Anda di halaman 1dari 5

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


011.PMKP.SPO. 0201 00 1/5
RS.PANTI WALUYO
PURWOREJO

Ditetapkan di Purworejo
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit: Direktur,
05 JUNI 2015
OPERASIONAL
dr. Regowo, M.Kes

PENGERTIAN 1. Yang dimaksud dengan pengumpulan data indikator mutu adalah


hasil pengukuran pencapaian target sasaran mutu masing-masing
gugus tugas di RS Panti Waluyo Purworejo.
2. Yang dimaksud dengan Validasi data adalah proses tindakan
pembuktian kebenaran atas data, bahwa suatu proses/metode dapat
memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.
3. Yang dimaksud indikator mutu baru yaitu indikator mutu yang
mengacu kepada aspek Manajerial, Klinis dan IPSG, International
Library of Measure, Clinical Pathway.
TUJUAN Sebagai acuan untuk melaksanakan langkah-langkah Pengumpulan Data,
Validasi dan Analisa Data Indikator mutu dari gugus tugas.
KEBIJAKAN 1. Bahwa setiap pelayanan harus menjalankan upaya peningkatan mutu
melalui kegiatan Plan-Do-Study-Action (PDSA).
2. Keputusan Direktur RS Panti Waluyo Purworejo Nomor:
0151/RSPWP-Kep.DIR/XI/2015 tentang Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
PROSEDUR A. Pengumpulan Data
1. Pastikan data yang dikumpulkan dari gugus tugas harus memenuhi
kriteria kritis (data kasus, catatan mutu)
2. Pastikan data pengukuran indikator mutu dikumpulkan ke Ketua
Komite Mutu setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
3. Kumpulkan data pengukuran indikator mutu dalam bentuk cetak
(hard copy)
copy)
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 2/5

4. Pastikan data pengukuran indikator mutu dikumpulkan oleh


Kepala Gugus Tugas atau staf yang ditunjuk oleh Kepala Gugus
Tugas.
5. Pastikan data pengukuran indikator mutu yang dikumpulkan ke
Ketua Komite Mutu di tanda tangani oleh Kepala Gugus Tugas.
6. Pastikan data indikator mutu yang sudah terkumpul ke Ketua
Komite Mutu akan diberikan bukti berupa tanda tangan
pengesahan pada dokumen.
doku men.
7. Pengumpulan data harus diketahui oleh kepala gugus tugas atau

orang yang ditunjuk untuk mengelola data pada gugus tugas


tersebut.
8. Pengumpulan data indikator mutu dilakukan dengan sensus dan
sampling;
9. Khusus data yang menyangkut individu harus dikumpulkan
dengan cara sensus (misalnya untuk mengetahui jumlah rata-rata
kunjungan pasien rawat inap, jumlah penderita suatu penyakit
dalam satu periode) dengan data yang kurang populasinya kurang
dari 50 sampel/ responden.

10. Memastikan data yang jumlah populasinya lebih dari 100 harus
dilakukan random sampling untuk mendapatkan data yang sahih.
11. Lakukan sampling acak sederhana
sed erhana (simple random sampling)
a. Sampling acak sederhana adalah proses sampling yang
memenuhi persyaratan bahwa setiap unit analisis yang ada
dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih ke dalam sampel.
b. Jika ukuran populasi N, maka setiap unit populasi
mempunyai peluang 1/N untuk terpilih ke dalam sampel.

c. Sampling acak sederhana merupakan dasar dari sampling


PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 3/5

lainnya, tetapi penggunaannya terbatas sekali, terutama


dalam penelitian survei yang ruang lingkupnya luas.
d. Sampling acak sederhana dapat digunakan jika peneliti
berhadapan dengan populasi yang relatif homogen dan
kerangka harus lengkap dan tersedia.
12. Lakukan sampling sistematik (systematic sampling) dalam trafic
survey atau marketing research.
13. Lakukan sampling acak stratifikasi (stratified random sampling)
a. Lakukan dalam keadaan populasi yang sangat heterogen

sehingga populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata).


b. Pastikan tujuan stratifikasi membentuk strata yang
keadaannya relatif homogen sehingga tujuan utama
memperoleh hasil analisis yang mempunyai presisi tinggi
dapat tercapai.
c. Pastikan variabel stratifikasi yang digunakan adalah
variabel yang erat hubungannya dengan variabel yang
sedang diteliti.
14. Lakukan sampling klaster (cluster sampling)

a. Unit analisis merupakan sebuah kesatuan yang


karakteristiknya akan diukur.
b. Unit analisis bisa merupakan sebuah kesatuan yang berdiri
sendiri (tidak dapat dibagi-bagi).
c. Berlawanan dengan pembentukan strata, klaster dibentuk
dengan tujuan memperoleh keadaan se-heterogen mungkin.
d. Jika dalam klaster keadaan heterogen, klaster menjadi
homogen.
e. Bila pembentukan klaster seperti ini dapat tercapai, maka

banyaknya klaster yang digunakan untuk menentukan


PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 4/5

sampel penelitian cukup 2 buah saja karena homogen.


f. Dalam prakteknya di lapangan, klaster yang biasa diambil
adalah daerah administratif seperti RT, RW, kelurahan,
kecamatan, dan lain-lain. Akibat pembentukan klaster
seperti ini maka keadaaan di dalam klaster relatif heterogen
dan antar klaster relatif homogen. Oleh karena itu,
disarankan melakukan pembentukan klaster menggunakan
daerah administrative. (misalnya untuk mengetahui jumlah
pasien dari suatu daerah)

15. Pastikan Indikator mutu yang menggunakan percentase digunakan


apabila populasi yang diukur lebih dari seratus orang / sampel.
Misalnya untuk mengukur indeks kepuasan pelanggan.
16. Pastikan pencentile (1/1.000.000 atau 0/00) digunakan untuk
kejadian atau insiden yang sangat kecil misalnya (angka sentinel
yang terjadi di suatu ruang)
17. Gunakan Angka biasa untuk kejadian atau insiden yang terjadi
dalam rentang waktu yang lama (jarang terjadi) misalnya , angka
pasien jatuh, angka inos, angka
angk a dekubitus, angka ilo, ili, isk.

B. Analisa dan Penyajian Data


1. Pastikan Ketua Komite Mutu melakukan analisa data indikator
mutu dengan menggunakan metode statistik dan kerangka terori
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Pastikan data yang disajikan oleh Ketua Komite Mutu merupakan
hasil analisa yang komprehensif, terukur dan valid.
3. Pastikan Direktur menentukan frekuensi analisa data indikator
mutu corrective action,
action, Jika datanya sedikit bisa dilakukan 3

bulan sekali dan jika datanya banyak harus dilakukan sebulan


PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 5/5

sekali. Akan tetapi jika datanya dianggap sangat penting maka bisa
dilakukan seminggu sekali.
4. Pastikan komite mutu menampilkan data hasil analisa setelah
corrective action, dengan menggunakan data statistic deskriptif
pada tinjauan manajerial.
5. Pastikan Komite Mutu melaporkan hasil analisa data corrective
action kepada Direktur Rumah Sakit untuk mendapatkan legalitas
sesuai dengan tujuan validasi data terutama untuk kepentingan
publikasi pimpinan rumah sakit memastikan reliabilitas data.

6. Pastikan Komite Mutu melakukan proses


proses benchmarking secara
internal dan eksternal
UNIT TERKAIT 1. Ketua Komite
2. Kepala Instalasi
3. Kepala Harian

Disusun Diperiksa

Nama Dwi Gandono, AMK Dr. Katharina P


Jabatan Sekretaris Komite Mutu KaBid Pelayanan

Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai