Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348635263

PENTINGNYA KOMUNIKASI DAKWAH DI ERA MODERN DALAM PERSPEKTIF


NILAI PANCASILA

Article · January 2021

CITATIONS READS

0 499

1 author:

M. Jihad Annafsi N.A Kh


UIN Sunan Ampel Surabaya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Jurnal View project

Research View project

All content following this page was uploaded by M. Jihad Annafsi N.A Kh on 20 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENTINGNYA KOMUNIKASI DAKWAH
DI ERA MODERN DALAM PERSPEKTIF NILAI PANCASILA

M. Jihad Annafsi N.A KH1


Email: 04040120096@student.uinsby.ac.id

Abstract: Humans were created by Allah not only as individual creatures but
also as social beings, therefore humans are to fulfill the needs of other people's
lives. This is what causes a person to communicate with other people. In the
broader context of life, that Allah has created various tribes, races, languages
and religions, each of which has a variety of different cultures. Therefore, in
the communication itself, what is needed is da'wah, a message for the
fulfillment of the delivery of da’wah messages carried out by a communicator
to the communicant, which occurs between human beings.
Keywords: Social beings, Communication, and Da'wah communication.

Abstrak: Manusia diciptakan oleh Allah bukan hanya sebagai makhluk


individu akan tetapi juga sebagai makhluk sosial, oleh karena itu manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan orang lain. Hal inilah
yang menyebabkan seseorang perlu berkomunikasi dengan orang lainnya.
Dalam konteks kehidupan yang lebih luas lagi, bahwa Allah telah
menciptakan beragam suku, ras, bahasa dan agama yang masing-masing
memiliki ragam budaya yang berbeda-beda. Maka dari itu, dalam komunikasi
itu sendiri diperlukan dakwah, tujuannya untuk pemenuhan penyampaian
pesan dakwah yang dilakukan oleh seseorang komunikator kepada
komunikan, yang terjadi antar umat manusisa.
Kata Kunci: Makhluk sosial, Komunikasi, dan Komunikasi dakwah.

1
Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya
Pendahuluan

Sebagai makhluk sosial dan makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh

Allah SWT, karena memiliki akal dan pikiran maka untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya sebagai khalifah memerlukan orang lain untuk berkomunikasi.

Kehidupan tanpa komunikasi bagi manusia sebagai makhluk sosial, tidak

dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, karena makhluk sosial perlu bertukar

pendapat, saling membantu, saling bekerja sama yang berguna untuk memenuhi

kebutuhannya, komunikasi itu sendiri selalu melibatkan seseorang dengan pihak

lain.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol atau

kode antar manusia yang bisa mengubah sikap atau tindakan. Komunikator

menyampaikan pesan kepada komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

tertentu.

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan umat

manusia. Oleh karena itu, dalam islam kedudukan komunikasi mendapat tekanan

sangat kuat bagi manusia sebagai masyarakat dan sebagai makhluk Tuhan. Terekam

jelas bahwa tindakan komunikasi tidak hanya dilakukan terhadap sesama manusia

dan lingkungan hidupnya saja, melainkan dengan tuhannya.

Selain komunikasi, yang tidak akan jauh dari kehidupan manusisa yaitu

dakwah. Dakwah sebagaimana yang diketahui, merupakan hal yang sangat penting.

Dalam menyampaikan ajaran islam memerlukan metode dakwah yang tepat agar

mudah dicapai.
Dakwah memiliki beberapa metode yang dapat digunakan, yakni dakwah

bil lisan (lisan), dakwah bil hal (Tindakan), dakwah bil Qalam (tulisan), dan dakwah

bil mall (harta). Jika dahulu dakwah hanya dikenal dengan metode ceramah atau

pengajian, dalam era modern dakwah sudah dikemah dalam bentuk sedemikian

rupa, sehingga masyarakat sekitar akan dengan mudah menerima dan menyiarkan

dakwah dimanapun dan kapanpun tanpa mengenal waktu, seperti halnya dakwah

melalui media massa, cetak dan elektronik. Suatu seruan, ajakan dan perintah

menuju kebaikan dan berusaha menjauhkan dari yang buruk dan dilarang oleh

ajaran islam, merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap manusia.

Dakwah yaitu menyampaikan, menyeru, mengajak kepada kebaikan dan

menjauhi segala larangan Allah SWT, dapat disebut juga Amar Ma’ruf Nahi

Munkar. Komunikasi dakwah yang dimaksud ini adalah proses penyampaian pesan

dakwah yang dilakukan oleh seseorang komunikator kepada komunikan, yang

terjadi antar umat manusia.

Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan

sesama. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, tapi sangat

membutuhkan peran orang lain. Karena kita hidup di dunia ini saling membutuhkan

satu dengan yang lainnya.

Dalam buku Pengelolaan Lingkungan Sosial (2005), sebagai makhluk

sosial, manusia tidak pernah bisa hidup seorang diri. Dimanapun dan bilamanapun,

manusia senantiasa memerlukan kerja sama dengan orang lain. Manusia


membentuk pengelompokan sosial di antara sesama dalam upaya mempertahankan

hidup dan mengembangkan kehidupan.

Dalam kehidupan bersamanya, manusia memerlukan pula adanya

organisasi, yaitu jaringan interaksi sosial antar sesama untuk menjamin ketertiban

sosial. Interaksi-interaksi itulah yang kemudian melahirkan sesuatu yang

dinamakan lingkungan hidup, seperti keluarga inti, keluarga luas, atau kelompok

masyarakat. Lingkungan hidup itu sebagai tempat berlangsungnya bermacam-

macam interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat beserta

pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan.

Manusia memerlukan lingkungan sosial yang serasi untuk kelangsungan

hidup. Lingkungan hidup yang serasi bukan hanya dibutuhkan oleh seseorang saja,

tapi juga oleh seluruh orang di dalam kelompoknya. Untuk mewujudkan itu

dibutuhkan kerja sama kolektif di antara sesama anggota. Kerja sama tersebut

dilakukan untuk membuat dan melaksanaan aturan-aturan yang disepakati bersama

sebagau mekanisme pengendalian perilaku sosial.

Dengan Berbagai Lembaga Sebagai makhluk sosial manusia berusaha untuk

memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan sosialnya. Kehidupan manusia

cukup beragam, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain,

kebutuhan keamanan, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kesehatan. Interaksi

tersebut dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),

manusia membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-

hari. Manusia perlu berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama. Selain itu
manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari kelompok-kelompok

manusia, sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berinteraksi dengan

masyarakat.

Ciri- ciri manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong

menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya.

Keadaan inilah yang menjadikan masyarakat yang baik, harmonis dan rukun,

hingga timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat.

Ketika itu dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan

penyimpangan sosial. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dua keinginan,

yaitu:

- Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya

(masyarakat).

- Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.

Dari sini bisa ketahui ciri-ciri manusia sebagai mahluk sosial adalah:

- Manusia tidak dapat hidup sendiri.

- Manusia memiliki kebutuhan sosial (social needs), yaitu berinteraksi

dengan orang lain.

- Manusia dapat mengembangkan potensinya, bila ia hidup di tengah-tengah

manusia.
Komunikasi

Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang,

kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi

agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi

dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi

masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan

sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.

Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Sejarah Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang

berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti

membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi

apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.

Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat

memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to

understand one another).

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan

organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.

Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang

digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang

terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.

Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan,

gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi

transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak

bertujuan|tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang

dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila

pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang

antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan

komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini

dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi,

telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha

yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi

mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi

menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,

namun subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan

keberagaman komunikasi itu sendiri.

Komunikasi Dakwah

Ahmad mubarok dalam buku psikologi dakwah mengungkapkan bahwa

kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dimana da’i mengkomunikasikan

pesan dakwah kepada mad’u baik secara perorangan maupun kelompok. Secara
teknis, dakwah adalah komunikasi da’i (komunikator) dan mad’u (komunikan).

Semua hukum yang berlaku dalam ilmu komunikasi berlaku juga dalam dakwah,

dan bagaimana mengungkapkan apa yang tersembunyi dibalik perilaku manusia

dakwah sama juga dengan apa yang harus dikerjakan pada manusia komunikan.

Komunikasi sifatnya lebih netral dan umum, sedangkan dalam dakwah terkandung

nilai kebenaran dan keteladanan islam.

Dengan demikian, apabila kita menelaah komunikasi dakwah dengan

pendekatan komunikologis maka harus diteropong dengan pendekatan dalam

dimensi das sein, das sollen, dan das woslen, serta dalam ruang lingkup makro,

meso, dan mikro yang merupakan entitas dakwah. Untuk itu, konsep komunikasi

dakwah dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam arti luas, komunikasi

dakwah meliputi peran dan fungsi komunikasi diantara semua pihak yang terlibat

dalam dakwah terutama antara da’i dan mad’u, sejak dari proses perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian terhadap dakwah. Sedangkan dalam arti yang sempit,

komunikasi dakwah merupakan segala upaya dan cara, metode serta teknik

penyampaian pesan dan keterampilanketerampilan dakwah yang ditujukan kepada

umat atau masyarakat secara luas.

Jadi, komunikasi daakwah adalah proses penyampaian informasi atau pesan

dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang

lainnya yang bersumber dari al-qur’an dan hadits dengan menggunakan lambang-

lambang baik secara verbal maupun nonverbal dengan tujuan untuk mengubah

sikap, pendapat, atau perilaku orang lain yang lebih baik sesuai ajaran islam, baik

langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.


Simpulan

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan umat

manusia. Oleh karena itu, dalam islam kedudukan komunikasi mendapat tekanan

sangat kuat bagi manusia sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk Tuhan.

Terekam jelas bahwa tindakan komunikasi tidak hanya dilakukan terhadap sesama

manusia dan lingkungan hidupnya saja, melainkan dengan tuhannya.


DAFTAR PUSTAKA

Fakmi, Lukman. 2019. Prinsip Komunikasi Islam dalam Novel Paara Pencari

Keadilan. Komunikasi Islam. 9(2): 340-358.

Imam Safii. Komunikasi Dakwah. Makalah.

Karim, Abdul. 2015. Komunikasi Antar Budaya Di Era Modern. Komunikasi

Penyiaran Islam. 3(2): 319-338.

Kaswandi, Dela Ayu, dkk. 2020. Pentingnya Komunikasi Sosial Budaya Di Era

Global Dalam Perspektif Nilai Pancasila. Surakarta: Universitas Slamet

Riyadi

Ratnasari, Nur Isnia. 2015. Komunikasi Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum

Beijing Karya Asma Nadia. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi. UIN Sunan Kalijaga

Welianto, Ari. 2020. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya. Diakses pada

19 Janusari 2021, dari

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/123000469/manusia-

sebagai-makhluk-sosial-dan-cirinya?page=all

Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai