Anda di halaman 1dari 30

STATISTIK DESKRIPTIF

BAB 2
Data, Proses Pengumpulannya,
Pengolahan dan Penyajiannya I

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan :


1. Macam-macam data
2. Pengumpulan data (wawancara, kuesioner, test skala
objektif, observasi tingkah laku, metode proyektif)
3. Tabel referensi
4. Tabel ikhtisar

Disusun Oleh : Erlina Dewi Endah Amaliyah, S.ST., M.M.


Pengumpulan Data
PENGUMPULAN DATA YANG PENGUMPULAN DATA ASLI
SUDAH TERSEDIA (BARU)

Harus akurat, Keuntungan : peneliti dapat


ikut merumuskan variabel
yang dikehendaki

up to date menentukan bagaimana


variabel tsb diukur,

komprehensif, dan sehingga lebih relevan bagi


relevan bagi persoalan persoalan yang diteliti.
yang diteliti
Pengumpulan Data Asli (Baru)
Umumnya adalah menggunakan kuesioner atau wawancara langsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

MERENCANAKAN PERTANYAAN

MEMILIH JENIS SAMPLE

PENGUMPULAN DATA HARUS SECEPAT MUNGKIN


MEMILIH JENIS SAMPLE
•Metode sampling dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Probabilitas sampling (random sampling)
Merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada
seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan
merupakan sampel yang representatif.
Probabilitas sampling dibedakan menjadi :
a. Pengambilan sample acak sederhana
b. Pengambilan sample acak sistematis
c. Pengambilan sample acak bertingkat
d. Pengambilan sample acak kelompok

2.Non probabilitas sampling (non random sampling)


Merupakan cara pengambilan sampel dimana semua objek populasinya tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.
Non probabilitas sampling dibedakan menjadi :
a. Purposive sampling atau judgmental sampling
b. Snow-ball sampling
c. Quota sampling
d. Accidental sampling (convenience sampling)
Pengolahan dan Penataan Data

1. KOMPUTASI 4. PEMERIKSAAN TERHADAP


Penghitungan keterangan-keterangan KOSISTENSI JAWABAN
responden dilakukan oleh peneliti Jika usia dan tanggal lahir tidak
setelah kuesioner dikembalikan. konsisten, maka perlu dibetulkan.

5. PEMERIKSAAN
2. KODING TERHADAP KELENGKAPAN
Misalnya pendidikan dari JAWABAN
SD-S3 diberikan kode 1-6. Mengembalikan kuesioner kpd
responden bila
pertanyaan-pertanyaan penting
belum terjawab.
3. PEMECAHAN KATA-KATA YANG
KURANG JELAS
Menanyakan kembali kepada
responden, apabila tulisan tidak
terbaca.
Cara Pengumpulan Data Statistik

Kuesioner
Wawancara

Wawancara : bertanya langsung pada Kuesioner : Serangkaian pertanyaan


responden. yg diserahkan kpd responden untuk
diisi.
Daftar Lampiran wawancara : berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan pada responden.

Kekurangan wawancara :
membutuhkan banyak waktu dan
biaya

Test dan Skala Metode Observasi Tingkah Laku


Objektif Proyektif
MERENCANAKAN PERTANYAAN

Pertanyaan harus jelas

Hindari pertanyaan yang bersifat sensitif

Jawaban harus objektif dan dapat disusun secara berlajur-lajur

Instruksi dan perumusan istilah harus jelas

Susunan pertanyaan harus direncanakan dengan


cermat
Daftar pertanyaan/ kuesioner harus di test terlebih dahulu untuk memastikan
pertanyaan-pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh responden.
Bentuk Wawancara
WAWANCARA YANG DI WAWANCARA
WAWANCARA YANG
STANDARISIR KOMPROMISTIS
TIDAK DISTANDARISIR

Lebih fleksibel dan terbuka. Urutan dan Wawancaranya


Menggunakan pertanyaan,
redaksinya terserah pada distandarisir tetapi
urutan, dan redaksi yang
pewawancara, namun harus sesuai pewawancara diberi
telah ditentukan.
dengan tujuan penelitian. kesempatan
Kesempatan untuk
Tidak perlu menggunakan daftar menggunakan
mengajukan pertanyaan
lampiran wawancara. pertanyaan-pertanyaan
diluar daftar lampiran
alternatif yang dianggap
sangat terbatas, harus
Wawancara tetap harus direncanakan sesuai bagi responden
dispesifikasi dulu
dengan cermat tertentu.
Daftar lampiran harus
dibuat secara cermat agar
memperoleh keterangan
yang relevan
Daftar Lampiran Wawancara (Interview Schedule)

✔ Daftar Lampiran Wawancara : pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kpd responden.


