*arrbell645@gmail.com
Abstrak
The World Trade Organization (WTO) adalah organsasi internasional global yang secara khusus mengatur
permasalah dalam perdagangan antarnegara. Tujuan utama nya sendiri berguna untuk membantu produsen
barang dan jasa serta mengurangi atau menghilangkan penghalang dan pembatas perdagangan di seluruh
dunia.WTO sendiri menggantikan peran GATT 1947 sebagai lembaga perdagangan internasional.
Keberlakuan GATT masih berlaku dibawah persetujuan WTO yang dimana termasuk ketentuan yang
memberikan hak hak istimewa kepada Negara-negara sedang berkembang anggota WTO. Dengan
diterbitkannya Undang-Undang No.7 Tahun 1994 pada tanggal 2 November 1994 tentang pengesahan
“Agreement Establising the World Trade Organization”, yang dimana Indonesia resmi telah menjadi
anggota World Trade Organization (WTO).
Abstract
The World Trade Organization (WTO) is a global international organization that specifically regulates
issues in trade between countries. Its main purpose is to help producers of goods and services and reduce or
eliminate trade barriers and barriers around the world. WTO itself replaces the role of GATT 1947 as an
international trade institution. The validity of the GATT is still in effect under the WTO agreement which
includes provisions that give special rights to developing countries that are members of the WTO. With the
issuance of Law No.7 of 1994 on November 2, 1994 concerning the ratification of the "Agreement
Establising the World Trade Organization", in which Indonesia has officially become a member of the
World Trade Organization (WTO).
49 ©2021 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Volume 9 Nomor 1, April 2021
50 ©2021 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Volume 9 Nomor 1, April 2021
1. Barang atau Goods (General Ada juga sasaran yang ingin dicapai oleh
Agreement on Tariff and WTO dalam bekerja, diantara lainnya adalah :
Trade/GATT) 1. Non-diskriminasi
2. Jasa atau Services (General Sebuah negara tidak diperbolehkan dalam
Agreement on Trade and membedakan hal dagang pada satu wilayah
Services/GATS) dengan wilayah yang lainnya.
3. Kepemilikan Intelektual (Trade- 2. Lebih terbuka
Related Aspects of Intellectual 3. Diprediksi dan Transparan
Propeties/TRIPs) 4. Lebih Kompetitif
4. Penyelesaian Sengketa (Dispute 5. Lebih bermanfaat
Settlements) Diharapkan lebih bermanfaat bagi negara-
negara yang kurang berkembang.
B. Fungsi, Tujuan, Sasaran World 6. Lindungi Lingkungkan
Trade Organization (WTO) Perjanjian yang mengizinkan anggota
Setiap organisasi apapun pasti organisasi untuk mengambil langkah dalam halnya
tersebut memiliki adanya tujuan atau fungsi. melindungi perihal seperti lingkungan,
Ada pun tujuan serta fungsi dari organisasi kesehatan, masyarakat, hewan dan lainnya.
dibidang ekonomi ini yang yaitu dikenal
sebagai World Trade Organization diantara C. Prinsip-prinsip dasar yang
lainnya adalah : digunakan dalam World Trade
- Mendukung pelaksanaan, pengaturan Organization (WTO)
dan penyelenggaraan dalam Di dalam perkembangannya, WTO
persetujuan yang telah dicapai demi sendiri memiliki lima prinsip-prinsip dasar
mewujudkan sasaran dalam perjanjian diantara lainnya, yaitu :
tersebut. 1. Perlakuan yang adil untuk semua
- Sebagai forum perundingan. anggota (Most Favoured Nations
- Mengatur pelaksanaannya ketentuan Treatment-MFN).
perihal penyelesaian sengketa Prinsip ini di atur dalam pasal
perdagangan. I GATT 1994 yang menyatakan
- Mengatur mekanisme peninjauan bahwa persyaratan komitmen yang
dalam kebijakan yang ada di bidang telah dibuat atau ditandatangani harus
perdagangan. diperlakukan secara sama menyeluruh
- Membentuk kerangka yang berguna kepada semua negara anggota WTO
untuk menentukan kebijakan ekonomi (azas non diskriminasi) secara tanpa
global yang bekerja sama dengan bersyarat.
Dana Moneter Internasional (IMF)
serta Bank Dunia. 2. Pengikatan Tarif (Tarif binding)
Dari fungsi-fungsi WTO sendiri, terlihat Prinsip ini diatur dalam pasal
hal tersebut merupakan hal yang berguna II GATT 1994, yang menyatakan
untuk menafsirkan serta menjabarkan menuju bahwa setiap negara anggota GATT
ke hal yang lebih penting perihal Multilarelal atau WTO harus memiliki daftar
Trade Agreements (MTAs) dan Plurilateral produk yang tingkat bea masuk atau
Trade Agreements (PTAs) yang diantara tarifnya harus diikat (legally bound).
lainnya termasuk dalam mengawai
pelaksanaan, penyelesaian sengketa dan 3. Perlakuan nasional (National
perbedaan pendapat mengenai perjanjian pada treatment)
setiap negara anggota. WTO melakukan Prinsip yang diatur dalam
seperti adanya peninjauan atas implementasi pasal III GATT 1994 yang
perjanjian oleh setiap negara dan dapat menyatakan bahwa persyaratan suatu
menjatuhkan sanksi apa bila jika sebuah negara tidak diperkenankan untuk
negara melakukan pelanggaran terhadap memberlakukan diskriminasi antara
ketentuan tentang perjanjian yang sudah produk impor dengan produk dalam
disepakati. negeri. Jenis-jenis tindakan yang
dilarang berdasarkan ketentuan ini
51 ©2021 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Volume 9 Nomor 1, April 2021
antara lain adalah seperti pungutan yang seharusnya tidak sesuai dengan peraturan
dalam negeri, undang-undang, GATS.
peraturan dan lainnya. - Pengecualian Dalam Keadaan
4. Perlindungan hanya melalui tarif. Ekonomi Darurat
Prinsip ini diatur dalam pasal Emergency Protection merupakan sebuah
11 yang mensyaratkan agar bahwa tindakan pengamanan terhadap industri
perlindungan atas industri dalam domestik ketika terjadi situasi impor yang
negeri hanya diperkenankan melalui terjadi ancaman atau ada akan ancaman yang
tarif. Menurut John J. Carter yang berdampak serius. Secara umum, tindakan
dimaksud dengan tarif adalah pajak tersebut sangat bertentangan dengan Pasal 2
yang dikenakan atas barang yang dan Pasal 11 GATT 1994, namun dapat
diangkat dari sebuah kekuasaan politik dibenarkan berdasarkan adanya pasal pasal 19
ke suatu wilayah lain. GATT 1994 yang jika tindakan pengamanan
5. Perlakuan khusus dan berbeda bagi perdagangan hanya dapat diterapkan asalkan
negara-negara berkembang (Special tiga persyaratan tersebut telah dipenuhi.
dan Differential Treatment for - Pengecualian Untuk Pembangunan
developing countries – S&D). Ekonomi
Semua persetujuan WTO Hampir semua perjanjian di WTO
memiliki ketentuan yang mengatur mengatur mengenai perlakuan yang khusus
perlakuan khusus dan berbeda bagi dan berbeda atau disebut sebagai Special and
negara berkembang. Hal ini Differential Treatment. Namun hal ini jika
dimaksudkan untuk memberikan untuk anggota Negara berkembang yang
kemudahan bagi negara-negara berguna supaya untuk memfasilitasi mereka
berkembang anggota WTO untuk agar bisa masuk ke dalam sistem perdagangan
melaksanakan persetujuan WTO. dunia guna untuk mendorong pembangunan
ekonomi mereka.
Hukum WTO juga menyediakan perihal
peraturan-peraturan liberalisasi mengenai KESIMPULAN
perihal perdagangan dengan nilai-nilai dan World Trade Organization sendiri adalah
kepentingan sosial. Peraturan ini berada dalam organisasi perdagangan dunia yang merupakan
wujud pengecualian yang diatur dari WTO. satu-satunya badan internasional yang secara
Pengecualian-pengecualian ini diperbolehkan khusus mengatur dalam permasalahan
untuk anggota WTO dalam situasi tertentu perdagangan antar negara. Sistem perdagangan
yang berguna untuk melindungi nilai-nilai dan multilateral World Trade Organization (WTO)
kepentingan sosial lainya yang sangat penting, sendiri diatur melalui suatu persetujuan yang
meskipun peraturan atau tindakan tersebut sebagai hasil perundingan yang sudah
sangat bertentangan dengan kedisiplinan yang ditandatangani oleh negara-negara anggota.
terkandung dalam GATT 1994. Pengecualian World Trade Organization (WTO) sendiri
dari prinsip-prinsip dasar diantara lainnya mendorong arus perdagangan antar negara
seperti : dengan cara melakukan pengurangan dan
- Pengecualian Dalam Pasal 20 GATT penghapusan berbagai hambatan yang dapat
1994. mengganggu kelancaran perdagangan barang
Di pasal ini diperkenakan suatu negara dan jasa. World Trade Organization (WTO)
untuk melakukan hambatan perdagangan sendiri memiliki hubungan yang sangat erat
dengan alasan melindungi kesehatan seperti dengan General Agreement On Tariffs and
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, Trade (GATT) yang dimana kedua organiasai
importasi barang yang bertentangan dengan ini selalu berkaitan dengan perdagangan
moral, konservasi hutan dan lainnya. barang.
- Pengecualian Dalam Pasal 14 GATS Dengan adanya organisasi internasional
Dalam Pasal 14 GATS, General ini diharapkan sistem perdagangan
Agrement on Trade in Services atau perjanjian internasional akan semakin berpengaruh
yang mengenai perdagangan di bidang jasa, setelah melihat apa yang terjadi di dalam atau
anggota WTO bisa membenarkan tindakan apa saja yang dilakukan oleh World Trade
Organization (WTO), bagi negara
52 ©2021 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Volume 9 Nomor 1, April 2021
berkembang, terutama bagi negara pasifik Ishar, Rezlan. 2011. Sekilas WTO (World
yang sangat memerlukan kelanjutan dari Trade Organization). Jakarta:
sistem perdagangan dunia yang terbuka dan Kementerian Luar Negeri RI.
diperlukan adanya langkah untuk lebih Kartajumena,H.S. 1997. GATT-WTO dan
memanfaatkan dan mengambil peranan dalam Hasil Uruguay Round. Jakarta:
kegiatan World Trade Organization (WTO) Universitas Indonesia
agar sistem internasional yang terbuka dapat Korah, Revy S.M. 2016. Prinsip-prinsip
dipertahankan. eksistensi general agreement on tariffs
and trade (GATT) dan World Trade
DAFTAR PUSTAKA Organization (WTO) dalam era pasar
Adolf, H. 1998. Hukum Ekonomi bebas. Jurnal Hukum. 22(07). (Online)
Internasional. Jakarta: Rajawali Diakses dari
Grafindo. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
Adolf, H. 2005. Hukum Perdagangan jurnalhukumunsrat/article/view/13198
Internasional. Jakarta: PT Raja pada tanggal 25 Oktober 2020, pukul
Grafindo Persada. 0.29.
Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Internasional. Wardana, Yohpi I; Effendi, Norman;
Yogyakarta: Graha Ilmu Pramonodjati, M. Bayu. Sekilas WTO
Anindita, Ratya; Reed, Michael R. 2009. Edisi Keenam. Jakarta: Direktorat
Bisnis dan Perdagangan Internasional. Perdagangan, Perindustrian, Investasi,
Jakarta: Andi. dan Hak Kekayaan Intelektual &
Bakry, Suryadi Umar. 2005. Ekonomi Politik Direktorat Jenderal Multilateral
Internasional. Yogyakarta: Pustaka Kemenlu RI.
Pelajar
Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi
Internasional dan Globalisasi. Bogor:
Ghalia Indonesia
53 ©2021 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS