1. Sepak bola
a. Teknik dasar sepak bola
1.Menggiring( Dribbling) : Teknik ini bertujuan untuk menggerakan sekaligus mengontrol
laju bola menggunakan kaki. Beberapa teknik menggiring, antara lain:
Speed Dribbling :Teknik yang dilakukan dengan berlari, membuang bola ke arah
depan, dan mengejarnya.
Closed Dribbling :Teknik yang dilakukan dengan cara menggiring dan mengontrol
bola. Biasanya teknik ini digunakan ketika dihimpit pemain lain. Teknik ini terbagi
menjadi tiga jenis, yakni:
1. Menggiring dengan Punggung Kaki – dilakukan dengan cara menaruh kaki di ujung
bola, pandangan lurus ke depan, dorong bola dengan punggung kaki, dan hentikan
dengan telapak kaki.
2. Menggiring dengan Kaki Bagian Dalam – dilakukan dengan cara memutar
pergelangan kaki keluar, pandangan lurus ke depan, dorong bola dengan kaki bagian
luar, dan hentikan dengan telapak kaki.
3. Menggiring dengan Kaki Bagian Luar – dilakukan dengan cara memutar pergelangan
kaki ke dalam, pandangan lurus ke depan, dorong bola dengan kaki bagian dalam,
dan hentikan dengan telapak kaki
2.Permainan defense / menghalangi (Tackling) : Teknik dasar sepak bola ini dilakukan
untuk menghalangi pemain tim lawan memasuki area pertahanan. Beberapa teknik tacling, antara
lain:
Block Tackle :
Dilakukan untuk menghalangi serangan lawan dari arah depan atau berhadapan.
Tujuannya bukan untuk merebut bola, melainkan menghentikan operan atau tendangan
lawan ke arah gawang. Teknik ini dilakukan menggunakan kaki atau telapak kaki ketika
lawan telah berada di dekat jangkauan. Ketika hendak menggunakan teknik ini,
disarankan mencari posisi strategis yang memungkinkan perubahan arah agar lawan tidak
cedera.
Poke Tackle :
Dilakukan untuk menghalangi serangan lawan dari samping atau belakang. Caranya
dengan mendorong kaki ke arah bola. Namun, perlu diingat bahwa dalam melakukan
teknik dasar sepak bola ini dibutuhkan keseimbangan. Pastikan koordinasi tubuh baik
untuk menghindari jatuh atau cedera lainnya.
Slide Tackle
Slide tackle termasuk teknik yang berisiko apabila dilakukan. Tak hanya cedera, tindakan
kamu mungkin akan dinilai sebagai pelanggaran. Teknik ini biasanya hanya dilakukan
ketika sudah tak ada lagi cara menghalangi lawan. Untuk meminimalisasi risiko, kamu
harus bisa mengontrol kecepatan saat melakukan manuver dan berdiri kembali.
3. Menendang (Shooting) : Teknik dasar sepak bola ini sangat berguna untuk membobol gawang
lawan. Teknik ini bisa dilakukan menggunakan kaki bagian luar dan dalam serta punggung kaki. Untuk
memulainya, kamu harus memfokuskan pandangan ke arah target. Posisikan tubuh, letakkan satu kaki di
samping bola. Gunakan tenaga untuk menganyunkan kaki dan menendang bola ke arah target.
4. Mengoper (Passing) : Teknik ini bisa dilakukan dengan operan pendek, panjang, atau jauh
(umpan lambung). Untuk memulainya, badan harus menghadap bola kemudian fokuskan pandangan ke
rekan yang hendak kamu berikan operan lalu tarik dan ayunkan kaki untuk menendang bola.
5. Merebut (Intercepting) : Teknik dasar sepak bola ini digunakan untuk merebut bola dari lawan.
Teknik merebut juga bermanfaat untuk menahan serangan lawan dan menghentikan laju umpan lawan.
Sebelum menerapkan teknik ini, sangat penting untuk membaca dan memahami pergerakan lawan.
Mengingat pergerakan kaki sangatlah cepat, teknik ini juga berisiko tinggi. Apabila kamu salah
mengambil langkah, kamu bisa terjatuh atau terkena kartu kuning dan merah lantaran menendang kaki
lawan.
6. Menghentikan Bola : Teknik dasar permainan sepak bola selanjutnya adalah menghentikan
bola. Terdapat tiga cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan teknik tersebut, yakni:
Tipe Formasi Penyerangan 4-2-4 ; Formasi pola penyerangan sepak bola ini terdiri dari 4
pemain bek, 2 pemain gelandang dan 4 pemain penyerang. Para pemain profresional
banyak menggunakannya karena memiliki tingkat efektivitas tinggi untuk menggempur
pertahanan lawan.
2.Formasi Pertahanan Sepak Bola :
Formasi Pertahanan 4-3-3 : Formasi pola pertahanan sepak bola ini menggunakan 4
pemain bek, 3 pemain gelandang, dan 3 pemain penyerang. Dibagian belakang formasi
terdapat satu pemain yang bertugas sebagai bek kanan, dua pemain yang bertugas sebagai
poros halang dan satu pemain yang bertugas sebagai bek kiri.
Formasi Pertahanan 4-2-2 : Apakah tim kalian sedang menghadapi lawan yang memiliki
striker handal? jika iya maka pakailah formasi 4-4-2. Formasi satu ini benar-benar
berfokus pada pertahanan lini belakang dan tengah. Jika kalian memiliki pemain
deffender yang kuat maka lawan pun akan kesulitan menerobos masuk ke zona gawang.
2. Bola voli
a. Teknik dasar bola voli
1.Servis : Teknik dasar bola voli yang pertama adalah servis. Ini adalah pukulan awal yang
menandakan bahwa permainan telah dimulai. Tak hanya itu, pukulan awal ini juga menjadi
kesempatan utama bagi tim untuk mendapatkan poin. Secara teknis, ada beberapa cara
melakukan servis dalam permainan voli, yaitu:
Servis bawah
Kamu bisa melakukan servis untuk memulai permainan bola voli dari arah bawah.
Teknik servis ini dikenal dengan servis bawah. Caranya, bola dilempar rendah dan
dipukul dengan tangan lain dari arah pinggang bawah. Teknik ini bisa dibilang menjadi
teknik servis bola voli yang paling mudah dilakukan.
Servis atas
Selanjutnya ada servis atas yang dilakukan dengan melambungkan bola di atas kepala
dan memukulnya. Biasanya, teknik servis ini dipadukan dengan lompatan, sehingga
pukulan bola menjadi sangat kencang dan lebih sulit ditangkis. Tak heran jika teknik
servis ini kerap memberikan poin awal untuk tim.
Servis mengambang
Ada pula servis mengambang atau disebut juga float service. Servis ini memiliki teknik dasar
yang tidak berbeda dengan servis bawah. Kamu cukup melambungkan bola di atas kepala dan
segera memukul bola dengan telapak tangan lain dari sisi bawah sehingga bola menuju ke tim
lawan dengan melambung.
2.Forearm passing : Forearm passing adalah teknik mengoper bola yang paling sering
dilakukan. Cara melakukan teknik ini yang bertumpu pada lengan depan untuk mengoper
bola pada rekan satu tim. Kedua lengan lurus dan bagian pergelangan disatukan dan saling
menangkup dengan bagian ibu jari bersisian. Lalu, kedua kaki sedikit ditekuk saat melakukan
teknik mengoper bola ini.
3. Bump passing atau Bumping : Teknik dasar bola voli ini juga bertujuan untuk mengoper
bola ke rekan satu tim. Cara melakukannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan forearm
passing. Hanya saja, kamu bisa melakukan teknik bump passing dengan mengarahkan lengan,
sehingga bola dapat memantul ke arah rekan satu tim yang kamu tuju saat hendak mengoper.
4. Overhand Passing : overhand passing atau disebut juga passing atas dilakukan ketika bola
berada di atas kepala. Cara melakukannya yaitu menekuk siku dan mengarahkan kedua
telapak tangan ke atas, dengan posisi ibu jari dan jari lainnya membuat bentuk seperti
segitiga. Dorong siku untuk mengoper bola, bisa pula diikuti dengan gerakan melompat.
5. Menyerang atau Attacking : Tujuan utama teknik ini tak lain dan tak bukan adalah
memasukkan bola ke area tim lawan untuk mencetak poin.
Terdapat beberapa teknik serangan dalam permainan bola voli yang bisa kamu gunakan untuk
mendapatkan poin, yaitu:
b. Peranan pemain dalam Formasi 4-2 bola voli : Dalam formasi ini terdapat 4 pemain
smasher dan 2 pemain set upper. Formasi 4-2 merupakan sebuah formasi bola voli yang
menempatkan 4 orang yang memiliki tugas sebagai smasher kemudian ditambah dengan 2
pemain setter.
c. Posisi pemain yang boleh melakukan smash yakini posisi 2,3,4 :
Posisi nomor 2 dan 4: Spiker/Smasher Keberadaan seorang spiker dalam sebuah tim bola
voli memiliki peran utama sebagai eksekutor serangan dengan melakukan smash atau
spike, ke arah wilayah permainan lawan
Posisi nomor 3: Tosser Posisi tosser dalam permainan bola voli ada di nomor 3. Tosser
atau set-upper adalah pemain yang bertugas memberikan umpan kepada spiker/smasher.
Dalam permainan bola voli, tosser biasanya akan melakukan pukulan bola kedua. Bola
dari tosser akan diarahkan kepada spiker yang tugasnya melakukan smash ke wilayah
permainan lawan.
d. Analisa gerakan passing dan servis (diatas)
3. Bola Basket
a. Teknik dasar bola basket (passing, dribble, shoot)
1. Passing: teknik melempar dan menangkap bola agar dapat mendekati basket
(keranjang). Melalui passing yang bagus peluang untuk mencetak angka dalam setiap
pertandingan akan semakin besar.
Dalam bola basket sendiri, terdapat beberapa teknik passing yang harus dikuasai. Berikut
beberapa di antaranya.
Chest pass (mengoper bola setinggi dada)
Bounce pass (mengoper bola pantulan)
Overhead pass (mengoper bola dari atas kepala)
Baseball pass (operan yang dilakukan dengan satu tangan dari jarak jauh ke target
sasaran)
Back pass (gerakan mengoper bola yang dilakukan dari belakang)
2. Dribble : Dribbling adalah gerakan menggiring bola dengan cara memantulkan bola ke
lantai secara terus menerus. Selain untuk membawa bola mendekati keranjang, dribbling
juga digunakan untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun
memperlambat tempo permainan. Dalam sebuah pertandingan, teknik yang satu ini secara
umum dikuasai oleh pemain dengan posisi point guard.
3. Shooting: Shooting adalah gerakan melemparkan bola ke arah ring lawan. Teknik
shooting dalam permainan bola basket digunakan untuk menghasilkan poin dan
memenangkan pertandingan.
Terdapat tiga macam shooting yang umumnya digunakan, yaitu tembakan satu tangan,
tembakan menggunakan dua tangan, dan tembakan lay up yang dilakukan dalam jarak
dekat sekali dengan keranjang.
4. Pivot : Pivot berguna untuk melindungi bola dari lawan yang hendak merebut bola. Pivot
merupakan gerakan tipuan yang dilakukan pemain dengan memutar badan ke segala arah.
Pivot juga penting untuk dikuasai agar bola tak mudah direbut lawan. Salah satu yang
penting dalam teknik ini adalah bagaimana setiap pemain basket harus punya otot-otot
kaki yang kuat untuk melakukan gerakan pivot.
5. Rebound : Biasanya pemain yang berposisi forward dan center kerap melakukan
rebound karena posturnya yang tinggi.
Rebound merupakan teknik di mana seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola
pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain.
b. Analisa gerakan dasar bola basket (Diatas)
4. Badminton
a. Teknik dasar badminton
1.Memegang Raket(Grip):
Beberapa teknik memegang raket yang dikenal, antara lain teknik american grip, backhand
grip, forehand grip, dan combination grip.
American Grip
Teknik american grip dapat dilakukan dengan cara menggenggam tangkai raket, lalu
memosisikan ibu jari dan dan telunjuk agar saling menempel/bersentuhan, sehingga
membuat bentuk huruf “O”.
Teknik pegangan ini efektif digunakan apabila kamu ingin melakukan pukulan
smash, namun tidak efektif apabila kamu menggunakannya untuk pukulan backhand.
Backhand Grip
Teknik backhand grip dapat dilakukan dengan cara menggenggam tangkai raket, lalu
memosisikan ibu jari di belakang tangkai dan menekannya seolah-olah ibu jarilah
yang menjadi penyokong raket.
Forehand Grip
Jika teknik backhand grip menggunakan ibu jari sebagai penyokong utama, teknik
forehand grip menggunakan jari telunjuk, tengah, manis, dan kelingking sebagai
penyokongnya. Umumnya, teknik ini dilakukan untuk gerakan permainan yang
lincah.
Combination Grip
Seperti namanya, teknik ini menggabungkan berbagai jenis teknik pegangan yang
ada. Cara melakukannya, yaitu genggam raket seperti biasa, lalu posisikan jari
telunjuk ke arah ujung raket.
Sementara itu, ibu jari menyokong tangkai raket dan sisa jari lainnya diposisikan di
bagian bawah tangkai.
2.Sikap atau posisi tubuh (Stance)
Biasanya, dikenal tiga sikap bermain badminton, yakni posisi menyerang, posisi
bertahan, dan posisi melawan/membalikkan netting.
Posisi Menyerang (Attacking Stance)
Untuk menerapkan posisi menyerang, gerakkan tubuhmu ke dekat garis-garis
lapangan atau area serang dan lebarkan kuda-kuda kakimu.
Setelah itu, angkat kedua lenganmu untuk menyiapkan kekuatan dan daya pukul.
Jumping Smash
Sebenarnya, teknik ini merupakan teknik forehand smash yang dilakukan dengan
lompatan saja. Cara memukulnya masih sama dengan teknik forehand smash.
6.Drop Shot
Teknik drop shot dapat kamu lakukan dengan cara memukul kok ke area tengah atau
depan lawan secara cepat maupun standar.
Teknik ini dilakukan untuk memaksa lawan bergerak ke depan areanya, sehingga
kamu dapat menyerang area tengah atau belakangnya.
7. Clear atau Lob
Teknik clear atau lob merupakan kebalikan dari teknik drop shot. Apabila drop shot
ditujukan agar lawan main terpaksa berpindah ke area depannya, clear membuat
lawan main harus bergerak mundur ke area belakangnya.
8.Netting
Teknik ini membutuhkan intuisi, kecermatan, dan kecepatan yang baik, sementara
kekuatan yang dibutuhkan hanya kecil.
Untuk melakukan teknik ini, kamu harus berada di dekat net dan memantulkan kok di
atas net secara tepat. Nantinya, kok akan jatuh di dekat net area lawan.
9. Overhead
Teknik pukulan bulu tangkis overhead dilakukan dengan cara yang sama seperti
smash atas atau forehand smash.Perbedaannya hanya terletak pada daya pukulannya
saja. Overhead tidak perlu membutuhkan banyak daya pukul.
10.Drive
teknik ini dapat dilakukan dengan cara memukul kok secara cepat dan agak
mendatar. Umumnya, teknik ini dilakukan oleh pemain ganda.
Gunanya yaitu untuk memojokkan lawan agar mereka tetap berada pada posisi
bertahan alias tidak mengangkat raketnya
b.Analisis Teknik dasar badminton (diatas)
5. Atletik
a. Lari jarak pendek dan lari estafet
Lari Jarak Pendek(Sprint)= lari dengan mengerahkan kecepatan maksimal
sepanjang jarak yang ditempuh. Cabang olahraga lari ini memiliki jarak tempuh
kurang dari 400 meter.
Teknik Lari Jarak Pendek = Lari jarak pendek menggunakan teknik start
jongkok atau crouching start. Jadi, start dilakukan dalam posisi jongkok di
belakang garis start.
Lari Estafet = Estafet atau balapan estafet adalah salah satu cabang olahraga lari
dalam kategori atletik yang dilakukan secara beregu dan setiap pelari harus
menempuh jarak yang telah ditentukan sebelum memberikan tongkat penyambung ke
teman satu tim yang berada di depannya.
6. Pencak silat
a. Gerakan dasar pencak silat
Teknik Dasar Pencak Silat ada 10 Yaitu
1. 1. Teknik Kuda-kuda
Teknik dasar pencak silat ini adalah yang paling utama. Caranya dengan menapakkan
kaki ke tanah dengan posisi tubuh seperti orang yang sedang menunggangi kuda.
5. Teknik Pukulan
Teknik dasar pencak silat ini bisa dilakukan dalam posisi bertahan atau menyerang.
Adapun beberapa jenisnya, yakni:
Teknik pukulan depan. Caranya dengan memukul lurus ke depan. Kamu bisa
melakukannya dalam 2 cara. Pertama, posisi kaki sejajar dengan tangan.
Kedua, posisi kaki selangkah di depan.
Teknik pukulan bandul. Caranya dengan memukul seperti gerakan bandul,
yakni menggerakkan tangan dari bawah ke atas. Tekuk siku dalam sudur 90
derajat.
Teknik pukulan tegak. Caranya dengan memasang kuda-kuda tengah,
kemudian letakkan kedua kepalan tangan di depan dada. Lalu, pukul lawan
dengan salah satu tangan lurus ke depan.
Teknik pukulan melingkar. Caranya dengan mengarahkan badan ke samping
badan lawan dengan gerakan melingkar. Sasarannya adalah pinggang.
6. Teknik Tendangan
Adapun beberapa teknik tendangan dalam pencak silat, yakni:
9. Teknik Guntingan
Guntingan adalah teknik menjepit seperti gerakan menggunting bagian tubuh
lawan untuk melumpuhkan lawan. Caranya dengan menjepit bagian tubuh
lawan menggunakan kedua kaki dan tangan.
Sikap miring. Teknik ini dilakukan dalam posisi tubuh miring dan pandangan
lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Tempatkan salah
satu siku tangan di permukaan lantai dan tangan lainnya menopang paha.
Sikap terlentang. Teknik ini dilakukan dalam posisi terlentang sambil
menekuk satu tungkai kaki dan kaki lainnya diluruskan. Tempatkan salah
satu tangan di tanah dengan menekuk siku, dengan tangan lainnya di atas
dada.
Sikap telungkup. Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan
pandangan lurus. Kedua kaki berada dalam posisi lurus dan kedua tangan
menyentuh lantai dengan posisi siku menekuk.
7. Senam lantai
a. Analisis gerakan roll
5. A. Gerakan Forward Roll (Guling Depan)
Cara melakukan gerakan forward roll atau guling depan adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal dimulai dengan jongkok, kedua lengan lurus ke depan, kemudian simpan
kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu.
2. Posisi dagu dikenakan ke dada.
3. Kedua tungkai diluruskan. Usahakan berat badan bertumpu pada kedua tangan. 4.
4. Letakkanlah pundak di atas matras. Setelah itu, tolakkanlah kedua tungkai sampai
badan tubuh mengguling.
5. Sebelum kedua kaki mendarat, peganglah lutut menggunakan kedua tangan.
6. Sikap akhir forward roll atau guling depan adalah jongkok seperti sikap awal.
6. B. Gerakan Back Roll (Guling Belakang)
1. Sikap awal jongkok, kedua tangan dibengkokkan. Telapak tangan
menghadap ke atas di samping telinga.
2. Posisi dagu dikenakan ke dada dan badan dibulatkan.
3. Gulingkanlah badan ke belakang. Dimulai dari tumit, lurus menyusur ke
panggul, pinggang, punggungm dan pundak.
4. Ketika pundak menyentuh matras, tolakkanlah kedua kaki sehingga badan
mengguling.
5. Doronglah badan menggunakan kedua tangan yang berada di samping telinga
sehingga kembali ke sikap jongkok.
6. Sikap akhir gerakan back roll atau guling belakang adalah jongkok.
8. Kebugaran Jasmani
a. 10 komponan kondisi fisik dan pengertiannya
1. Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika melakukan aktivitas.
Kekuatan otot, baik otot lengan atau otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang terus
menerus dengan beban berat dan frekuensi sedikit.
Latihan angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Beberapa
latihan untuk meningkatkan kekuatan antara lain:
Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot
perut.
Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini dapat membuat otot perut
menjadi makin kuat.
Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan.
Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
Back up – sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot perut.
2. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung,
paru-paru atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan
efisien.
Berbeda dengan latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang
tidak terlalu berat. Frekuensi juga lebih lama dan dalam durasi waktu yang
panjang pula.
Contoh latihan untuk kebugaran jasmani bagian daya tahan, antara lain lari
minimal 2 km, lari minimal 12 menit, lari multistage, angkat beban dengan berat
yang ringan namun pengulangan dan jumlahnya diperbanyak, serta lari naik
turun bukit atau tanjakan dan turunan.
3. Daya Otot (Muscular Power)
Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hal
ini dapat dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energi.
Daya otot bisa juga disebut dengan daya ledak otot atau explosive power.
Beberapa latihan yang dapat menambah daya otot, antara lain :
Vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak
otot tungkai.
Front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya
ledak otot tungkai.
Side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power
dari otot tungkai.
4. Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
secara kontinu atau terus-menerus dalam bentuk yang sama dengan waktu
yang singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari pendek
dengan jarak 100 dan 200 meter.
5. Daya Lentur (Flexibility)
Daya lentur adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktivitas kerja
secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika
seseorang memiliki kelenturan yang baik, orang tersebut akan dapat terhindar
dari cedera.
Cedera tak hanya dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi dapat
terjadi pada semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba.
Adapun contoh latihan atau olahraga untuk meningkatkan daya lentur, antara
lain adalah yoga, senam dan renang
6. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada area
tertentu dengan cepat. Olahraga yang mengandalkan kelincahan adalah
olahraga bulu tangkis.
Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun
yang lawan arahkan asal masih masuk dalam garis lapangan. Itulah mengapa,
pebulutangkis dituntut untuk memiliki teknik yang baik serta kelincahan.
7. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai
gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh
dengan baik.
Contoh latihan dari komponen kebugaran jasmani bagian koordinasi adalah
memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian
menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga sebaliknya.
8. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh
sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik
dan benar. Senam merupakan satu di antara cabang olahraga yang sangat
mengandalkan keseimbangan.
Beberapa contoh latihan untuk meningkatkan keseimbangan, antara lain
berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10
meter, berdiri dengan satu kaki jinjit atau juga dengan sikap lilin.
9. Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak
bebas tubuh terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang
membutuhkan keakuratan, antara lain memanah, bowling, sepak bola, dan
basket.
Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:
b. Gerakan spesifik beberapa gerakan menjadi satu kesatuan utuh (skip gada joban)
9. Renang
a. Gaya pada renang
1. Gaya Punggung
Sesuai namanya, gaya punggung adalah gaya renang yang menggunakan punggung. Gaya
punggung dilakukan dengan cara meletakkan punggung di atas air atau terlentang, sedangkan
wajah dan bagian dada menghadap ke langit. Kedua tangan dalam gaya punggung diputar ke
belakang secara bergantian dan kedua kaki mengepak atau naik turun secara bergantian juga.
2. Gaya Kupu-Kupu
Gaya kupu-kupu adalah gaya renang yang menggabungkan gaya dada dengan kedua tangan
yang diayunkan dari dalam air ke depan tubuh. Gerakan kedua tangan tersebut menyerupai
sayap kupu-kupu sehingga disebut sebagai gaya kupu-kupu. Namun, gaya kupu-kupu bisa
juga disebut dengan gaya lumba-lumba. Gaya satu ini adalah gaya yang paling sulit untuk
dilakukan pemula karena membutuhkan kekuatan yang besar untuk mengayunkan kedua
tangan dari bawah permukaan air ke atas.
3. Gaya Bebas
Gaya bebas adalah gaya renang dengan posisi dada menghadap permukaan air. Pergerakan
tangan dan kaki pada gaya ini mirip dengan gaya punggung, tetapi berlawanan arah. Jika
gaya punggung dilakukan dengan cara terlentang dan tangan diayunkan ke belakang secara
bergantian, gaya bebas dilakukan dengan posisi dada menapak pada permukaan air dan
tangan diayunkan ke depan secara bergantian. Dalam gaya bebas, kedua kaki bergerak naik
turun secara bergantian bagaikan sebuah gunting.
Untuk melakukan gaya katak, perenang perlu mengayuh kedua kaki secara bersamaan,
layaknya katak yang berenang. Ketika kaki diayunkan, tangan cukup berdiam dan lurus di
depan. Sebaliknya, ketika tangan mengayuh bersamaan dan kepala mendongak ke atas untuk
mengambil napas, kaki tidak perlu bergerak.
Gaya anjing atau crawl menjadi gaya yang mendasari gaya kupu-kupu dan punggung karena
pergerakannya mirip dengan kedua gaya tersebut. Posisi perenang telungkup, dengan kedua
lengan diayunkan bergantian dan kaki menendang air untuk bergerak maju.
6. Gaya Trudgen
Gaya satu ini merupakan gabungan antara gaya samping dan gaya bebas. Gaya trudgen
memanfaatkan kaki yang bergerak bagai gunting di bawah permukaan air dengan lengan
yang mengayun bagai gaya bebas. Keunikan dari gaya trudgen adalah perenang dapat
bernapas terus-menerus selama melakukan gaya ini. Kepala tidak masuk ke dalam air sama
sekali.
7. Gaya Samping
Gaya samping adalah gaya yang mengandalkan bagian samping tubuh. Berbeda dari gaya
lainnya yang cenderung kompetitif, penggunaan gaya samping dilakukan untuk keadaan
darurat dan lebih mengutamakan efisiensi serta penghematan energi ketika berada di area
renang yang panjang.
Sesuai namanya, tubuh diposisikan secara miring ketika menggunakan gaya samping. Gaya
ini hanya menggunakan satu sisi tubuh pada satu waktu, sedangkan sisi lainnya dapat
beristirahat. Posisi lengan mengikuti sisi tubuh yang digunakan. Kaki diayunkan bagai
gunting berulang-ulang dan tangan diletakkan lurus di depan. Bila lelah menggunakan satu
sisi, perenang dapat menukar posisinya
10. Penyebaran dan pencegahan HIV dan AIDS
Penyebaran HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air
mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV.
Pencegahan HIV dan AIDS
Melakukan Hubungan Seksual yang Aman.
Menghindari Penggunaan Alat Pribadi Bersama Orang Lain.
Menghindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama.
Melakukan Sunat untuk Pria.
Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Terlarang.
Penggunaan Antiretroviral (ARV)
Rutin Melakukan Skrining HIV
Terbuka dengan Pasangan.
11. Bahaya NAPZA ( narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya baik zat alami atau
sintetis.)
Dampak langsung penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia berupa gangguan pada
jantung yang mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah, dehidrasi
yang membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak bagian
dada, hemoprosik, pernapasan tidak akan bekerja
BMR (kkal/hari) = 10 x berat badan (kg) + 6,25 x tinggi badan (cm) – 5 x usia
(tahun) + s.
*s = +5 (untuk pria) dan -161 (untuk wanita)
Total Daily Energy Expenditure (TDEE)
Total Daily Energy Expenditure (TDEE) merupakan angka yang menunjukan berapa banyak energi
yang dibutuhkan oleh tubuh dengan kondisi beraktivitas maupun berolahraga. Untuk menghitung
nilai TDEE, nilai BMR dikalikan dengan tingkat aktivitas.
Tingkat Aktivitas Rumus
Sedentary
BMR x 1.2 (sedikit beraktivitas, tidak berolahraga)
(menetap)
Lightly active BMR x 1.375 (melakukan olahraga ringan 1 – 3 kali
(sedikit aktif) dalam seminggu)