Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hilda Fazira Setyono

NIM : 21040122140164
Kelas : D

Implikasi Teori Von Thunen Pada Struktur Ruang Kota

A. Karakteristik Kota
Kota adalah simbol tinggi rendahnya sebuah peradaban manusia yang dapat dilihat dari
kompleksifitas fisik dan struktur sosial sebuah kota. Dari proses dan pelakukanya
dihasilkan kondisi fisik kota yang berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Keadaan ini yang menjadikan kajian terhadap model struktur kota.
B. Model Utama dalam Mengkaji Struktur Kota
1. Model Pemusatan Burgees

Dasar dari modelnya adalah perkembangan sosial-ekonomi penduduk kota. Beberapa


asumsi yang dipakai Burgees adalah: kota dibangun di daerah dataran, sistem
transportasi tidak rumit, murah, mudah, dan cepat ke segala arah; nilai tanah
ttertinggi di pusat kota dan menurun semakin jauh dari pusat kota; bangunan tua
berada di dekat pusat kota; penduduk miskin harus tinggal di dekat pusat kota karena
mereka tidak mampu membayar biaya transportasi. Tidak terjadi konsentrasi industri
berat.
2. Model Sektor Hoyt
Beberapa asumsi yang dilakukan oleh Burgees (1924) juga digunakan Hoyt (1939).
Ia menambahkan asumsinya sendiri yakni: orang kaya akan memilih tempat terbaik;
pemukiman kaya bisa membayar biaya transportasi untuk menjauhi daerah industri;
penggunaan tanah tertentu akan menarik jenis yang sama.
3. Model Multiple Nuclei (Harris Ulman)

Pertumbuhan kota bermulai dari satu pusat (inti) menjadi kompleks oleh munculnya
kutub-kutub pertumbuhan baru. Di sekeliling pusat-pusat (nucleus) baru itu akan
mengelompok tata guna lahan yang berhubungan secara fungsional.
C. Fenomena Urban Sprawl Pada Struktur Ruang Kota
Penerapan model Von Thunen dapat diaplikasikan pada identifikasi pola land use dan
menjelaskan fenomena urban sprawl. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan model Von
Thunen Land Rent yang menjelaskan Urban Bid-rent Curve yang digunakan sebagai
dasar analisis bagi penggunaan lahan dan merupakan komponen dasar dalam model
penggunaan lahan masa kini.
Urban Bid-rent Curve pengaplikassiannya
pada lans ude untuk melihat sejauh mana
alokasi geografis suatu kegiatan di suatu
wilayah.

Fenomena Urban Sprawl meliputi:


1. Proses perembetan kenampakan fisik ke arah luar
2. Ekspansi konsentrasi perkotaan melebihi apa yang telah terjadi. Perluasan kota
melibatkan perubahan dari tepi darat ke pusat kota yang sebelumnya telah digunakan
untuk penggunaan non perkotaan untuk satu atau lebih penggunaan kota
3. Ekspansi daerah antinous di sekitar kota besar, dan disana selalu ada zone tanah yang
sedang dalam proses diubah dari daerah pedasaan menjadi daerah perkotaan
4. Pertumbuhan daerah metropolitan melalui proses pengembangan jenis lahan lainnya
di daerah pinggiran kota
5. Faktor urban sprawl adalah gerakan sentrifugal → gerak keluar dari penduduk dan
berbagai usahanya yang disperse kegiatan manusia dan relokasi zona-zona kota.
D. Implikasi Teori Von Thunen Pada Struktur Ruang Kota
Sesuai dengan Konsep Von Thunen bahwa sewa tanah mempengaruhi jenis kegiatan
pada lokasi tertentu masih tetap berlaku dan hal ini mendorong terjadinya kegiatan
tertentu. Von Thunen menggunakan contoh sewa tanah untuk pertanian, tetapi banyak
ahli studi berpendapat bahwa teori ini juga relevan untuk sewa atau penggunaan lahan di
perkotaan.
Penggunaan lahan memang berbeda-beda pada setiap kota. Namun, saat ini kota
cenderung didominasi kegiatan perdagangan dan jasa di daerah pusat, sedikit kea rah luar
digunakan untuk kegiatan industry kerajinan (home industry) dan juga perumahan rendah
dan sedang. Perumahan mewah justru ke arah luar lagi karena mengutamakan
kenyamanan. Industri besar umumnya berada di luar kota karena banyak pemerintah kota
yang melarang industri besar dan berpolusi mengambil lokasi di dalam kota.
Perkembangan dari Teori Von Thunen adalah selain harga tanah tinggi di pusat kota
dan akan makin menurun apabila makin menjauh dari pusat kota, harga tanah makin
tinggi pada jalan-jalan utama. Demikian yang terjadi terhadap lahan yang ada di daerah
perkotaan, dimana nilai sewa atau beli lahan tersebut. Kelangkaan lahan di kota-kota
besar dapat ditujukan oleh banyak sekali toko-toko yang terletak di pusat kota dengan
biaya sewa atau beli tanahnya lebih mahal dari biaya sewa atau beli rumah yang jauh dari
pusat perkotaan. Bahkan harga lahan di pusat kota selalu naik mengikuti perkembangan
yang terjadi dari tahun ketahun.
Jadi implikasi Teori Von Thunen pada zona lahan dan struktur kota adalah zona lahan
pada pusat kota biasanya digunakan sebagai kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu
harga sewa tanah di perkotaan semakin mahal harga sewa atau beli lahannya.
Referensi:

https://auliantideslei.blogspot.com/2013/09/implikasi-teori-von-thunen-pada.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-walisongo-semarang/ilmu-
lingkungan/geologi-lingkungan-tugas-resume-pertemuan-3/46405210

https://alanksetyawan.blogspot.com/2014/10/teori-lokasi-von-thunen-pada-struktur.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai