Anda di halaman 1dari 3

Pada akhir Desember tahun lalu tepatnya 29 Desember 2022, dunia dihebohkan dengan pemberitaan

yang berasal dari media Amerika Serikat (AS) yakni The New York Times, yang menyebutkan bahwa
militer AS mengungkapkan fakta, adanya jet tempur Tiongkok yang terbang sangat dekat dengan
pesawat Angkatan Udara AS pada 21 Desember , yang saat itu sedang melakukan operasi rutin diatas
Laut Tiongkok Selatan (LCS) sehingga hampir menyebabkan pesawat bertabrakan. Insiden ini tentu saja
kembali memicu ketegangan antara AS dengan Tiongkok, yang hingga kini masih sering perang urat saraf
di perairan rawan konflik tersebut. https://www.nytimes.com/2022/12/29/world/asia/us-china-military-
jet-intercept.html AS Sebut Jet Tempur Tiongkok Terbang Berbahaya Dekati Pesawat AS (SS pragrf 1&2)

Komando Militer AS di Indo-Pasifik memaparkan bahwa insiden pada 21 Desember itu terjadi, saat pilot
sebuah jet tempur J-11 Angkatan Laut Tiongkok melakukan manuver berbahaya untuk mencegat
pesawat pengintai RC-135 Angkatan udara AS. Disamping itu, militer AS juga menjelaskan bahwa jet
tempur Tiongkok kala itu terbang hanya 20 kaki atau enam meter di depan hidung pesawat pengintai
AS. Manuver itu menurut AS, membuat RC-135 terpaksa melakukan manuver mengelak mendadak,
demi menghindari tabrakan.

Seorang juru bicara komando juga menyinggung Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dengan
menyebut inisialnya dalam sebuah email, “Kami telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan
dalam jumlah penyadapan dan konfrontasi udara yang tidak aman di laut oleh pesawat dan kapal PLA.
Insiden terbaru ini menurutnya telah mencerminkan tren praktik pencegatan yang tidak aman dan
berbahaya oleh PLA yang menjadi perhatian serius bagi AS.”
https://www.nytimes.com/2022/12/29/world/asia/us-china-military-jet-intercept.html (SS paragraf 4 &
5, gak usah judul & gambar)

Itulah mengapa, militer AS pun akhirnya mengecam aksi berbahaya jet tempur Tiongkok tersebut dan
berdalih pesawat pengintainya terbang secara legal di perairan itu. Menurut militer AS, RC-135 secara
sah melakukan operasi rutin di atas Laut Tiongkok Selatan yang merupakan wilayah udara internasional.

Oleh karena itu, Komando Militer AS di Indo-Pasifik mengharapkan semua negara di kawasan itu, untuk
menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai hukum internasional. Lantas
benarkah fakta yang diungkapkan AS tersebut? Dan seperti apa Tiongkok menanggapinya? Pemirsa,
inilah JURNAL BHARATA. https://www.nytimes.com/2022/12/29/world/asia/us-china-military-jet-
intercept.html (SS paragraf 3, gak usah judul & gambar)

BUMPER

Sebagaimana saya disebutkan tadi, bahwa pesawat RC-135 AS yang terlibat dalam manuver berbahaya
dengan jet tempur J-11 Angkatan Laut PLA, ternyata merupakan pesawat pengintai alias mata-mata AS
di perairan Laut Tiongkok Selatan, https://www.youtube.com/watch?v=3i25Ka393lA (Durasi: 00.00-
00.10) sehingga wajar jika kemudian Tiongkok melakukan pemantauan terhadap pesawat AS tersebut
selama pengintaian jarak dekat di atas perairan tersebut. https://www.youtube.com/watch?
v=8s_E4BOPlVA (Durasi: 00.00-00.10)

Merespon fakta yang dikemukakan oleh AS, Kolonel Senior TIAN JUNLI, selaku juru bicara Komando
Teater Selatan PLA menyebutkan, bahwa AS sengaja menyesatkan publik. Menurutnya, pernyataan AS
tersebut telah mengabaikan kebenaran dan murni fitnah.
https://www.globaltimes.cn/page/202212/1283004.shtml Pesawat Mata-Mata AS Buat Manuver
Berbahaya Melawan Pemantauan Pesawat PLA Selama Pengintaian di Tiongkok (SS paragraf 1 - 3)
Pernyataan Tian adalah tanggapan terhadap pernyataan militer AS, yang telah mengklaim jet tempur
Angkatan Laut PLA J-11 datang dalam jarak enam meter dari pesawat RC-135 Angkatan Udara AS di atas
Laut Tiongkok Selatan, sehingga memaksa pesawat AS melakukan manuver mengelak untuk
menghindari tabrakan.

Tian pun akhirnya mengungkap fakta sebenarnya, bahwa pesawat RC-135 AS sengaja melakukan
pengintaian jarak dekat, di garis pantai selatan Tiongkok dan Kepulauan XISHA di Provinsi Hainan
Tiongkok Selatan, pada tanggal 21 Desember 2022. Aksi pengintaian itu membuat Komando Teater
Selatan PLA harus mengorganisir pasukan udara, untuk melakukan pelacakan dan pemantauan di
sepanjang jalur. https://www.globaltimes.cn/page/202212/1283004.shtml (SS paragraf 4 & 5, gak usah
judul & gambar)

Meskipun sudah ada peringatan dari pihak Tiongkok, pesawat AS tiba-tiba mengubah posisi
penerbangannya, memaksa mendorong pesawat Tiongkok ke kiri dalam gerakan pendekatan yang
berbahaya. Gerakan itu membahayakan keselamatan penerbangan pesawat militer Tiongkok, sangat
melanggar Aturan Perilaku untuk Keselamatan Penerbangan. Manuver RC-135 itu, juga melanggar
kesepakatan Udara dan Maritim antara Tiongkok dan AS serta hukum dan praktik internasional terkait.

Fakta itupun dibuktikan dengan sebuah rekaman video yang mendokumentasikan insiden tersebut dari
perspektif jet tempur J-11 Tiongkok, yang menunjukkan RC-135 AS, dengan sengaja mengubah posisi
terbangnya, dalam pendekatan berbahaya terhadap pesawat J-11 Tiongkok pada pukul 11:25 pagi, pada
tanggal 21 Desember 2022. Dari video yang dirilis oleh Tiongkok, terlihat jelas bahwa pesawat AS secara
aktif bermanuver ke kiri mendekati pesawat Tiongkok, memverifikasi bahwa pihak AS lah yang
sebenarnya terlibat dalam gerakan berbahaya. https://www.youtube.com/watch?v=8s_E4BOPlVA
(Durasi: 00.00-Selesai)

Di sisi lain, rilis video oleh AS hanya menunjukkan pesawat Tiongkok terbang di samping pesawat AS
tanpa melakukan manuver berbahaya tersebut. https://www.youtube.com/watch?v=3i25Ka393lA
(Durasi: 00.00-00.25)

Itulah sebabnya, pilot Tiongkok kemudian mengambil tindakan standar dan profesional sesuai dengan
hukum dan peraturan, sepenuhnya mencerminkan sikap tanggung jawab militer Tiongkok, terhadap
keselamatan regional dan keselamatan personel garis depan.

Mengingat fakta tersebut, Tian pun menyebut pihak AS dengan sengaja menyesatkan public, secara
hitam putih menyalahkan Tiongkok, sehingga dirinya tidak disalahkan dalam peristiwa tersebut, dan
berusaha membingungkan opini internasional.
https://www.globaltimes.cn/page/202212/1283004.shtml (SS paragraf “black” dan 1 paragraf
dibawahnya, gak usah judul & gambar)

Tian dengan tegas meminta AS untuk menahan pergerakan pasukan maritim dan udara garis depan,
serta secara ketat mematuhi hukum internasional dan perjanjian yang terkait pencegahan kecelakaan
maritim dan udara. Namun terlepas dari insiden itu, militer Tiongkok, setiap saat dalam keadaan siaga
tinggi, karena akan dengan tegas, menjalankan tugas dan misinya demi menjaga kedaulatan dan
keamanan nasional.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada konferensi pers sebagai
tanggapan atas insiden tersebut, bahwa untuk waktu yang lama AS, telah sering mengerahkan pesawat
dan kapal untuk pengintaian jarak dekat di Tiongkok, yang menimbulkan bahaya serius bagi keamanan
nasional Tiongkok. Tindakan provokatif dan berbahaya AS adalah akar penyebab masalah dari keamanan
maritim yang sebenarnya. https://www.globaltimes.cn/page/202212/1283004.shtml (SS paragraf
“Wen” dan 2 paragraf diawahnya, gak usah judul & gambar)

Oleh karena itu, Tiongkok mendesak AS untuk menghentikan provokasi berbahaya seperti itu, dan
berhenti membelokkan kesalahan pada Tiongkok. Tiongkok akan selalu mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya dengan tegas, dan bekerja
dengan negara-negara kawasan, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.

Nah Pemirsa, demikian JURNAL BHARATA. Saya Endro dari Bharata Online City, Loving and Living. Terima
kasih dan sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai