Pengertian pertama dipahami dari segi bentuk atau materi
perubahan setelah nutfah sedangkan yang kedua dari segi posisinya.
Mudhghah berarti segumpal daging yang merupakan proses penciptaan
manusia sebagai kelanjutan dari, alaqah. Daging tersebut masih belum
berbentuk sampai akhirnya diberi kerangka dengan proses berikutnya yaitu
izham (tulang-berulang) selanjutnya dibalut dengan lahm (daging). Pada
fase ini sudah mulai menampakkan bentuk bagian-bagian tubuh. Fase ini
sampai pada pencapaian kesempurnaan bentuk manusia yang disebut
dengan khalqan akhar, berarti penciptaan baru yang jauh berbeda dengan
keadaan dan bentuk sebelumnya.
2. Bagaimana pendapat anda profil manusia unggul bermartabat?
Jawab: Manusia memili potensi baik sejak awal kelahirannya. Ia bukan
makhluk amoral, tetapi memiliki potensi moral. Juga bukan makhluk yang
kosong seperti kertas putih sebagaimana yang dianut para teori tabula rasa.
Potensi manusia telah dijelaskan pada bagian yang lalu, sedangkan potensi
rohaniah adalah akal, qalbu, dan nafsu.

3. Kenapa terjadi perbedaan konsep pencipaan manusia menurut agama dan


sains?
Jawab: Sejalan dengan penemuan-penemuan mutakhir menyangkut salah
satu aspek hubungan antara ilmu dan agama, ingatan akan peristiwa yang
telah sangat lampau hendaknya dapat membantu menyatukan pandangan.
Konsep penciptaan sama sekali tidak bertentangan dengan data ilmiah
yang paling mutakhir.Proses penciptaan secara logis pasti telah terjadi
sejalan dengan berlalunya waktu melalui bertambahnya informasi genetik,
yang akan terbukti sebagai suatu penjelasan yang memuaskan atas
transformasi - transformasi yang dijalani oleh makhluk hidup.

4. Kenapa manusia menjadi makhluk mulia dibandingkan seluruh makhluk


ciptaan Allah?
Jawab: karena Allah SWT sengaja menciptakan manusia sebagai makhluk
yang paling sempurna, mengungguli di atas segala makhluk yang
diciptakan-Nya, baik makhluk nyata maupun makhluk gaib. Di samping
itu dia mempunyai martabat yang sangat tinggi, QS 17:70.
Forum diskusi

Anda mungkin juga menyukai