✔ Berdasarkan sifat keterangannya, bentuk keterangan daftar lampiran dibagi 3 :

Keterangan Identifikasi
▪ Meliputi : nama, tempat dan tanggal lahir.

Keterangan Sensus
▪ Keterangan tentang fakta yang dibutuhkan peneliti dan dianggap dapat
diperoleh dari responden

Keterangan Masalah
▪ Terkait opini atau sikap responden mengenai masalah tertentu
Closed Question
✔ Berdasarkan sifat pertanyaannya, keterangan daftar lampiran dibagi 3 :

1. Pertanyaan dengan jawaban alternatif tertentu (closed question)


▪ Memberi responden suatu pilihan dari dua atau beberapa jawaban alternatif.
▪ Bentuk pertanyaan bersifat dikotomi ya/ tidak; setuju/ tidak setuju; mau/
tidak mau.
▪ Atau seringkali memberi 3 jawaban alternatif : tahu/ tidak tahu/ ragu-ragu.
▪ Keuntungan : jawaban mudah di-kode
▪ Kelemahan :
a. sifat jawaban sangat dangkal,
b. responden tidak puas karena merasa tidak satupun pilihan jawaban
sesuai dengan keinginan mereka.
Open Question
2. Pertanyaan dengan jawaban alternatif yang bersifat terbuka (open question)
▪ Memberi kerangka bagi jawaban responden dengan batas-batas minimal pada cara
responden menjawab dan menyatakan perasaan ataupun opininya.
▪ Pertanyaan dimulai dengan pertanyaan umum kemudian menyempit secara progresif
hingga pertanyaan yang khusus dikehendaki oleh pewawancara (cerobong).
▪ Tujuan :
a. Mencegah pertanyaan terdahulu mempengaruhi pertanyaan berikutnya.
b. Mengarahkan jawaban responden

▪ Kelebihan :
a. Fleksibel
b. Mudah memperoleh keterangan secara mendalam
c. Menghindari kemungkinan kesalahpahaman
d. Mendorong responden bekerjasama dengan pewawancara secara lebih erat
e. Interpretasi ciri-ciri, kepercayaan, sikap, dan pendapat responden dapat dilakukan
dengan lebih tepat.

▪ Kekurangan :
a. Sukar disusun secara tepat dan mengena.
b. Penyusunan redaksi pertanyaan harus sesuai, singkat, dan jelas.
Open Question
Contoh :

Sudah tentu, semua bayi menangis.

Beberapa ibu beranggapan bahwa menolong bayi setiap kali ia menangis akan
membuat bayi manja. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa
seharusnya jangan membuat bayi menangis terlalu lama.

Bagaimanakah pendapat Anda tentang hal diatas?


a. Apakah yang Anda lakukan terhadap bayi Anda jika ia menangis?
b. Bagaimana bila menangis saat tengah malam?
Scale-Item
3. Pertanyaan dengan jawaban berbentuk skala
▪ Jawabannya berskala
▪ Akan memiliki daya guna yang lebih besar jika dilengkapi dengan pertanyaan yang
jawabannya bersifat terbuka
Syarat Penulisan Pertanyaan yang Baik

1. 4.
Pertanyaan harus Hindari pertanyaan yg
relevan dengan tujuan dapat membimbing ke
penelitian. arah jawaban tertentu.

5.
2. Bentuk pertanyaan harus
sesuai dan mengena. Hindari pertanyaan yg
Keterangan tentang sikap, jawabannya membutuhkan
tingkah laku sebaiknya bersifat pengetahuan diluar kemampuan
Penulisan pertanyaan responden.
terbuka. Sedangkan yang sudah
dapat dikembangkan
jelas jawabannya sebaiknya
dengan berlatih
bersifat tertutup.
melalui pengalaman
dalam riset.

3. 6.
Pertanyaan harus Pertanyaan tidak
jelas dan jangan bersifat pribadi/
meragukan. tanyakan pertanyaan
pribadi di akhir.
KUESIONER

▪ Serangkaian pertanyaan yg dikirimkan melalui pos atau diserahkan kpd responden


untuk diisi.
▪ Responden mengisi sendiri tanpa bantuan pihak peneliti.
▪ Pertanyaan harus jelas dan tidak meragukan responden.
▪ Jawaban dikirimkan kembali oleh responden, tergantung kesediaan responden.
▪ Peneliti tidak dapat memaksa responden untuk mengisi kuesioner tersebut.
▪ Kelemahan :
a. Kemungkinan tidak mendapatkan jawaban responden kirim kuesioner susulan
(follow-up questionnaire) disertai uang mahal
b. Kemungkinan tidak dapat mengecek kebenaran jawaban responden.
Wawancara vs Kuesioner
Wawancara
Kelebihan :
Kuesioner
a. Wawancara disertai daftar lampiran yang
telah diuji sangat ampuh untuk riset. Kelebihan :
b. Dapat digunakan untuk berbagai riset a. Biaya tidak begitu mahal
c. Dapat digunakan untuk berbagai responden b. Rahasia keterangan pribadi dapat dipegang teguh
d. Dapat memperoleh informasi secara sehingga jawaban responden lebih jujur.
mendalam.

Kelemahan :
Kekurangan : a. Tingkat pengembalian kuesioner terkadang kecil
a. Pengisian sesuai kemauan responden (50-60%).
b. Jika bentuk pertanyaan tertutup, bisa saja
jawabannya uniform
c. Jika pertanyaan terbuka, responden enggan
karena harus mengarang jawaban. Selain
itu, tidak semua orang dapat mengutarakan
pendapatnya dg baik.
TES DAN SKALA OBJEKTIF

▪ Adalah penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri individu atas dasar


angka-angka yang diberikan melalui test tertentu.
▪ Responden harus mengalami test atau mengisi angka atau tanda tertentu
dalam test.
▪ Biasanya, tanda-tanda yang harus diisi sudah dibatasi pada dua atau
beberapa pilihan dari sekian banyak alternatif.
▪ Kemudian dari tanda atau angka yang dipilih tsb, penguji dapat menarik
kesimpulan tentang ciri-ciri individu yang bersangkutan.
▪ Ada kalanya angka atau tanda tertentu dalam test dapat diisi oleh penguji
setelah memperhatikan/ melihat individu yang menjadi objek test nya.

▪ Ada beberapa macam bentuk mengukuran yang bersifat test atau skala
objektif :
a. Test kecerdasan dan bakat (intelligence and aptitude test)
b. Test prestasi (achievement test)
c. Test kepribadian (personality test)
d. Skala tentang sikap (attitude test)
e. Skala tentang nilai (value scale)
OBSERVASI TINGKAH LAKU
▪ Adalah penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri individu dengan cara melihat
dan mendengar sendiri peristiwanya.
▪ Memungkinkan peneliti mengarahkan observasinya langsung pada masalah
penelitian.
▪ Kelebihan dan kelemahan : tergantung kekuatan interpretasi pengamat
sendiri (subjektif peneliti).

Misal : observasi tingkah laku guru SD.


Jika terang-terangan tingkah laku guru tidak apa adanya karena tau sedang
dinilai menguntungkan si guru

Maka sebaiknya observasi dilakukan secara hati-hati, tidak mencolok, dan


tidak memberi kesan bahwa responden sedang dinilai.

Selain itu, bila pengamat bukan orang yg mengerti tentang pendidikan, maka
kesimpulan hasil penelitian tidak akan sempurna.
METODE PROYEKTIF
▪ Secara tidak sengaja melihat atau memiliki anggapan bahwa orang lain
memiliki impusi (dorongan hati) yang sama dengan dirinya.

▪ Misal :
Seseorang yg memiliki impulsi agresif secara tidak sadar seringkali melihat
orang lain juga bersifat agresif.
Seorang anak diminta untuk menuliskan tentang dirinya sendiri
(memproyeksikan dirinya sendiri melalui tulisan). Kemudian tulisan itu dapat
kita evaluasi emosi, motif, dan sikapnya.

▪ Metode ini kurang efektif karena pengamat yang berbeda akan menarik
kesimpulan yang berbeda dari hasil proyeksinya. Sehingga hasil pengamatan
tidak reliabel.

▪ Metode proyektif dapat dilakukan dengan : menggambar, menulis esai,


bermain dengan boneka, bercerita, menjelaskan bekas-bekas tinta, atau
gambar yang samar-samar, reaksi terhdap warna atau suara, dsb.
Angka dalam Statistik
ANGKA EKSAK & ANGKA KIRA-KIRA (APROKSIMATIF)
ANGKA APROKSIMATIF SEBAGAI INTERVAL
✔ Angka eksak : diperoleh dari proses penjumlahan 1 2
dan dapat dinyatakan hingga unit terakhir ✔ Setiap angka aproksimatif sebenarnya punya nilai
✔ Contoh : sesungguhnya yang terletak diantara 2 batas (limit).
Jumlah transmigran yang diklasifikasikan
berdasarkan daerah asal. ✔ Contoh :
1/5 = 0,20 Berat 75kg. Sesungguhnya nilai tidak akan lebih kecil 0,5kg
atau lebih besar 0,5kg dari 75. Karena kalau lebih kecil/besar
▪ Angka kira-kira : diperoleh dari hasil pengukuran 0,75kg nilai akan mendekati 74 dan 76. Maka kedua batas
▪ Contoh : 75kg adalah 74,5 dan 75,5.
Tinggi badan Ahmad 160cm padahal
2
“sesungguhnya” jika diukur 160,897cm.

Penduduk Ibukota 6,5 juta jiwa, padahal sebetulnya


mendekati 6,5 juta.

1/3 = 0,33333333…
START 1
3
PEMBULATAN ANGKA
TABEL REFERENSI

▪ Berfungsi sebagai ‘gudang keterangan’


informasi karena memberi
keterangan-keterangan terperinci dan disusun
khusus untuk kepentingan referensi.
▪ Bersifat umum (tabel umum) karena
angka-angkanya dapat digunakan dalam
bermacam-macam cara.
▪ Tidak menekankan pada pos-pos tertentu.
▪ Umumnya dimasukkan dalam appendix
(lampiran).
TABEL IKHTISAR

▪ Disebut juga ‘text tabel” atau tabel naskah.


▪ Berbentuk singkat, sederhana, dan mudah
dipahami.
▪ Memberi gambaran yang sistematis tentang
peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi.
▪ Diperoleh dari tabel referensi atau didasarkan
pada beberapa tabel ikhtisar lainnya.
▪ Dapat disusun langsung dari data yang
terdapat dalam daftar lampiran.
▪ Bila angka-angka yang dibandingkan
berjumlah besar sekali, maka dapat
menggunakan rasio, persentasi, atau
perhitungan-perhitungan lainnya agar mudah
dimengerti.
Cara Penyusunan Pos-pos Keterangan Dalam Kompartimen Tabel

Penyusunan secara Penyusunan secara


alfabetis historis

Tergantung pada :
Penyusunan secara Penyusunan atas dasar
geografis a. Ciri-ciri data kelas-kelas yang lazim
(kuantitatif/
kualitatif/ kronologis/
geografis)
b. Jenis tabel
Penyusunan menurut besaran Penyusunan secara
angka-angka progresif
Penyusunan secara alfabetis

✔ Sesuai untuk tabel referensi

✔ Tidak begitu sesuai untuk tabel ikhtisar

✔ Digunakan untuk keterangan geografis atau


kualitatif
Penyusunan secara geografis

✔ Pos-pos keterangan disusun secara


geografis.

✔ Kurang efisien bagi tabel referensi


maupun tabel ikhtisar, karena
menekankan pos-pos yang penting serta
membandingkan angka-angka sekaligus,
agak sukar dilakukan.
Penyusunan menurut besaran angka-angka

✔ Penyusunan atas dasar besarnya angka-angka


pada tiap-tiap pos-pos yang bersangkutan.

✔ Umumnya, angka disusun dari yang terbesar


hingga terkecil atau sebaliknya.

✔ Tidak terlalu bermanfaat bagi tabel referensi.

✔ Namun dapat digunakan untuk data yang


diklasifikasikan secara geografis atau kualitatif.
Penyusunan secara historis

✔ Disusun secara kronologis atau historis.


Penyusunan atas dasar kelas-kelas yang lazim

✔ Penyusunan pos-pos keterangan dalam tabel dilakukan atas dasar kelas-kelas yang umum
digunakan.

✔ Dalam contoh dibawah, industri dapat digolongkan ke dalam :


Penyusunan secara progresif

✔ Penyusunan pos-pos keterangan


dalam tabel harus dilakukan
sedemikian rupa supaya angka
akhir dari setiap pos merupakan
hasil perkembangan angka-angka
yang telah diberikan sebelumnya.

✔ Sesuai digunakan untuk tabel


referensi disusun sesuai tujuan
referensi

✔ Sesuai digunakan untuk tabel


ikhtisar membandingkan dan
menekankan pos-pos yang
dianggap penting.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai