Artikel KKN-PPL UNM SMP Negeri 01 Bambalamotu
Artikel KKN-PPL UNM SMP Negeri 01 Bambalamotu
ABSTRAK
Dialog adalah sebuah proses dimana para individu atau kelompok berupaya menghilangkan
rasa takut dan rasa tidak percaya diri satu sama lain dan mengembangkan hubungan baru berdasarkan
rasa saling percaya. Dialog dapat menjadi wadah penyaluran ide dan gagasan berkemajuan, saling
menegur pikiran dan melahirkan resolutif yang akurat (mufakat bersama), dimulai dari
mempersamakan perspektif, menguji kualitas gagasan sampai melahirkan gagasan baru hasil dari
perkawinan banyak gagasan. Melihat konflik dan dinamika para Pemuda di Kelurahan Bambalamotu
dengan bermacam-macam tindakan yang merusak marwah Pemuda saat ini sehingga menimbulkan
efek negatif terhadap masyarakat dan masa depan Pemuda itu sendiri. Dialog Kepemudaan dihadirkan
untuk menjadi wadah dalam mengembangkan gagasan dan pikiran para Pemuda di Kelurahan
Bambalamotu untuk mengembalikan marwah Pemuda yang berpendidikan dan memiliki moral yang
baik.
PENDAHULUAN
Pemuda merupakan seorang yang punya kecakapan, kualitas dan kekuatan dalam berproduksi,
baik dalam melahirkan karya maupun ide pembaharuan. Bangsa akan terbaharui ketika sejalan dengan
pembaharuan kualitas pemuda, karena ketika kita menerawang arah perubahan dan reformasi
perkembangan masyarakat di Indonesia tidak terlepas daripada sejarah perjuangan dan gerakan
pemuda sebagai pelopor gerakan rakyat, ini sebagai penanda bahwa memang dari alam sejarah
pemuda memegang peranan yang cukup strategis dalam menorehkan kemerdekaan sampai pada
reformasi setiap sirkulasi politik kenegaraan.
Setelah mengalami berbagai perkembangan dalam kehidupan ekonomi politikyang didalangi
oleh revolusi industri, kehidupan masyarakat juga ikut terbantu dan dipermudahkan dengan hasil
industri semacam alat transportasi, komunikasi, dan produk kebutuhan sehari-hari. Jadi, untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat tidak terlalu memerlukan banyak kerja dan aktivitas yang
berlebih, karena serba dimudahkan. Tetapi keadaan yang seperti ini akan menjadi bumerang yang
cukup tajam dalam mengiris etika dan menyongsong moral masyarakat. Diluar dari manusia yang
sekarang sudah kurang aktif dalam kehidupan sosial, gotong royong dan berhubungan secara langsung
dengan manusia yang lain, juga membuat manusia sendiri malas dan tidak mau bekerja karena taktik
jitu untuk mempertahankan hidup hanya mengumpukan modal, menginvestasikan modal dan
mendapatkan modal baru yang lebih banyak. Yang ada hanya persaingan dan pertarungan dalam
mempertahankan hidup. Keadaan seperti ini merupakan kekalahan telak pemuda dalam memberikan
pengaruh baik dalam perkembangan masyarakat, lebih-lebih pemuda sebagai tenaga progresif yang
bergerak ketika terjadi permasalahan yang ada dalam masyarakat secara internal dan terkhusus
pemuda mengalami luka dalam yang cukup membuatnya lumpuh dalam melakukan hal-hal heroik.
Sebenarnya sekarang yang harus disembuhkan adalah pemuda, yang dulunya sehat dan senantiasa
menumbuhkan ide-ide inovatif dan revolusioner kini sudah lumpu dan sakit. Beragam yang terjadi
diakibatkan pemuda dewasa ini, mulai dari tindakan pencurian, minum minuman keras, narkoba dan
bahkan konflik antar desa yang menjatuhkan korban jiwa, dan pelaku utama dari setiap kasus ini
adalah pemuda.
Kelurahan Bambalamotu adalah salah satu dari sekian banyak daerah yang ada di Kecamatan
Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Hidup banyak pemuda-pemuda
pelanjut tongkat estafet perjuangan bangsa. Kendata harapan ditunggangi, degradasi moral dan
kemurnian karakter masayarakat sudah ternodai dengan kebiasaan yang tidak mencerminkan manusia
yang paripurna sesuai harapan butir ketiga Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Bahkan
yang tercatat di Lapas Kabupaten Pasangkayu, Kecamatan Bambalamotu adalah daerah nomor dua
terbanyak pemudan masuk tahanan dalam databasenya. Ini adalah tamparan yang cukup pedas untuk
pemuda Keluarahan Bambalamotu khususnya dan pemuda seluruh Indonesia pada umumnya.
