Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

Pembuatan Busa Polyurethane

I.1 Pendahuluan
a. Deskripsi singkat, manfaat, dan relevansi bab
Bab IV berjudul Pembuatan Busa Polyurethane yang berisi Pendahuluan, Kegiatan Belajar, dan
Penutup. Dengan mempelajari kemudian mengimplementasikan isi bab ini mahasiswa dapat
membuat busa Polyurethane.

b. Capaian pembelajaran
(1) Mampu membuat busa polyurethane
(2) Mampu menentukan densitas polyurethane

c. Urutan bahasan
(1) Tujuan percobaan
(2) Teori dasar
(3) Alat dan bahan
(4) Prosedur kerja
(5) Lembar kerja praktik/data pengamatan

I.2 Kegiatan Belajar


1. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuat busa polyurethane
2. Mahasiswa mampu menentukan densitas dari busa polyurethane

2. Teori Dasar
Polyurethane memiliki banyak kegunaan, diantaranya sekitar 70% digunakan sebagai busa
(foam), selebihnya sebagai bahan elastomer, lem dan pelapis. Polyurethane merupakan
bahan polimer yang mempunyai ciri khas adanya gugus fungsi urethane (-NHCOO-) dalam
rantai utama polimer. Gugus fungsi urethane dihasilkan dari reaksi antara senyawa yang
mengandung gugus hidroksil (-OH) yang biasa disebut polyol dengan senyawa yang
mengandung gugus isocyanate (-NCO-). Pemilihan pemakaian polyol akan mempengaruhi
perluasan rantai polimer, crosslinking, dan kekakuan polyurethane foam. Polyol yang
mengandung dua gugus hidroksil disebut diol dan yang mengandung tiga gugus hidroksil
disebut triol, dll.
Foam didefinisikan sebagai substansi yang dibentuk dengan menjebak gelembung gas di
dalam cairan atau padatan. Polyurethane foam diklasifikasikan ke dalam 3 tipe, yaitu
flexible foam, rigid foam dan semi rigid foam. Perbedaan sifat fisik dari 3 tipe polyurethane
foam tersebut berdasarkan pada perbedaan berat molekul, fungsionalitas polyol dan
fungsionalitas isocyanate. Reaksi pembentukan polyurethane :
R–NCO + HO–R1 → R–NHCOO–R1 + 24 kcal/mol (1)
Isocyanate alkohol Urethane

c. Alat dan Bahan


1. Alat
a. gelas kimia
b. gelas ukur
c. spatula
d. neraca digital
e. pisau cutter
f. cetakan
g. aluminium foil

2. Bahan
a. polyol
b. isosianat

d. Prosedur Kerja
1. Siapkan cetakan dan bagian dalam cetakan dilapisi dengan aluminium foil
2. Timbang larutan polyol dan larutan isosianat sesuai rasio dengan gelas ukur
3. Campurkan larutan poliol dan larutan isosianat sesuai rasio ke dalam gelas kimia, aduk
hingga homogen selama  1 menit
4. Setelah itu tuang ke cetakan yang sudah disiapkan sebelumnya, biarkan larutan bereaksi
5. Setelah itu cetakan dibuka dan busa polyurethane dikeluarkan dari cetakan dengan hati-
hati
6. Bagian yang tidak sesuai dengan cetakan, bagian yang tidak sesuai dipotong menggunakan
pisau cutter

e. Data Pengamatan

Ukuran Jenis
No Variasi Massa Densitas
Cetakan Polyurethane

1 polyol : isosianat = 2: 1

2 polyol : isosianat = 1: 1

I.3 Penutup

a. Tes objektif
1. Jelaskan secara singkat kelemahan dan kelebihan metode pembuatan busa Polyurethane.
2. Kendala apa yang Anda hadapi selama percobaan?
3. Berikan saran untuk meningkatkan kualitas busa PU yang Anda buat.

b. Umpan balik
Mahasiswa dinilai berhasil memenuhi capaian pembelajaran jika telah menghasilkan busa PU
sesuai prosedur kerja dengan memperhatikan faktor keselamatan dan mampu menentukan densitas
dari busa PU yang dibuat pada Praktik Komposit Polimer ini

Anda mungkin juga menyukai