Anda di halaman 1dari 10

Kesesuaian

No. Nama Dokumen Isi


Ya Tidak

1 Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi

Siswa menjalankan peraturan atau tata tertib yang ada di SD Negeri 4 Sakra,
ditunjukkan dengan siswa datang tepat waktu ke Sekolah, disiplin dalam
menjalankan program yang ada di Sekolah. Berdasarkan buku piket siswa juga
tercatat sangat sedikit melakukan pelanggaran. Beberapa hal juga di
perlihatkan oleh siswa/i yaitu Siswa disiplin cenderung hadir secara teratur
dan tepat waktu di sekolah. Mereka juga mematuhi peraturan sekolah, seperti
mengenakan seragam dengan benar dan membawa peralatan belajar yang
diperlukan. Siswa yang disiplin biasanya rajin dalam menyelesaikan tugas-
tugas akademik dan pekerjaan rumah dengan tepat waktu. Mereka juga
berusaha keras dalam belajar dan tidak malas untuk mencapai hasil yang baik.
Siswa yang disiplin menghargai waktu mereka sendiri dan orang lain. Mereka
mengikuti jadwal dengan baik, tidak sering terlambat, dan tidak menyia-
nyiakan waktu dalam kegiatan yang tidak produktif. Siswa disiplin
bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Mereka tidak mencari
kambing hitam jika menghadapi kesalahan, tetapi mau mengakui dan
memperbaikinya. Mereka menunjukkan etika kerja yang baik, termasuk
bekerja dengan sungguh-sungguhSiswa yang disiplin berbicara dengan sopan
dan menghormati orang lain. Mereka tidak mengganggu kelas atau
mengganggu proses pembelajaran. Mereka menghormati aturan dan norma
yang berlaku di sekolah, termasuk aturan kebersihan, kesopanan, dan
keamanan. Siswa yang disiplin mampu mengatur waktu mereka dengan baik,
memprioritaskan tugas-tugas yang perlu diselesaikan, dan menghindari
perilaku menyia-nyiakan waktu.: Siswa disiplin dapat bekerja sama dalam tim
dengan baik, menghargai pendapat orang lain, dan berkontribusi secara positif
dalam mencapai tujuan bersama.
2 Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di SD Negeri 4 Sakra
Siswa berperilaku religius di Sekolah ditunjukkan dengan memulai kegiatan di
Sekolah dengan do’a, membudayakan mengucapkan salam, solat berjamaah,
solat duha di Mushalla, dan rutin melaksanakan kegiatan imtaq setiap hari
Jumat pagi. Siswa juga semangat melaksanakan perayaan Hari Besar
Keagamaan yang ditunjukkan dengan foto kegiatan. Siswa yang menunjukkan
perilaku religius biasanya melaksanakan ibadah dan doa. Mereka mungkin
melakukan doa sebelum atau setelah makan, menjalankan ibadah rutin, atau
mengikuti perayaan keagamaan. Siswa religius aktif mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah, seperti kelas agama, kelompok doa, atau kegiatan
keagamaan lainnya yang diselenggarakan oleh Sekolah. Siswa juga berusaha
untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh
agama mereka. Mereka mungkin menunjukkan kasih sayang, empati,
ketulusan, dan kejujuran dalam interaksi dengan sesama siswa dan staf
pengajar. Siswa sudah berusaha untuk mempraktikkan ajaran agama mereka
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial, belajar, dan
menghadapi tantangan dalam lingkungan sekolah. Siswa sering terlibat dalam
kegiatan sosial dan amal yang sesuai dengan ajaran agama mereka, berusaha
membantu orang lain dan berkontribusi positif dalam masyarakat.sisa juga
menampakkan kesantunan dan ketulusan dalam berbicara dan bertindak,
menghargai orang lain tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam aktivitas
3
di SD Negeri 4 Sakra
Di tunjukkan dengan siswa mengerjakan tugas atau soal yang di berikan oleh
guru, siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang akan meningkatkan
kerjasama dan tanggung jawab serta menjaga kebersihan di lingkungan SD
Negeri 4 Sakra. Perilaku tangguh dan bertanggung jawab pada siswa di
Sekolah mencerminkan sikap dan tindakan yang menunjukkan ketahanan
mental, komitmen untuk mencapai tujuan, serta kesediaan untuk menghadapi
tanggung jawab dengan sungguh-sungguh. Sebagai lembaga pendidikan
agama, Sekolah berperan dalam membentuk karakter siswa yang tangguh dan
bertanggung jawab dalam menjalani aktivitas dan tugas-tugasnya. berusaha
untuk memahami konsep-konsep agama dengan baik. Mereka tidak mudah
menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam pemahaman dan berusaha
mencari solusi untuk memahami pelajaran dengan lebih baik.siswa
menunjukkan disiplin dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, dan
ibadah-ibadah lainnya sesuai dengan tuntunan agama Islam. Mereka
melaksanakan ibadah dengan konsisten dan penuh kesungguhan. peduli
terhadap sesama dan masyarakat di sekitarnya. Mereka berpartisipasi dalam
kegiatan amal atau sosial yang sesuai dengan nilai-nilai agama untuk
membantu orang lain. Siswa di Sekolah bertanggung jawab untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama Islam, seperti jujur,
amanah, dan kasih sayang. Mereka berusaha untuk mengintegrasikan nilai-
nilai ini dalam perilaku sehari-hari.siswa juga terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler atau organisasi di sekolah dengan tanggung jawab penuh.
Mereka berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi positif dalam
mengembangkan lingkungan belajar yang harmonis.mereka juga menghargai
dan menghormati perbedaan pandangan dan kepercayaan di antara teman
sekelas mereka. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling
menghormati dalam berinteraksi dengan orang lain.
4 Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/Sekolah
Siswa membuat deklarasi untuk tidak melakukan perundungan (bully).
Ditunjukkan dengan bukti deklarasi siswa untuk tidak melakukan
perundungan di Sekolah. Mencegah dan mengatasi perundungan (bully) di
Sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, guru, orang tua,
dan seluruh anggota masyarakat sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
agama harus menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung
bagi seluruh siswa. Semua warga Sekolah memberikan kesadaran kepada
seluruh anggota masyarakat sekolah tentang bahaya perundungan, serta
mengajarkan nilai-nilai agama yang menghargai keberagaman dan
mengajarkan kasih sayang kepada sesama.adanya kebijakan yang jelas dan
tegas terkait perundungan, serta konsekuensi yang akan dihadapi pelaku
perundungan. Kebijakan ini harus diterapkan dengan konsisten untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua siswa. dari guru,
konselor, dan staf lainnya yang berperan dalam pengawasan dan intervensi
terhadap kasus perundungan. Siswa yang menjadi korban perundungan harus
merasa bahwa mereka memiliki dukungan dan bantuan dari pihak sekolah.
Sekolah telah menciptakan budaya sekolah yang berpusat pada empati dan
saling menghargai. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan sosial
yang menggalang persahabatan dan kerjasama di antara siswa.siswa/i Sekolah
harus memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam,
termasuk nilai-nilai kasih sayang, kesetaraan, dan menghargai hak asasi
manusia.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai karakteristik
5
keterampilan abad ke-21
Siswa dibiasakan menggunakan bahasa yang sopan. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengutarakan ide-ide, baik pada saat berdiskusi dengan
temannya atau ketika sedang menjawab soal yang diberikan oleh guru.
Keterampilan berkomunikasi yang sesuai dengan karakteristik keterampilan
abad ke-21 meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
menggunakan berbagai media dan alat komunikasi, serta mampu beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan. Beberapa
karakteristik keterampilan berkomunikasi abad ke-21 yang dapat ditunjukkan
oleh siswa antara lain: siswa/i menunjukkan berbicara dengan jelas dan
ringkas, mengungkapkan ide-ide mereka dengan baik, dan berkomunikasi
dengan pendengar atau audiens secara efektif. menulis dengan tepat, jelas, dan
terstruktur.

Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai karakteristik


6
keterampilan abad ke-21

Siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerja sama kelompok dan


kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab,
bekerja secara produktif dengan temannya, menempatkan empati pada
tempatnya, menghormati persefektif berbeda. Kemampuan berkomunikasi
secara efektif dalam tim, bekerja sama, dan menghargai perspektif orang lain
merupakan keterampilan sosial yang sangat penting bagi siswa dalam
mencapai tujuan bersama. Siswa menunjukkan memiliki keterampilan sosial
yang baik dapat berkolaborasi dengan anggota tim secara produktif.

Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah


7
sesuai karakteristik abad ke-21
 Menganalisis bagaimana bagian dari keseluruhan berinteraksi satu sama lain
untuk menghasilkan hasil keseluruhan dalam sistem yang kompleks
 Membuat penilaian dan keputusan
 Menganalisis dan mengevaluasi bukti, argumen, klaim, dan keyakinan
secara efektif
 Mengevaluasi dan Menganalisis sudut pandang alternatif utama
 Mensintesiskan dan membuat hubungan antara informasi dan argumen
 Menafsirkan informasi dan menarik kesimpulan berdasarkan analisis terbaik
 Merenungkan secara kritis pengalaman dan proses belajar

Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai karakteristik


8
keterampilan abad ke-21
Siswa di SD Negeri 4 Sakra sangat tertarik dan antusias dengan pembelajaran-
pembelajaran yang berbasis teknologi. harus dapat dipicu untuk berpikir di
luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh
kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan
pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban.

Dengan kreativitas, diharapkan peserta didik nantinya dapat menghasilkan


penemuan-penemuan baru sering disebut sebagai inovasi. Salah satu bentuk
inovasi dalam era teknologi sekarang ini ditandai dengan semakin banyak
pekerjaan yang diambil alih oleh mesin di masa depan. Siswa yang
menunjukkan keterampilan ini memiliki kemampuan untuk berpikir out-of-
the-box, menghasilkan ide-ide baru, dan mengaplikasikan solusi inovatif
dalam berbagai situasi: Siswa dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang berbeda
dan menghadirkan solusi-solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi,
baik dalam konteks pembelajaran, proyek, atau kehidupan sehari-hari. Siswa
dilatih untuk berpikir tanpa batas dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan
tanpa dibatasi oleh konstrain konvensional. Mereka berani mengejar gagasan-
gagasan unik dan berbeda.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan berkreasi dalam
9
kegiatan pengembangan minat dan bakat
SD Negeri 4 Sakra mempunyai berbagai ekstra kurikuler yang bisa menarik
bakat dan minat siswa seperti Pramuka. Kemampuan mengekspresikan diri
dan berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat sangat penting
bagi perkembangan siswa secara holistik. Ketika siswa memiliki kesempatan
untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan minat serta bakat mereka,
mereka dapat merasa lebih percaya diri, termotivasi untuk belajar, dan
meningkatkan keterampilan mereka di bidang yang diminati. Siswa
menunjukkan diri melalui seni, seperti melukis, menggambar, menyanyi,
menari, atau bermain musik. Mereka juga dapat mengembangkan kreativitas
mereka dengan menciptakan karya seni atau pertunjukan yang unik. Siswa
dapat mengekspresikan diri melalui olahraga dan aktivitas fisik yang mereka
sukai, seperti sepak bola atau senam. Mereka dapat berkreasi dalam gerakan
atau strategi permainan. Siswa dapat menunjukkan kemampuan
mengekspresikan diri melalui menulis cerita, puisi, atau esai. Mereka juga
dapat berkreasi dalam menulis karya sastra dengan gaya yang unik.
10 Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar
Siswa yang termotivasi secara intrinsik untuk belajar akan lebih bersemangat
dan berdedikasi dalam mencapai tujuan akademik mereka. Motivasi ini
mendorong mereka untuk belajar dengan tekun dan konsisten. Siswa juga
peningkatan prestasi belajar. Dari orang tua serta guru yang membimbingnya
sehingga siswa dapat meningkatkan efektivitas belajar. Siswa yang merasa
terlibat dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran cenderung mencapai
prestasi yang lebih baik. siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung
memiliki motivasi intrinsik yang lebih tinggi untuk belajar dan
mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif. Siswa yang menetapkan
tujuan belajar yang realistis dan terukur memiliki arah yang jelas untuk
berkembang dan mencapai prestasi yang diinginkan.
Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan SD Negeri
11
4 Sakra.
Pemangku kepentingan insyaallah puas dengan mutu lulusan SD Negeri 4
Sakra, yang dibuktikan dengan, masyarakat merasa puas karena lulusan dari
SD Negeri 4 Sakra yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dapat
berprestasi di sekolah tersebut. Tidak hanya itu Keberhasilan suatu Sekolah
dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap
mutu lulusan merupakan indikator penting dari kualitas pendidikan yang
diselenggarakan. Pemangku kepentingan meliputi siswa, orang tua, guru, staf
sekolah, masyarakat, serta lembaga pendidikan terkait. Jika pemangku
kepentingan merasa puas dengan mutu lulusan Sekolah SD Negeri 4 Sakra, itu
menunjukkan bahwa Sekolah telah berhasil mencapai tujuan dan standar yang
ditetapkan. Hal itu bisa terwujud karena Lulusan Sekolah menunjukkan
kualitas akademik yang baik, termasuk penguasaan kompetensi agama Islam
dan pengetahuan umum yang memadai sesuai kurikulum yang berlaku..
Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan seluruh
siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga
12
terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran
pada satuan Pendidikan
Proses pembelajaran di SD Negeri 4 Sakra berjalan dengan aktif dan lancar, di
mulai dari kegiatan berdoa, kultum dan arahan serta motivasi dari jam 7.15
menit yang di koordinir oleh guru olahraga. Sesuai dengan fakta bahwa dari
hasil analisa kepala Sekolah semua guru rata-rata selalu hadir sesuai jadwal
karena setiap hari kepala sekolah bersama guru piket menyiapkan daftar
kehadiran guru dan tiap hari di jadwalkan 1 guru piket yang akan bertugas
membantu guru kelas apabila berhalangan. Bukan itu saja, peserta didik di tiap
kelas rata-rata sangat termotivasi dalam KBM karena di dominasi oleh
beragamnya metode mengajar yang di gunakan sehingga siswa aktif dalam
mengembangkan pola fikir sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan dan efektif sehingga di harapkan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Metode mengajar menjadi salah satu kunci
terciptanya keterampilan berfikir siswa, salah satunya adalah metode diskusi
atau Tanya jawab. Dengan menggunakan metode ini siswa di harapkan bias
mengembangkan pola fikir yang akan melahirkan gagasan-gagasan baru yang
menginpirasi teman sejawatnya hingga di harapkan mampu menggugah
motivasi berfikir kritis siswa yang lainnya. Selain metode di atas, metode
pemberian tugas tugas proyek juga bisa menjadi salah satu tekhnik yang tak
kalah menarik untuk siswa mengembangkan keterampilan berfikir siswa.
Proses pembelajaran yang efektif bukan hanya melibatkan guru dan
siswa namun di dukung pula oleh tersedianya ruangan kelas yang bersih,
menarik dan sarananya yang cukup mendukung. Seperti buku paket/pelajaran,
kipas angina dan berfungsinya aliran listrik dan pintulasi udara serta media
ajar yang lainnya.

Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
13
dan dilaksanakan secara sistemis
Penilaian di lakukan oleh guru kelas dengan beberapa tekhnik, seperti ulangan
harian, praktek atau Tanya jawab dan penugasan baik fortofolio, proyek atau
yang lainnya. Hasil penilaian sebelumnya di jadikan sebagai acuan pengadaan
remidial dan pengayaan apabila terdapat hasil yang kurang memuaskan atau
jauh dari harapan. Remidial di racang atau di sesuaikan waktunya oleh guru
kelas masing-masing sesuai kondisi.
Apabila sudah di lakukan semua proses diatas kemudian hasil masih sama,
guru melakukakan refleksi diri dan komunikasi 4 mata dengan siswa terkait
guna mengetahui froblem siswa dan solusi yang tepat sebagai tindak lanjut
guna penyelesaian masalah tersebut. Tak lupa pula arahan dan motivasi tetap
di salurkan ke semua siswa agar tetap semangat dalam belajar.
Di Sekolah SD Negeri 4 Sakra semua guru di buatkan buku husus
sebagai wadah pemberian nilai yang di sebut “Buku Tatap Muka”. Dalam
buku tersebut terdiri dari daftar hadir siswa, materi atau KD yang di pelajari,
PH ( penilaian Harian), tugas proyek, praktek atau fortofolio yang akan diisi
nilainya oleh setiap guru kelas.
Penilaian proses belajar sering di lakukan oleh guru dengan mengisi nilai di
penilaian harian, sumber nilai harian bervariasi, ada dari penugasan, keaktifan
siswa, Tanya jawab, hasil tugas diskusi kelompok, dan ulangan harian.
Secara umum, perbaikan sering di lakukan setelah siswa mengikuti
ulangan harian. Setelah guru sudah menganalisa hasil ulangan dan
memberikan nilai maka selanjutnya hasil tersebut akan di perlihatkan ke
semua siswa kemudian akan menginformasikan siapa yang tuntas dan tidak.
Sebelum mengadakan perbaikan guru biasanya melakukan refleksi diri dengan
tekhnik menyebarkan angket penilaian kinerja guru oleh peseta didik. Ini di
harapkan untuk menganalisa problem atau permasalahan yang menjadi
kendala sehingga materi sulit di fahami, apakah masalahnya ada di guru atau
siswa. Setelah hasil refleksi di dapatkan guru mulai menyusun program
pengayaan dan remedial serta menyiapkan administrasi terkait untuk
pertemuan lanjutan yang sudah di sepakati bersama peserta didik.
Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
14
memerlukan
Program remedial merupakan suatu kegiatan perbaikan yang di lakukan
oleh guru dengan peserta didik yang mendapat nilai kurang dari KKM atau
bisa di simpulkan, sasaran remedial biasanya di tujukan khusus kepada siswa
yang kurang mampu memahami pelajaran atau materi yang menimbulkan
froblem nilai.
Berbeda dengan pengayaan. Pengayaan di berikan bukan hanya pada
siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran namun bisa juga di
berikan pada siswa yang sudah bisa mendapat nilai di atas ketutasan namun
masih kurang bisa mendeskripsikan atau mengeksposisikan materi terkait.
Karena pada dasarnya pengayaan selalu di butuhkan oleh semua siswa agar
pemahaman mereka semakin meningkat sekaligus menggugah motivai siswa
yang belum mampu memahami materi.
Remedial atau pengayaan biasanya di adakan oleh guru kelas yang sudah
melakukan program ulangan harian yang sudah di rencanakan dalam program
semester (promes). Program ini di harapkan dapat memicu motivasi belajar
peserta didik menjadi lebih aktif lagi.
Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran di kelas
15
menyenangkan
Di dalam kelas rata-rata peserta didik SD Negeri 4 Sakra memiliki
keaktifan yang berbeda-beda, karena karakter bawaan yang dominan pendiam
dan pemalu. Namun itu bukan menjadi suatu kendala, setelah guru melakukan
pendekatan-pendekatan dengan berbagai metode, akhirnya peserta didik yang
pemalupun sudah berani mengeluarkan argument dan ikut aktif dalam
menjawab saat Tanya jawab berlangsung, sebagian besar peserta didik juga
memiliki keaktifan tingkat 1 ( kritis) hingga menjadi salah satu pemicu
tergugahnya keinginan teman sejawat yang lain utuk ikut aktif dalam belajar
dan tercipta suasana yang hidup dan menyenangkan. Di samping itu, semua
guru juga berupaya membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan
mengkolaborasikan metode pembelajaran untuk menghindari kejenuhan dalam
proses KBM seperti ceramah, Tanya jawab, diskusi dan lain sebagainya.