Pemuda butuh suntikan dan makanan sehat untuk membuatnye kembali pulih seta melakukan
tindakan-tindakan produktif dalam kesehariannya. Pendidikan adalah salah satu instrumen penyadaran
pemuda, memproduksi ide-ide berkemajuan dan mampu menghadapi masalah-masalah kehidupan.
Pendidikan juga berperan aktif dalam menjamin mutu dan kualitas masyarakat menjadi SDM yang
siap pakai seperti halnya konsep penddikannya Paulo Freire, menggunakan apa yang disebut sebagai
pendidika sebagai alat hadap masalah, masalah yang dalam artian adalah masalah kehidupan.
Penddikan memberikan tawaran terhadap setiap kebuntuan jawaban terhadap masalah-masalah itu.
Kualitas pendidikan akan berjalan seiambang dengan pengkualitasan masyarakat. Pemuda butuh
pendidikan, bukan sebagai wejangan mendapatkan pendidikan yang layak, tetapi untuk membaca
realita, menafsirkan teka-teki hidup, serta menjadikannya kuat, melawan semua kesenjangan,
ketebelakangan, kebodohan, kemiskinan, dan ketetindasan. Selain dari pendidikan yang berkualitas,
pemuda juga butuh organisasi progresif sebagai wadah penyaluran pengetahuan dan bertukar pikiran,
mengembangkan potensi serta menjadi alat perjuangan. Dengan ini pemuda bisa terlembagakan
dengan baik setiap tindakan-tindakannya, menjadikannya lebih runcin dalam menombak setiap
ketidakberesan. Laboratorium organisasi adalah tempat untuk pemuda membedah setiap masalah-
masalah yang hadir, juga sebagai kekuatan kolektif dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.
Di dalam pendidikan dan organisasi ada yang intim, ialah dialog interaktif. Dialog adalah
percakapan antara orang-orang, dan melalui dialog tersebut individu atau lebih yang memiliki
pandangan berbeda-beda dapat bertukar ide, informasi dan pengalaman. Dialog merupakan tindakan
penyaluran ide dan gagasan berkemajuan, saling menegur pikiran dan melahirkan resolutif yang akurat
(mufakat bersama), dimulai dari mempersamakan perspektif, menguji kualitas gagasan sampai
melahirkan gagasan baru hasil dari perkawinan banyak gagasan. Pemuda harus senantiasa merawat
budaya ini, ketika dialog mati maka mati pula gagasan pemuda, akhirnya adalah kematian bangsa.
Seminar Dialog Kepemudaan hadir untuk menjadi instrumen penyadaran bagi pemuda
Kelurahan Bambalamotu, dimulai dari menarik sejarah perjuangan pemuda, melihat secara bersama
penurunan nilai moral pemuda dan ditutup dengan membahas resolusi revolusioner apa yang harus
dilakukan oleh pemuda dan masyarakat Bambalamotu untuk memperbaiki moral generasinya.
METODE KEGIATAN
Ruang Lingkup kegiatan Seminar Dialog Kepemudaan ini dilakukan di lingkungan Kelurahan
Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu yang merujuk pada lokasi
penempatan pelaksanaan KKN – PPL UNM Angkatan XXIII. Sasaran objek kegiatan Seminar Dialog
Kepemudaan ini adalah pemuda-pemuda di lingkungan Kelurahan Bambalamotu berserta Siswa-Siswi
di SMP Negeri 01 Bambalamotu dan SMA Negeri 1 Bambalamotu.
Tempat pelaksanaan kegiatan Seminar Dialog Kepemudaan ini bertempat di Laboratorium
IPA SMP Negeri 01 Bambalamotu. Pemilihan Laboratorium IPA SMP Negeri 01 Bambalamotu
email : lepalepa@unm.ac.id halaman 1-7
Jurnal Lepa-lepa Open | Volume xx Nomor xx, xxxxxx| 3
sebagai tempat dilaksanakannya Seminar Dialog Kepemudaan ini adalah karena SMP Negeri 01
Bambalamotu merupakan lokasi penempatan KKN – PPL UNM dan berada di tengah-tengah pusat
lingkungan Kelurahan Bambalamotu sehingga mudah dijangkau.
Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu berupa kegiatan Seminar Dialog Kepemudaan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif pemuda-pemuda lingkungan Kelurahan
Bambalamotu dalam melihat kondisi sosial kemasyarakatan serta masa depan para pemuda-pemuda
ini nantinya. Tahapan kegiatan Seminar Dialog Kepemudaan ini dibuka dengan acara seremonial yang
dilanjutkan dengan pemaparan oleh tiga pembicara yang berasal dari tiga latar belakang yang berbeda
yaitu BHABINKAMTIBMAS, Organisatoris, dan Akademisi. Selanjutnya adalah kegiatan inti yaitu
kegiatan Dialog yang melibatkan para peserta yang berasal dari Pemuda-Pemuda Kelurahan
Bambalamotu serta Siswa-Siswi SMP Negeri 01 Bambalamotu dan SMA Negeri 01 Bambalamotu.
2. Pembahasan Kegiatan
Dalam kegiatan Seminar Dialog Kepemudaan ada yang paling fundamental, yaitu proses
penggalian akar masalah dan diskusi antar pemuda guna melahirkan suatu resolusi revolusioner yang
ber-output pada perkembangan dan kemajuan Kelurahan Bambalamotu. Dialog tersebut dilaksanakan
dengan tiga tahapan:
a. Sejarah Perjuangan Pemuda
Dalam materi pertama, Narasumber memaparkan sejarah perjuangan pemuda mulai
dari prakemerdekaan tentang kisah perlawanan pemuda Indonesia melawan kolonialisme
dan fasisme belanda sampai jepang, dilanjutkan dengan perjuangan pemuda menuju
proklamasi kemerdekaan Indonesia, dinamika politik dan perjuangan mahasiswa pada
Orde Lama, Orde Baru dan Orde Revormasi, serta perjuangan pemuda akan banyak
ketimpangan dan ketertindasan pemuda sekarang.
b. Konflik dan realita Pemuda Bambalamotu
Dalam materi kedua, Narasumber menjelaskan banyak konflik dan dinamika yang
dihadapi oleh Pemuda Bambalamotu, diantaranya balapan liar, konsumsi miras dan obat-
obatan, kekerasan seksual dan bentrok antar desa. Selain itu Narasumber juga
menjelaskan bagaimana dampak bagi perkembangan moral pemuda dan masyarakat pada
umumnya di Kelurahan Bambalamotu kedepannya. Yang terakhir Narasumber
menjelaskan jerat hukum yang akan didapat ketika pemuda melakukan tindakan
pelanggaran hukum.
c. Tawaran Solusi bagi Konflik Pemuda Bambalamotu
Materi Terakhir berisi konsep penyelesaian masalah yang dihadapi pemuda, tawaran
pertama dari Narasumber adalah pemuda harus berpedidikan, output pendidikan
sebenarnya bertujuan untuk memproduksi kesadaran kolektif masyarakat, jadi pemuda
harusnya disadarkan oleh pendidikan, dan negara wajib membiayai penyelenggara
pendidikan. Selain dengan pendidikan juga diberikan tawaran organisasi sebagai
pengembangan pengetahuan dan keterampilan pemuda. Yang terakhir dan paling penting
tegas Narasumber, peran orang tua sebagai madrasah pertama sangat berpengaruh bagi
perkembangan moral pemuda.
B. Saran
Berdasarkan hasil evaluasi dan internalisasi kami pada kegiatan Dialog Kepemudaan
yang terlaksana pada Senin, 6 Desember 2021 tentu memiliki beberapa kekurangan baik
dalam konsep kegiatan maupun pada kelengkapan acara, dan itu menjadi suatu dorongan
semangat untuk kami dalam membenah diri serta lebih berkualitas kedepannya.
Dialog sangat besar memberikan manfaat bagi pemuda untuk saling terbuka dalam
membahas masalah-masalah yang dihadapinya, maka dari sebat itu kegiatan-kegiatan dialog
seperti ini sangan direkomendasikan kepada teman-teman KKN selanjutnya untuk
melaksanakannya kembali, begitupun dengan pemuda-pemuda di Kelurahan Bambalamotu
supaya mengimplementasikan pengetauan yang didapatkan dalam agenda Dialog
Kepemudaan ini serta tetap menjalin komunikasi, tetap melaksanakan diskusi antar pemuda
dan tetap semangat dalam melakukan aksi-aksi revolusi demi kemajuan daerah dan bangsa
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nurdin, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas Terbuka
Freire Paulo. 2011 (Cetakan Ketujuh). Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia