Anda di halaman 1dari 3

ASAL KATA PUASA

Puasa adalah salah satu praktik spiritual yang dijalani oleh banyak agama di seluruh dunia, terutama
agama Islam. Praktik puasa ini melibatkan menahan diri dari makan dan minum selama periode
waktu tertentu, dengan tujuan untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri dengan Tuhan.
Namun, apa sebenarnya asal-usul kata "puasa"?

Kata "puasa" berasal dari bahasa Arab "‫( "صوم‬sawm), yang berarti menahan diri atau menahan diri
dari makan dan minum. Kata ini pertama kali muncul dalam Al-Quran, kitab suci umat Muslim, dan
digunakan untuk menggambarkan praktik puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Quran,
puasa dijelaskan sebagai salah satu dari lima pilar Islam yang harus dijalankan oleh setiap umat
Muslim yang mampu.

Selain dalam agama Islam, praktik puasa juga dikenal dalam banyak agama lainnya. Misalnya, praktik
puasa juga ditemukan dalam agama Yahudi dan Kristen. Dalam agama Yahudi, praktik puasa dikenal
sebagai "Tzom", sedangkan dalam agama Kristen, praktik puasa dikenal sebagai "Lent". Dalam kedua
agama ini, praktik puasa dilakukan sebagai cara untuk memperdalam kesalehan dan pengabdian
kepada Tuhan.

Meskipun asal-usul kata "puasa" berasal dari bahasa Arab, praktik puasa telah ada sejak zaman
purba dan telah dilakukan oleh banyak budaya di seluruh dunia. Misalnya, praktik puasa juga
dilakukan oleh banyak suku pribumi di Amerika Utara sebagai bagian dari tradisi spiritual mereka. Di
India, praktik puasa juga dikenal sebagai "upavasa" dan telah dilakukan selama ribuan tahun sebagai
cara untuk membersihkan tubuh dan pikiran.

Secara keseluruhan, praktik puasa telah ada sejak zaman purba dan telah dilakukan oleh banyak
agama dan budaya di seluruh dunia. Kata "puasa" sendiri berasal dari bahasa Arab dan digunakan
untuk menggambarkan praktik puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT dalam agama Islam. Namun,
praktik puasa juga dikenal dalam agama lainnya sebagai cara untuk memperdalam kesalehan dan
pengabdian kepada Tuhan.

UPAVASA

Upavasa adalah sebuah praktik spiritual dalam agama Hindu di India yang melibatkan menahan diri
dari makanan dan minuman untuk tujuan spiritual. Praktik ini dilakukan sebagai cara untuk
memurnikan tubuh dan pikiran, serta untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

Upavasa dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti untuk memohon kesembuhan, untuk
merayakan festival, atau untuk memperdalam kesadaran spiritual. Praktik upavasa seringkali
dilakukan dalam kelompok, terutama saat merayakan festival atau upacara keagamaan.

Selama periode upavasa, orang-orang yang menjalankannya hanya diperbolehkan makan makanan
yang ringan dan mudah dicerna, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Beberapa
orang bahkan memilih untuk benar-benar berpuasa, yaitu tidak makan sama sekali selama beberapa
hari.

Meskipun praktik upavasa berasal dari agama Hindu, praktik serupa juga ditemukan dalam agama-
agama lain di India, seperti Jainisme dan Buddhisme. Selain itu, praktik puasa juga dikenal dalam
banyak agama lain di seluruh dunia dan memiliki tujuan yang serupa, yaitu untuk memurnikan jiwa
dan mendekatkan diri dengan Tuhan.
UPAVASA ADALAH ASAL KATA PUASA?

Kata "upavasa" berasal dari bahasa Sanskerta, yang merupakan salah satu bahasa yang digunakan di
India. "Upavasa" juga merupakan kata yang digunakan untuk menggambarkan praktik menahan diri
dari makan dan minum untuk tujuan spiritual, yang mirip dengan praktik puasa dalam agama Islam.

Banyak ahli bahasa dan sejarawan meyakini bahwa kata "puasa" dalam bahasa Arab berasal dari
kata "upavasa" dalam bahasa Sanskerta. Hal ini karena adanya kontak antara Arab dan India di masa
lalu melalui perdagangan dan perjalanan para pedagang. Selain itu, banyak praktik spiritual di India,
termasuk praktik upavasa, telah diterima oleh agama-agama lain di seluruh dunia, termasuk agama
Islam.

Meskipun kedua kata memiliki asal-usul yang berbeda, keduanya memiliki makna dan konsep yang
sama, yaitu menahan diri dari makan dan minum sebagai bentuk latihan spiritual.

PUASA DALAM BAHASA MELAYU DAN BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

"Puasa" dalam bahasa Melayu merujuk pada amalan menahan diri dari makan dan minum dari terbit
fajar hingga matahari terbenam sebagai satu bentuk ibadah dalam agama Islam. Dalam bahasa
Melayu, istilah ini juga digunakan secara umum untuk menggambarkan praktik menahan diri dari
makanan atau minuman untuk tujuan tertentu, seperti untuk kesehatan atau untuk mengendalikan
berat badan. Dalam beberapa dialek Melayu, kata "puasa" juga dapat disebut sebagai "berpuasa"
atau "berposa".

Puasa adalah praktik keagamaan yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia. Sebagai negara yang memiliki beragam suku dan budaya, Indonesia memiliki berbagai
istilah untuk menyebut praktik puasa dalam bahasa daerah di seluruh wilayahnya. Berikut ini adalah
beberapa contoh istilah untuk "puasa" dalam bahasa daerah di Indonesia:

Puasa (bahasa Indonesia)

Sahur (bahasa Jawa)

Pusa (bahasa Sunda)

Sa'ur (bahasa Minangkabau)

Puase (bahasa Palembang)

Puaseh (bahasa Padang)

Pusa (bahasa Gorontalo)

So'or (bahasa Bugis)

Puasa' (bahasa Batak)

Uwas (bahasa Maluku)

Sasat (bahasa Papua)

Meskipun istilah-istilah ini berbeda, tetapi makna dan konsep yang terkandung dalam praktik puasa
tetap sama di seluruh wilayah Indonesia, yaitu menahan diri dari makanan dan minuman dari terbit
fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri.
Demikianlah ulasan mengenai seputar kata ‘puasa’. Semoga menambah wawasan kita semua.
Selamat menunaikan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain di Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah
ini. (EK)

Anda mungkin juga menyukai