Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PBAK 2021

TEMA KEMAHASISWAAN

Disusun oleh :
Septia Dwi Tentri
05040421110
FSH-HUKUM TATA NEGARA

Mahasiswa-Mahasiswa Generasi Milenial Sebagai Guardian of Value


Generasi penerus bangsa dengan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa

Dewasa ini, kita sudah tak asing lagi dengan kata-kata “Generasi Milenial”. Kata-kata
generasi milenial yang akhir-akhir ini sering disebut-sebut pada umumnya ditujukan kepada
mereka yang lahir pada awal tahun 1980-an hingga awal tahun 2000-an. Indonesia merupakan
Negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki wilayah yang begitu luas serta jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia (setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat). Padatnya
penduduk Indonesia saat ini ternyata hampir dikuasai oleh para generasi milenial, yaitu sebesar
sepertiga persen dari total jumlah penduduk Indonesia merupakan generasi milenial.

Rentang usia generasi milenial yaitu pada kisaran 18-39 tahun, itu artinya mahasiswa
dapat disebut sebagai generasi milenial. Menjadi seorang generasi milenial, apalagi berada pada
posisi sebagai seorang mahasiswa memiliki fungsi dan peran penting di masyarakat.
Peran mahasiswa sebagai Agent of Change atau agen perubahan yang diharapkan mampu
menjadi sumber daya manusia yang dapat membawa perubahan bangsa ke arah yang positif.
Mahasiswa yang disebut-sebut merupakan insan yang berpendidikan tinggi seharusnya mampu
mewujudkan status bangsa Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera. Keberadaan
mahasiswa dengan segala perbuatannya harusnya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri
namun juga bermanfaat untuk orang lain di sekitarnya. Meskipun di zaman sekarang, di
Indonesia semuanya sudah serba modern dan mudah, namun peran mahasiswa sebagai Agent of
Change sangat dibutuhkan demi mengatasi rendahnya daya saing internasional di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu yang telah didapat mahasiswa selama di perguruan
tinggi hendaknya dapat diaplikasikan sesuai bidangnya untuk mencetak suatu inovasi-inovasi
yang terbaik sehingga mampu bersaing di dunia internasional. Tak hanya itu, peran mahasiswa
juga sebagai Moral Force yaitu seseorang yang memiliki moral yang baik. Sebagai seseorang
yang bermoral baik, mereka perlu memperhatikan cara dalam berperilaku, berpikir dahulu
sebelum bertindak, serta mampu mengolah kata dengan baik saat berbicara pada orang lain.
Karena pada zaman sekarang, seringkali seseorang berbicara semaunya tanpa memikirkan
perasaan orang lain. Bukan seharusnya tindakan semacam itu dilakukan oleh mahasiswa yang
berpendidikan tinggi.

Selain sebagai Agent of Change dan Moral Force, mahasiswa juga memiliki peran
sebagai Iron Stock yaitu sebagai generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa yang
diharapkan yaitu yang memiliki moral yang baik serta memiliki pengetahuan tinggi dan dapat
bermanfataan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

ADVERTISEMENT

Peran mahasiswa yang lain yaitu sebagai Social Control, yaitu pengontrol kehidupan
sosial di masyarakat. Yang dimaksud di sini yaitu mahasiswa dapat dijadikan sebagai
penghubung antara masyarakat dengan pemerintah dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
Mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, dimana terdapat banyak
sekali perbedaan, sehingga sangat dimungkinkan munculnya berbagai macam aspirasi dari
banyak kepala.
Peran mahasiswa yang terakhir yaitu sebagai Guardian of Value yang berarti penjaga
nilai-nilai. Nilai-nilai yang dimaksudkan disini yaitu nilai-nilai positif. Nilai positif yang
mengarah pada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Lalu apa yang dimaksud dengan nilai?
Nilai merupakan suatu yang bermutu, berharga, menunjukkan suatu kualitas serta bermanfaat
bagi manusia.

Pada dasarnya bangsa Indonesia telah memiliki nilai-nilai positif yang luhur yang telah
dijelaskan di dalam dasar negara kita, Pancasila. Pancasila terbentuk melalui proses yang
panjang serta melibatkan pemikiran-pemikiran dari para pahlawan Nasional terdahulu. Nilai-nilai
Pancasila yang luhur dijadikan sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Apa saja nilai-
nilai Pancasila yang perlu kita ambil untuk diimplementasikan di dalam kehidupan sehai-hari?
Seperti yang kita ketahui, Pancasila memiliki lima sila dimana pada masing-masing sila
Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, serta nilai keadilan sosial.

Saat ini, masalah yang sedang kita hadapi dan perlu perhatian yang serius yaitu masalah
kesenjangan sosial dan ekonomi antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat
menengah kebawah, masalah terorisme, korupsi, serta penggunaan narkoba yang masih banyak
terjadi di Indonesia. Masalah-masalah tersebut ada kaitannya dengan pelanggaran nilai-nilai
Pancasila yang sudah ada. Adanya kesenjangan sosial diantara masyarakat kaya dan masyarakat
menengah kebawah merupakan bentuk kurang adanya keadilan pemenuhan hak atas setiap
individu. Hal yang paling menonjol yaitu berupa penjatuhan sanksi hukuman terhadap setiap
individu yang melanggar hukum. Masyarakat kaya bisa dengan mudah membayar sejumlah uang
demi meringankan sanksi mereka, sedangkan masyarakat miskin hanya bisa menerima setiap
keputusan yang dijatuhkan kepadanya.

Masalah korupsi yang merajalela juga merupakan tindakan pelanggaran nilai Pancasila,
yaitu nilai keadilan sosial di mana para koruptor yang biasanya seorang pejabat mengambil
kekayaan negara sehingga berujung pada kemiskinan di masyarakat karena uang yang dikorupsi
yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat malah digunakannya sebagai
kepentingan pribadi. Hal ini secara tidak langsung juga melanggar nilai kerakyatan, karena
perilaku pejabat tersebut lebih kepada mementingkan diri sendiri daripada kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara. Selanjutnya yaitu masalah terorisme yang terjadi di rumah-
rumah ibadah di Indonesia dengan menggunakan aksi pengeboman. Pelaku teror tersebut sudah
dipastikan tidak memiliki rasa kemanusiaan karena telah merampas hak hidup manunia karena
biasanya target mereka bersifat random sehingga mengorbankan orang-orang lain yang tidak
bersalah.

Masalah lainnya yaitu masalah korupsi yaitu narkoba. Tindakan penyalahgunaan narkoba
di Indonesia masih tergolong tinggi. Tingkat kepeludian antar sesama manusia yang memicu
masalah ini. Seandainya di antara kita kesadaran akan kepedulian terhadap sesama masih tinggi,
maka sangat mungkin tidak terjadi adanya penyalahgunaan narkoba karena biasanya para
pengguna narkoba ini berasal dari kalangan masyarakat yang diacuhkan oleh lingkungannya
maupun seseorang yang sedang mengalami broken home sehingga tidak ada yang perhatian
terhadap dirinya, tidak ada yang menjadi tempat berkeluh kesah apabila mempunyai masalah
tertentu sehingga mereka melampiaskannya ke hal yang negatif yaitu menggunakan narkoba.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut dapat mengganggu persatuan dan kesatuan


bangsa. Di sini mahasiswa memiliki peranan penting dalam membantu mengatasi masalah
bangsa. Perjuangan mahasiswa sebagai generasi milenial tidak perlu menggunakan senjata
seperti para pahlawan Indonesia terdahulu hingga mengorbankan nyawanya. Tindakan yang
diperlukan hanyalah dengan berusaha, belajar, dan bekerja keras semaksimal mungkin untuk
meningkatkan kapasitasnya secara terus-menerus, baik dalam aspek keterampilan dan
pengetahuan, serta membentuk perilaku baik masyarakat.

Generasi penerus bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang tinggi
mampu menjadi pengaruh yang besar bagi masa depan bangsa. Apalagi sebagai seorang
mahasiswa, jika kita telah menanamkan semangat persatuan dan kesatuan di dalam jiwa, maka
peran kita di masyarakat akan tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai