Anda di halaman 1dari 11

Tersedia online di:http://journal.poltekkp-bitung.ac.

id
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 2023, App. 52 - 61

Pemanfaatan Cangkang Landak Laut (Diadema Setosum)


Sebagai Tepung

Nur A. Saimima, Desri Manuhutu, Faizal Fachruddin*, Musa Karepesina,


Dahlan Amura
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Kampus
Maluku, Jl.Laksda Leo Watimenna KM. 16 Waiheru, Ambon
*Corresponding Author. E-mail : faizaltosh@gmail.com

Abstrak
Pemanfaatkan limbah cangkang landak laut untuk diolah menjadi tepung
alternatif merupakan sebuah inovasi baru dimana memanfaatkan limbah landak laut
berupa cangkang dan duri. cangkang landak laut atau bulu babi jika diesktrak maka
sangat efektif dalam mencegah perkembangan bakteri e.coli dan b.cereus. Akibat
yang ditimbulkan yaitu cangkang dan duri hanya menjadi limbah. Untuk
menghasilkan produk baru, maka limbah harus dimanfaatkan sebagai input.Olehnya
itu diperlukan inovasi baru dalam mengolah limbah cangkang landak laut menjadi
produk yang bernilai. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
keranjang, pisau, ember/wadah, jaring dan papan, kompor, lesung batu, blender,
sarung tangan dan apron, sedangkan bahan digunakan adalah cangkang landak laut
jenis Diadema setosum, air, jeruk nipis dan jahe. Tahapan pembuatan tepung landak
laut dimulai dari penyiapan bahan baku, pencucian pertama, pemisahan cangkang dan
gonad, pencucian kedua, perebusan, pengurangan lemak, pembilasan, penjemuran,
penghalusan pertama, penghalusan kedua, pengayakan sampai pada hasil tepung
landak laut.
Kata Kunci: cangkang; landak laut; tepung

Abstract
The utilization of marine urchin shell waste to be processed into alternative
flour is a new innovation that utilizes sea urchin waste in the form of shells and
spines. If extracted, the shells of sea urchins are very effective in preventing the
development of bacteriae.coli andb.cereus. The result is that shells and thorns only
become waste. To produce new products, waste must be used as input. Therefore,
new innovations are needed in processing sea urchin shell waste into valuable
products. The equipment used in this study included baskets, knives,
buckets/containers, nets and boards, stoves, stone mortars, blenders, gloves and
aprons, while the materials used were sea urchin shells. Bristle diademwater, lime
and ginger. The stages of making sea urchin flour start from the raw material
preparation, first washing, separation of shells and gonads, second wash, boiling, fat
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 53

reduction, rinsing, drying, first grinding, second grilling, sifting to the result of sea
urchine flour.

Keywords: shell; sea urchin; flour

1. Pendahuluan Selain memiliki kandungan mineral yang


Hampir di seluruh pantai dapat kita tinggi, hewan kelas echinodermata
jumpai landak laut atau bulu babi. khususnya landak laut juga terdapat
Menurut Suwignyo et.al (2005) kandungan pigmen, protein kalsium
menyatakan bahwa sebanyak 950 karbonat serta sebagaian lemak. Menurut
spesies landak laut yang tersebar di Irianto, at.al (2016) sebagai sumber
seluruh dunia. Penyebaran landak laut pangan, landak laut belum dimanfaatkan
di perairan Indonesia, Malaysia, secara optimal. Sebagian masyarakat
Filipina, dan wilayah Australia Utara masih beranggapan bahwa landak laut
terdapat sekitar 316 jenis, sedangkan di merupakan hewan yang beracun dan
perairan Indonesia sendiri sekitar 84 tidak layak dikonsumsi. Menurut
jenis yang berasal dari 48 marga dan 21 Hadinoto, et.al (2017), cangkang landak
suku. Ciri khas hewan ini adalah laut (jika diesktrak maka sangat efektif
bentuknya yang bulat seperti bola dan dalam mencegah perkembangan bakteri
memiliki diri pada seluruh bagian e.coli dan b.cereus. Akibat yang
tubuhnya. ditimbulkan yaitu cangkang dan duri
Landak laut (Sea urchin) memiliki hanya menjadi limbah.
nilai ekonomis yang baik untuk Cangkang dan duri landak laut
dikonsumsi. Selain memiliki cangkang sering dianggap limbah oleh Sebagian
yang keras, cangkang landak laut juga masyarakat. Hanya gonad yang diambil
dilapisi pigmen cairan hitam yang untuk dijadikan makanan. Limbah akan
stabil. Cangkang dan duri landak laut sangat bermanfaat jika dikendalikan
jika diekstrak maka memiliki potensi dengan inovasi yang tepat (Estu S. L,
aktifitas biotoksik untuk antimikroba 2016). Dalam konsep Blue Economy
(Aprilia et.al , 2012). yang dikembangkan oleh Pauli (2010)
Menurut Cahyono et.al (2019) untuk menghasilkan produk baru, maka
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 54

limbah harus dimanfaatkan sebagai Proses pembuatan tepung landak laut


input. Berdasarkan manfaat dan dimulai dari persiapan bahan baku
kandungan gizi yang ada pada limbah sampai dengan hasil yang diinginkan,
cangkang landak laut tersebut, maka metodi ini merupakan metode sendiri
timbul ide untuk memanfaatkan limbah yang coba dibuat untuk mendapatkan
cangkang landak laut tersebut menjadi hasil tepung landak laut. Adapun
bernilai. Pembuatan tepung dari limbah tahapan proses pembuatan tepung dapat
cangkang landak laut ini menggunakan dilihat pada gambar berikut :
teknologi sederhana.

2. Bahan Dan Metode


2.1 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu
cangkang landak laut jenis Diadema
setosum, air untuk mencuci landak laut,
jeruk nipis dan jahe untuk Gambar 1. Alur Proses Pembuatan
Tepung Landak Laut
menghilangkan bau amis pada landak
laut. Sedangkan peralatan yang
3. Hasil Dan Pembahasan
digunakan antara lain pisau untuk
3.1 Penyiapan Bahan Baku
memisahkan cangkang dan duri dari
Bahan baku landak laut adalah jenis
gonad, jaring dan papan untuk
Deadema sitosan sebanyak 5 kg, jahe
menjemur lduri dan cangkang, kompor,
sebanyak 4 ruas selanjutnya diparut dan
lesung batu untuk menggiling duri dan
jeruk nipis sebanyak 8 buah.
cangkang yang sudah dikeringkan,
blender untuk menghaluskan landak duri 3.2 Tahap Pembuatan Tepung

dan cangkang kasar serta kain saringan Pencucian Pertama

dengan ukuran mesh 100/T39. Pencucian pertama dilakukan


bertujuan untuk menghilangkan kotoran
2.2 Metode yang menempel serta rasa asin pada
Pembuatan Tepung Landak Laut landak laut dan juga untuk
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 55

menghilangkan rasa. Air yang adalah agar tidak ada sisa gonad yang
digunakan untuk pencucian adalah air menempel pada cangkang.
yang mengalir. Pada tahap ini, landak
laut masih dalam keadaan utuh.

Gambar 4. Pencucian kedua


Perebusan
Perebusan cangkang landak laut
Gambar 2. Pencucian pertama
dilakukan ± 24 jam. Tujuan dilakukan

Pemisahan Cangkang dan Gonad perebusan ini untuk menghilangkan

Bagian landak laut yang digunakan lemak pada cangkang landak laut.

untuk membuat tepung hanya cangkang


dan durinya. Olehnya itu perlu
dipisahkan antara gonad dan cangkang
serta durinya.

Gambar 5. Perebusan

Pengurangan Lemak
Setelah dilakukan perebusan,
Gambar 3. Pemisahan cangkang dan
gonad selanjutnya cangkang landak laut
direndam menggunakan jahe yang sudah
Pencucian Kedua diparut dan perasan air jeruk nipis.
Pencucian kedua untuk Tujuannya untuk menghilangkan lemak
membersihkan cangkang setelah sudah serta bau amis pada landak laut.
dipisahkan dari gonad. Tujuannya Pemberian jeruk nipis merupakan
penambahan asam yang dapat
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 56

menyebabkan penguraian atau Pengeringan


pemecahan polimer protein menjadi Proses pengeringan membutuhan
bentuk-bentuk yang lebih sederhana waktu ± 3 jam dengan suhu 800C.
sehingga menjadi lebih mudah dicerna Tujuannya yaitu untuk
(Sukarni et al., 1989; Sukreni et al., mengurangi kandungan air pada
2018). cangkang landak laut. Pada tahap
pengeringan ini, dipastikan bahwa
cangkang landak laut dalam
keadaan kering sehingga mudah
untuk dihaluskan.

Gambar 6. Pengurangan lemak

Pembilasan
Pembilasan dilakukan sebanyak 3
kali untuk menghilangkan sisa-sisa
kotoran dan sisa-sisa irisan jahe yang
Gambar 8. Pengeringan
masih menempel pada cangkang landak
Penghalusan Pertama
laut sebelum ditiriskan. Cangkang
Pada proses penghalusan
landak laut yang telah ditiriskan
pertama dilakukan secara manual
kemudian dipindahkan ke wadah untuk
menggunakan alat berupa lesung
proses penjemuran.
batu untuk mendapatkan hasil
yang kasar. Tujuan hasil kasar
agar mudah diblender untuk
mendapatkan hasil yang lebih
halus.

Gambar 7. Pembilasan
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 57

Gambar 9. Penghalusan
Gambar 11. Pengayakan dengan
pertama
kain saring ukuran 100 mesh
Penghalusan Kedua
3.3 Hasil Tepung Landak Laut
Pada tahap ini cangkang landak
Setelah melalui semua proses sesuai
laut yang telah diayak kemudian
dengan alur yang telah dibuat, maka
di blender hingga benar-benar
didapat hasil tepung landak laut yang
halus untuk mendapatkan hasil
diinginkan. Hasil akhir penggilingan
yang diinginkan.
sampai pada pengayakan menggunakan
kain saringan 100 mesh, diharapkan
memiliki tekstur sesuai dengan tepung
terigu yang ada di pasar.

Gambar 10. Penghalusan kedua


Pengayakan
Cangkang landak laut yang telah
dihaluskan kemudian diayak
Gambar 12. Tepung landak laut
menggunakan kain saringan
Selanjutnya tepung yang telah jadi
dengan ukuran 100 mesh.
kemudian diuji pada Laboratorium
Tujuannya untuk mendapatkan
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan,
hasil tepung dari cangkang landak
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
laut yang sangat halus dengan
Universitas Pattimura Ambon sesuai
tekstur tepung yang lembut.
SNI 3751 : 2009 tentang tepung terigu
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 58

sebagai bahan makanan. Pengujian Dari hasil kandungan pada uji


terhadap tepung landak laut laboratorium landak laut, maka
dimaksudkan untuk mengetahui kadar cangkang landak laut sangat baik
air, kadar abu, kadar lemak serta kadar pemanfaatannya sebagai bahan
protein. Hasil pengujian dapat dilihat pembuatan tepung alternatif
pada tabel 1. pengganti tepung terigu dan prospek
Tabel 1. Hasil uji laboratorium pengembangannya sebagai suplemen
Hasil uji U1 U2 pangan
Kadar Air (%) 0,37 0,31
Kadar Abu (%) 84,16 83,54 4. Kesimpulan
Kadar Lemak 1,20 2,34 Landak laut yang biasanya hanya
(%) diambil gonad dan dibuang cangkang

Kadar Protein 7,52 7,70 serta duri sehingga menjadi limbah,

(%) dapat dimanfaatkan dengan inovasi.

Sumber : Laboratorium THP FPIK Setelah melalui proses pencucian


Unpatti-Ambon pertama, pemisahan cangkang dari
gonad, pencucian kedua, perebusan,
Landak laut memiliki kandungan
pengurangan lemak, pembilasan,
gizi yang tinggi, karena memiliki
pengeringan, penghalusan pertama,
kalsium, fosfor, vitamin A, B, B2,
penghalusan kedua dengan
B12, asam nikotinik, asam
menggunakan teknologi sederhana,
pantotenik, asam folik dan karotin.
maka dihasilkan tepung dari limbah
Berdasarkan hasil uji laboratorium,
landak laut (Sea urchin).
yang dilakukan di Laboratorium
Teknologi Pengolahan Hasil
5. Ucapan Terimakasih
Universitas Pattimura Ambon didapat
Ucapan terima kasih kami
hasil bahwa kadar air 0,31%, kadar
sampaikan kepada Pusat Pendidikan
abu 83,54%, kadar lemak 2,34% serta
Kelautan dan Perikanan yang telah
kadar protein 7,70%.
memberikan kesempatan untuk
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 59

melakukan penelitian dosen pada Babi. Oseana, XII, Nomor 4,


Politeknik Kelautan dan Perikanan 91-100.
Rintisan Kampus Maluku, Cahyono Eko, Jonas F. J, Lalenoh
Koordinator dan Wakil Koordinator, B.A, Kota N (2019)
civitas akademik Politeknik Kelautan karakteristik Kalsium Karbonat
dan Perikanan Rintisan Kampus (CaCO3) Dari Cangkang Landak
Maluku serta Taruna-taruni program Laut (Diadema setosam), Jurnal
studi Teknik Pengolahan Produk FishtecH Vol. 8, No 1; 27-33,
Perikanan. ISSN : 2302-6936 (Print), ISSN:
2625-1913 (online)
6. Daftar Pustaka Hadinoto, S., Sukaryono, I. D., &
Alwi, D., Muhammad, S.H. and Siahay, Y. (2017). Kandungan
Tae, I., 2020. Karakteristik Gizi Gonad Dan Aktivitas
Morfologi dan Indeks Ekologi Antibakteri Ekstrak Cangkang
Bulu Babi (Echinoidea) di Bulu Babi (Diadema setosum).
Perairan Desa Wawama JPB Kelautan dan Perikanan 12
Kabupaten Pulau Morotai. No. 1, 71-
Jurnal Sumberdaya Akuatik 78.
Indopasifik, 4(1):23-32. Irianto, H. E., & Soesilo, I. (2007).
Aprilia, H. A., Pringgenies, D., & Dukungan Teknologi
Yudiati, E. (2012). Uji Penyediaan Produk Perikanan.
Toksisitas Ekstrak Kloroform Badan Riset Kelautan dan
Cangkang dan Duri Landak Perikanan, Departemen
Laut (Diadema setosum) KelautanDan Perikanan.
Terhadap Mortalitas Nauplius Lalenoh, B. A., & Cahyono, E.
Artemia sp. Journal of Marine (2018). Karakterisasi Kitosan
Research, 1, Nomor 1, 75-83 Dari Limbah Rajungan
Aziz, A. (1993). Makanan Dan (Portunus pelagicus). Jurnal
Cara Makan Berbagai Jenis Bulu Ilmiah Tindalung, 4, Nomor 1,
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 60

30 - 33. Selatan. Skripsi, Fakultas Ilmu


Lozano, J., Galera, J., Lopez, S., Kelautan Dan Perikanan
Turon, X., & C. Palacin, G. M. Universitas Hasanuddin
(1995). Biological Cycles And Makassar.
Recruitment Of Paracentrotus Nane, L. (2019). Impact Of
Lividus (Echinodermata: Overfishing On Density And
Echinoidea) In Two Contrasting Test-Diameter Size Of The Sea
Habitats. Marine Ecology Urchin Tripneustes Gratilla at
Progress Series, 122, 179-191. Wakatobi Archipelago,
Mahmud, F. Karakteristik dan Southeastern Sulawesi,
Nilai Gizi Matang Gonad yang Indonesia. bioRxiv, CC-BY- ND
Dimiliki Bulu Babi 4.0 International license.
(Echinoidea) di Perairan Habitat doi:https://doi.org/10.1101/7272
Terumbu Karang dan Lamun. 71
Article Review. Pauli G, 2010, The Blue Economy,
Mulis, Lamadi, A., & Nane, L. Japan Spotlight
(2020 ). Pelatihan Pembuatan Serafy, D. K. (1979). Echinoidd
Bakso Telur Landak Laut (Sea (Echinodermata : Echinoidea).
Urchin) sebagai Upaya Marine Research Laboratory,
Peningkatan Ekonomi dan Gizi St.Petersberg Florida 33701, V.
Masyarakat Pesisir di Desa Setyawan, B., Sulardiono, B., &
Kotajin, Gorontalo Utara. Purnomo, P. W. (2014).
Jurnal Abdidas, 1Nomor 4 215 - Kelimpahan Bulu Babi (Sea
221. Urchin) Pada Ekosistem
Musfirah, N. H. (2018). Struktur Terumbu Karang Dan
Komunitas Bulu Babi Ekosistem Padang Lamun Di
(Echinoidea) Yang Berasosiasi Pulau Panjang, Jepara.
Dengan Ekosistem Lamun Di Diponegoro Journal Of
Pulau Barrang Lompo, Sulawesi Maquares, 3, Nomor 2, 74-81.
Jurnal Bluefin Fisheries, 5 (1), 61

Suwignyo, S., Widigdo, B.,


Wardiatno, Y., & Krisanti. M.
(2005). Avertebrata Air. Depok:
Penebar Swadaya
Sukreni , Ibrahim M. N, Isamu K.
T. (2018). Pengaruh Metode
Penanganan Awal Yang
Berbeda Terhadap Kualitas
Gonad Landak Laut (Diadema
setosum). Jurnal Fish Protech,
Vol 1, No 1, Hal 17-25.
Toha, A. H. A. (2006). Manfaat
Bulu Babi (Echinoidea), Dari
Sumber Pangan Sampai
Organisme Hias. Jurnal Ilmu-
ilmu Perairan dan Perikanan
Indonesia, Jilid 13, Nomor 1:,
77-82.
Vimono, I. B. (2007). Sekilas
Mengenai Landak Laut. Oseana,
XXXII, Nomor3, 37- 46.

Anda mungkin juga menyukai