Konsep Dasar Matematika SD
Konsep Dasar Matematika SD
LOGIKA MATEMATIKA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 4
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Logika Matematika” tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetauhan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempuraan makalah ini.
Sehingga kami dapat memperbaikan bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
D. Pernyataan.......................................................................................................5
E. Ingkaran...........................................................................................................5
F. Tabel Kebenaran..............................................................................................6
G. Bentuk-Bentuk Pernyataan..............................................................................9
H. Penarikan Kesimpulan Logika Matematika.....................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logika matematika merupakan pokok bahasan yang sangat penting karena
berhubungan dengan kemampuan berfikir secara logis. Berfikir secara logis sangat
diperlukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari karena merupakan pendukung
keberhasilan suatu tindakan, misalnya dalam pengambilan keputusan.
Banyak hal yang perlu kita ketahu mengenai logika. Melalui logika kita dapat
mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat dan mengetahui apakah
pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataan kedua. Dengan logika, kita
juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal
terpenting yang akan kita dapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah
kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau sah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pernyataan
Pernyataan dalam logika matematika adalah suatu kalimat yang bisa
bernilai benar atau salah. Jika suatu kalimat tidak dapat ditentukan nilai benar
atau salahnya, berarti kalimat tersebut bukanlah pernyataan.
B. Ingkaran
Negasi atau ingkaran adalaah penolakan dari pernyataan yang ada. Jika sebuah
pernyataan bernilai sama maka negasinya bernilai benar dan jika pernyataan
bernilai benar maka negasinya bernilai sama. Negasi dapat diterapkan sebagai
operasi pada gagasan, proposisi, nilai kebenaran, atau nilai semantik secara
lebih umum. Ingkaran atau negasi dari pernyataan p dilambangkan dengan ~p.
Negasi suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B), jika
pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Misalnya seperti ini,
apabila kalimat pernyataan bernilai benar, maka setelah dinegasikan,kalimat
itu bernilai salah. Sebaliknya,apabila kalimat pernyataan bernilai salah, maka
setelah dinegasikan, kalimat itu bernilai benar.
5
Contoh soal:
1. Tentukan negasi dari pernyataan berikut ini dan tentukan pula
nilai kebenarannya.
“Senin adalah hari setelah selasa”
Jawaban: Senin adalah hari setelah selasa (benar)
Negasinya: tidak benar bahwa senin adalah hari setelah
selasa (salah)
2. Tentukan negasi dari pernyataan berikut ini, dan tentukan pula
nilai kebenarannya.
“Surabaya terletak di Kalimantan”
Jawaban: Surabaya terletak di Kalimantan (salah)
Negasinya: Surabaya tidak terletak di Kalimantan (benar)
C. Tabel Kebenaran
Dalam logika matematika, table kebenaran adalah tabel dalam
matematika yang digunakan untuk melihat nilai kebenaran dari suatu
premis/pernyataan. Jika hasil akhir adalah benar semua, maka disebut
tautologi. Sedangkan jika salah semua disebut kontradiksi.
P ~p
B S
S B
p q p^q
B B B
B S S
6
S B S
S S S
p q Pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
p →
p q
q
B B B
B S S
S B B
S S B
Pada aturan menentukan nilai
kebenaran dari implikasi ialah, jika nilai pernyataan yang kedua dari
dua pernyataan memiliki nilai benar dan jika kedua pernyataan bernilai
sama baik itu benar ataupun salah.
7
e. Tabel kebenaran biimplikasi
Ialah gabungan dari dua pernyataan tunggal dengan kata hubung “jika
dan hanya jika, maka”.
8
h. Tabel kebenaran negasi implikasi
Ialah negasi dari p-q ekuivalen dengan p^~q.
D. Bentuk-Bentuk Pernyataan
Bentuk-bentuk pernyataan dalam logika matematika dibedakan menjadi:
1. Kontradiksi
Adalah suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh
substitusi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah
dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-
kompenannya. Istilah lain dari kontradiksi adalah mustahil (absurdity).
2. Tautologi
Adalah sebuah pernyataan majemuk yang benar dalam segala hal,
tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
3. Kontingensi
Adalah sebuah pernyataan majemuk yang bukan suatu tautologi
maupun kontradiksi.
9
P premis
-------------------------
q Konklusi
3. Silogisme
Silogisme juga disebut sifat transitif dari implikasi, adalah suatu
argumentasi yang bentuknya dapat dinyatakan sebagai berikut:
P q premis
q r premis
- ------------------
P q konklusi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan
secara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah.
Di dalam logika matematika terdapat beberapa jenis operasi yang digunakan,
diantaranya yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://rumusrumus.com/tabel-kebenaran/
https://m.liputan6.com/hot/read/4605754/negasi-adalah-ingkaran-pernyataan-ketahui-
penggunaannya
https://www.konsep-matematika.com/2018/02/negasi-atau-ingkaran-pernyataan-
majemuk.html?m=1
https://www.pelajaran.co.id/logika-matematika-pengertian-penjelasan-lengkap-konsep-
didalamnya/
12