Siswa menjalankan peraturan atau tata tertib yang ada di SD Negeri 4 Sakra,
ditunjukkan dengan siswa datang tepat waktu ke Sekolah, disiplin dalam
menjalankan program yang ada di Sekolah. Berdasarkan buku piket siswa juga
tercatat sangat sedikit melakukan pelanggaran. Beberapa hal juga di
perlihatkan oleh siswa/i yaitu Siswa disiplin cenderung hadir secara teratur
dan tepat waktu di sekolah. Mereka juga mematuhi peraturan sekolah, seperti
mengenakan seragam dengan benar dan membawa peralatan belajar yang
diperlukan. Siswa yang disiplin biasanya rajin dalam menyelesaikan tugas-
tugas akademik dan pekerjaan rumah dengan tepat waktu. Mereka juga
berusaha keras dalam belajar dan tidak malas untuk mencapai hasil yang baik.
Siswa yang disiplin menghargai waktu mereka sendiri dan orang lain. Mereka
mengikuti jadwal dengan baik, tidak sering terlambat, dan tidak menyia-
nyiakan waktu dalam kegiatan yang tidak produktif. Siswa disiplin
bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Mereka tidak mencari
kambing hitam jika menghadapi kesalahan, tetapi mau mengakui dan
memperbaikinya. Mereka menunjukkan etika kerja yang baik, termasuk
bekerja dengan sungguh-sungguhSiswa yang disiplin berbicara dengan sopan
dan menghormati orang lain. Mereka tidak mengganggu kelas atau
mengganggu proses pembelajaran. Mereka menghormati aturan dan norma
yang berlaku di sekolah, termasuk aturan kebersihan, kesopanan, dan
keamanan. Siswa yang disiplin mampu mengatur waktu mereka dengan baik,
memprioritaskan tugas-tugas yang perlu diselesaikan, dan menghindari
perilaku menyia-nyiakan waktu.: Siswa disiplin dapat bekerja sama dalam tim
dengan baik, menghargai pendapat orang lain, dan berkontribusi secara positif
dalam mencapai tujuan bersama.
2 Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di SD Negeri 4 Sakra
Siswa berperilaku religius di Sekolah ditunjukkan dengan memulai kegiatan di
Sekolah dengan do’a, membudayakan mengucapkan salam, solat berjamaah,
solat duha di Mushalla, dan rutin melaksanakan kegiatan imtaq setiap hari
Jumat pagi. Siswa juga semangat melaksanakan perayaan Hari Besar
Keagamaan yang ditunjukkan dengan foto kegiatan. Siswa yang menunjukkan
perilaku religius biasanya melaksanakan ibadah dan doa. Mereka mungkin
melakukan doa sebelum atau setelah makan, menjalankan ibadah rutin, atau
mengikuti perayaan keagamaan. Siswa religius aktif mengikuti kegiatan
keagamaan di sekolah, seperti kelas agama, kelompok doa, atau kegiatan
keagamaan lainnya yang diselenggarakan oleh Sekolah. Siswa juga berusaha
untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh
agama mereka. Mereka mungkin menunjukkan kasih sayang, empati,
ketulusan, dan kejujuran dalam interaksi dengan sesama siswa dan staf
pengajar. Siswa sudah berusaha untuk mempraktikkan ajaran agama mereka
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial, belajar, dan
menghadapi tantangan dalam lingkungan sekolah. Siswa sering terlibat dalam
kegiatan sosial dan amal yang sesuai dengan ajaran agama mereka, berusaha
membantu orang lain dan berkontribusi positif dalam masyarakat.sisa juga
menampakkan kesantunan dan ketulusan dalam berbicara dan bertindak,
menghargai orang lain tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam aktivitas
3
di SD Negeri 4 Sakra
Di tunjukkan dengan siswa mengerjakan tugas atau soal yang di berikan oleh
guru, siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang akan meningkatkan
kerjasama dan tanggung jawab serta menjaga kebersihan di lingkungan SD
Negeri 4 Sakra. Perilaku tangguh dan bertanggung jawab pada siswa di
Sekolah mencerminkan sikap dan tindakan yang menunjukkan ketahanan
mental, komitmen untuk mencapai tujuan, serta kesediaan untuk menghadapi
tanggung jawab dengan sungguh-sungguh. Sebagai lembaga pendidikan
agama, Sekolah berperan dalam membentuk karakter siswa yang tangguh dan
bertanggung jawab dalam menjalani aktivitas dan tugas-tugasnya. berusaha
untuk memahami konsep-konsep agama dengan baik. Mereka tidak mudah
menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam pemahaman dan berusaha
mencari solusi untuk memahami pelajaran dengan lebih baik.siswa
menunjukkan disiplin dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, dan
ibadah-ibadah lainnya sesuai dengan tuntunan agama Islam. Mereka
melaksanakan ibadah dengan konsisten dan penuh kesungguhan. peduli
terhadap sesama dan masyarakat di sekitarnya. Mereka berpartisipasi dalam
kegiatan amal atau sosial yang sesuai dengan nilai-nilai agama untuk
membantu orang lain. Siswa di Sekolah bertanggung jawab untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama Islam, seperti jujur,
amanah, dan kasih sayang. Mereka berusaha untuk mengintegrasikan nilai-
nilai ini dalam perilaku sehari-hari.siswa juga terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler atau organisasi di sekolah dengan tanggung jawab penuh.
Mereka berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi positif dalam
mengembangkan lingkungan belajar yang harmonis.mereka juga menghargai
dan menghormati perbedaan pandangan dan kepercayaan di antara teman
sekelas mereka. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling
menghormati dalam berinteraksi dengan orang lain.
4 Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/Sekolah
Siswa membuat deklarasi untuk tidak melakukan perundungan (bully).
Ditunjukkan dengan bukti deklarasi siswa untuk tidak melakukan
perundungan di Sekolah. Mencegah dan mengatasi perundungan (bully) di
Sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, guru, orang tua,
dan seluruh anggota masyarakat sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
agama harus menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung
bagi seluruh siswa. Semua warga Sekolah memberikan kesadaran kepada
seluruh anggota masyarakat sekolah tentang bahaya perundungan, serta
mengajarkan nilai-nilai agama yang menghargai keberagaman dan
mengajarkan kasih sayang kepada sesama.adanya kebijakan yang jelas dan
tegas terkait perundungan, serta konsekuensi yang akan dihadapi pelaku
perundungan. Kebijakan ini harus diterapkan dengan konsisten untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua siswa. dari guru,
konselor, dan staf lainnya yang berperan dalam pengawasan dan intervensi
terhadap kasus perundungan. Siswa yang menjadi korban perundungan harus
merasa bahwa mereka memiliki dukungan dan bantuan dari pihak sekolah.
Sekolah telah menciptakan budaya sekolah yang berpusat pada empati dan
saling menghargai. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan sosial
yang menggalang persahabatan dan kerjasama di antara siswa.siswa/i Sekolah
harus memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam,
termasuk nilai-nilai kasih sayang, kesetaraan, dan menghargai hak asasi
manusia.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai karakteristik
5
keterampilan abad ke-21
Siswa dibiasakan menggunakan bahasa yang sopan. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengutarakan ide-ide, baik pada saat berdiskusi dengan
temannya atau ketika sedang menjawab soal yang diberikan oleh guru.
Keterampilan berkomunikasi yang sesuai dengan karakteristik keterampilan
abad ke-21 meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
menggunakan berbagai media dan alat komunikasi, serta mampu beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan. Beberapa
karakteristik keterampilan berkomunikasi abad ke-21 yang dapat ditunjukkan
oleh siswa antara lain: siswa/i menunjukkan berbicara dengan jelas dan
ringkas, mengungkapkan ide-ide mereka dengan baik, dan berkomunikasi
dengan pendengar atau audiens secara efektif. menulis dengan tepat, jelas, dan
terstruktur.
Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
13
dan dilaksanakan secara sistemis
Penilaian di lakukan oleh guru kelas dengan beberapa tekhnik, seperti ulangan
harian, praktek atau Tanya jawab dan penugasan baik fortofolio, proyek atau
yang lainnya. Hasil penilaian sebelumnya di jadikan sebagai acuan pengadaan
remidial dan pengayaan apabila terdapat hasil yang kurang memuaskan atau
jauh dari harapan. Remidial di racang atau di sesuaikan waktunya oleh guru
kelas masing-masing sesuai kondisi.
Apabila sudah di lakukan semua proses diatas kemudian hasil masih sama,
guru melakukakan refleksi diri dan komunikasi 4 mata dengan siswa terkait
guna mengetahui froblem siswa dan solusi yang tepat sebagai tindak lanjut
guna penyelesaian masalah tersebut. Tak lupa pula arahan dan motivasi tetap
di salurkan ke semua siswa agar tetap semangat dalam belajar.
Di Sekolah SD Negeri 4 Sakra semua guru di buatkan buku husus
sebagai wadah pemberian nilai yang di sebut “Buku Tatap Muka”. Dalam
buku tersebut terdiri dari daftar hadir siswa, materi atau KD yang di pelajari,
PH ( penilaian Harian), tugas proyek, praktek atau fortofolio yang akan diisi
nilainya oleh setiap guru kelas.
Penilaian proses belajar sering di lakukan oleh guru dengan mengisi nilai di
penilaian harian, sumber nilai harian bervariasi, ada dari penugasan, keaktifan
siswa, Tanya jawab, hasil tugas diskusi kelompok, dan ulangan harian.
Secara umum, perbaikan sering di lakukan setelah siswa mengikuti
ulangan harian. Setelah guru sudah menganalisa hasil ulangan dan
memberikan nilai maka selanjutnya hasil tersebut akan di perlihatkan ke
semua siswa kemudian akan menginformasikan siapa yang tuntas dan tidak.
Sebelum mengadakan perbaikan guru biasanya melakukan refleksi diri dengan
tekhnik menyebarkan angket penilaian kinerja guru oleh peseta didik. Ini di
harapkan untuk menganalisa problem atau permasalahan yang menjadi
kendala sehingga materi sulit di fahami, apakah masalahnya ada di guru atau
siswa. Setelah hasil refleksi di dapatkan guru mulai menyusun program
pengayaan dan remedial serta menyiapkan administrasi terkait untuk
pertemuan lanjutan yang sudah di sepakati bersama peserta didik.
Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
14
memerlukan
Program remedial merupakan suatu kegiatan perbaikan yang di lakukan
oleh guru dengan peserta didik yang mendapat nilai kurang dari KKM atau
bisa di simpulkan, sasaran remedial biasanya di tujukan khusus kepada siswa
yang kurang mampu memahami pelajaran atau materi yang menimbulkan
froblem nilai.
Berbeda dengan pengayaan. Pengayaan di berikan bukan hanya pada
siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran namun bisa juga di
berikan pada siswa yang sudah bisa mendapat nilai di atas ketutasan namun
masih kurang bisa mendeskripsikan atau mengeksposisikan materi terkait.
Karena pada dasarnya pengayaan selalu di butuhkan oleh semua siswa agar
pemahaman mereka semakin meningkat sekaligus menggugah motivai siswa
yang belum mampu memahami materi.
Remedial atau pengayaan biasanya di adakan oleh guru kelas yang sudah
melakukan program ulangan harian yang sudah di rencanakan dalam program
semester (promes). Program ini di harapkan dapat memicu motivasi belajar
peserta didik menjadi lebih aktif lagi.
Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran di kelas
15
menyenangkan
Di dalam kelas rata-rata peserta didik SD Negeri 4 Sakra memiliki
keaktifan yang berbeda-beda, karena karakter bawaan yang dominan pendiam
dan pemalu. Namun itu bukan menjadi suatu kendala, setelah guru melakukan
pendekatan-pendekatan dengan berbagai metode, akhirnya peserta didik yang
pemalupun sudah berani mengeluarkan argument dan ikut aktif dalam
menjawab saat Tanya jawab berlangsung, sebagian besar peserta didik juga
memiliki keaktifan tingkat 1 ( kritis) hingga menjadi salah satu pemicu
tergugahnya keinginan teman sejawat yang lain utuk ikut aktif dalam belajar
dan tercipta suasana yang hidup dan menyenangkan. Di samping itu, semua
guru juga berupaya membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan
mengkolaborasikan metode pembelajaran untuk menghindari kejenuhan dalam
proses KBM seperti ceramah, Tanya jawab, diskusi dan lain sebagainya.