16 Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis


Pembiasaan Literasi merupakan kegiatan wajib yang dilakukan saat kegiatan
Belajar Mengajar oleh semua guru. Baik itu menggunakan media proyektor
maupun buku paket. Siswa di arahkan membaca materi guna membangun
pemahaman awal sebelum di jelaskan kembali oleh guru kelas. Membaca juga
memiliki dampak fositiv bagi kegiatan belajar terutama untuk melatih
keterampilan siswa dalam literasi. Tersedianya uku mata pelajaran sangat
membantu dan memudahkan kegiatan belajar siswa hingga mereka lebih
mudah untuk mencatat atau meringkas hal-hal yag mereka anggap penting.
Kegiatan literasi bukan hanya menjadi salah satu metode pembelajaran yang
di aplikasikan oleh guru dan siswa , namun kegiatan literasi sering peserta
didik lakukan di dalam perpustakaan dan ruang kelas di jam istirahat. Ini di
dukung karena adanya kesadaran atau minat baca siswa akan pentingnya
membaca. Peserta didik bukan hanya membaca buku pelajaran, bahkan
banyak buku-buku lain yang mereka baca yang sudah disediakan oleh pihak
Perpustakaan.
Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
17
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar
Sebelum memulai pembelajaran guru biasanya memeriksa kondisi siswa, dari
kerapian, kebersihan dan kehadiran. Selain itu guru bertanya kesiapan belajar
siswa, menghimbau semua siswa harus bersikap baik selama proses
pembelaran, menjaga kebersihan kelas dan lorong meja masing-masing. Selain
itu juga selama proses pembelajaran guru tetap memantau semua siswa yang
aktif bicara dengan teman sejawat dan langsung memberi arahan atau nasihat.
Metode Tanya jawab dan diskusi juga biasanya di gunakan guna memudahkn
siswa dalam belajar hingga komunikasi 2 arah multiarah akan tercipta hingga
suasana akan lebih hidup di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
Untuk memudahkan siswa belajar guru menggunakan metode yang bervariasi,
media yang sesuai seperti buku paket, proyektor, alat bantu (kertas manila)
dan lainnya. Tak lupa metode literasi baik dengan buku, proyektor maupun
papan tulis yang sudah di siapkan sebagai sarana prasaran belajar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/Sekolah dimanfaatkan dengan
18
optimal dalam proses pembelajaran
Sarana dan prasarana merupakan suatu penunjang keberhasilah kegiatan
belajar mengajar baik dalam kelas maupun di luar kelas, karena dengan
adanya sarana dan prasarana peserta didik akan lebih mudah dan lebih cepat
dalam menerima dan memahami materi dan tujuan pembelajaran.
Pengaplikasian media dengan baik dan benar oleh guru dan siswa juga akan
berdampak terhadap kelancaran proses pembelajaran.
Sarana dan prasarana yang tersedia di Sekolah sudah cukup memadai.
bisa di katakana semua sarana dan prasarana sudah berfungsi dengan optimal,
dari aliran listrik, aliran air,audio speaker tiap kelas, wc siswa dan guru, lampu
, cokk roll tiap ruangan, alat printer bahkan media pembelajaran seperti buku,
proyektor, werles dan sarana lain yang di butuhkan sudah tersedia di Sekolah
dan di manfaatkan secara oftimal baik oleh guru maupun siswa.
Di SD Negeri 4 Sakra, penggunaan media khususnya proyektor sangat
berdampak positif terhadap pemahaman siswa terhadap Ilmu Teknologi.
Bahkan saat guru yang menggunakan proyektor yang masuk ke kelas mereka,
maka kelas tersebut denan inisiatif sendiri meminta izin mengambil dan
memasang media tersebut saat gurunya masih melakukan persiapan
pembelajaran seperti saat absensi dan pemeriksaan kerapian siswa. Jadi, di
samping mereka belajar materi pelajaran ada nilai moral, empati dan
pengetahuan IT yang mereka dapatkan.
Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif dengan
19 mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya
Sebagian guru menggunakan alat seperti LCD proyektor dalam kegiatan
belajar mengajar di karenakan keterbatasan alat LCD proyektor. Sebagian lagi
guru menggunakan alat – alat manual.

Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan kompetensi untuk


20
perbaikan kinerja secara berkala
Guru menggunakan RPP dan analisis dalam mengevaluasi pembelajaran diri
dalam pengembangan kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
Dan mengadakan kegiatan pengayaan kepada peserta didik dalam membentuk
kompetensi diri guru Sekolah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk meningkatkan
21
pengetahuan, keterampilan, dan wawasan
Di SD Negeri 4 Sakra telah mengadakan pelatihan pelatihan yang dapat
memberikan motivasi pada guru dalam pengembangan pribadi guru tersebut
dalam bidangnya seperti mengadakan MGMP/KKG dan bahkan pelatihan IT
dengan Tujuan untuk mengembangkan skill tenaga kerja dan guru yang
khusus ada di SD Negeri 4 Sakra
Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
22
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Khusus di SD Negeri 4 Sakra, Oleh Sebagian guru banyak yang
mengembangkan model dan teknik dalam pembelajaran bagi anak didik.
Seperti salah satunya adalah metode pembelajaran yang dikembangkan dari
model diskusi dan sebagian guru juga telah mengembangkan kegiatan diskusi.

SD Negeri 4 Sakra mengembangkan, menyosialisasikan,


23
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah
SD Negeri 4 Sakra telah melakukan berbagai cara dalam mengembangkan
madrsah sehingga kepala Sekolah dan serta semua guru mengadakan evaluasi
visi misi dan mengaplikasikan tujuan tujuan yang tentunya relevan dengan
perkembangan zaman.
Kepala sekolah/Sekolah menunjukkan kompetensi supervisi akademik untuk
24
membantu guru mewujudkan pembelajaran yang bermutu
Kompetensi supervise akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah
dilaksanakan secara rutin di setiap awal tahun pelajaran yakni pada bulan
agustus dan September (diawal semester ganjil), jika itu dirasakan masih
kurang maka kegiatan supervisi akademik akan dilaksanakan diawal semester
genap. Kegiatan supervisi akademik dilakuakan ini tidak langsung secara tiba
tiba namun melalui persiapan yang panjang, yakni rapat dengan semua dewan
guru untuk menentukan/sepakati jadwal pelekasnaan dan menetukan siapa
yang akan menjadi supervaisor selain kepala Sekolah yang akan tertuang
dalam SK Kepala Sekolah. Kegiatan supervisi akademik ini bertujuan untuk
mengetahui kelemahan/kekurangan yang dimiliki oleh guru dan tenaga
kependidikan sehingga hasilnya akan dijadikan sebagai landasan untuk
mengambil sikap dan tindak lanjut oleh kepala Sekolah untuk bagaimana
meningkatkan kompetensi Guru dan tenaga kependidikan agar terwujud
penddidikan yang bermutu bagi siswa / peserta didik pada Sekolah ini.
Kepala sekolah/Sekolah secara konsisten, partisipatif, kolaboratif,
transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga kependidikan, dan siswa
25 untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam usaha
pengembangan kegiatan/program sekolah/Sekolah untuk mencapai visi, misi,
dan tujuan yang telah ditetapkan
Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan atau program untuk
mencapai visi dan misi serta tujuan, oleh kepala Sekolah tetap mengadakan
evaluasi selama 1 kali dalam satu bulan untuk mengetahui keadaan KBM di
madrsah dan mengadakan kegiatan evaluasi kegiatan Ekstrakurkuler
Sekolah/Sekolah membangun komunikasi dan interaksi antara warga
sekolah/Sekolah (siswa, guru, kepala sekolah/Sekolah, tenaga kependidikan),
26
orang tua, dan masyarakat untuk mewujudkan keharmonisan internal dan
eksternal sekolah/Sekolah
Kepala Madrasae melaksanakan kegiatan Rapat dengan semua kalangan
diantaranya mengadakan kegiatan rapat bersama semua guru dalam 1 kali
dalam sebulan. Dan mengadakan rapat dengan wali peserta didik bahkan
mengadakan kerjasama dengan instansu yang terkait yang mampu menunjang
dari kemajuan Sekolah dan efektifitas dalam pembelajaran dengan tujuan
pengembangan Sekolah semakin maju.
Sekolah/Sekolah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih, dan nyaman
27
untuk menciptakan lingkungan sekolah/Sekolah yang kondusif
Kepala Sekolah telah mengadakan pembagian tugas masing masing bagi
Wakil Kepala Madrsah dan bagian bagian yang mampu membantu dalam
pelaksanaan tertib dalam Sekolah seperti mengangkat wakil kepala bagian
kesiswaan yang kerjasama dngen BK dan Wali kelas. Yang di mana tugasnya
adalah mengadakan kegiatan bersih dengan menyiapkan alat alat kebersihan
dalam setiap kelas seperti sapu, taplak meja, ember air, dan komoceng serta
bak sampah. Dan selalu mengadakan sosialisasi kedisiplinan dalam
membuang sampah pada tempatnya.
Sekolah/Sekolah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari berbagai
28 kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program dan
kegiatan sekolah
Kepala madrsah mengadakan pembinaan berkala yang di tugaskan kepada
waka kesiswaan dan Guru Bimbingan Konseling dengan mengunjungi ke
rumah masing masing wali peserta didik. Dan melaksanakan kegiatan bakti
social, semua itu di tuangkan dalam program kerja Sekolah.
SD Negeri 4 Sakra mengembangkan, mengimplementasikan, dan
29 mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif, inovatif, dan
efektif
Kepala Sekolah mengadakan pembinaan dan membentuk Tim Pengembangan
Kurikulum di Sekolah yang dimana ini juga bagian program Kepala Sekolah
dengan Tim Pengembangan Sekolah. Semua itu tertuang dalam program kerja
Kepala Sekolah.
Sekolah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga kependidikan secara efektif,
efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan,
30
pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, kompensasi, dan
penghargaan/sanksi
Pengelolaan tersebut sudah tertuang dalam kurikulum dan SOP yang ada,
Selanjutnya untuk penugasan GTK, akan dilaksanakan dan diputuskan dalam
rapat pembagian tugas yang tertuang dalam bentuk SK Pembagian Tugas
beserta lampirannnya yang di tanda tangani oleh Kepala Sekolah tempatnya
bertugas.
SD Negeri 4 Sakra melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dengan
31
baik untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas
Selama 5 tahun ini, kepala sekolah selalu mengadakan perbaikan sarana dan
pra sarana, seperti pengadaan toilet baru guru dan perbaikan beberapa ruangan
yang sekiranya ruangan tersebut di rasakan kurang nyaman oleh sebagian
peserta didik ataupun guru dalam setiap ruangan. dan melengkapi berbagai
kelengkapan bagi semua tenaga kependidikan dan tenaga pendidik
SD Negeri 4 Sakra mengelola anggaran pendapatan dan belanja secara
32
transparan dan akuntabel sesuai perencanaan
Kepala Sekolah setiap 5 tahun sekali mengadakan kegiatan rapat RKS dan
RKAS untuk menentukan program 5 tahun ke depan dengan mengalokasikan
anggaran dengan tepat. Sedangkan RKAS selalau di adakan selama sekali
setahun.
Sekolah menyelenggarakan pembinaan kegiatan kesiswaan untuk
33
mengembangkan minat dan bakat siswa
Kegiatan ektras kurikuler dalam mengembangkan bakat dan minat peserta
didik di Sekolah Dasar telah di programkan seperti : kegiatan kepramukaan,
kegiatan keagamaan

Sekolah memberikan layanan bimbingan dan konseling siswa dalam bidang


34
pribadi, sosial, akademik.

Bimbingan dan konseling di Sekolah telah mengadakan bimbingna kasus,


prestasi dan pribadi anak anak. Dengan membuat jadwal teratur . adapun
pelaksanaan kegiatan di lakukan setiapa hari efektif sekolah.

Sekolah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal Sekolah setiap tahun terkait


pencapaian standar nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan
35
evaluasi diri sekolah (EDS), penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah (RKAS) yang merujuk pada raport mutu.
Kegiatan EDS ( Evaluasi diri Sekolah di laksanakan 1 kali dalam Setahun
begitu juga dengan Rencana Kerja Anggaran Sekolah ( RKAS ) di Program
dalam Satu kali dalam Setahun. Dengan tujuan adalah mengembangakan
kegiatan dan mengalokasikan dana untuk peningkatan mutu yang tertuang di
Rencana Kerja Sekolah ( RKS ) kemudian si turunakan menjadi program
kerja kepala Sekolah .
Rekomendasi/ Masukan :

Anda mungkin juga menyukai