Anda di halaman 1dari 15

Skor Nilai :

DISUSUN OLEH :

Nama Mahasiswa dan :-Putri Maharani Tamba

NIM 522113003

-mhd fadli Khoir

5221131006

-Geri Ebenezer Tambunan

5221131011

-M.agil asyhadi

5223131025

-Syaifullah

522113003
Dosen Pengampu : Ibu Dorlince Situmorang

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada
mata kuliah Filsafat Pendidikan

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tulisan ini.

Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat memberikan banyak
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca tenang Makalah ini
Medan, 19, Aguatus,2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..

1.2 Tujuan…………………………………………………………………..

1.3 Manfaat…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ………….........................................................................

2.1 Review Jurnal Pertama

2.2 Review Jurnal Kedua

BAB III PENUTUP …...............................................................................................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................


3.2 Saran .................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena
rendahnya minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat membaca. Mengkritik jurnal (critical jurnal review )
merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.

Pada dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi


( penjelasan, interpretasi, dan analisis ) mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah
persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang
disajiakan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut.

Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui


kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada
penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi
dan substansi jurnal. Selain itu para pembaca, Critical Journal Review ini
mempunyai tujuan agar pembaca mendapat bimbingan dalam memilih
buku. .

1.2Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi isi
journal yang akan di review
2. Menguatkan pemahaman dalam memilih journal yang baik dan tidak
baik
3. Untuk penyelesaian tugas filsafat pendidikan pada mata kuliah
statistika dasar.

1.3Manfaat
 Menambah wawasan dalam memahami journal tentang tendensi
sentral
 Mengetahui kelebihan dan kelemahan suatu journal
 Mengetahui apa yang melandasi journal tersebut dibuat.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Review Jurnal Pertama

N Identitas Jurnal Lampiran Jurnal


o
 Judul Filsafat Pendidikan
 Jurnal Jurnal filsafat pendidikan
 ISSN -
 Download http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/vi
 Volume dan ew/208
Halaman Vol 1 dan
 Tahun Hal (129-135)
 Penulis 2014
 Reviewer Ahdar Djamaluddin
 Tanggal Sofiana N Siregar
26 Oktober 2020
Abstrak penelitian
 Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
penelitian pengertian dari filsafat, untuk mengetahui
pengertian pendidikan, untuk mengetahui latar
belakang munculnya filsafat, untuk mengetahui tiga
masalah filsafat, untuk mengetahui hubungan
filsafat dengan pendidikan.

 Subjek Jurnal filsafat pendidikan


penelitian
 Aksesment Dalam kehidupan modern ini, filsafat diartikan
data sebagai ilmu yang mencari hakikat sesuatu,
berupaya melakukan penafsiranpenafsiran atas
pengalaman-pengalaman manusia dan merupakan
suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Jawaban tersebut merupakan suatu hasil
pemikiran yang mendasar dan digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan aspek kehidupan manusia,
termasuk aspek pendidikan. Filsafat pendidikan
yang lahir dan menjadi tumpuan konsep ilmu
pendidikan, sebagai ilmu pengetahuan yang
normatif, merupakan disiplin ilmu yang merumuskan
kaidah-kaidah nilai yang akan dijadikan ukuran
tingkah laku manusia yang hidup di tengah-tengah
masyarakat serta tugas dari pendidikan, sebagai
aspek kebudayaan yaitu menyalurkan nilai-nilai
hidup, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
norma tingkah laku kepada subjek didik yang
bersumber dari filsafat, kebudayaan, dan agama
yang berlaku dalam suatu masyarakat atau negara.
Kaitannya dengan filsafat pendidikan pancasila,
seluruh aspek kehidupan suatu bangsa di ilhami dan
berpedoman pada ajaran-ajaran filsafat bangsa itu
sendiri.

 Kata kunci Pendidikan, filsafat

Pendahuluan
 Latar belakang Istilah cipta kadang–kadang berarti permunculan
dan teori sesuatu yang belum pernah ada, kadang–kadang
berarti pikiran. Komponis Gesang telah
menciptakan lagu Bengawan solo, oleh komponis
gesang sebelum itu belum ada pernah lagu
Bengawan Solo. Perlu diingat bahwa ketika
membuatnya diperlukan bahan–bahan baku, antara
lain: objek atau sasaran yang akan dijadikan suatu
judul lambang keindahan alam sekitar bengawan
solo (benda konkrit) dan karya sastra yang indah itu
berupa bahasa dan rangkaian kalimat yang
memerlukan pemikiran, nada dan irama yang
memerlukan perasaan halus (benda abstrak).
Terwujudnya keinginan untuk memunculkan
sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada dan itu
selalu didahului oleh serangkaian pemikiran-
pemikiran. Dari contoh tersebut ditarik pengertian
bahwa : istilah cipta Tuhan berarti mengadakan
alam. Istilah cipta manusia: mengubah alam.
Manusia mengubah alam dengan cita, laku dan
perbuatannya. Cita dan laku perbuatannya
bersumber dari dalam jiwa, dilahirkan oleh jiwa
karena hewan tak berjiwa tidaklah dapat mengubah
alam. Bahkan ia dijadikan manusia sebagai objek
untuk diubah bagi keperluan manusia.
Metode penelitian

 Hasil penelitian 1) Kesimpulan Induksi Untuk memperoleh


gambaran, sebelumnya dibuat sebuah contoh 1)
Ikan lele hidup di air. 2) Ikan tawas hidup di air 3)
Ikan teri hidup di air 4) Ikan mas hidup di air
Kesimpulan : semua ikan hidup di air Telah menjadi
suatu keputusan bahwa ikan lele itu hidup di air, hal
ini telah ditetapkan sebagai suatu keputusan,
kemudian beberapa kenyataan yang konkrit itu
kemudian dibuat suatu kaidah atau dalil bahwa :
semua ikan hidup di air. Jadi disebut kesimpulan
induksi itu adalah suatu keadaan yang bertolak dari
hal–hal yang bersifat khusus menuju kepada
hal–hal yang bersifat umum sehingga dapat
dijadikan suatu kaidah atau dalil. 2) Kesimpulan
Deduksi Jalan kesimpulan induksi sangat berlainan
bahkan kebalikan dari induksi, yaitu bahwa
kesimpulan deduksi itu adalah suatu keadaan yang
bertolak belakang dari hal–hal yang umum (kaidah
dalil) menuju kepada hal– hal yang bersifat khusus.
Karena induksi itu pengambilannya dari umum
menuju khusus, sedangkan yang khusus itu bentuk,
isi dan macamnya banyak sekali, maka tidak jarang
akan terkecoh, akan menjumpai kekhilafan atau
ketidakcocokan dengan keadaan yang sebenarnya.
Oleh karena itu harus selalu berhati–hati
mengambil kesimpulan deduksi. Sebagai contoh :
Kaidah/dalil : kebanyakan dokter itu tulisannya jelek
dan sukar dibaca Kejadian : Ahmad tulisannya jelek
dan sukar dibaca Kesimpulan : Ahmad adalah
seorang dokter. Padahal Ahmad masih duduk di
kelas II di SMP swasta dan pada tahun ini kabarnya
tidak naik kelas. 3) Kesimpulan Analogi Kesimpulan
analogi merupakan suatu tindakan untuk
menyamakan situasi baru dengan situasi–situasi
yang telah diketahui. Jadi membuat perbandingan
antar suatu keadaan dengan keadaan–keadaan lain
yang pernah dialami pada waktu–waktu
sebelumnya, misalnya: Situasi baru : ketika di langit
tampak awan tebal hitam maka Aminah segera
mengambil semua jemuran pakaian yang belum
kering dan dipindahkan ke dalam. Situasi lama :
setiap kali di langit tampak awan hitam, biasanya
hal itu sebagai pertanda akan turun hujan lebat
Menurut pengalaman memang demikian
keadaanya. Oleh karena itu ketika Aminah melihat
keadaan awan hitam di langit, maka ia segera
menarik kesimpulan bahwa sebentar lagi akan
turun hujan lebat, dan bergegas–gegaslah ia
memindahkan semua jemuran pakaian yang belum
kering itu ke tempat teduh. Kesimpulan yang
diambil Aminah disebut kesimpulan Analogi.
 Diskusi penelitian Dalam arti sederhana pendidikan sering kali
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai – nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaannya. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau
paedagogic berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa
agar menjadi dewasa
 Daftar pustaka Ahdar Djamaluddin.2014. Filsafat pendidikan. Pare-
pare:Jurnal Filsafat Pendidikan
Analisis Jurnal
 Kekuatan jurnal Jurnal ini sangat baik digunakan dalam pendidikan
tingkat yang berkait karena jurnal ini ditulis dengan
kalimat yang sangat baik dan dengan kalimat yang
mudah dipahami.
 Kelemahan jurnal Akan tetapi jurnal ini juga mempunyai kekurangan
yakni, penyusunan bagian-bagian kalimatnya tidak
beraturan sehingga sulit bagi pembaca dalam
melihat bagian

2.3Review Jurnal Kedua

No Identitas Jurnal Lampiran Jurnal


 Judul Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional
 Jurnal Jurnal filsafat pendidikan
 ISSN -
 Download http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/download/6
 Volume 28/578
dan Vol 5 dan
Halaman Hal (666-678)
 Tahun 2015
 Penulis Agus Sutono
 Reviewer Sofiana Natalia Siregar
 Tanggal 26 Oktober 2020
Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengimplementasi
penelitian sistem
 Tujuan pendidikan nasional, tercapainya prinsip nilai-nilai dasar
penelitian pancasila, mewujudkan pendidikan yang bermartabat.

 Subjek Jurnal filsafat pendidikan


penelitian
 Aksesmen Landasan filosofis pendidikan nasional adalah Pancasila
t data sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UndangUndang
Dasar 1945. Landasan filosofis pendidikan nasional
berasumsi sebagai berikut:
1. Segala sesuatu berasal dari Tuhan sebagai pencipta.
2. Pancasila merupakan mazhab filsafat tersendiri yang
dijadikan landasan pendidikan.
3. Manusia adalah ciptaan Tuhan, bersifat mono-
dualisme dan monopluralisme. Manusia yang dicita-
citakan adalah manusia seutuhnya.
4. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman,
pemikiran, dan penghayatan.
5. Perbuatan manusia diatur oleh nilai-nilai yang
bersumber dari Tuhan, kepentingan umum dan hati
nurani.
6. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya
7. Kurikulum berisi pendidikan umum pendidikan
akademik, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan
pendidikan profesional.
8. Mengutamakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan
penghayatan.
9.
 Kata kunci Pancasila, filsafat, pendidikan
Pendahuluan Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering
 Latar dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif.
belakang Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang dapat
dan teori diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber dari
segala kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas
warga negara dari suatu bangsa.Pendidikan adalah usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam lingkungan masyarakat
dan lingkungan. Ilmu pendidikan yaitu menyelidiki, merenungi
tentang gejala-gejalan perbuatan mendidik. Hubungan antara
filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu:
logika formal yang dibangun atas prinsip koherensi, dan
logika dialektis dibangun atas prinsip menerima dan
membolehkan kontradiksi. Hubungan interaktif antara filsafat
dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan
pada akhirnya menghasilkan yang disebut dengan filsafat
pendidikan. Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan
perenungan secara mendalam sampai keakar-akarnya
mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan dijabarkan dari
filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan
dengan filsafat.
Metode
penelitian 1. Sistem Pendidikan Nasional
 Hasil Dengan melihat dan memerhatikan fungsi pendidikan
penelitian dalam membangun potensi negara dan bangsa,
khususnya dalam menumbuh kembangkan
kebudayaan dan kepribadian bangsa yang pada
akhirya menentukan eksistensi dan martabat banga,
maka sistem pendidikan nasional dan filsafat
pendidikan Pancasla seharusnya terbina dengan
konsisten . Filsafat pendidikan Pancasila merupakan
aspek ruhaniah atau spiritual sistem pendidikan
nasional ( Jalaludin, 2007:170). Oleh karenanya
menjadi sangat logis bahwa sistem pendidikan
nasional yang dibangun dan hendak
ditumbuhkembangkan dengan baik harus dijiwai oleh
sistem filsafat pendidikan Pancasila. Filsafat
pendidikan Pancasila sebagai fondasi yang akan
membantu mewujudkan manusia yang diidealkan oleh
Pancasila yang dapat berkembang sempurna semua
aspek kediriannya.
2. Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan
Dalam kaitan Pancasila sebagai filsafat pendidikan
maka harus dipahami bahwa Pancasila sebagai
pandangan hidup yang diyakini dan menjiwai
kehidupan masyrakatnya. Untuk mengidealisasikan
dalam proses berbangsa maka harus ada upaya yang
sungguh-sungguh mengenai bagaimana nilai-nilai
Pancasila dapat dilaksanakan melalui proses
pendidikan. Pancasila meenjadi sumber nilai untuk
mengarahkan proses pendidikan yang menyangkut
secara jelas out put pendidikannya agar mampu
menghasilkan manusia Indonesia yang diidealkan
sebagaimana yang dikehendaki, yakni manusiayang
mampu mengenali seluruh potensi kediriannya
sehingga mampu menjalankan kehidupanya dengan
penuh tanggung jawab dalam semua aspek atau
dimensi kehidupannya.
3. Aspek Ontologis Filsafat Pendidikan Pancasila
Ontologi adalah cabang filsafat yang persoalan
pokoknya adalah mempertanyakan mengenai
kenyataan atau realitas. Persoalan-persoalan ni identik
dengan pembicaraan mengenai hakikat “ada”. Hakikat
“ada” dapat berarti tidak apa-apa, karena merujuk dan
menunjuk pada hal umum (abstrak umum universal).
Pengertian ini bar menjadi kongkret sejauh diberikan
sesuatuu dibelakangnya ( Sutrisno, 1984:82).
Demikian halnya dengan Pancasila sebagai filsafat, ia
memiliki isi yang abstrak umum dan universal.
Pengertian abstrak umum dan universal dalam hal ini
adalah pengertian pokok yang terdapat dalam setiap
unsur-unsur sila dari Pancasila. Pancasila terdiri dari
sila-sila yang mempunyai awalan dan juga kahiran,
yang dalam tata bahasa membuat abstrak; dari kata
dasarnya yang artinya meliputi hal yang jumlahnya
tidak terbatas dan tidak berubah, terlepas darii
keadaan, tempat , dan waktu. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjiwai
sistem pendidikan nasional tidak bisa dipisahkan
denga kenyataan yang ada, karena pendidikan
nasional itu dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945,
sehingga hal ini menjadi bentuk kesatuan yang utuh.
4. Aspek Epistemologis Filsafat Pendidikan Pancasila
Epistemologi merupakan studi filsafat yang berfokus
pada sumber, syarat, dan proses terjadinya ilmu
pengetahuan, batas validitas, serta hakikat ilmu
penegtahuan. Melalui filsafat kita dapt menentukan
tujuantujuan yang akan dicapai demi peningkatan
ketenangan da kesejahteraan hidup, pergaulan dan
berwarga negara. Dasar epistemologis Pancasila tidak
dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.
Pancasila sebagai suatu ideoelogi ersumber pada nilai
-nilai dasarnya yaitu filsafat Pancasila
( Poespowardojo, 1991:50). Sumber pengetahuan
Pancasila adalah ilai-nilai yang ada pada bangsa
Indonesia yang ditemukan dalam adat istiadat serta
kebudayaan dan nilai religius ( Kaelan, 2013:148).
5. Aspek Aksiologis Filsafat Pendidikan Pancasila
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang
memfokuskan perhatian pada persoalan nilai. Nilai
tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul
karena manusia memiliki bahasa yang digunakan
dalam komunikasi seharihari. Sehingga masyarakat
menjadi wadah timbulnya nilai. Dikatakan memiliki
nilai apabila berguna, benar, bermoral, etis dan bernilai
religius ( Jalaludin, 2007:179). Nilai-nilai yang
terkandung dalam silasila Pancasila merupakan cita-
cita, harapan, dambaan bangsa Indonesia yang akan
diwujudkan dalam kehidupannya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila itu memiliki tingkatan dan
bobot yang berbeda, namun tidak saling bertentangan.
Pancsila merupakan substansi utuh atau kesatuan
organik (Kaelan, 2013:162-163). Dengan demikian
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki
nilainilai; ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyataan dan keadilan. Nilai ideal, material,
spiritual, dan nilai positif dan juga nilai logis, estetika,
etis, sosial dan religius ( Jalaludin, 207:179).
 Diskusi Dalam arti sederhana pendidikan sering kali diartikan sebagai
penelitian usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai – nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogic
berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara
sengaja oleh orang dewasa agar menjadi dewasa
 Daftar Agus Sutono.2015. Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat
pustaka Pendidikan Nasional : Jurnal Filsafat Pendidikan
Analisis Jurnal
 Kekuatan Jurnal ini sangat baik digunakan dalam pendidikan tingkat
jurnal yang berkait karena jurnal ini ditulis dengan kalimat yang
sangat baik dan dengan kalimat yang mudah dipahami.
 Kelemaha Akan tetapi jurnal ini juga mempunyai kekurangan yakni,
n jurnal penyusunan bagian-bagian kalimatnya dan spasi tidak
beraturan sehingga sulit bagi pembaca dalam melihat bagian
berikutnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan Review Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering


Jurnal Pertama dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya
relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi
yang dapat diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi
sumber dari segala kegiatan manusia atau mewarnai
semua aktivitas warga negara dari suatu bangsa.
Pendidikan adalah usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi - potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai -nilai yang ada di dalam lingkungan
masyarakat dan lingkungan. Ilmu pendidikan yaitu
menyelidiki, merenungi tentang gejala -gejalan
perbuatan mendidik. Hubungan antara filsafat dan
pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu: logika
formal yang dibangun atas prinsip koherensi, dan logika
dialektis dibangun atas prinsip menerima dan
membolehkan kontradiksi. Hubungan interak tif antara
filsafat dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran
kultural dan pada akhirnya menghasilkan yang disebut
dengan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam
sampai keakar -akarnya mengenai pendidikan. Filsafat
pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat
pendidikan tidak boleh bertentangan dengan filsafat.

Saran Review Berdasarkan hasil temuan pada penitian ini terdapat


Jurnal Pertama beberapa saran yang dapat peneliti
sampaikan berdasarkan temuan dalam penelitian ini
adalah :
a. Bagi siswa-siswi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam menyadari kekurangan dan
kelebihan ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif
sehingga siswa mampu meningkatkan bagian indikator
yang masih belum dipenuhi oleh siswa.
b.Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu
guru dalam memahami kemampuan indikator berpikir
kreatif
siswa sehingga guru dapat mendesign pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa.
c. Bagi peneliti lainnya, diharapkan dapat melaksanakan
penelitian lanjutan yang berpotensi untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa.
Referensi -

Kesimpulan Review 1. Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari


Jurnal Kedua sistem pendidikan nasional di Indonesia harus
benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan
rujukan dalam perencanaan strategis dibidang
pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan
yang dimungkinkan dalam sebuah sistem
pendidikan nasional, sebagai sebuah
keniscayaan dalam menghadapi semua
perubahan jaman, harus mempertimbangkan
Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti
perubahan yang dimungkinkan adalah perubahan
yang tidak berkaiatan dengan nilai dasarnya
tetapi perubahan dalam aspek instrumentalnya,
sebagaimana misalnya dalam kebijakan
Kurikulum 2013 saat ini.
2. Filsafat Pendidikan Pancasila harus
diimplementasikan secaranyata dan konsisten
agar pembangunan manusia Indonesia
sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita
besar bangsa Indonesia dapat tercapai dengan
prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu
prinsip religiusitas, perwujudan dan penghargaan
atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada
jiwa persatuan sebagai bangsa, semangat
menghargai perbedaan dan penghormatan pada
kehidupan yang demokratis serta perwujudan
nilai-nilai keadilan, yang semuanya harus
terwujudkan melalui proses pendidika yang
bermartabat sebagaimana diciata-citakan
Pancasila

Saran Review Berdasarkan hasil temuan pada penitian ini terdapat


Jurnal Kedua beberapa saran yang dapat peneliti
sampaikan berdasarkan temuan dalam penelitian ini
adalah :
a. Bagi siswa-siswi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam menyadari kekurangan dan
kelebihan ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif
sehingga siswa mampu meningkatkan bagian indikator
yang masih belum dipenuhi oleh siswa.
b.Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu
guru dalam memahami kemampuan indikator berpikir
kreatif
siswa sehingga guru dapat mendesign pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa.
c. Bagi peneliti lainnya, diharapkan dapat melaksanakan
penelitian lanjutan yang berpotensi untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa.
Referensi -

Anda mungkin juga menyukai