NIM : 21040122140164
Kelas : D
Batuan adalah bahan padat bentukan alam yang terbentuk dari kumpulan magma yang
membeku di permukaan bumi. Batuan biasanya tersusun dari kumpulan atau kombinasi dari
suatu macam mineral atau lebih.
Berdasarkan kejadiaanya, tekstur, dan komposisi mineralnya batuan dibagi menjadi 3, yaitu:
3. Batuan Metamorf
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya, perubahan tersebut
sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.
➔ Macam-macam tipe metamorfik :
a. Metamorfik geotermal, terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri, tanap tambahan
panas dari magma ataupun pengaruh diastropisme.
b. Metamorfik dinamo, perubahan mineral satu ke mineral lainnya
c. Metamorfisme kontak, terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas, makin
jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur
semakin rendah.
d. Metamorfik metasomantisme, terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang
sifatnya sudah lain dengan batuan induknya.
e. Hydrothermal dan Pneumatolisis, perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas
baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan
(hydrothermal), bila teaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut
pneumobolysis.
➔ Manfaat batuan metamorf
a. Dapat digunakan untuk alat menulis (batu asbak)
b. Untuk lantai (marmer)
c. Untuk dekorasi bangunan (marmer)
d. Untuk batu nisan (marmer)
MINERAL
Mineral yaitu suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun
secara teratur
➔ Sifat-sifat mineral
a. Sifat fisik
a) Warna mineral, banyaknya mineral mempunayi warna khusus, misal : mineral
klopit berwarna hijau.
b) Kilap, terdapat apabila pada mineral di jatuhkan cahaya refleksi
c) Bentuk, umumnya khas untuk mineral tertentu, misal : asbestos bentuk serat
d) Belahan, banyaknya mineral yang terbelah pada jurusan tertentu dan membentuk
bidang belahan
e) Kekerasan, ketahanan yang terdapat pada mineral apabila permukaannya digores
dengan benda tajam.
b. Bentuk kristal
a) Sistem sumbu isometrik, sumbu kristal terletak tegak lurus dengan yang lain dan
sama panjang.
b) Sistem sumbu tetragonal, jumlah sumbu 3 buah, 2 sumbu mendatar sama panjang,
1 tegak lurus dengan kesatuan sumbu lain.
c) Sistem sumbu ortorombik, jumlah sumbu 3 saling tegak lurus, panjang berbeda.
d) Sistem sumbu monoklin, jumlah sumbu 3, panjang tidak sama, satu sumbu tegak
lurus pada sumbu mendatar.
e) Sistem sumbu trikilin, jumlah sumbu 3, tidak sama panjang, tidak tegak lurus
sesamanya.
f) Sistem sumbu heksagonal, jumlah sumbu 4 buah, 3 buah sumbu horizontal dan
sama panjang membuat sudut yang sama besarnya.
c. Sifat optik
Pengenalan mineral yang dilakukan dengan mikroskopis polarisasi, cahaya yang
dipakai dipolarisasi yaitu cahaya yang bergetas pada sebuah bidang saja.
➔ Pembagian mineral
a. Berdasarkan peranannya dalam ilmu batuan
a) Mineral utama, komponen mineral dari batuan yang diperlukan untuk
menggolongkan dan menamakan batuan, tetapi tidak perlu terdapat dalam
jumlah yang banyak.
b) Mineral sekunder, mineral yang dibentuk dari mineral primer oleh proses
pelapukan, sirkulasi larutan atauu metamorfosis.
c) Mineral aksesori atau mineral tambahan, mineral yang terbentuk dari magma,
terdapat dalam jumlah sedikit, umumnya kurang dari 5%
➔ Klasifikasi mineral
a. Mineral anorganik, adalah senyawa kimia yang ada secara alami kecuali senyawa
organik.
b. Mineral organik, umumnya berapa senyawa karbon, kecuali karbonat dan karbida
yang dimasukkan ke dalam kelompok mineral anorganik.
➔ Manfaat mineral
a. Digunakan untuk kosmetik
b. Digunakan sebagai perhiasan (emas, perak, dll)
c. Bumbu dapur (NaCl)
KRISTAL
Kristal idealnya harus memiliki ruang untuk tumbuh dan jauh dari material batuan di
sekitarnya agar bentuk kristal dapat berkembang. Cara untuk mengetahui bagaimana kristal
dapat terbentuk dengan sangat cepat dari larutan dengan komposisi kimia yang sesuai dapat
diketahui dari eksperimen laboratorium. Bentuk kristal mineral tertentu dapat digunakan untuk
mengidentifikasi mineral secara geometris terkait dengan struktur atom. Kristal mineral
tertentu memiliki simetri dan bentuk yang mudah dikenali, seperti kubik, tetrahedral (empat
sisi), atau mungkin memiliki penampang heksagonal.