Anda di halaman 1dari 20

PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN

1. Judul Kegiatan : Workshop Memotret Pemahaman Islam Radikal di Kalangan


Masyarakat Kampus
2. Ketua Tim/Panitia :
Nama lengkap : Santinah
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan Organisasi : Ketua HIMA
Fakultas/Jurusan : PAI
Perguruan Tinggi : STIT Al-Amin Indramayu
Alamat PT : Jl. PU Kemped Wirakanan Kecamatan Kandanghaur Kab Indramayu Jawa Barat
Telepon dan HP : 081904945000
No. Whatsapp : 081904945000
Email : himpai2211@gmail.com
3. Anggota Tim/Panitia : 20 (Orang)
4. Waktu pelaksanaan : Rabu, 07 Desember 2022 Pukul 08.00 WIB Sampe Selesai
5. Anggaran Dana : 20.000.000

Mengetahui, Indramayu, 10 Novenber 2022


KETUA KETUA PANITIA,
STIT AL-AMIN INDRAMAYU

Dr. H. AHMAD, M.Ag SANTINAH


PROPOSAL

_____________________________________Latar Belakang

Kampus yang selama ini dikenal sebagai tempat persemaian manusia


berpandangan kritis, terbuka, dan intelek, ternyata tidak bisa imun terhadap pengaruh
ideologi radikalisme. Radikalisme menyeruak menginfiltrasi kalangan mahasiswa di
berbagai kampus. Dari masa ke masa di lingkungan kampus hampir selalu ada
kelompok radikal baik ekstrem kanan maupun ekstrim kiri.
Perguruan tinggi Islam mempunyai peran besar dalam mengantarkan bangsa
Indonesia sebagai bangsa dunia. Sedari dini generasi muda dan mahasiswa perlu dilatih
berpikir dan berkomunikasi menggunakan dua bahasa sekaligus. Dua bahasa yang
dimaksud kepatuhan dan tata pergaulan yang dapat memahamkan kalangan internal
umatnya sendiri sekaligus dapat dipahami wilayah publik yang lebih luas di luar
komunitasnya.
Mendidik genersi baru yang sadar bahwa ia adalah warga dunia, yang tidak
berpandangan ghetto, dan berkomunikasi dua bahasa merupakan pekerjaan pendidikan
yang tidak mudah. Pengenalan pandangan dunia keislaman yang bercorak
klasik, modern, dan postmodern merupakan prasyarat yang tidak bisa ditawar-tawar.
Agama semestinya tidak hanya mengulangi ajaran teologis-normatif agama,
tetapi juga penguatan perspektif keagamaan-kebangsaan dan diorientasikan untuk
penguatan sikap intelektual tentang keragaman agama serta toleransi intra agama dan
antar agama serta anatara umat beragama dengan nagara.
Yang tidak kurang kalah penting adalah revitalisasi lembaga, badan, dan
organisasi kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus. Organisasi-organisasi yang ada
di kampus memegang peranan penting untuk mencegah berkembangnya paham
radikalisme ini melalui pemahaman keagamaan dan kebangsaan yang komprehensif dan
kaya makna.
Keanggotaan dan aktivisme organisasi merupakan faktor penting untuk
mencegah terjerumusnya seseorang ke dalam gerakan radikal yang ekstrem. Sebaliknya
terdapat gejala kuat para mahasiswa yang non aktivis dan kutu buku sangat mudah
terkesima sehingga segera dapat mengalami cuci otak dan indoktrinasi pemikiran
radikal dan ekstrem. Mereka cenderung naïf dan polos karena tidak terbiasa berpikir
analitis, kritis, seperti lazimnya dalam dkehidupan dunia aktivis
Mahasiswa yang dalam perkembangannya merupakan salah satu pihak yang
tentu paling banyak melakukan kontribusi perubahan bagi berkembangnya suatu negara,
melalui pemikirannyalah ia akan selalu menjadi harapan peradaban yang tentu dicita-
citakan ummat. Agent of change dan social of control adalah fungsi yang tak pernah
lepas dari pundak dan perjuangan mahasiswa, sungguh menarik tatkala membahas
mahasiswa sebagai salah satu pilar peradaban, yang kapasitasnya tentu memberikan
pengaruh pada sejarah peradaban.
Namun semua citra mahasiswa tersebut tergusur oleh fakta mahasiswa dan
mahasiswi di era ini, yang pada faktanya mereka lebih memilih diam dan apatis
terhadap persoalan yang dihadapi umat hari ini, sungguh memprihatinkan tatkala
perannya sebagai agen perubahan ia kuburi dalam kamus kehidupannya dan memilih
hedonisme sebagai bagian aktivitasnya, dan pada akhirnya terjebak dalam permainan-
permainan barat yang tentu menghasilkan budaya-budaya bernilai kufur, seperti
pergaulan bebas, free sex, dll.
Di sisi lain, ada juga gambaran mahasiswa yang rela menggadaikan
intelektualnya demi pragmatisme politik murahan, sehingga yang terjadi adalah retorika
penuh tipu-tipu ramai di tengah jalan demi pesan politikus politikus kotor produk
demokrasi sekuler.
Maka, sudah saatnya mahasiswa sadar bahwa di tengah-tengah kehidupan dunia
saat ini ada sebuah simpul masalah besar yang membutuhkan perubahan hakiki melalui
perjuangan peran mahasiswa dalam memainkan fungsi agen of change dan social of
controlnya, yang semua itu dilakukan oleh intelektualnya sebagai mahasiswa muslim
yang sadar dengan kerusakan yang ada, dan aqidah serta ideologinya menjadi penggerak
untuk menegakkan ideologi Islam.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat
realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Agenda reformasi adalah tanggung jawab kita semua yang masih merasa
terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat yang
kuat. Dan tanggung jawab ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai
rasa sosial yang tinggi. Bukan orang-orang kerdil yang hanya memikirkan perut,
golongannya dan tidak bertanggung jawab. Hanya lobang-lobang kematianlah yang
mampu menjadikan mereka untuk berpikir bertanggung jawab. Jangan pikirkan mereka,
mari pikirkan solusi untuk menghibur Ibu Pertiwi yang selalu menangis dengan ulah-
ulah anak bangsanya sendiri.
Kondisi tersebut tidak terlihat lagi pada masa kini, mahasiswa memiliki agenda
dan garis perjuangan yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sekarang ini mahasiswa
menghadapi pluralitas gerakan yang sangat besar. Meski begitu, setidaknya mahasiswa
masih memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat di daerahnya masing-
masing.
Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of
modernization, atau agen-agen yang lain. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada
mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya.
Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba menelusuri permasalahan
sampai ke akar-akarnya.
Dengan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap
korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa
depan harus hinggap dalam pola pikir setiap mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran
konservatif pro-status quo harus dihindari.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan
dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di
masa depan harus diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak
bisa dimungkiri, mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol
dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat
merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak
menghinggapi mahasiswa.
Karena itu, kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan
dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah
keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi,
agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi
esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya
reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap
ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai
penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas
kerakyatan.
Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional,
regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan, peran strategis ini seharusnya
juga dimainkan oleh lembaga-lembaga formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa,
atau kelompok studi profesi.
Fenomena gerakan ISIS muncul sejak beberapa bulan lalu. Belakangan, muncul
video ajakan untuk masuk ISIS di YouTube. Bahkan sudah ada beberapa pembantaian
di beberapa daerah. Di Solo pada pertengahan Juli lalu, sekitar 1.500 orang menyatakan
diri masuk ISIS di Masjid Baitul Makmur, gerakaan ISIS diperkirakan sudah masuk ke
sejumlah perguruan tinggi.
Kasus terhangat—di Madura—yang sangat menghawatirkan, terjadi pembakaran
rumah, tempat ibadah dan pengusiran terhadap ummat Islam oleh ummat Islam lainnya
hanya karena berbeda paham dalam beribadah oleh aliran tertentu. Kekhawatiran ini
sangat beralasan, karena „perbedaan‟ dengan isu agama akan cepat menyebar—dan
bahkan orang berani mati untuk/atas nama agama.
Atas dasar ini kemudian Lembaga Kemahasiswaan Dewan Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam (Dempai) STIT Al-Amin dirasa perlu mengadakan suatu
workshop dialog antar mahasiswa yang pesertanya merupakan perwakilan dari masing-
masing mahasiswa dari perguruan tinggi Se-Wilayah III Cirebon (Indramayu,
Kuningan, Majalengka, dan Cirebon). Sekaligus menjadi bukti dari tingginya semangat
persatuan dan toleransi/tasamuh intern antar mahasiswa sebagai civitas akademika dan
masyarakat kampus yang peduli akan kondisi yang terjadi dalam masyarakat kampus
dan civitas akademika dalam memerangi radikalisasi dan gerakan Islam Underground
yang mengajak berjihad dalam lagu-lagu mereka yang mengusung tema moralitas,
keislaman, kemanusiaan, ideology dan politik (kerinduan terhadap Khalifah Islam).
Meskipun kita memiliki beragam prinsip dan hidup dalam keragaman sikap yang
berbeda, kita disatukan dalam perbedaan di tempat ini. Nuansa kebersamaan akan
kekuatan dialog dan kerjasama dalam suasana saling percaya dan saling menerima.
Kondusifitas ini sangat perlu dipertahankan melalui wahana pertemuan yang
intens intern antar mahasiswa dan civitas akademika sehingga friksi-friksi dari beberapa
gerakan radikalisasi dan paham yang kadang memperlihatkan eksklusif dalam sikap
keberagamaannya masyarakat kampus dapat dieliminir. Sebab, jika tidak disikapi secara
bijak dan arif akan menjadi fenomena yang bisa „mengoyak‟ dan menginfilterasi
kalangan kampus dan menjadi sebuah tradisi dan potret dunia pendidikan
.

_____________________________________Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama “Workshop Memotret Pemahaman Islam Radikal di


Kalangan Masyarakat Kampus”.

_____________________________________Tema Kegiatan

Tema kegiatan ini adalah “Peran Civitas Akademika dan Masyarakat Kampus
Dalam Rangka Mengeliminir Sikap Radikalisme Masyarakat Kampus Melalui
Penguatan Lembaga Kemahasiswaan”.

________________________________________Landasan

a. Pancasila dan UUD 1945


b. Perpres No. 7 tahun 2005 tentang Arah Kebijakan Pembangunan Kehidupan
Beragama
c. Permenag No. 8 tahun 2006 tentang Visi Depag
d. Peraturan Bersama Menag dan Mendagri No. 9/2006 dan No. 8/2006 tentang
Kerukunan Ummat Beragama.
e. Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan Dempai STIT Al-Amin Indramayu.
_________________________________________Tujuan

Kegiatan ini bertujuan:


1. Menjalin silaturrahim intens antar Mahasiswa Perguruan Tinggi dan Civitas
Akademika se-Wilayah III Cirebon (Indramayu, Majalengka, Cirebon dan
Kuningan).
2. Memberikan materi yang sesuai dengan tujuan dari pelatihan tersebut, yaitu
tentang pemahaman Islam Radikal, dan upaya mengantisipasi gerakan Islam
Underground yang sudah berkembang dalam masyarakat kampus dan civitas
akademika.
3. Menciptakan kader perdamaian yang siap memerangi dan mengemban tugas
untuk menyebarkan virus-virus perdamaian di semua kalangan civitas
akademika.
4. Mengurangi fenomena radikalisasi dalam kampus.
5. Memberikan kewaspadaan mahasiswa terhadap pergerakan yang radikalisasi.

_________________________________________Peserta

Peserta workshop adalah:


a. Perwakilan Civitas Akademika se-Wilayah III Cirebon.
b. Aktifis dan lembaga kemahasiswaan se-wilayah III Cirebon.

___________________________________Penanggung Jawab

Lembaga Kemahasiswaan Dempai (Dewan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam),


Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin Indramayu.

___________________________________Panitia Pelaksana

Terlampir

___________________________________Anggaran Biaya

Terlampir
_________________________Waktu dan Tempat Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan ini:


Hari/Tanggal : Rabu, 07 Desember 2022
Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Gedung Aula Serba Guna NU Kab. Indramayu

___________________________________Nara Sumber

a. Prof. Dr. H. Adang Djumhur S., M. Ag. (Guru Besar/Mantan Direktur Pasca
IAIN Syekh Nurjati Cirebon), judul makalah “Ekspresi Islam; Tinjauan Historis
dan Sosiologis”.
b. Dr. Syaefuddin Zuhri (Purek I IAIN Syekh Nurjati Cirebon), judul makalah
“Peran Mahasiswa Dalam Memainkan Fungsi Agen of Change dan Social of
Control dalam Menegakkan Ideologi Islam ”
c. Prof. Dr. H. Cecep Sumarna, M. Ag. (Guru Besar IAIN Syekh Nurjati
Cirebon) judul makalah “Psikologi dan Pengorganisasian Massa”.
d. KH. Moh Syathori, S.HI., M.A., (Ketua Yayasan STIT Al-Amin Indramayu),
judul makalah “Dakwah Perdamaian/Transformatif”

___________________________________Manual Acara

Terlampir
_______________________________________Penutup

Hal-hal lain yang belum disampaikan dalam proposal ini akan dibicarakan kemudian.

Demikian pproposal ini dibuat, untuk diketahui dan mudah-mudahan bermanfaat bagi
kita semua.

Indramayu, 10 Novermber 2022


Ketua, Sekretaris,

Santinah Putri Indah Permata Sari

Mengetahui
Warek/Waket Bid. Kemahasiswaan,

Drs. Dulwahid, M.Pd.I.


___________________________________Susunan Panitia

Pelindung/Penasehat : DR. H. Ahmad, M.Ag


(Ketua STIT Al-Amin Indramayu)
Penanggung jawab : Lembaga Kemahasiswaan Dempai
Panitia Pelaksana :
Ketua : Edi Mulyadi
Wakil Ketua : Yohan Riyanto
Sekretaris : Muthi‟atul Ulya
Wakil Sekretaris : Nurlaela Tusifa
Bendahara : Karno
Wakil bendahara : Su‟ban

Seksi-seksi
Humas &Dokumentasi : - Farris Shandria
- Annisa

Acara :- Ika Kartika


- Lita Hadizah

Perlengkapan : - Wiyanto
- Penti Hidayah

Keamanan :- Arun Ilhami


- Ariyanto

Konsumsi :- Abdul Ghofur


- Castam

Indramayu, 10 Novermber 2022


Ketua, Sekretaris,

Santinah Putri Indah Permata Sari


RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KEGIATAN*
WORKSHOP MEMOTRET PEMAHAMAN ISLAM RADIKAL
DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUS

NO. URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH


A. KEGIATAN PERSIAPAN

1 Transport 5 20.000 100.000

2 Pengadaan Proposal 1 50.000 50.000

3 Kontak Pembicara 4 20.000 80.000

4 Konsumsi 5 20.000 100.000

Jumlah Sub A 330.000

B. PELAKSANAAN KEGAITAN

Belanja Honor

1 Honor Pembina 2 250.000 500.000

2 Honor Panitia 10 100.000 1.000.000

3 Honor Narasumber 4 500.000 2.000.000

4 Honor Fasilitator 4 500.000 2.000.000

Belanja Perjalanan

1 Tranport Narasumber 4 100.000 400.000

2 Transport Peserta 100 30.000 3.000.000

Belanja Bahan

1 ATK 1 200.000 200.000

2 Spanduk 4 200.000 800.000

3 Perlengkapan Peserta 100 20.000 2.000.000

4 Sertifikat Peserta 100 5.000 500.000


5 Sertfikat Narasumber 4 10.000 40.000

6 Seminar KIT 100 15.000 1.500.000

7 Doorprize 3 100.000 300.000

8 Dokumentasi 1 80.000 80.000

Belanja Jasa Lainnya

1 Konsumsi Narasumber 4 50.000 200.000

2 Konsumsi Fasilitator 4 50.000 200.000

3 Konsumsi Panitia 10 30.000 300.000

4 Konsumsi Peserta 100 20.000 2.000.000

5 Sewa Tempat Workshop 1 1.500.000 1.500.000

6 Sewa Sound System 1 1.000.000 1.000.000

Jumlah Sub B 19.520.000

C. PELAPORAN

Belanja Jasa Lainnya

1 Pembuatan Laporan 3 50.000 150.000

Jumlah Sub C 150.000

TOTAL JUMLAH SUB A, B, DAN C 20.000.000

TERBILANG : DUA PULUH LIMA JUTA RUPIAH

Mengetahui, Ketua Himpai


Warek/Waket Bid. Kemahasiswaan

Drs. Dulwahid, M.Pd.I. Santinah


NIP. NIM. 21.01.0041
NPWP : 02.633.732.9-426.000
PAKTA INTEGRITAS
BANTUAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Suwarno. AS, S.Pd.I., M.M.
TTL : Indramayu, 02 Agustus 1973
Alamat : Blok Kemped Rt/Rw. 03/04 Desa Wirakanan Kandanghaur Indramayu
Nama Lembaga : Himpunan Mahasiswa PAI (HIMPAI)
Nama PTKI : STIT Al-Amin Indramayu
Alamat PTKI : Jl. PU. Kemped Ds. Wirakanan Kec. Kandanghaur Kab. Indramayu

Dalam rangka melaksanakan bantuan lembaga kemahasiswaan tahun anggaran 2022, dengan ini
menyatakan bahwa saya:
1. Benar sebagai pimpinan lembaga kemahasiswaan/ormawa di bawah naungan Kementerian
Agama RI;
2. Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi anti Pancasila dan NKRI.
3. Mentaati segala peraturan yang berlaku sebagai penerima program bantuan lembaga
kemahasiswaan.

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya
bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Indramayu, 10 November 2022


Hormat Saya,

Ttd & Ste

Suwarno. AS, S.Pd.I., M.M

Anda mungkin juga menyukai