Anda di halaman 1dari 3

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

1. Pemerataan pendidikan
Adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan yang dapat menjadi wahana
pembangunan SDM untuk menunjang pembangunan.

Pemecahan masalah pemerataan pendidikan:


Cara konvensional:
 Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
 Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore).

Cara inovatif:
 Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru) atau Impacts System
(Instructional Management by Parent, Community and Teacher).
 SD kecil di daerah terpencil
 Sistem Guru Kunjung
 SMP Terbuka (ISOSA – In School Out of School Approach)
 Kejar Paket A, B dan C
 Belajar jarak jauh seperti Universitas Terbuka

2. Kualitas pendidikan
Kualitas atau mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf
seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga
penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi.

Pemecahan masalah kualitas (mutu) pendidikan:


Garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia dan
manajemen sebagai berikut:
a. Akreditasi
b. Sertifikasi
c. Performance Test (Sistem Tes)
d. Pelatihan Magang
e. Manajemen 3 M (Man, Method & Money)
3. Fasilitas (sarana dan prasarana)
Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang harus dipersiapkan secara matang dan
berkesinambungan untuk menjamin kelancaran pendidikan dan pembelajaran setiap saat. Tanpa
fasilitas yang baik, sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil yang kompeten. Minimnya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sumber daya manusianya sendiri, dapat
berdampak pada pembangunan pendidikan

Pemecahan masalah fasilitas (sarana dan prasarana):


 Menyempurnakan sarana belajar seperti buku paket, alat tulis, seragam sekolah, furniture
kelas, media pembelajaran, peralatan laboratorium, penerangan, dll.
 Meningkatkan dan memperbaiki prasarana pendidikan meliputi gedung sekolah, ruang
kelas, ruang kegiatan pendukung, akses jalan menuju sekolah, dll.
 Menyediakan jaringan infrastruktur telekomunikasi (internet) khususnya di daerah
pedesaan atau terpencil.

4. Masalah efisiensi pendidikan


Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan
mendayagunakan SDM yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Beberapa masalah efisiensi
pendidikan adalah bagaimana tenaga pendidikan difungsikan, bagaimana prasarana dan sarana
pendidikan digunakan, bagaimana pendidikan diselenggarakan, serta masalah efisiensi dalam
memfungsikan tenaga.

Pemecahan masalah efisiensi pendidikan:


 Mengatasi kesenjangan antara stok tenaga yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang
terbatas.
 Mengatasi masalah penempatan guru, khususnya guru penempatan bidang studi yang
seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
 Mencegah keterlambatan dalam pengembangan tenaga kependidikan di lapangan,
khususnya saat menyongsong hadirnya kurikulum baru.

5. Masalah relevansi pendidikan


Mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran (output) yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam
rumusan tujuan pendidikan nasional. Luaran (output) pendidikan diharapkan dapat mengisi
semua sektor pembangunan yang beraneka ragam, seperti sektor produksi, jasa, dan lain-lain,
baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas.

Pemecahan masalah relevansi pendidikan:


 Menghasilkan luaran (output) yang memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan di
lapangan pekerjaan atau dengan kata lain menghasilkan luaran yang siap pakai.
 Hasil pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
 Menghasilkan luaran yang sesuai dengan perkembangan di dunia kerja baik di masa saat
ini maupun masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai