Anda di halaman 1dari 7

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫‪Kehancuran Suatu Bangsa‬‬

‫‪Oleh:‬‬
‫)*‪Masduki Duryat‬‬

‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت‬
‫َأْع َم اِلَنا‪َ ،‬م ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْلهُ َفَال َهاِدَي َلُه‪َ .‬أْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬
‫َد ُه َال َش ِر ْيَك َل ُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه‪.‬‬ ‫َو ْح‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى سيدنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن ‪.‬‬

‫اما بعـد‬
‫قال هللا تعالى‪َ :‬اُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم ‪َ .‬يا َأُّيهَا اَّل ِذ ْيَن َء اَم ُن وا اَّتُق وا َهللا َح َّق‬
‫ِلُم ْو َن ‪.‬‬ ‫ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس‬ ‫ِه َو َال َتُم‬ ‫ُتَقاِت‬
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُق وا َهللا َو ُقْو ُل ْو ا َق ْو ًال َس ِد ْيًدا‪ُ .‬يْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِف ْر َلُك ْم‬
‫ُذ ُنْو َبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َر ُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ ْيًم ا‪.‬‬
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah,
Kontestasi pemilihan presiden dan wakilnya telah kita laksanakan pada
tanggal 14 Pebruari 2024 yang lalu, konstelasinya relative ada dinamika.

Gesekan tak terhindarkan dari konsekuensi system demokrasi yang kita


anut. Walau kemudian masih didapati terjadinya distorsi yang
kebablasan, misalnya ada diksi pengancaman pembunuhan terhadap
salah satu calon presiden, ada kecenderungan ‘menyerang’ pribadi calon
presiden, tidak pada program dan kebijakannya, tidak hanya negative
campaign tetapi juga sudah mengarah black campaign.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Pada konteks pemilihan pemimpin, presiden, anggota legislative, kepala


daerah, sejatinya siapa yang menjadi pemimpin, presiden, anggota
legislative, kepala daerah itu menjadi sesuatu yang tidak penting, tetapi
yang jauh lebih penting apakah seseorang yang akan kita pilih menjadi
pemimpin itu memiliki kriteria yang ‘layak’ untuk menjadi pemimpin.

Di sini, rasio, akal sehat—yang tidak melulu mendasarkannya pada emosi


atau suka tidak suka—menjadi sesuatu yang perlu menjadi bahan
pertimbangan. Karena salah memilih pemimpin konsekuensi yang harus
‘dibayar’ sangat mahal. Kalau bangsa ini ingin maju, setara, dengan
bangsa-bangsa lain atau sebaliknya kita akan mengalami keterpurukan,
termarjinalkan dan mengalami stagnasi jika dikomparasikan dengan
bangsa-bangsa lain—di tingkat dunia maupun regional—yang semakin
kompetitif.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah


Mengamati sepak terjang calon pemimpin bangsa kita—yang
berkontestasi di tahun 2024—sudah semakin kentara dari pemaparan
gagasan, pemikiran, visi-misinya, dan gimik serta merespon berbagai
problem kondisi bangsa ini.

Secara teoretik ada beberapa kriteria yang dapat menjadi bahan


pertimbangan untuk melihat kapasitas kelayakan seseorang dipilih
menjadi seorang pemimpin.

Warren Bennis misalnya yang juga dikutip oleh Syafii Antonio menyebut
kriteria; Visioner (guiding vision), berkemauan kuat (passion), integritas
(integrity), Amanah (trust), rasa ingin tahu (curiosity) dan berani (courage).

Sementara dalam Megaskills of leadershipnya Burt Nanus menyebut kriteria


seorang pemimpin; Berpandangan jauh ke depan, menguasai perubahan,
desain organisasi, pembelajaran antisipatoris, inisiatif, penguasaan
interdependensi dan standar integritas yang tinggi. Serta dalam
pandangan James O’Toole’s Characteristics of Values-Based Leader tidak jauh
berbeda dengan menyebut tiga kriteria; Integrity, trust dan listening.

Jika kita mengacu pada kepemimpinan Nabi Muhammad maka sifat yang
harus dimiliki seorang pemimpin adalah FAST (cepat, trengginas) + I.
FAST adalah akronim dari Fathanah (cerdas, cerdik, luas wawasan,
terampil dan professional), Amanah (obyektif, ucapan dan perbuatannya
relevan dengan bisikan hatinya, adil dan aspiratif), Shidiq (komitmen pada
kebenaran, selalu berkata benar dan berjuang menegakkan kebenaran),
dan Tabligh (komunikatif, transparan dan demokratis, siap berdialog sera
bermufakat dalam kebenaran). Yang semakin powerfull dilengkapi dengan
Istiqamah (konsisten).

Direlevansikan dengan kebijakan publik, kepemimpinan nabi


Muhammad SAW., dengan mengacu dalam QS. Al-Fath [48]: 29 adalah,
“Pertama, keras dan tegas terhadap kekafiran (penyimpangan);
(menegakkan aturan dengan tanpa pandang bulu atau tebang pilih). “lau
anna Fathimata binti Muhammadin saraqat laqatha’tuha”. Kedua, kasih sayang
terhadap sesama; (populis, berpihak kepada kepentingan public, selalu
menjaga soliditas dan solidaritas, keragaman masyarakat memperkaya
inovasi, perbedaan menjadi rahmat bukan menjadi laknat). Ketiga, selalu
ruku’ dan sujud; (rajin beribadah, rendah hati, giat bekerja, tulus, dan
senantiasa berbuat semata karena Allah dan umtuk kepentingan
masyarakat banyak).

Keempat, selalu mencari karunia dan ridha Allah; (kreatif menggali potensi
sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), cerdas
menangkap peluang, taat dan patuh terhadap aturan, seimbang antara
do’a dan ikhtiar, serta optimis atas rahmat dan ridha Allah). Kelima, bekas
sujud Nampak di wajahnya; (kesalehan ritualnya memberi dampak pada
kesalehan sosial, integritasnya sebagai muslim tercermin pada perilaku
kesehariannya, yang selalu berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat)”.

Apakah beberapa kriteria ini ada pada calon pemimpin/presiden dan


wakilnya atau tidak semua berpulang pada penilaian kita.

Yang pasti kita ingin bangsa ini tetap tegak berdiri dan bahkan harus bisa
setara dalam ikut serta berkontribusi untuk kemajuan dunia.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah


Dalam perspektif Islam ada dua peran yang bisa dimainkan oleh seorang
pemimpin; Pertama, Pelayan (khadim). Pemimpin adalah pelayan bagi
pengikutnya. Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu
perkara tersebut sebagai tanda kemuliaan. Karena pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang boleh berkhidmat dan menjadi pelayan bagi
kaumnya; Kedua, Pemandu (muwajjih). Pemimpin adalah pemandu yang
memberikan arahan pada pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang
terbaik untuk selamat sampai ke tujuan.

Banyak arahan—guide—dari al-Quran maupun Nabi tentang peran


pemimpin untuk menjadi muwajjih—penuntun—ke arah yang benar dan
menghantarkan rakyatnya menuju keselamatan dan kesejahteraan.

Dengan demikian, tugas utamanya adalah membantu kesulitan rakyat


(umat) dalam melaksanakan tugas hidup dan kehidupannya. Selaku
pelayan, pemimpin berusaha memenuhi kebutuhan umat dan memberi
manfaat yang sebesar-besarnya bagi umat dan memberi jalan keselamatan
dan kesejahteraan bagi ummat/rakyat.

Dengan menyetir kata-kata Nabi, sebagai guide bagi seorang pemimpin;


apakah akan membawa kebaikan atau sebaliknya kehancuran bagi
bangsanya

"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa maka dijadikanlah


pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-
ulama mereka (cendekia di bidangnya) memegang hukum dan peradilan, juga
Allah jadikan harta kekayaan (asset bangsa) di tangan orang-orang yang
dermawan (kompeten/professional). Namun, jika Allah menghendaki kehancuran
suatu bangsa maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang
yang berakhlaq rendah, dijadikan-Nya orang-orang culas menangani hukum dan
peradilan, dan asset bangsa di tangan orang-orang yang kikir (tidak kompeten)."
(HR Ad-Dailami)

Rasulullah Saw juga menyampaikan: "Khianat yang paling besar adalah jika
seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya." (HR Ath-Thabrani).

Bahkan kata Nabi:”Setiap penguasa yang diberi wewenang oleh Allah untuk
mengayomi rakyat, lalu mati dalam (keadaan sedang) menipu rakyatnya, kecuali
Allah mengharamkan baginya surga” (HR. Bukhori– Muslim).

Rasulullah saw bersabda: “Tidak seorang Amir (Pemimpin) yang menguasai


atau memerintah kaum muslimin, tetapi dia tidak berjuang dengan sungguh-
sungguh, dan tidak memberikan pengarahan (petunjuk dengan baik) untuk
kemakmuran mereka (umat), niscaya Allah tidak membolehkannya masuk Surga
bersama mereka (ummat yang soleh).

Dari Abdullah bin Umar ra. Katanya : Rosulullah saw bersabda:


„Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan berada di atas panggung
cahaya di sebelah kanan Allah ‘Azza wajalla—kedua sisi tersebut sesungguhnya
baik keadaannya dan tinggi derajatnya—yaitu orang yang berlaku adil dalam
hukum, adil terhadap keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang
dikuasakan kepada mereka“ (HR. Muslim No. 1794). Bahkan bagi pemimpin
yang adil, dijamin oleh Rasulullah saw untuk memperoleh perlindungan
di hari ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah swt.

Konsepnya adalah fastabiq al-khairat—berkompetisi—untuk menghantarkan


kehidupan rakyat ke arah yang lebih baik, sehingga ia (pemimpin)
amanah dan berkomitmen dalam memegang kepercayaannya. Prinsip
kompetisi dalam Islam, tidak boleh mendholimi, dusta, memudorotkan—
menciderai—kepentingan umum, kelompok, dan diri sendiri.

‫ َو َنَفَع نِي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِم َن ْاآليَاِت َو الِّذْك ِر‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم فِي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم‬
. ‫نِّي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُهَ ِإَّن ُه ُه َو الَّس ِم ْيُع الَعِلْيُم‬ ‫الَحِكْيِم َو َتَقَّب ْل ِم‬
‫َأُق ْو ُل َق ْو لِي هَذ ا َأْس َتْغ ِفُر َهللا لِي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو الُم ْس ِلَم اِت َو الُم ْؤ ِمِنْيَن‬
. ‫َو الُم ْؤ ِم َناِت َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬

Khutbah Kedua

‫ َو ِبَفْض ِلِه َتَتَن َّز ُل اْلَخ ْي َر اُت‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهلِل اَّل ِذ ْي ِبِنْع َم ِت ِه َتِتُّم الَّص اِلَح اُت‬
‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإَل َه ِإاَّل ُهللا‬. ‫ َو ِبَتْو ِفْيِق ِه َتَتَح َّق ُق اْلَم َقاِص ُد َو اْلَغ اَي اُت‬، ‫َو اْلَبَر َك اُت‬
‫ اللهم َص ِّل‬.‫َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأْن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَل َنِبَّي َبْع َد ُه‬
. ‫َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه الُمَج اِه ِد ْيَن الَّط اِهِرْيَن‬
‫ َفَيا آُّيَه ا الَح اِض ُرْو َن ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِإَّي اَي ِبَتْق َو ى ِهللا َو َطاَع ِت ِه َلَع َّلُك ْم‬، ‫َأَّم ا َبْعُد‬
‫ َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا اَّتُق وا َهَّللا َح َّق ُتَقاِت ِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم‬. ‫ُتْفِلُح ْو َن‬
.‫َو ى‬ ‫َر الَّز اِد الَّتْق‬ ‫ِإَّن َخ ْي‬ ‫َز َّو ُد وا َف‬ ‫ َو َت‬، ‫ِلُم وَن‬ ‫ُم ْس‬
‫ إَّن َهللا ومالئكَت ُه‬.‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬.‫أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬
‫يصُّلوَن على النِبِّي َي ا أُّيَه ا الذيَن ءاَم نوا َص ُّلوا عليِه وَس ّلموا َتْس ليًم ا‬
‫الّلـُهَّم َص ّل على سّيِد نا محَّم ٍد وعلى ءاِل سّيِد نا محَّم ٍد كَم ا صّليَت على‬
‫سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيم وباِرْك على سّيِد نا محَّم ٍد وعلى‬
‫ءاِل سّيِد نا محَّمٍد كَم ا باَر ْك َت على سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيَم‬
. ‫َك حميٌد مجيٌد‬ ‫إّن‬
‫ َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت ْاَألْح َي اِء ِم ْنُهْم‬،‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‬
.‫ِرْيٌب ُم ِج ْيُب الّد َع َو اِت‬ ‫ِم ْيٌع َق‬ ‫َك َس‬ ‫ ِإَّن‬،‫َو اِت‬ ‫َو ْاَألْم‬
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلَنا ُذ ُنْو َبَنا َو ُذ ُنْو َب َو اِلَد ْيَنا َو اْر َح ْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَياَنا ِص َغ اًرا‬
Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi
pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya
Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu
semakin pandai bersyukur.

Ya Allah Ya Rabbana ….. Karuniakan kepada kami pemimpin yang


Amanah, pemimpin yang menyadari dirinya sebagai pelayanan
ummat, yang mencintai Allah dan rakyatnya sehingga Engkau Ridha
dan membawa negeri ini yang baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafur.

Ya Allah ya Rabbana … Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada


kami. Tuntunlah setiap langkah kami di jalan-Mu, ya Allah.
Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan
anak-anak kami, ya Allah

Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami


agar senantiasa menempatkan-Mu di tempat yang paling agung,
karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada
Engkau ya Allah.

Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan
maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk
apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu
kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah.
Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan
lembaran yang kelam, masa lalu kami.

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya


melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah
menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas
budi, ya Allah.

Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khatimah, lindungi kami dari
siksa kubur-Mu ya Allah

Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan


dalam menjalankan kewajiban-Mu ya Allah

Jadikanlah kami orang-orang yang istiqamah dijalan-Mu, ya Allah.


Anugerahkanlah segala kemuliaan-Mu kepada hamba-Mu ini, ya
Allah.

‫َر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َو اِنَنا اَّلِذ يَن َسَبُقوَنا ِباِإْل يَم اِن َو اَل َتْج َع ْل ِفي ُقُلوِبَنا ِغ ًاّل ِّلَّل ِذ يَن آَم ُن وا َر َّبَن ا ِإَّن َك‬
‫َر ُؤوٌف َّر ِح يٌم‬
‫ْل‬ ‫َّل‬
‫َر َّبَن ا َظَلْم َن ا نُفَس َنا َو ِإن ْم َتْغ ِف ْر َلَن ا َو َتْر َحْم َن ا َلَنُك وَنَّن ِم َن ا َخاِس ِر يَن‬ ‫َأ‬
. ‫َر َبَن ا َء اِتَن ا ِفي الّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي ْاَألِخ َر ِة َحَس َنًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الّن اِر‬
‫ ان هللا يأمر بالعدل واالحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي‬،‫عباد هللا‬
‫لعلكم تذكرون فاذكروا هللا العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر هللا اكبر‬

*)Penulis adalah Dosen Pascasarjana IAIN


Syekh Nurjati Cirebon dan Ketua STKIP Al-Amin Indramayu, Tinggal di
Indramayu

Anda mungkin juga menyukai